Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
Self care (perawatan diri) merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu
efektif, upaya self care (perawatan diri) dapat memberi kontribusi bagi integritas
peduli dan mau merawat dirinya sendiri dengan sukarela, sedangkan bayi, lansia
dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care- nya
(Orem, 1995).
a. Usia
Universitas Sumatera
Utara
1
b. Jenis kelaminKondisiperkembangan
c. Kondisi kesehatan
d. Orientasisosial budaya
e. Sistemperawatan kesehatan
danpengobatan.
f. Faktorsistemkeluarga
keluarganya.
g. Polahidup
kehidupannya sehari-hari.
Universitas Sumatera
Utara
2
h. Faktor lingkungan
kebutuhan, yaitu:
air, makanan, proses eliminasi normal, keseimbangan antara waktu sendiri dan
pencegahan bahaya bagi kehidupan, fungsi dan kesejahteraan manusia, serta upaya
Kebutuhan akan perawatan diri ini sifatnya umum bagi setiap manusia. Hal ini
lingkungan dan hal lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya (Asmadi,
2008).
Universitas Sumatera
Utara
3
dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap
dalam siklus kehidupan misalnya pada bayi prematur dan pada masa kehamilan
medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat
Menurut Orem ada delapan kebutuhan self care secara umum yang
eliminasi
Universitas Sumatera
Utara
4
dan kebahagiaan.
ini dipenuhi secara efektif maka akan memberikan kesejahteraan yang maksimal
dan menghasilkan energi. Penyediaan perawatan yang efektif terkait dengan proses
eliminasi dan pengaturan serta kontrol yang efektif terhadap proses pembuangan
sisa tubuh atau kotoran sperti urin atau feses (Orem, 1995).
Universitas Sumatera
Utara
5
lingkungan sosial, nilai-nilai, dan menimbulkan harapan hidup dan pencapaian rasa
aman. Kesendirian akan mengurangi jumlah tekanan dari lingkungan sosial dan
tuntutan untuk berinteraksi secara sosial dan akan memberikan kondisi yang
kondusif bagi individu untuk bersantai atau melakukan rekreasi secara pribadi.
bertukar ide atau pemikiran dengan individu lain dan terlibat dalam kegiatan-
memberi kontribusi yang cukup baik untuk memelihara integritas manusia dan
dan perkembangan serta mencegah kondisi yang merupakan bahaya internal yang
untuk memenuhi delapan syarat perawatan diri universal ini antara lain:
Universitas Sumatera
Utara
6
tubuh.
diperlukan tubuh.
keutuhan kandung kemih dan usus besar dalam proses eliminasi secara
normal.
eliminasi.
Universitas Sumatera
Utara
7
secara utuh.
b. Membina ikatan sikap, cinta, dan persahabatan kepada orang lain, efektif
orang lain.
atau komunitas.
kesejahteraan hidup.
sendiri.
bersangkutan.
Universitas Sumatera
Utara
8
c. Melindungi diri dari situasi berbahaya ketika bahaya tersebut tidak bisa
dihilangkan.
tahap-tahap tertentu.
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut: pemenuhan kebutuhan akan udara dapat
Universitas Sumatera
Utara
9
dimiliki(Dennis, 1997).
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer, 2001).
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis
merupakan akibat dari kerusakan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
diabetes melitus atau yang lebih dikenal dengan penyakit kencing manis adalah
Universitas Sumatera
Utara
1
0
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar glukosa darah yang
tinggi yang disebabkan oleh jumlah hormon insulin kurang atau jumlah insulin
cukup bahkan kadang lebih , tetapi kurang efektif atau resistensi insulin. Riyadi
dan Sukarmin (2008) juga menambahkan bahwa diabetes melitus merupakan suatu
mellitus)
Kurang lebih 5-10% penderita mengalami diabetes tipe ini, yaitu yang
tergantung pada insulin. Pada tipe ini sel-sel beta pankreas yang dalam
b. Tipe II: Diabetes melitus tidak tergantung insulin (non insulin dependent
diabetes mellitus)
Universitas Sumatera
Utara
1
1
penurunan jumlah produksi insulin. Tipe ini bisa terjadi pada semua
(Smeltzer, 2001).
lainnya
biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Hali ini disebabkan
Universitas Sumatera
Utara
1
2
tipe yang tidak dapat memenuhi kriteria diabetes melitus yang telah
ada juga yang spontan kembali dalam kedaan normal, tetapi setiap
1. Komplikasi Akut
a. Koma hipoglikemia
darah. Glukosa yang ada sebagian besar difasilitasi untuk masuk ke dalam
sel.
Universitas Sumatera
Utara
1
3
meninggal.
Koma ini terjadi karena penurunan komposisi cairan intrasel dan sketrasel
2. Komplikasi Kronik
Universitas Sumatera
Utara
1
4
gangren pada ekstremitas serta insufisiensi serebral dan stroke. Jika yang
c. Neuropati diabetik
d. Kaki diabetik
dan hilangnya fungsi saraf sensorik dapat menunjang terjadi trauma atau
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya
komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes
adalah mencapai kadar glukosa darah normal tanpa terjadinya hipoglikemia dan
Universitas Sumatera
Utara
1
5
gangguan serius pada pola aktivitas penderita (Smeltzer, 2001). Ada lima
terkena penyakit diabetes melitus baik pada usia tua maupun pada usia muda.
dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik, setiap penderita dapat menjalani
Diabetes melitus harus dikelola dengan baik dan pihak yang terkait di dalam
pelaksanaannya tidak hanya dokter, perawat, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lain,
tetapi juga melibatkan peran pasien dan keluarga sangat penting (PERKENI,
2011). Pasien diabetes melitus harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan terapi
dan kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat
melakukan perawatan diri yang baik ada yang dinamakan self care demand yaitu
adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan
tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri
Universitas Sumatera
Utara
1
6
dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat (Hidayat, 2008).
secara mandiri berarti berusaha untuk hidup dalam hidup senormal mungkin
glukosa dalam darah utnuk mencegah komplikasi panjang.Hal ini juga yang
Universitas Sumatera
Utara