Kelas :6
Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi
dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun
unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan,
kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Rangkaian senam irama dapat
dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan
putaran tangan.
Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan
senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan
secara berirama.Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat
ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai,tongkat,
bola, pita dan topi.
Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana
seorang atlet atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya
yang kental dengan nuansa akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa
alat bantu senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club),
dan simpai (hoop).
Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan
pertandingan senam irama internasional, sementara itu senam aerobik misalnya,
merupakan senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh dimana dalam senam ini sekelompok peserta melakukan
gerakan senam dengan dipandu oleh seorang pemandu senam.
Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa.
Namun akhirnya Jepang mulai mempelopori untuk menciptakan nomor putra
dalam senam irama meski hal ini masih berlaku di kalangan Jepang saja.Senam
ini di dominasikan oleh kaum hawa Pertama-tama karena senam ini dilahirkan
di Eropa oleh beberapa pakar yang justru merupakan pakar di bidang seni.
Dalam perkembangannya, senam irama sangat banyak mengadopsi gerakan
balet dan waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki oleh kaum hawa.
Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke
19 dalam suatu sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem
Swedia) dari gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik
estetis” yang mana seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan
perasaannya melalui pergerakan tubuh.
Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan
gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya
sebelumnya, yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam artistik
dengan menggunakan alat (bola, pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam ini
mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan balet kontemporer, tari atau akrobat.
Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri
kemudian memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada
tahun 1961. Mula-mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah
menjadi olahraga gimnastik ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama
atau gimnastik ritmis. Pertandingan internasioal pertama kali dalam cabang ini
untuk atlet individual dimulai di Budapest pada tahun 1963, sementara
pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di Copenhagen, Denmark pada
tahun 1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di
Los Angles untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai
masuk pada tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.
Kelentukan
Keseimbangan
Keluwesan
Fleksibilitas
Kontinuitas
Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar
mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini
sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan
kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
Ketepatan musik/irama
Kelentukan (fleksibilitas)
Kontinuitas gerakan
Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun
1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara
yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia
belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini.
Dialah yang pertama-tama menciptakan system senam irama.
Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze,
seorang guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan.
Dalam sistemnya sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan.
Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari
dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk
Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid
Bode adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat seperti bola,
gada dan simpai.
Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun
1879 – 1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan
Prestasi olahraga
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Seni Tari – Fungsi,
Peranan, Jenis, Contoh, Para Ahli
Berdiri dengan sikap tegak.Langkahkan kaki kiri dan kedua lengan di samping
badan.Melangkahkan kaki kanan dan jatuhkan pada tumit, dilanjutkan
melangkah dengan kaki kiri secarabergantian.Pada gerakan melangkah biasa
harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.
Gunakan irama 2/4 (dd), 3/4 (ddd), 4/4 (dddd) diambil sikap tegak, langkah kaki
kiri, kedua lengan lepas di samping badan. Pada bilangan “satu” langkahkan
kaki kanan ke depan dengan meletakkan tumit di depan telapak kaki kiri lalu
baru ujung jari kaki yang terakhir. Bilangan “dua” ganti langkah kaki kiri.Ingat,
di dalam melangkah lutut harus mengeper, tumit harus dijatuhkan.
b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri.
Kemudian, melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki
rapat. Langkah kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1 kanan, hitungan 2 kiri,
dan hitungan 3 rapat.
Langkah rapat
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai
berikut.
Berdiri dengan sikap tegak. Hitungan satu, melangkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan dua, kaki kanan menyusul melangkah ke depan. Sebelum kaki kanan
menapak (tumit masih terangkat) kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur
merapat.
Sikap tegak anjur kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki
kanan.Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini
dilakukan dengan irama 2/4.
Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan didepan kaki kanan.
Kemudian diikuti dengan langkahan kaki kiri lalu kaki kanan lagi.
Pada aba aba pertama kaki kiri diletakkan kedepan dengan posisi menyilang.
Pada aba aba kedua kaki kanan melangkah ke arah samping kanan. Pada jenis
langkah ini menggunakan ritme 2/4 atau dd.
Hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan ke samping kiri diikuti kedua lutut
mengeper.
Hitungan 3-4, lengan kanan melakukan gerakan seperti tangan kiri pada
hitungan 1 dan 2.
Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan direntangkan.
Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus ke atas.
Hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan kedua lengan kembali ke sikap semula.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan
lurus ke depan.
Gerakannya
Sikap akhir
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
Sikap akhir
Sikap awal
Gerakannya
Sikap akhir
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
2) Hitungan 2 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kanan dan kedua lengan lurus ke
depan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke kiri melingkar ke dalam satu
lingkaran di atas kepala.
4) Hitungan 4 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua lengan lurus ke
depan.
Sikap akhir
Sikap awal
Gerakannya
Sikap akhir
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
Sikap akhir
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua lengan lurus ke
samping kanan.
Gerakannya
Sikap akhir
h. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Kaki Kanan dan Kiri Secara Bergantian
Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Kaki Kanan dan Kiri Secara Bergantian
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua tangan
direntangkan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Tangan kanan diayun menyentuh ujung kaki kiri dan badan
membungkuk.
Sikap akhir
Kelima permainan itu boleh dimainkan secara perorangan dan boleh secara
beregu.Setiap alat mempunyai karakteristik masing-masing.
Bola (balls)
Ukuran bola tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, asal dapat dipegang oleh
jari-jari tangan dan dapat dikuasai agar tidak mudah jatuh.Bola boleh terbuat
dari karet atau plastik. Kompetisi berat
Tali (ropes)
Tali seluruhnya terbuat dari bahan yang halus, tidak ada tempat memegang yang
khusus.Panjang tali disesuaikan dengan tinggi pesenam itu sendiri. Cara
mengukurnya, tengah-tengah tali diinjak oleh salah satu kaki si pesenam kedua
ujung tali dipegang oleh tangan kiri dan kanan kemudian ujung tali yang
dipegang diletakkan di depan bahu.
Cara memainkannya: Tali dipegang ujungnya baik satu tangan maupun oleh
kedua tangan. Tali bebas untuk dimainkan, boleh dilewatkan ke atas kepala atau
ke bawah telapak kaki sambil loncat, boleh di lempar ke atas, yang penting tali
itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah
ditentukan.
Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah
simpai tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau
warna campuran (belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang dewasa
diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak
termaksud tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick)
untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo
atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick 1
cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular,
spiral dan macam-macam lemparan.
Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol.
Panjang gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram.
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama ialah lantai yang ditutup oleh
matras yang berukuran 12 X 12 cm.
Karena sifat tekanan seperti hal-hal tersebut di atas itu lebih banyak dimiliki
oleh putri, maka senam irama umumnya dilakukan oleh putri.
Irama
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan
akan makan waktu yang cukup lama.
Kontinuitas Gerakan
Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir,
melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau
membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin
dalam perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat
dipisahkan. Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam
memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik
yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen
dasar tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.
Kekuatan otot
Kelentukan
Daya tahan
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam
dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-
lain. Namun demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan
kerja sistem cardio vascular respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan)
yang disebut juga ergosistem sekunder.
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja untuk
sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot
dan pengerahan (suplai) darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-
otot dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih besar
pula. Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan
dikurangi. Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat
akan dapat melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan
dengan berotot kurang kuat.
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah yang
mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut sisa-
sisa metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan
kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru, peredaran darah dan
mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani
dan kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi
lebih kuat dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan
demikian maka denyut nadi lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal
denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain memperkuat
jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi kapasitas
vital yaitu jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas,
sehingga tarikan nafas pada saat istirahat tidak dalam.
Relaksasi
Manfaat Fisik
Manfaat Mental
Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan
terwujud interaksi sosial.