Disusun Oleh :
I
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. N DENGAN
MASALAH KESEHATAN ASAM URAT DI DUSUN KARANGTALUN
KELURAHAN WUKIRSARI KECAMATAN BANTUL YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Fitriyah
Ramadhani
2820173016
BAB I.........................................................................................................................................1
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................1
A. Konsep Dasar Lansia.......................................................................................................1
a. Pengertian Lansia........................................................................................................1
b. Proses Menua...............................................................................................................1
c. Batasan Usia Lanjut.....................................................................................................2
d. Mitos Lanjut Usia........................................................................................................2
e. Perubahan Pada Lansia................................................................................................4
B. Konsep Dasar Asam Urat................................................................................................7
a. Pengertian Asam Urat..................................................................................................7
b. Etiologi Asam Urat......................................................................................................7
c. Klasifikasi Asam Urat.................................................................................................7
d. Patofisiologi Asam Urat..............................................................................................8
e. Penatalaksanaan Asam Urat........................................................................................8
f. Manifestasi Klinis Asam Urat.....................................................................................9
g. Komplikasi Asam Urat..............................................................................................10
h. Pemeriksaan Diagnostik............................................................................................10
BAB II......................................................................................................................................12
TINJAUAN KASUS................................................................................................................12
A. KASUS..........................................................................................................................12
B. RIWAYAT KELUARGA.............................................................................................13
C. RIWAYAT PEKERJAAN............................................................................................14
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP...........................................................................14
E. RIWAYAT REKREASI...............................................................................................14
F. SISTEM PENDUKUNG...............................................................................................14
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN........................................................................................15
H. STATUS KESEHATAN...............................................................................................15
I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)..............................................................17
J. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL...................................................................19
K. DATA PENUNJANG...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................37
III
BAB I
TINJAUAN TEORI
b. Proses Menua
Proses menua merupakan proses yang terus menerus secara alamiah dan
umumnya dialami oleh semua makhluk hidup, misalnya, dengan terjadinya
kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh mati
sedikit demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh
tidak akan sama. Adakalanya seseorang belum tergolong lanjut usia/masih muda,
tetapi telah menunjukkan kekurangan yang mencolok. Adapula orang yang sudah
lanjut usia, penampilannya masih sehat, segar bugar, dan badan tegap. Walaupun
demikian, harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering dialami lanjut
usia.
Proses menua merupakan kombinasi bermacam – macam faktor yang saling
berkaitan. Sampai saat ini, banyak definisi dan teori yang menjelaskan tentang
proses menua yang tidak seragam. Secara umum, proses menua didefinisikan
sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal, intrinsik, progresif, dan
1
detrimental. Keadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup. Berikut akan
dikemukakan bermacam – macam teori proses menua yang penting (Nugroho,
2014).
Teori – teori proses menua
Proses menua bersifat individual:
1. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda
2. Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda
3. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua.
i.Teori biologis
ii.Teori genetik
iii. Teori nongenetik
h. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Junaidi (2013) untuk memastikan seseorang terkena gout adalah
dengan dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.
Apabila kadar asam urat dalam darah pada laki-laki lebih dari 7 mg/dl
dan pada wanita lebih dari 6 mg/dl. Maka dikatakan menderita asam urat
tinggi yang memicu terjadinya gout.
2. Pemeriksaan kadar asam urat dalam urin per 24 jam.
Kadar asam urat dalam urin berlebihan bila kadarnya lebih dari 800
mg/24 jam pada diet biasa atau lebih dari 600 mg / 24 jam.
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. KASUS
Ny. N seorang petani berusia 65 tahun tinggal bersama suami, anak, menantu,
serta cucunya di sebuah rumah sederhana. Klien menderita asam urat sejak kurang
lebih 2 tahun yang lalu, hasil tes asam urat klien adalah 9,3 mg/dL. Klien mengatakan
kaki kiri dan kanan sakit dan sering kram atau merasakan nyeri, nyeri berkurang saat
istirahat atau saat tidak digerakkan dan nyerinya hilang timbul, nyeri bertambah jika
melakukan aktivitas seperti duduk sila dan pada saat beraktivitas di sawah, skala nyeri
5 (0-10), nyerinya terasa ceka-cekot. Pasien juga mengatakan karena rasa nyeri ini
aktivitasnya kadang terganggu dan terhambat, pasien mengatakan bahwa ia kesulitan
berjalan. Sebelumnya pasien tidak pernah di rawat di rumah sakit dan tidak pernah
memiliki riwayat hipertensi.
PENGKAJIAN LANSIA
Nama : Ny. N
Tempat & Tanggal Lahir : Bantul, 25 Mei 1955
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
TB/BB : 155 cm / 57 kg
Penampilan : bersih, rambut beruban, kulit keriput
L/ HUBUNGAN
No. NAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN KET.
P KELUARGA
2. Genogram :
: laki-laki
: perempuan
: klien
Keterangan Genogram :
Klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, sedangkan suaminya
merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Orang tua dan mertua klien sudah
meninggal semua. Klien dan suami mempunyai dua orang anak, anak pertama
laki-laki dan anak kedua perempuan.
3. Tipe / Bentuk Keluarga : Keluarga inti ( Nuclear Family )
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat itu : Petani
Alamat pekerjaan : Tidak ada
Berapa jarak dari rumah : ± 2 Km
Alat transportasi : jalan kaki
Pekerjaan sebelumnya : Tidak ada
Sumber pendapatan & : ± 600rb dalam sebulan
Kecukupan terhadap
Kebutuhan
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby / Minat : Mendengarkan lagu dangdut di radio
Keanggotaan Organisasi : Posyandu Lansia
Liburan Perjalanan : Tidak ada
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Dokter
Jarak dari rumah : ±4 Km
Rumah Sakit / Klinik : Klinik
Pelayanan Kesehatan dirumah : Tidak ada
Makanan yang dihantarkan : Tidak ada
Perawatan sehari-hari yang : Keluarga tidak pernah merawat klien saat
dilakukan keluarga klien mengeluhkan nyeri, karena semua
sibuk dengan urusannya masing-masing
sehingga keluarga tidak mengetahui kondisi
Lain-lain klien
: Tidak ada
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual : Sholat 5 waktu
Yang Lainnya : Tidak ada
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum : Klien menderita asam urat sejak 2 tahun yang
selama setahun yang lalu lalu
Status kesehatan umum
selama 5 tahun yang lalu : Klien tidak menderita sakit apapun
Keluhan Utama :
Klien mengatakan kaki kiri dan kanan sakit dan sering kram atau merasakan
nyeri, nyeri berkurang saat istirahat atau saat tidak digerakkan dan nyeri bertambah
jika melakukan aktivitas seperti duduk sila dan pada saat beraktivitas di sawah.
Obat-obatan :
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1. Obat Meloxicam 15 mg Obat ini digunakan untuk
mengurangi rasa nyeri, bengkak,
dan kaku pada sendi. Di konsumsi
3x sehari.
Istirahat & Tidur : Pasien mengatakan jarang tidur siang, tidur malam
± 6 jam
Personal Hygiene : Pasien mengatakan selalu mandi secara mandiri
Seksual : Pasien mengatakan tidak melakukan hubungan
seksual karena faktor usia
Psikologis
Persepsi Klien : Pasien mengatakan menerima bahwa ia sudah
berusia lanjut, dan pasien menerima sakitnya
Konsep Diri dengan ikhlas
: Pasien mengatakan paham tentang penyakitnya
Emosi : Pasien mengatakan jarang marah, dapat
mengontrol marah dan emosinya
Adaptasi : Pasien mengatakan mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya
Mekanisme :
Pertahanan
Diri
Sistem Perkemihan : Pasien tidak mengeluh sakit pada saat BAK, BAK lancar
Sistem Muskulo Skeletal : Bentuk simetris tidak ada kelainan, tidak ada fraktur, Kaki
kiri dan kaki kanan kuat untuk jalan dan berpindah kadang
sering mengeluh sakit jika digerakkan dan berpindah. Tangan
kanan dan kiri cukup kuat.
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Sistem Endokrin : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat DM
Sistem Gastrointestinal : Bising usus 8 x/menit, tidak terdapat acites, tidak ada nyeri
tekan, BAB 1x sehari dengan konsistensi setengah padat
Sistem Reproduksi : Pasien mengatakan bahwa dia sudah menopause
Sistem Penglihatan : Pasien sudah tidak bisa melihat dengan jelas ke arah benda
yang jauh
Sistem Pengecapan : Pasien mengatakan masih bisa merasakan asin, manis, kecut,
dan pahit
J. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
Short Porteble mental Status Questionnaire (SPMSQ) : Fungsi intelektual utuh
Mini Mental State Exam (MMSE) : Normal Composmetis
Inventaris Depresi Beck : Depresi tidak ada / minimal
APGAR Keluarga : 7
K. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : Tidak ada
2. Radiologi : Tidak ada
INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari
SKORE KRITERIA
SKORE
+ - No. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tanggal berapa hari ini ? 18 Maret
2. Hari apa sekarang ini ? Kamis
3. Apa nama tempat ini ? Ruang Tamu
4. Berapa nomor telpon Anda ?
4.a. Dimana alamat Anda ? Dusun Karangtalun, Desa Wukirsari,
(tanyakan bila tidak memiliki Kecamatan Imogiri
telpon)
5. Berapa umur Anda ? 65
6. Kapan Anda lahir ? 1953
7. Siapa Presiden Indonesia Jokowi
sekarang ?
8. Siapa Presiden sebelumnya ? Jokowi
9. Siapa nama kecil ibu Anda ? Tukinah
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17, 14, 11
pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara
menurun ?
Jumlah Kesalahan Total 3
KETERANGAN :
1. Kesalahan 0 – 2 Fungsi intelektual utuh
2. Kesalahan 3 – 4 Kerusakan intelektual Ringan
3. Kesalahan 5 – 7 Kerusakan intelektual Sedang
4. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual Berat
REGISTRASI
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing-masing)
3 2 tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah mengatakan. Beri 1
point untuk tiap jawaban yang benar, kemudian ulangi sampai ia
mempelajari ke 3 nya jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :
PERHATIAN & KALKULASI
Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban, berganti
5 4 eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari belakang)
MENGINGAT
3 2 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point untuk tiap
kebenaran.
BAHASA
Menyebutkan 2 benda (2 point)
9 9
30 26 Nilai Total
KETERANGAN :
Mengkaji Tingkat Kesadaran klien sepanjang Kontinum :
Composmentis, Apatis, Somnolens, Suporus, Coma.
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
KETERANGAN :
PENILAIAN
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Lanjutkan ke tahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan.
Ya Tidak
Jika ada minimal satu jawaban “ya” maka masalah emosional (+)
BERG BALANCE SCALE
Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan static dan dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item tugas
keseimbangan (balance task) yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
30
4. Berdiri ke duduk 4 = duduk dengan aman dengan menggunakan minimal tangan
3 = mengontrol posisi turun dengan menggunakan tangan
2 = menggunakan punggung kaki terhadap kursi untuk mengontrol posisi turun
1 = duduk secara independen tetapi memiliki keturunan yang tidak terkendali
0 = kebutuhan membantu untuk duduk.
5. Transfer 4 = dapat mentransfer aman dengan penggunaan ringan tangan
3 = dapat mentransfer kebutuhan yang pasti aman dari tangan
2 = dapat mentransfer dengan pengawasan
1 = membutuhkan satu orang untuk membantu
0 = membutuhkan dua orang untuk membantu atau mengawasi
6. Berdiri dengan mata 4 = dapat berdiri 10 detik dengan aman
tertutup 3 = dapat berdiri 10 detik dengan pengawasan
2 = mampu berdiri 3 detik
1 = tidak dapat menjaga mata tertutup 3 detik tapi tetap aman
0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh
7. Berdiri dengan kaki 4 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit aman
rapat 3 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara independen dan berdiri 1 menit dengan pengawasan
2 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri tetapi tidak dapat tahan selama 30 detik
1 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi tapi mampu berdiri 15 kaki bersama-sama detik
0 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan tidak dapat tahan selama 15 detik
8. Menjangkau ke depan 4 = dapat mencapai ke depan dengan percaya diri 25 cm (10 inci)
dengan tangan 3 = dapat mencapai ke depan 12 cm (5 inci)
2 = dapat mencapai ke depan 5 cm (2 inci)
1 = mencapai ke depan tetapi membutuhkan pengawasan
0 = kehilangan keseimbangan ketika mencoba / memerlukan dukungan eksternal
9. Mengambil barang dari 4 = dapat mengambil sandal aman dan mudah
lantai 3 = dapat mengambil sandal tetapi membutuhkan pengawasan
2 = tidak dapat mengambil tetapi mencapai 2-5 cm (1-2 inci) dari sandal dan menjaga keseimbangan secara bebas
1 = tidak dapat mengambil dan memerlukan pengawasan ketika mencoba
0 = tidak dapat mencoba / membantu kebutuhan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan atau jatuh
10. Menoleh ke belakang 4 = tampak belakang dari kedua sisi dan berat bergeser baik
3 = tampak belakang satu sisi saja sisi lain menunjukkan pergeseran berat badan kurang
2 = hanya menyamping tetapi tetap mempertahankan keseimbangan
1 = perlu pengawasan saat memutar
0 = butuh bantuan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan atau jatuh
11. Berputar 360 derajat 4 = mampu berputar 360 derajat dengan aman dalam 4 detik atau kurang
3 = mampu berputar 360 derajat dengan aman satu sisi hanya 4 detik atau kurang
2 = mampu berputar 360 derajat dengan aman tetapi perlahan-lahan
1 = membutuhkan pengawasan yang ketat atau dengan lisan
0 = membutuhkan bantuan saat memutar
12. Menempatkan kaki 4 = mampu berdiri secara independen dengan aman dan menyelesaikan 8 langkah dalam 20 detik
bergantian di bangku 3 = mampu berdiri secara mandiri dan menyelesaikan 8 langkah dalam> 20 detik
2 = dapat menyelesaikan 4 langkah tanpa bantuan dengan pengawasan
1 = dapat menyelesaikan> 2 langkah perlu assist minimal
0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh / tidak mampu untuk mencoba
13. Berdiri dengan satu 4 = mampu menempatkan tandem kaki secara independen dan tahan 30 detik
kaki didepan 3 = mampu menempatkan kaki depan independen dan tahan 30 detik
2 = dapat mengambil langkah kecil secara mandiri dan tahan 30 detik
1 = kebutuhan membantu untuk melangkah tapi dapat menyimpan 15 detik
0 = kehilangan keseimbangan saat melangkah atau berdiri
14. Berdiri dengan satu 4 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan> 10 detik
kaki 3 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan 5-10 detik
2 = mampu mengangkat kaki secara independen dan tahan ≥ 3 detik
1 = mencoba untuk angkat kaki tidak bisa tahan 3 detik tetapi tetap berdiri secara independen.
0 = tidak dapat mencoba kebutuhan membantu untuk mencegah jatuhnya.
Total score = 56
Interpretasi
0-20 = harus memakai kursi roda (wheelchair bound)
21-40 = berjalan dengan bantuan
41-56 = mandiri/independen
Analisa Data
No Data Masalah
1. DS : Nyeri akut
1. Klien mengatakan kaki kanan dan kirinya
sakit
P : Asam urat
Q : Cekat cekot
R : kaki kiri dan kanan
S : 5 (0-10)
T: Hilang timbul (saat duduk sila dan
saat aktivitas di sawah)
DO :
1. Klien terlihat meringis kesakitan menahan
rasa sakitnya
2. Hasil tes asam urat 9,3 mg/dL
2. DS :
1. Klien mengatakan kaki sulit digerakkan Hambatan Mobilitas
2. Klien mengatakan rasa nyeri di Fisik
kakinya menggangu aktivitas
3. Klien mengatakan mengalami kesulitan
dalam berjalan
DO :
Kekuatan otot :
5 5
5 5
34
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Pengurangan Kecemasan (5820)
berhubungan keperawatan selama 3x
dengan agen pertemuan diharapkan masalah 1. Observasi reaksi nonverbal
cidera biologis nyeri akut berhubungan dengan dari ketidaknyamanan
agen cedera biologis dapat 2. Kaji nyeri secara
diatasi dengan : komprehensif
3. Ajarkankan klien relaksasi
Kontrol Nyeri (1605) nafas dalam
4. Kolaborasi pemberian
1. Nyeri klien berkurang terapi obat analgesik.
2. Ekspresi wajah klien tidak
menunjukan nyeri/meringis
bahkan menangis
3. Kilen merasa nyaman rileks
2. Hambatan Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Latihan (0200)
mobilitas fisik keperawatan selam 3x 1. Monitor dari tanda – tanda
berhubungan pertemuan diharapkan inflamasi
dengan masalah hambatan mobilitas 2. Berikan klien latihan ROM
kekakuan sendi fisik berhubungan dengan 3. Pantau kadar asam urat
kekakuan sendi dapat diatasi klien
dengan : 4. Ajak klien untuk berobat ke
layanan kesehatan terdekat
Pergerakan (0208)
Aru W.Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. jilid II. Edisi V. Jakarta : Interna
Publishing
Darmojo, B. 2010. Geriatri, Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Fkui
International, Nanda. 2012-2014. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta :
EGC
Kuntjoro. 2014. Dukungan Sosial Pada Lansi. Jakarta: Rienikacipta
Lanny, Lingga. 2012. Health Secret Of Pepper. Elex Media Komputindo. jakarta
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC