DISUSUN OELH:
Telah diketahui, wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China telah meluas.
Tercatat per 4 Februari 2020, sebanyak 20.630 orang secara global terinfeksi virus 2019-nCov
dengan jumlah kematian seanyak 425 orang di China dan 1 orang diluar China. Ikatan Dokter
Indonesia dan Persatuan Dokter Paru Indonesia dan didukung oleh Mundipharma Healthcare
Indonesia, melalui media edukasi yang diadakan pada hari Kamis (7/2/2020) mengimbau
masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan saluran pernapasan untuk memutus rantai
infeksi virus Corona. WHO sendiri telah mengeluarkan panduan bagi masyarakat untuk
mengurangi paparan dan transmisi penyakit/infeksi melalui personal hygiene (kebersihan diri)
yaitu kebersihan tangan dan saluran pernafasan serta keamanan pangan. Dalam pertemuan ini,
IDI dan PDPI memberikan rekomendasi terkait kebersihan diri untuk mencegah dan memutus
rantai infeksi dengan menjaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung,
mata atau setelah memegang instalasi publik.
Daya jangkau dari penyebaran virus ini sekitar 1-1,8 meter untuk bisa tertular dan periode
seseorang tertular virus hingga menunjukkan gejala klinis sekitar 2 sampai 14 hari. Jika
seseorang bersin biasanya akan mengeluarkan cairan atau droplet. Cairan ini tidak akan
bertumbuh dan berkembang biak jika menempel pada kulit manusia karena virus memerlukan
reseptor untuk dapat berkembang di organ manusia. Reseptor ini banyak terdapat di saluran
pernapasan dan saluran cerna, sehingga beberapa pasien akan mengeluhkan diare, selebihnya
memiliki gejala yang sama seperti flu yaitu demam, batuk, sakit kepala. Hal ini menunjukkan,
virus dapat menular melalui saluran pernapasan sehingga seseorang dianjurkan menggunakan
masker ketika berpergian atau mengunjungi tempat ramai.
DR. Dr Erline Burhan, MSc, Sp.P(K) juga memaparkan pencegahan virus ini dapat dilakukan
dengan cara pembersihan dan disinfeksi. Beberapa diantaranya adalah:
-Virus Corona diketahui sensitif terhadap pemanasan di suhu 56°C selama 30 menit, alkohol
70%, disinfektan berisi chlorine, hydrogen peroxide, chloroform, pelarut lipid, dan antiseptik.
-Pemanasan selama 20 menit dengan air mendidih untuk peralatan makan dan pakaian.
-Sterilisasi alat yang memerlukan perendaman dipanaskan dengan suhu 100°C untuk peralatan
kecil seperti mainan tertentu, botol bayi, gunting, pisau dan lain-lain.
-Disinfeksi meja, kursi, lantai, tembok, tempat tidur dengan chlorine atau bleach 1-3%.
Sedangkan, Ketua Umum PP-PDPI, DR. Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan virus Corona
(2019-nCOV) yang menyebabkan pneumonia ini belum dapat dicegah dengan vaksin karena
virus ini tergolong jenis baru. Sebagai upaya pencegahan yang paling mungkin
direkomendasikan dengan cara menjaga kebersihan diri atau health advice dan mengikuti travel
advice yang disarankan PDPI.
-Melakukan cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, hidung, mata
serta setelah memegang instalasi publik.
-Menutup mulut dan hidung dengan masker atau tissue ketika bersin atau batuk.
-Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan segera berobat ke dokter atau
layanan kesehatan terdekat.
-Hindari kontak dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
-Setelah kembali dari daerah yang megalami outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala
demam atau gejala lain dan beritahu dokter tentang riwayat perjalanan serta gunakan masker
untuk mencegah penularan penyakit.
Popmama
Adeline Kinanti
Adeline Kinanti
9 Februari 2020
Telah diketahui, wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China telah meluas.
Tercatat per 4 Februari 2020, sebanyak 20.630 orang secara global terinfeksi virus 2019-nCov
dengan jumlah kematian seanyak 425 orang di China dan 1 orang diluar China.
Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Paru Indonesia dan didukung oleh
Mundipharma Healthcare Indonesia, melalui media edukasi yang diadakan pada hari Kamis
(7/2/2020) mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan saluran pernapasan
untuk memutus rantai infeksi virus Corona.
WHO sendiri telah mengeluarkan panduan bagi masyarakat untuk mengurangi paparan
dan transmisi penyakit/infeksi melalui personal hygiene (kebersihan diri) yaitu kebersihan
tangan dan saluran pernafasan serta keamanan pangan.
Dalam pertemuan ini, IDI dan PDPI memberikan rekomendasi terkait kebersihan diri untuk
mencegah dan memutus rantai infeksi dengan menjaga kebersihan tangan, terutama sebelum
memegang mulut, hidung, mata atau setelah memegang instalasi publik.
Freepik
Prokja Infeksi PP PDPI, DR. Dr Erline Burhan, MSc, Sp.P(K), mengatakan virus dapat
menyebar melalui seseorang yang bersin atau batuk. Virus ini menyebar melalui kontak erat
dengan penderita yang tertular.
Daya jangkau dari penyebaran virus ini sekitar 1-1,8 meter untuk bisa tertular dan periode
seseorang tertular virus hingga menunjukkan gejala klinis sekitar 2 sampai 14 hari.
Jika seseorang bersin biasanya akan mengeluarkan cairan atau droplet. Cairan ini tidak
akan bertumbuh dan berkembang biak jika menempel pada kulit manusia karena virus
memerlukan reseptor untuk dapat berkembang di organ manusia.
Reseptor ini banyak terdapat di saluran pernapasan dan saluran cerna, sehingga beberapa
pasien akan mengeluhkan diare, selebihnya memiliki gejala yang sama seperti flu yaitu demam,
batuk, sakit kepala. Hal ini menunjukkan, virus dapat menular melalui saluran pernapasan
sehingga seseorang dianjurkan menggunakan masker ketika berpergian atau mengunjungi
tempat ramai.
Sedangkan, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Daeng M. Faqih, SH,
MH mengimbau saat situasi seperti ini sebaiknya masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan
meningkatkan kesehatan diri tanpa perlu berlebihan.
Pastikan mengikuti rekomendasi dari pihak yang terpercaya. IDI sendiri telah memberikan
rekomendasi dalam meningkatkan gaya hidup sehat dengan menjaga kebersihan tangan rutin,
menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, mengonsumsi makanan sehat seperti
buah dan sayur minimal 3 kali sehari dan makan-makanan yang bergizi.
EDITORS' PICKS
9 Kiat agar Tetap Produktif dan Efektif Selama Bekerja dari Rumah
Freepik
DR. Dr Erline Burhan, MSc, Sp.P(K) juga memaparkan pencegahan virus ini dapat dilakukan
dengan cara pembersihan dan disinfeksi. Beberapa diantaranya adalah:
Virus Corona diketahui sensitif terhadap pemanasan di suhu 56°C selama 30 menit, alkohol
70%, disinfektan berisi chlorine, hydrogen peroxide, chloroform, pelarut lipid, dan antiseptik.
Pemanasan selama 20 menit dengan air mendidih untuk peralatan makan dan pakaian.
Sterilisasi alat yang memerlukan perendaman dipanaskan dengan suhu 100°C untuk
peralatan kecil seperti mainan tertentu, botol bayi, gunting, pisau dan lain-lain.
Panas dari sinar ultraviolet alami seperti sinar matahari.
Disinfeksi meja, kursi, lantai, tembok, tempat tidur dengan chlorine atau bleach 1-3%.
Sedangkan, Ketua Umum PP-PDPI, DR. Dr. Agus Dwi Susanto mengatakan virus Corona
(2019-nCOV) yang menyebabkan pneumonia ini belum dapat dicegah dengan vaksin karena
virus ini tergolong jenis baru. Sebagai upaya pencegahan yang paling mungkin
direkomendasikan dengan cara menjaga kebersihan diri atau health advice dan mengikuti travel
advice yang disarankan PDPI.
Melakukan cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, hidung,
mata serta setelah memegang instalasi publik.
Menutup mulut dan hidung dengan masker atau tissue ketika bersin atau batuk.
Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan segera berobat ke dokter atau
layanan kesehatan terdekat.
Hindari kontak dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
Jika merasa kondisi badan kurang nyaman di daerah outbreak terutama mengalami
demam dan batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
Setelah kembali dari daerah yang megalami outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat
gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter tentang riwayat perjalanan serta gunakan
masker untuk mencegah penularan penyakit.
IDI dan PDPI memberikan rekomendasi terkait kebersihan diri untuk mencegah dan
memutus penyebaran virus Corona dengan melakukan kebersihan tangan rutin. Mencuci
tangan dengan air dan sabun cair dianjurkan selama 20 detik kemudian dikeringkan dengan
handuk atau kertas. Terdapat beberapa langkah mencuci tangan yang benar menurut standar
WHO, yaitu:
-Basahkan kedua tangan dengan air mengalir dan tuangkan sabun cair ke telapak tangan
-Gosok ujung jari tangan dengan posisi tangan seperti saling mengunci
-Bilas tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan menggunakan tissue atau handuk
bersih
Dianjurkan untuk mematikan keran air yang menyala menggunakan siku atau tissue untuk
menghalang bakteri kembali menempel ke tangan. Kemudian, cara lain jika tidak ada fasilitas
cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub. Penggunaan antiseptik atau hand
sanitizer juga sangat direkomendasikan ketika terjadi penyebaran penyakit seperti sekarang ini.