“ABDOMINAL CAVITY”
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teknik Radiografi
2 mengenai “Abdominal Cavity” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi 2 Semester
II, Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Semarang.
Penulis,
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………....……………..
Daftar Isi ……..……………………………………………………………..........……..........
I. Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..………….
2.1 Abdomen…………………………………………………...……………..
III.Penutup ……………………………………………………...…….......…….……………..
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..
A. Pengertian abdomen
Abdomen merupakan rongga yang terbesar dalam tubuh manusia bentuknya lonjong & meluas
dari diafragma sampai pelvis di bawah. Bagian yang ditutupi atau dilingkupi oleh abdomen
disebut cavitas abdominalis atau rongga perut (abdomen). Rongga abdomen di bagi menjadi dua
bagian yaitu rongga sebelah atas ukurannya lebih besar & rongga sebelah bawah ukuranya lebih
kecil.
1.Gaster (Lambung)
4.Rectum
5.Anus
hati, gallbladder (kantong empedu), duodenum dan kepala pankreas (di bawah exitnya
lambung), ginjal kanan, kelenjar suprarenal kanan
spleen (limpa) di sblh lambung bagian atas, stomach (lambung), ekor pankreas, ginjal kiri,
kelenjar suprarenal kiri
descending colon, sigmoid colon (colon yang berhubungan dengan rektum), 2/3 dari
jejunum (usus kosong)
E. Indikasi
• Tumor
• Perforasi (perlubangan) di daerah usus
• Tidak bisa kentut
• Peritonitis yaitu radang pada peritoneum (membran serosa rangkap yang meliputi rongga
abdomen).
• Obstruksi usus yaitu penyumbatan usus karena daya mekanik dan mempengaruhi dinding
usus sehingga menyebabkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus.
PROYEKSI DASAR
1. AP BERDIRI/SETENGAH DUDUK
POSISI PASIEN
Ukuran dan bentuk hati, limpa, dan ginjal; kalsifikasi (pengerasan) intraabdomen atau
bukti massa tumor
Kriteria Radiograf
Area simphisis pubis sampai dengan upper abdomen, termasuk diafragma harus masuk
radiograf tanpa distorsi (perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiografi) dan rotasi
Columna vertebra berada di pertengahan kaset
Ribs (iga), pelvis, dan hip simetris
Tidak ada rotasi yang ditunjukkan dg prosesus spinosus berada di tengah vertebra
lumbal, spina ischial dari pelvis simetris (jika terlihat), alae atau wings of iliaka simetris
Densitas dan kontras harus cukup untuk menunjukkan hubungan antarjaringan seperti
batas bawah hati, bayangan ginjal, dll
2. AP SUPINE
POSISI PASIEN
Supine di atas meja pemeriksaan MSP di tengah kaset dan tegak lurus dengan meja
pemeriksaan
Kaki ekstensi
POSISI OBJEK
Jika kandung kemih dimasukkan radiograf, maka pusatkan krista iliaka di pertengahan IR
Ekspirasi tahan nafas sehingga pegerakan involuntary pada isi di dalam perut berhenti
dan agar rongga abdomen meluas
FFD : 100
AP Abdomen, supine
Struktur yang ditunjukkan
Proyeksi AP abdomen untuk menunjukkan ukuran dan bentuk hati, limpa, dan ginjal;
kalsifikasi (pengerasan) intraabdomen atau bukti massa tumor
Kriteria radiograf
Area simphisis pubis sampai dengan upper abdomen, termasuk diafragma harus masuk
radiograf tanpa distorsi (perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiografi) dan rotasi
Tidak ada rotasi yang ditunjukkan dg prosesus spinosus berada di tengah vertebra
lumbal, spina ischial dari pelvis simetris (jika terlihat), alae atau wings of iliaka simetris
Densitas dan kontras harus cukup untuk menunjukkan hubungan antarjaringan seperti
batas bawah hati, bayangan ginjal, dll
3. PA BERDIRI
POSISI PASIEN
Berdiri
POSISI OBJEK
Pusatkan IR 2 inch (5 cm) di atas krista iliaka untuk memasukkan krista iliaka
FFD :100 cm
Ukuran dan bentuk hati, limpa, dan ginjal; kalsifikasi (pengerasan) intraabdomen atau
bukti massa tumor
kriteria radiograf
Area simphisis pubis sampai dengan upper abdomen, termasuk diafragma harus masuk
radiograf tanpa distorsi (perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiografi) dan rotasi
Tidak ada rotasi yang ditunjukkan dg prosesus spinosus berada di tengah vertebra
lumbal, spina ischial dari pelvis simetris (jika terlihat), alae atau wings of iliaka simetris
Densitas dan kontras harus cukup untuk menunjukkan hubungan antarjaringan seperti
batas bawah hati, bayangan ginjal, dll
PERSIAPAN
POSISI PASIEN :
• Jika pasien terlalu sakit untuk berdiri, posisikan recumbent atau tidur
• Miring pada posisi kiri tubuh paralel meja pemeriksaan. Jika memungkinkan, mintalah
pasien berbaring
POSISI OBJEK :
• Atur abdomen sehingga 5 cm di atas krista iliaca berada di tengah kaset sehingga
diafragma masuk penyinaran
• Posisi dipertahankan kira-kira 5 menit sebelum diekspose agar udara naik hingga daerah
permukaan atas rongga peritoneum (selaput perut)
Sangat penting untuk menunjukkan level cairan/udara ketika proyeksi abdomen berdiri
tidak didapatkan
Kriteria radiograf
Menunjukkan sisi atas abdomen dalam radiograf jika ada ada udara bebas
Letakkan pertengahan IR di krista iliaka atau 2 inches (5 cm) di atas krista iliaka untuk
memasukkan diafragma
CP : krista iliaka atau 2 inchi (5 cm) di atas krista iliaka pada MCP untuk memasukkan
diafragma
Menunjukkan ruang prevertebral yang ditempati oleh aorta abdomen serta kalsifikasi
intraabdominal atau massa tumor
Kriteria radiograf
Tidak ada rotasi pasien dengan ilia yang superimposisi, pedikel veretebral lumbal yang
superimposisi, dan terbukanya foramen intervertebral
6. PROYEKSI LATERAL,
posisi R / L dorsal decubitus
PP :
Ketika pasien tidak dapat berdiri atau berbaring miring, tempatkan pasien dalam posisi
supine dengan sisi kanan / kiri menempel dengan grid yang dipasang vertikal
Letakkan lengan pasien di dada bagian atas atau di belakang kepala pasien
Fleksikan lutut pasien sedikit untuk meringankan ketegangan pada tubuh bagian belakang
Posisikan pasien sehingga kurang lebih 2 inches (5 cm) di atas krista iliaka terpusat di IR
Kriteria radiograf
7. AP BERDIRI/SETENGAH DUDUK
besar
POSISI PASIEN
POSISI OBJEK
Pusatkan 2 inchi (5 cm) atau lebih di atas krista iliaka di pertengahan IR untuk
memasukkan diafragma
Ekspirasi tahan nafas sehingga pegerakan involuntary pada isi di dalam perut berhenti
dan agar rongga abdomen meluas
FFD : 100
Ap abdomen, berdiri
Proyeksi AP abdomen untuk menunjukkan ukuran dan bentuk hati, limpa, dan ginjal;
kalsifikasi (pengerasan) intraabdomen atau bukti massa tumor
Kriteria radiograf
Area simphisis pubis sampai dengan upper abdomen, termasuk diafragma harus masuk
radiograf tanpa distorsi (perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiografi) dan rotasi
Tidak ada rotasi yang ditunjukkan dg prosesus spinosus berada di tengah vertebra
lumbal, spina ischial dari pelvis simetris (jika terlihat), alae atau wings of iliaka simetris
Densitas dan kontras harus cukup untuk menunjukkan hubungan antarjaringan seperti
batas bawah hati, bayangan ginjal, dll
Densitas pemeriksaan abdomen berdiri sama dgn yang supine
AP Abdomen, supine
Kriteria radiograf
Proyeksi AP abdomen untuk menunjukkan ukuran dan bentuk hati, limpa, dan ginjal;
kalsifikasi (pengerasan) intraabdomen atau bukti massa tumor
Area simphisis pubis sampai dengan upper abdomen, termasuk diafragma harus masuk
radiograf tanpa distorsi (perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiografi) dan rotasi
Tidak ada rotasi yang ditunjukkan dg prosesus spinosus berada di tengah vertebra
lumbal, spina ischial dari pelvis simetris (jika terlihat), alae atau wings of iliaka simetris
Densitas dan kontras harus cukup untuk menunjukkan hubungan antarjaringan seperti
batas bawah hati, bayangan ginjal, dll
PERSIAPAN
POSISI PASIEN :
• Jika pasien terlalu sakit untuk berdiri, posisikan recumbent atau tidur
• Miring pada posisi kiri tubuh paralel meja pemeriksaan. Jika memungkinkan, mintalah
pasien berbaring
POSISI OBJEK :
• Atur abdomen sehingga 5 cm di atas krista iliaca berada di tengah kaset sehingga
diafragma masuk penyinaran
• Posisi dipertahankan kira-kira 5 menit sebelum diekspose agar udara naik hingga daerah
permukaan atas rongga peritoneum (selaput perut)
Sangat penting untuk menunjukkan level cairan/udara ketika proyeksi abdomen berdiri
tidak didapatkan
Kriteria radiograf
Menunjukkan sisi atas abdomen dalam radiograf jika ada ada udara bebas
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Abdomen merupakan rongga terbesar dalam tubuh bentuknya lonjong dan meluas
dari diafragma sampai pelvis. Organ organ dalam rongga abdomen meliputi : Lambung, usus
halus, usus besar, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal, dan limpa. Foto abdomen Tujuanya
untuk melihat sistema pada abdomen baik sistem pencernaan / sistem urinari. Foto abdomen
dibagi menjadi dua :
Plan abdomen
Akut abdomen
3.2 Saran
Sebaiknya pada posisi Left Lateral Decubitus, waktu yang digunakan untuk memiringkan pasien
sesuai dengan teori yaitu 5-20 menit untuk memberikan waktu agar udara didaerah abdomen
naik keatas mengisi daerah peritoneum sehingga radiografi yang didapatkan sesuai dengan
permintaan pemeriksaan abdomen akut dan dapat membantu dokter menegakka diagnosa.