Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI HOTEL

BISNIS PARIWISATA DAN RUANG LINGKUP USAHA PERHOTELAN


(Dosen Pengampu : I Kadek Apriada, SE, M.Si)

Oleh : Kelompok 1

Anak Agung Ayu Sri Trishma Saraswati : 1702622010131


I Gusti Putu Ayu Candraningsih : 1702622010134
Ni Kadek Diah Sekar Wangi : 1702622010147
Pande Putu Risma Yulia Dewi : 1702622010161
Putu Indah Rosiana Dewi : 1702622010165

Putu Agus Sanjaya : 1702622010162

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2020

PEMBAHASAN

1. KONSEP DASAR PARIWISATA


Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta
menghidupkanberbagai bidang usaha. Pada bab ini dipaparkan konsep dan definisi
pariwisata yangmenjadi acuan pada pembahasan di bab-bab berikutnya. Beberapa istilah
kepariwisataandijabarkan supaya Anda menjadi terbiasa. Tujuan perjalanan juga akan
dikupas pada babini dan pada akhir bab, perbedaan wisatawan vakansi dan wisatawan bisnis
akan dijelaskanberikut dengan ciri-ciri yang membedakannya.

Konsep dan Definisi Pariwisata


Konsep dan definisi tentang pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan
dikarenakan sifatnya yang dinamis.Dalam kepariwisataan, menurut Leiper dalam
Cooperet.al (1998:5) terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa
terjadi. Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama.
1. Wisatawan
la adalah aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia
untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam kehidupan.
2. Elemen geografi
Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi, seperti berikut ini.
a. Daerah Asal Wisatawan (DAW)
Daerah tempat asal wisatawan berada, tempat ketika is melakukan aktivitias
keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lain. Rutinitas itu
sebagai pendorong untuk memotivasi seseorang berwisata. Dari DAW, seseorang
dapat mencari informasi tentang obyek dan days tarik wisata yang diminati,
membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah tujuan.
b. Daerah Transit (DT)
Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun, seluruh wisatawan
pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan DT pun penting. Seringkali
terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan. Hal
inilah yang membuat negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong berupaya
menjadikan daerahnya multifungsi, yakni sebagai Daerah Transit dan Daerah
Tujuan Wista.
c. Daerah Tujuan Wisata (DTW)
Daerah ini sering dikatakan sebagai sharp end (ujungjtombak) pariwisata. Di
DTW ini dampak pariwisata sangat dirasakan settingga dibutuhkan perencanaan
dan strategi manajemen yang tepat. Untuk menarik wisatawan, DTW merupakan
pemacu keseluruhan sistem pariwisata dan menciptakan permintaan untuk
perjalanan dari DAW. DTW juga merupakan raison d’etre atau alasan utama
perkembangan pariwisata yang menawarkan hal-hal yang berbeda dengan
rutinitas wisatawan.
3. Industri pariwisata
Elemen ketiga dalam sistem pariwisata adalah industri pariwisata. Industri yang
menyediakan jasa, daya tank, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit usaha
atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi tersebut.Sebagai
contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal wisatawan, Penerbangan
bias ditemukan balk di daerah asal wisatawan maupun di daerah transit, dan akomodasi
bias ditemukan di daerah tujuan wisata. Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat
dipahami dari banyak pendekatan. Dalam Undangundang RI nomor 10 tahun 2009
tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa :
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tank wisata yang
dikunjungi, dalam jangka waktu sementara.
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan
pemerintah.
d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujudkebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
e. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
f. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan
kegiatan usaha pariwisata.
g. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata.

2. JENIS – JENIS PARIWISATA DAN USAHA PARIWISATA


Tujuan pariwisata ternyata tidak hanya untuk berlibur atau rekreasi, melainkan
berhubungan dengan olah raga, pekerjaan, dan tujuan pendidikan. Berdasarkan batasan
tersebut, secara umum sektor pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga mecam, yaitu
sebagai berikut :
1. Darmawisata, yaitu berbagai jenis pariwisata yang bertujuan untuk mencari
kesenangan yang biasa berhubungan dengan :
a. Menikmati perjalanan,seperti mendaki gunung, menjelajah rimba (cross country),
dan napak tilas.
b. Rekreasi, misalnya kunjungan ke objek wisata taman-taman wisata, pantai,
gunung, dan danau.
c. Wisata budaya, misalnya kunjungan ke objek candi, keraton, upacara keagaman
area upacara tradisi setempat, dan kesenian daerah.
2. Widyawisata, yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memperdalam ilmu pengetahuan,
baik untuk belajar misalnya kunjungan ke museum, Taman Mini untuk mempelajari
budaya Indonesia, planetarium, ataupun untuk tujuan penelitian, misalnya meneliti
keanekaragaman terumbu karang di Taman Bunaken.
3. Karyawisata, yaitu jenis pariwisata yang berhubungan dengan tugas pekerjaan,
misalnya pariwisata sambil menghadiri tugas dari tempat pekerjaan (rapat, seminar),
atau pariwisata sambil berdagang (niaga).
USAHA PARIWISATA
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
mengklasifikasikan Usaha pariwisata yakni terdiri dari :

1. Daya Tarik Wisata. Merupakan segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.

2. Kawasan Pariwisata. Merupakan usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola


kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

3. Jasa Transportasi Wisata. Yakni merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.

4. Jasa Perjalanan Wisata. Merupakan usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, Usaha agen
perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan
pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.

5. Jasa Makanan dan Minuman. Merupakan usaha jasa penyediaan makanan dan minuman
yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat
berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.

6. Penyediaan Akomodasi. Merupakan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan


yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan
akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan
karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.

7. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi. Merupakan usaha yang ruang lingkup
kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, serta
kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.

8. Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, koneferensi, dan Pameran. Merupakan


usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, menyelenggarakan
perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta
menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluaskan informasi dan promosi suatu
barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.

9. Jasa Informasi Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto,
video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan
cetak atau elektronik.

10. Jasa Konsultan Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan sarana dan rekomendasi
mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di
bidang kepariwisataan.

11. Jasa Pramuwisata. Merupakan usaha yang menyediakan atau mengkoordinasikan tenaga
pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kebutuhan biro perjalanan
wisata.

12. Wisata Tirta. Merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air,
termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara
komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.

13. Spa. Usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air,
terapi aroma, pijat, rempah – rempah dan olah aktivitas fisik dengan tujuan
menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa
Indonesia.

3. MOTIVASI PERJALANAN WISATA


Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari
berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh (1977) dan Murphy (1985)
mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu
sebagai berikut:

1. Physical or physiological motivation(motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis),


antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan
olah raga, bersantai dan sebagainya.
2. Cultural motivation(motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya,
adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai
objek tinggalan budaya (banggunan bersejarah).

3. Social motivation atau interpersonal motivation(motivasi yang bersifat sosial),


seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal
yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian
dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya.

4. Fantasy motivation(motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah


lain seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan,
dan ego-enhancement  yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga
sebagai status and prestige motivation.

4. PEMASARAN PARIWISATA
Definisi pemasaran secara umum adalah seperangkat aktivitas yang bertujuan
menimbulkan dan mempercepat terjadinya pertukaran/transaksi (Cromplon dan Lamp
dalam Fandeli, 1995). Terdapat pengertian lain tentang pemasaran yaitu suatu proses
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari suatu program yang
dirumuskan untuk mengadakan pertukaran nilai secara sengaja sesuai dengan sasaran
proses tertentu, demi mencapai tujuan organisasi. Sehingga dapat disimpulkan pengertian
pariwisata adalah sutu proses manajemen yang melibatkan/menyangkut perumusan
tujuan organisasi dan sasarannya, analisis, perencanaan, dan implementasi.

Definisi lain tentang pemasaran pariwisata adalah proses manajemen dimana


organisasi pariwisata nasional dan/atau badan-badan usaha wisata dapat mengidentifikasi
wisata pilihannya baik yang actual maupun potensial, dapat berkomunikasi dengan
mereka untuk meyakinkan dan mempengaruhi kehendak, kebutuhan, motivasi, kesukaan
dan hal yang tidak disukai, baik pada tingkat lokal, refional, nasional maupun
internasional, serta merumuskan dan menyesuaikan produk wisata mereka secara tepat,
dengan maksud mencapai kepuasan optimal wisatawan sehingga dengan begitu mereka
dapat meraih sasaran-sasarannya.
Tujuan Pemasaran Pariwisata
Pemasaran sebagai suatu kebijakan manajeman, harus dibimbing oleh tujuan-tujuan
yang sudah dirumuskan dengan baik. Tujuan pemasaran berbeda dari sasaran dan target
pemasaran. Tujuan adalah ungkapan yang filosofis secara garis besarnya yang ditegaskan
oleh organisasi atau perumahan tertentu, sedangkan target adalah perkiraan kuantitatif
tentang hasil-hasil yang diharapkan akan dicapai. Tujuan-tujuan yang ada harus bergerak
di sekitar pasar dan ciri khasnya secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Dalam jangka panjang terus meningkatkan keuntungan.


2. Mendorong pertumbuhan pariwisata yang serasi dan memperkokoh dampak
ekonomi bidang pariwisata.
3. Membawa keamanan dan keseimbangan dalam perencanaan pengembangan
sosial dan ekonomi.
4. Memantapkan dan memacu porsi pasar dalam menghadapi persaingan pada
bidang pariwisata.
5. Memajukan citra pariwisata negeri itu.
6. Strategi Pemasaran Pariwisata

5. ASPEK DAN DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA


Pengembangan kepariwisataan disuatu daerah berarti pula mengembangkan potensi
fisik di daerah tersebut, karena setiap obyek atau lokasi wisata mempunyai aspek-aspek
yang saling tergantung satu sama lainnya. Aspek-aspek yang mempengaruhi wisata dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori (Spillane, 1994:63), diantaranya :

1. Attraction/ daya tarik


Menurut pengertiannya attraction adalah cara menarik wisatawan atau pengunjung
dengan sesuatu yang dapat ditampilkan atau wisatawan tertarik pada ciri-ciri khas
tertentu dari obyek wisata. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat
adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan dan permintaan.
Biasanya para wisatawan tertarik pada suatu lokasi yang memiliki ciri khas
tertentu yang antara lain adalah keindahan alam dan kebudayaan.
2. Fasilitas
Fasilitas dalam pengembangan pariwisata lebih cenderung berorientasi pada
attraction di suatu lokasi karena fasilitas harus terletak dekat dengan pasarnya.
Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung
berkembang pada saat yang sama atau sesudah attraction berkembang, attraction
juga dapat merupakan fasilitas..

3. Infrastruktur
Attraction dan fasilitas tidak hanya dapat dicapai dengan mudah kalau belum ada
infrastruktur, dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang
memungkinkan proses perekonomian sedemikian rupa, sehingga dapat
memudahkan manusia untuk dapat memenuhinya.

4. Transportasi
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi karena faktor jarak
dan waktu sangat mempengaruhi keinginan orang untuk melakukan perjalanan
wisata.

DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA

Menurut Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto bahwa suatu tempat wisata yang
direncanakan dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang
memperbaiki taraf, kualitas dan pola hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan
dan pemeliharaan lingkungan yang lebih baik. Bila dilakukan dengan benar dan tepat
maka pariwisata dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan
permasalahan. Penduduk setempat mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya
pengembangan obyek wisata, karena penduduk setempat mau tidak mau terlibat langsung
dalam aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di daerah tersebut. Akan
tetapi apabila suatu obyek wisata tidak dikembangkan atau ditangani dengan baik atau
tidak direncanakan dengan matang, dapat menyebabkan kerusakan baik secara
lingkungan maupun dampak-dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial.
Masyarakat lokal memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan tempat
wisata itu sendiri karena tempat obyek wisata tersebut dapat mempengaruhi kehidupan
mereka baik dalam kondisi lingkungan, sosial maupun ekonomi. Berikut adalah dampak-
dampak dari pengembangan pariwisata :

a. Segi Lingkungan
Adapun dampak positif dan negatif adalah sebagai berikut :
Dampak positif :

1. Terpelihara kebersihan alam lingkungan untuk menarik datangnya wisatawan.

2. Terjaganya keistimewaan lingkungan, seperti hutan-hutan, pantai-pantai , hewan,


serta pemandangan alam.

Dampak negatif :

1. Lingkungan yang rusak, seperti meningkatnya kadar polusi baik air, udara, suara
dan kemacetan lalu lintas.

2. Pembukaan hutan untuk ladang luas, lokasi perumahan, jalan, dan parkir.

3. Hilangnya suasana alam karena hilangnya area hutan, kehidupan satwa liar dan
kesejukan liar.

b. Dampak sosial budaya


Dampak ini seringkali disoroti sebagai dampak negatif dari perkembangan
pariwisata, padahal sebenarnya pariwisata juga membawa dampak positif dalam segi
sosial dan budaya. Adapun dampak positif dan negatif yaitu :

Dampak positif :

1. Terpeliharanya monument yang menyimpan nilai-nilai budaya dan tempat-tempat


yang bersejarah.

2. Terpeliharanya kebudayaan tradisional, seni, tarian, adat istiadat dan cara


berpakaian.
Dampak negatif :

1. Rusaknya monument dan kebudayaan dan tempat-tempat bersejarah karena ulah


manusia.

2. Komersialisasi budaya.

3. Meningkatnya kriminalitas, konsumerisme masyarakat lokal dan pelacuran.

4. Terkikisnya niali-nilai budaya dan norma-norma masyarakat karena interaksi


dengan masyarakat asing.

c. Dampak ekonomi
Secara ringkas, kegiatan pariwisata dapat memberikan dampak di bidang ekonomi
khususnya mengenai :

Dampak positif :

1. Terbuka lapangan pekerjaan baru.

2. Meningakatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat.

3. Meningkatkan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing.

4. Membantu menanggung beban pembangunan sarana dan prasarana setempat.

5. Meningkatnya kemampuan manajerial dan keterampilan masyaraatyang memacu


kegiatan ekonomi lainnya.

Dampak negatif :

1. Meningkaykan biaya pembangunan sarana dan prasarana.

2. Meningkatkan harga barang-barang lokal dan bahan-bahan pokok.

3. Peningkatan yang sangat tinggi tetapi hanya musiman, sehingga pendapatan


masyarakat naik dan turun.
4. Mengalirnya uang keluar negeri karena konsumen menuntut barang-barang impor
untuk bahan konsumsi tertentu.
REFERENSI

https://konsepblackbook.blogspot.com/2013/04/konsep-dasar-pariwisata.html

https://www.kajianpustaka.com/2015/06/pengertian-dan-jenis-usaha-pariwasata.html?m=1

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.gurupendidikan.co.id/pariwisata/&ved=2ahUKEwjo
842V67HnAhUJXisKHYwKDAoQFjAFegQIAhAB&usg=AOvVaw26SDTdK16S-y7phtz1vPck

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://pieralbzr.wordpress.com/2018/10/25/103/amp/&ved=2ahU
KEwi5y-
Xf7LHnAhVUXSsKHYQBD2YQFjALegQIAhAB&usg=AOvVaw1Tjvq3fIqACUsl_0kOEEiK
&ampcf=1

http://tekatekidipecahkan.blogspot.com/2011/09/pemasaran-pariwisata.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai