Anda di halaman 1dari 2

Impact Testing (dengan gaya kejut)

Impact Testing sangat penting karena ada beberapa material yang sifatnya dapat berubah pada suhu
yang berbeda yaitu pada panas Ulet, sedangankan pada dingin getas yaitu material dengan struktur
kristal BCC (sangat keras).

Contohnya adalah pada Titanic dengan yang dibuat dengan logam yang sangat kuat sehingga pada
suhu rendah akan menjadi getas.

Pada Impact Testing yang akan dihasilkan/diukur adalah Toughness (ketangguhan) yaitu kemampuan
suatu materi untuk menyerap energi hingga patah/putus.

Toughness dapat diperkirakan dengan uji tarik. Pada kurva uji tarik dapat diperkirakan toughness
dengan menghitung luas di bawah kurva.

Cekungan pada specimen tes impact disebut dengan notch/takik. Ada 3 bentuk yaitu V-notch, U-
notch, dan KEY-notch. Notch dibuat untuk memberikan konsentrasi tegangan. Sehingga Gaya yang
diberikan dapat lebih kecil. Karena V ujungnya paling lancip dan luas permukaannya paling kecil
maka tegangan pada V paling besar. Sehingga yang paling uum yag digunakan adalah Charpy V notch
test.

Metode yang pertama ditemukan di eropa (inggris) yaitu IZOD hanya bisa mengukur ketangguhan
suatu material di temperatur kamar. Sedangkan pada Titanic ada material yang di gunakan di suhu
ekstrim. Sehinggan IZOD di kembangkan oleh Charpy namun dilakukan pada temperatur yang tinggi
hingga sangat rendah yang disebut dengan temperatur kariogenik (-100'C kebawah). IZOD dan
CHARPY berbeda pada temperatur yang digunakan.

Prinsip test ini adalah m.g.∆h kemampuan material tersebut untuk menyerap energi.

Apabila pada material terbentuk frame pada patahannya itu menandakan keuletan material
tersebut.

Pengujian charpy pada berbagai temperatur adalah untuk menentuan temperatur


perubahan/transisi dari ulet menjadi getas (Ductile-to-Brittle Transition Termperature).

Untuk merubah suhu menjadi panas maka specimen di panaskan di dalam tungku, sedangak untuk
suhu rendah digunakan nitrogen cair untuk membuat specimen bersuhu dingin. Caraya yitu dengan
menaruh specimen pada wadah aluminium, tuangkan alkohol hingga specimen terendam, lalu
tuangkan nitrogen cair, maka alkohol akan naik. Alkohol berfungsi untuk menutup nitrogen cair
sehingga nitrogen tersebut tidak menguap (terjebak).

Pada ductile kemampuan menyerap energi maka akan makin tinggi dan luas dibawah grafik akan
semakin besar, sehinggan kekuatannya rendah.

Pada saat ini mobil dituntuk untuk menggunakan bahan baja paduan rendah dengan kekuatan yang
tinggi namun ringan. Karena baja karbon rendah tidak bisa kuat, ringan dan tangguh.
Ada dua cara menentukan temperatur transsisi yaitu dengan membaca pada 15-20 J atau dengan
menentukan titik tengah pada upper level dan lower level (paling banyak digunakan). Sehingga
logam dapat digunakan pada suhu diatas upper level agar menjaga keuletan material.

Didapat 3 macam grafik, Merah FCC, biru BCC, dan hijau HCP. Kiri paling keras.

Pada FeC tinggi,medium,rendah (unsur sama), maka ikatan atom sama, maka daerah elastisnya akan
sama, modulus elastisnya juga akan sama

Hardness Testing (menggunakan Gaya tekanan)

Hardness adalah kemampuan material merima beban tekan hingga terjadi deformasi plastis
setempat (tempat tertentu saja).

Uji keras bisa diukur dalamdimensi besar, sedang, dan kecil. Namun pada logam hanya hingga mikro,
ini tergantung pada besar specimen juga.

Metode yang pertama ditemukan adalah SCRATCH HARDNESS (dengan goresan) yang digunakan
untuk mengukur kekerasan dari mineral. Hanya dipakai oleh tambang dan geologi. Paling keras
adalah intan, dan paling lunak adalah kapur.

Untuk metal ada dua metode yaitu IDENTATION dan REBOUND.

IDENTATION, beban diberikan melalui indenter, bisa bola baja (makro 2,5,10 mm/ kerucut intan
apabila lebih keras), kerucut intan, atau piramida intan (mikro). Jejaknya dinamakan Dent. Semakin
dalam jejak, kekerasannya semakin rendah.

Pengujian kekerasan dilakukan minimal 5 kali, contoh pada kottak dilakukan pada dimeternya
dengan jarak 3 kali diamter indenter.

Makro : Brinel dan Rockwell. pada industri banyak digunakan rockwell.

Mikro : Vickers atau Knoop. (sama sama piramida namun berbeda sudut.

Kedalaman menentukan kekerasan material.

Satuan pada setiap metode berbeda.

Rockwell (HR), Brinel (BHN), Vickers (VN), Knoops (KN).

Anda mungkin juga menyukai