Anda di halaman 1dari 6

Tugas Analisis Jurnal

Resume Jurnal

Mata Kuliah : Analisis Farmasi

KELOMPOK 8/ Kelas C:
• DEWA AYU YULIASTRI CAHYANI (052191163)
• LINGGA ALGIFARI (052191175)
• YULIANA MARIANA MAU (052191181)
• ISMAWATI ASTUTI NINGSIH (052191188)
• WARRAHMAH (052191190)
• HAFNI ZUHROH (052191197)
• ARMIATIN DAMAYANTI (052191198)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2020
Judul Jurnal :

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF ASAM RETINOAT PADA SEDIAAN


KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI KOTA BANDUNG
Ghina Rizqiani Nur Husni Afifah, Ginayanti Hadisubroto, Senadi Budiman
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Al-Ghifari, Jl. Cisaranten Kulon,
Bandung

Analisis Jurnal:

1. Penentuan konsentrasi sampel


a. Pembuatan larutan uji sampel yang mengandung asam retinoat
3,0 g sampel uji + 10 mL metanol
b. Analisis asam retinoat dengan metode KLT
Identifikasi analisis kualitatif dengan menggunakan metode KLT meliputi:
1) Pembuatan larutan pengembang
Larutan n-heksan - aseton (6:4) v/v
2) Identifikasi sampel dengan KLT
Lempeng KLT yang telah diaktifkan diberi batas penotolan dan batas elusi 7 cm.
Jarak penotolan 1,5 cm dari bagian bawah lempeng.
c. Analisis kualitatif asam retinoat dengan metode spektrofotometri UV
Analisis kualitatif menggunakan metode spektrofotometri uv meliputi:
1) Penentuan panjang gelombang maksimum asam retinoat:
2 mL larutan asam retinoat 500 ppm dalam labu ukur 10 mL (konsentrasi 100
ppm) + metanol hingga garis batas
2) Menentukan spektrum masing-masing sampel:
3,0 g sampel + 10 mL metanol
d. Analisis kuantitatif asam retinoat dengan metode spektrofotometri UV
Analisis kuantitatif asam retinoat dengan metode spektrofotometri UV meliputi:
1) Pembuatan larutan baku 1000 ppm asam retinoat:
0,1 g asam retinoat baku diencerkan dengan 100 mL metanol
2) Pembuatan larutan baku 500 ppm asam retinoat
25 mL larutan asam retinoat 1000 ppm dalam labu ukur 50 mL + metanol hingga
tanda batas.
3) Penentuan kurva kalibrasi
Larutan asam retinoat 500 ppm dalam labu ukur 10 mL berturut-turut 0,25 mL,
0,5 ml, 1,0 mL, 1,25 mL, 1,5 mL dan 2,0 mL (12,5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 62,5
ppm, 75 ppm dan 100 ppm) + metanol hingga tanda batas.
4) Uji Kuantitatif Pada Sampel
- 3,0 g sampel dibungkus dengan alumunium foil + 10 mL metanol
- 1 mL kemudian dalam labu ukur 10 mL + metanol sampai tanda batas
2. Pengukuran panjang gelombang maksimal

Gambar 1. Grafik Hasil Analisis Kualitatif Asam Retinoat dengan


Spektrofotometri UV untuk sampel I, J, K dan L

Gambar 2. Hasil Analisis Kualitatif Asam Retinoat


dengan Metode Spektrofotometri UV untuk sampel M, N dan O

Dari hasil uji metode kualitatif spektrofotometri UV sampel K, M, N, dan O memiliki


panjang gelombang yang sama dengan baku standar asam retinoat yaitu pada panjang
gelombang 352 nm hasil ini sesuai dengan literatur BPOM tahun 2011.

3. Pengukuran waktu operasional (operating time)


Tidak dilakukan pengukuran operating time.
4. Pembuatan kurva standar/kurva kalibrasi
Tabel I. Standar Baku Asam Retinoat :

Konsentrasi seri Absorban


baku Asam
Retinoat
12,5 0,131
25 0,272
50 0,497
62,5 0,520
75 0,648
100 0,847

Dari hasil perhitungan persamaan regresi kurva kalibrasi diatas diperoleh


Persamaan garis : y = 0,00791 x + 0,05742
koefisien kolerasi (r) : 0,98816
Nilai a : 0,05742
b : 0,00791
r : 0,98816

Gambar 3. Kurva Kalibrasi Larutan Asam Retinoat dengan Berbagai konsentrasi


Secara Spektrofotometri UV-VIS Pada Panjang Gelombang 352 nm.

Penentuan kadar sampel metode regresi linier yaitu metode parametrik dengan variabel
bebas (konsentrasi sampel) dan variabel terikat (absorban sampel) menggunakan persamaan
persamaan garis regresi kurva larutan baku. Konsentrasi sampel dapat dihitung berdasarkan
persamaan kurva baku tersebut.

5. Pengukuran sampel
4 sampel (K,M,N,O) yang positif mengandung asam retinoat dianalisis menggunakan
spektrofotometri UV dengan serapan panjang gelombang 352 nm. Nilai absorbansi pada
hasil sampel dapat dilihat pada Tabel II.
Tabel II. Nilai Absorbansi Sampel
Sampel Absorbansi Rata –rata
Absorbansi
K1 1,67
K2 1,72 1,7
K3 1,71
M1 0,18
M2 0,22 0,21
M3 0,22
N1 0,52
N2 0,52 0,52
N3 0,52
O1 0,72
O2 0,72 0,72
O3 0,72

6. Konversi Absorbansi sampel dengan kurva standar


Perhitungan kembali kadar yang telah diperoleh dalam satuan “ppm (mg/L)” sesuai
persamaan regresi linier yang telah ditentukan sebelumnya.
y = 0,00791 x + 0,05742

Perhitungan :

Sampel K
y : 1,7
Kadar : y = 0,00791 x + 0,05742
1,7 = 0,00791 x + 0,05742
1,7−0,005742
x =
0,00791
x = 214,192 mg/L

Sampel M
y : 0,21
Kadar : y = 0,00791 x + 0,05742
0,21 = 0,00791 x + 0,05742
0,21−0,005742
x =
0,00791
x = 25,823 mg/L

Sampel N
y : 0,52
Kadar : y = 0,00791 x + 0,05742
0,52 = 0,00791 x + 0,05742
0,52−0,005742
x =
0,00791
x = 65,014 mg/L
Sampel O
y : 0,72
Kadar : y = 0,00791 x + 0,05742
0,72 = 0,00791 x + 0,05742
0,72−0,005742
x =
0,00791
x = 90,298 mg/L

7. Kadar terhitung dalam satuan yang diinginkan


Konversi satuan dalam satuan (mg/g) atau (mg/kg):
Sampel K : 214,192 mg/L = mg/g
Sampel M : 25,823 mg/L = mg/g
Sampel N : 65,014 mg/L = mg/g
Sampel O : 90,298 mg/L = mg/g

Anda mungkin juga menyukai