SEMINAR AKUNTANSI
Oleh :
Reklasifikasi
Entitas melakukan klasifikasi suatu instrument keuangan sebagai instrument
ekuitas jika semua syarat-syarat yang telah ditetapkan terpenuhi. Apabila
instrument ekuitas tidak lagi memiliki seluruh fitur atau memenuhi kondisi
maka perlu dilakukan reklasifikasi sejak tanggal kondisi tidak terpenuhi lagi.
Instrumen keuangan dengan kewajiban kontraktual
Dasar untuk melakukan klasifikasi instrument keuangan dalam laporan
keuangan adalah substansi yang dimiliki oleh instrument keuangan tersebut,
bukan dasar hukumnya. Salah satu fitur penting untuk mengklasifikasikan
instrument keuagan sebagai instrument ekuitas atau liabilitas keuangan adalah
adanya kewajiban kontraktual yang dimiliki oleh salah satu pihak untuk
menyerahkan kas atau asset keuangan lain pada pihak lain.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa instrument dengan penyelesaian kontijensi
adalah liabilitas keuangan, kecuali jika:
Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menghindari penyelesaian
kewajiban kontraktualnya.
Penerbit dapat disyaratakan untuk menyelesaikan kewajiban hanya dalam
kondisi penerbit dilikuidasi
Instrumen tersebut memiliki fitur yang diatur dalam PSAK50 paragraf 16A &
16B.
Instrumen keuangan derivatif
Jika instrument keuangan derivatif memberi kepada salah satu pihak pilihan
cara penyelesaian, maka instrument tersebut adalah asset keuangan, kecuali
jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada menjadikannya sebagai instrument
ekuitas.
Instrumen Keuangan Majemuk
Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen
keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung
komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara
terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas.
Entitas mengakui secara terpisah komponen keuangan yang:
Menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas.
Memberikan opsi bagi pemegang instrument untuk mengkonversi
instrument keuangan tersebut menjadi instrument ekuitas dari entitas yang
bersangkutan.
Contoh: convertible debt
Saham treasuri
Jika entitas memperoleh kembali instrument ekuitasnya, maka instrument
tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrument
ekuitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Saham treasuri tersebut dapat
diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain
dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau
diterima diakui secara langsung di ekuitas.
Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah dalam laporan
posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan
Klasifikasi instrument keuangan sebagai liabilitas keuangan atau instrument
ekuitas menentukan apakah bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang
terkait dengan instrument keuangan tersebut sebagai beban atau pendapatan
dalam laba rugi. Secara umum penyajiannya adalah sebagai berikut:
Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen
keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi.
DIstribusi kepada pemegang instrument ekuitas diakui oleh entitas secara
langsung dalam ekuitas.
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai
pengurang ekuitas.
Selain hal tersebut, ada beberapa hal yang patut diperhatikan secara khusus
terkait penyajian bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, yaitu:
Perubahan nilai wajar instrument ekuitas tidak diakui dalam laporan
keuangan.
Biaya incremental yang dapat diatribusikan secara langsung akan dicatat
sebagai pengurang ekuitas, namun apabila tidak dapat diatribusikan secara
langsung akan dicatat sebagai beban.
Biaya transaksi terkait penerbitan instrument keuangan majemuk
dialokasikan secara proporsional dengan hasil alokasi yang diperoleh.
Dividen yang diklasifikasikan sebagai beban dapat disajikan dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain bersama dengan bunga atas
liabilitas lain.
Saling Hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas:
saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak boleh melakukan saling hapus
aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas terkait
PSAK 55
INSTRUMEN KEUANGAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
A. TUJUAN DAN DEFINISI
1. Tujuan
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau
penjualan item nonkeuangan
2. Definisi Derivatif
Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain yang memiliki tiga karakteristik
berikut :
Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan
(sering disebut variabel yang mendasari), antara lain : suku bunga, harga instrument
keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku
bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk variabel non-
keuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak dalam kontrak.
Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto
dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak
serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa akibat perubahan
faktor pasar.
Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Contoh dari transaksi derivatif adalah Fx Option, dimana Fx Option adalah transaksi didasari
suatu perjanjian yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pembeli untuk membeli
(call option) atau menjual (put option) suatu valas tertentu dengan harga tertentu pada
berakhirnya periode perjanjian atau pada tanggal tertentu.
3. Definisi Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Jenis - Jenis Instrumen Keuangan
adalah :
Tainting adalah Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh
tempo. Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan:
Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya, kurang dari tiga
bulan sebelum jatuh tempo)
Setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang,
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.
Sumber : https://staff.blog.ui.ac.id/martani/2014/11/07/akuntansi-instrumen-keuangan-psak-50-55-
60/
Biaya perolehan diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
diukur saat pengakuan awal, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh tempo,
dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih .
B. Liabilitas Keuangan
Setelah pengukuran awal, entitas melakukan pengukuran dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk
menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan
dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode
yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Suku bunga
yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di
masa mendatang. Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait
dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan. Suku bunga efektif tidak selalu sama
dengan suku bunga yang ditetapkan. Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung
amortisasi premium atau diskon. Biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang
dikeluarkan terkait dengan suatu kredit kredit yang diberikan pinjaman yang diberikan
kepada peminjam sebesar nilai nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi
pinjaman adalah :
- pokok pinjaman
- ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam
- dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit
Berdasarkan PSAK 55, biaya transaksi adalah biaya inkremental yang dapat diatribusikan
secara langsung pada perolehan, penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
C. Penurunan Nilai dan Tidak tertagihnya Aset Keuangan
Dalam paragraf 58 PSAK 55 Revisi 2014 disebutkan bahwa entitas di setiap akhir
pelaporan, mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai apabila:
- Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi > Nilai yang dapat diperoleh kembali
- Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai harus dilakukan pada
setiap tanggal neraca
Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka harus dilakukan estimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan nilai. Konsep umum penurunan nilai :
- Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam
- Pelanggaran kontrak seperti penundaan pembayaran pokok atau bunga pinjaman
- Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran atas kesulitan tersebut
- Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
- Menurunnya kondisi ekonomi yang menyebabkan kemampuan membayar menurun
PSAK 55 Mengatur Penurunan nilai atas aset-aset sebagai berikut :
Aset Keuangan Yang dicatat pada biaya perolehan di amortisasi
Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman yang
diberikan dan piutang Aset Individual yang Signifikan maka dilakukan pertama kali
harus dinilai secara individu dan jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian
individu-harus dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik risiko kreditnya.
Sedangkan untuk Penilaian Kelompok: Untuk aset-aset yang secara individu tidak
signifikan dan aset-aset lain dan Tidak dapat dievaluasi secara individual. Jumlah
kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun
menggunakan pos cadangan. umlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan
laba rugi.
Aset Keuangan tersedia untuk dijual
Dalam paragraf 67 - 70, dijelaskan bahwa ketika penurunan nilai wajar atas aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui
secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut
mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara
langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba
rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas investasi instrumen
ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak
boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar
instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat,
maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi
PSAK 60
INSTRUMEN KEUANGAN : PENGUNGKAPAN
II. Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi:
Eksposur maksimal risiko kredit
Derivatif dan sejenis yang mengurangi risiko kredit
Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada perubahan
risiko kredit dan metode yang digunakan (jika pengungkapan tsb
tidak menyajikan secara jujur perubahan nilai wajar, maka
diungkapkan alasan dan faktornya)
Perubahan nilai wajar derivatif kredit yang terkait
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi:
a. Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada perubahan
risiko kredit dan metode yang digunakan (jika pengungkapan tsb
tidak menyajikan secara jujur perubahan nilai wajar, maka
diungkapkan alasan dan faktornya)
b. Perbedaan jumlah tercatat dengan jumlah kontraktual
III. Reklasifikasi
Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan dengan satu pengukuran:
pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, bukan
nilai wajar; atau
pada nilai wajar, bukan biaya perolehan atau biaya perolehan
diamortisasi,
maka entitas mengungkapkan:
Jumlah dan alasan reklasifikasi ke dan dari setiap katergori.
C. Pengungkapan Lainnya
I. Kebijakan Akuntansi
dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Pengungkapan Kualitatif
a.Eksposur dan timbulnya risiko
b.Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko serta metode untuk
mengukur
c. Perubahan atas a dan b dari periode sebelumnya
Pengungkapan Kuantitatif
a.Ikhtisar data kuantitatif terhadap risiko pada akhir periode pelaporan
b.Pengungkapan yang dipersyaratkan paragraf 36-42 sepanjang tidak disediakan
a
c. Konsentrasi risiko jika tidak terlihat pada dua pengungkapan a dan b
Risiko Kredit
a.Entitas mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen keuangan:
i. jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada
akhir periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki
atau peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain
ii. Deskripsi agunan yang dimiliki sebagai jaminan
iii. Informasi mengenai kualitas kredit yang belum jatuh tempo
b.Aset keuangan yang melewati jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai
i. Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan
ii. Analisis aset keuangan yang ditentukan secara individual mengalami
penurunan nilai
c. Agunan dan peningkatan kualitas kredit lain yang diperoleh
Jenis, jumlah tercatat aset; kebijakan untuk melepas jika tidak siap dikonversi
menjadi kas
Risiko Likuiditas
a.Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif (termasuk kontrak
jaminan keuangan yang diterbitkan) yang menunjukkan sisa jatuh tempo
kontraktual
b.Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif, mencakup sisa jatuh
tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di mana jatuh tempo
kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap periode arus kas
c. Bagaimana entitas mengelola risiko likuiditas yang melekat di a dan b
Risiko Pasar
a.Analisis sensitivitas:
i. Analisis sensitifitas untuk setiap jenis risiko pasar
ii. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitiftas
iii. Perubahan metode dan asumsi yang digunakan pada periode sebelumnya
dan alasan perubahannya
iv. Jika menyusun analisis sensitivitas yang mencerminkan saling
ketergantungan antar variabel risiko, maka entitas menggunakan analisis
tersebut sebagai pengganti analisis dengan mengungkapkan metode,
paramater, asumsi utama, keterbatasan
b.Pengungkapan Risiko Pasar lain
Mengungkapkan fakta dan alasan mengapa analisis sensitifas tidak dapat
merepresentasikan