Anda di halaman 1dari 3

BAHAN DISKUSI EPTM

Kanker serviks tahap awal tidak memberikan gejala. Oleh karena itu,
penting untuk menjalani skrining serviks secara rutin, sehingga perubahan
sel apapun dapat diketahui sejak awal. Gejala kanker serviks paling umum
antara lain pendarahan vagina abnormal biasanya terjadi antara periode
menstruasi, pendarahan selama atau setelah berhubungan seksual,
pendarahan setelah menopause, keluaran vagina yang berbau, serta rasa
tidak nyaman selama hubungan seksual. Meskipun kita telah melakukan
skrining serviks atau mendapatkan vaksin HPV, penting untuk
menghubungi dokter apabila dijumpai gejala tersebut. Kanker serviks dapat
ditangani dengan berbagai metode seperti operasi, terapi radiasi
menggunakan sinar-sinar yang tinggi energinya untuk membunuh sel-sel
kanker dan kemoterapi menggunakan obat anti kanker untuk membunuh
sel-sel kanker.

Pencegahan terhadap kanker servix dapat dilakukan dengan vaksinasi


maupun skrining serviks. Vaksinasi berfungsi untuk mencegah infeksi HPV.
Vaksin ini paling banyak diberikan pada anak sebelum usia pubertas dan
sebelum melakukan hubungan seksual (usia 12-13 tahun). Vaksin
diberikan 3 kali selama periode 6 bulan. Vaksin ini dapat melindungi dari 2
tipe HPV yang menyebabkan 7 dari 10 kasus kanker serviks. Meksipun
demikian, vaksin ini tidak melindungi dari semua tipe HPV sehingga
screening serviks masih sangat penting untuk dilakukan. Screening servix
merupakan upaya yang penting untuk mendeteksi perubahan awal pada
sel serviks, sehingga pengobatan dapat diberikan untuk mencegah
perkembangan kanker. Screening serviks dapat dilakukan dengan Paps
Smear atau IVA. Dengan screening ini, dokter dapat menemukan dan
menangani sel abnormal pada serviks sebelum akhirnya berkembang
menjadi kanker.

KOMPAS.com - Kanker serviks atau leher rahim merupakan satu-satunya


kanker yang bisa dicegah dengan vaksin. Walau vaksin HPV untuk
mencegahnya sudah lama tersedia, tetapi di Indonesia belum menjadi
program nasional. Menurut Prof.dr.Andrijono Sp.OG(K), deteksi dini kanker
serviks dengan tes pap smear dan IVA belum berhasil menurunkan angka
kejadian kanker serviks. Data Globocan 2012 menunjukkan, setiap satu
jam perempuan meninggal karena kanker serviks di Indonesia. Aktris Julia
Perez merupakan salah satu perempuan yang meninggal karena kanker
yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus ini. "Himpunan
Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) mendorong program nasional
vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks segera dilaksanakan
pemerintah, karena kondisinya sudah mendesak," kata Andrijono. Ia
mengatakan, HOGI sudah melakukan rapat dengar pendapat umum
dengan Komisi IX DPR RI pada bulan Februari lalu. HOGI menganjurkan
vaksin diberikan untuk usia 9-55 tahun, namun lebih efektif untuk anak usia
9-13 tahun, sebelum si anak terpapar HPV.   Risiko tertular HPV pada
perempuan di Indonesia semakin tinggi karena pernikahan usia dini yang
masih tinggi. Sayangnya vaksin HPV belum dijadikan program nasional.
Baru sebagian kecil wilayah yang sudah melakukan yaitu propinsi DKI
Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Bahkan di Yogyakarta hanya dua
Kabupaten yaitu Kulon Progo dan Gunung Kidul. Segera menyusul
Manado dan Makasar. “Kalau vaksin diberikan secara sporadis di wilayah-
wilayah kecil seperti ini tidak akan efektif. Program nasional vaksin HPV
sudah sangat mendesak,” ujar Andrijono. (Baca juga: Menemukan Kanker
Serviks Sebelum Berkembang Jadi Kanker Serviks) HOGI berharap 
pembahasan anggaran Kementerian Kesehatan di tahun 2018 ini sudah
memasukkan program nasional vaksin HPV sehingga nanti program
nasional vaksin HPV sudah bisa terlaksana di tahun 2019. “Paling lambat
tahun 2020 harus sudah terlaksana,” ujar Andrijono. Di negara-negara
yang sudah menjalankan program vaksin HPV secara nasional, kejadian
kanker serviks secara signifikan turun. Misalnya di Australia turun 50
persen setelah menjalankan program 10 tahun, bahkan Kanada dan
Swedia turun 80-84 persen. Hasil vaksinasi sudah bisa dilihat dalam 5
tahun sejak program dijalankan. Salah satu indikasi vaksin efektif dapat
dilihat dengan insiden kutil kelamin, yang juga disebabkan HPV tipe
tertentu, yang biasanya ikut turun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Program Vaksinasi


Cegah Kanker Serviks Ditargetkan Tahun
2019", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/01/140800220/program-
vaksinasi-cegah-kanker-serviks-ditargetkan-tahun-2019.

Editor : Lusia Kus Anna

Anda mungkin juga menyukai