BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Manfaat praktis
Untuk mengetahui dan memahami cara penggunaan dan prinsip
dari rotovapor pada sampel daun tanaman gamal (Gliricidia sepium).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
B. Penguapan Pelarut
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
cair. Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau
disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik
dan populer. Alasan utama adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan
baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Beberapa cara dapat
mengklasifikasikan sistem ekstraksi. Cara klasik adalah mengklasifikasi
berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau sistem ion
berasosiasi, akan tetapi klasifikasi sekarang didasarkan pada hal yang
lebih ilmiah, yaitu proses ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung,
maka proses ekstraksi berlangsung pada mekanisme tertentu. Berarti jika
ekstraksi berlangsung melalui pembentukan khelat atau struktur cincin,
ekstraksi dapat diklasifikasikan sebagai ekstraksi khelat (Khopkar, 2008).
Tujuan penguapan adalah menghilangkan cairan penyari yang
digunakan pada ekstraksi.Metode yang dipilih untuk menguapkan cairan
penyari bergantung pada volume ekstrak, kemudahan pelarut untuk
menguap, termostabilitas senyawa yang terekstraksi dan kecepatan
penguapan yang dibutuhkan. Sebelum melakukan penguapan, wadah
penguapan akhir yang kosong harus ditimbang sebelumnya supaya hasil
akhir mudah ditimbang tanpa perlu memindahkan ekstrak ke wadah lain.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu penguapan sederhana
menggunakan pemanasan, penguapan pada tekanan yang diturunkan,
penguapan dengan cairan gas, beku kering, vakum desikator dan oven
(Tobo , 2001).
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara
mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil
pertanian proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan
sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan
aktivitas air (Praptiningsih, 2003).
BAB III
METODE KERJA
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah batang
pengaduk, cawan porselin, corong kaca, gelas ukur, hairdryer,
seperangkat alat rotavapor.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
alumunium foil, ekstrak cair daun tanaman gamal (Gliricidia sepium),
label dan tissue.
B. Prosedur Kerja (Najib dan Malik, 2018)
Sampel atau ekstrak cair yang akan diuapkan dimasukkan kedalam
labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas bulat
yang digunakan, kemudian water bath distel pada suhu yang sesuai
(5-10 0C) dibawah titik didih pelarut yang digunakan) dengan menenkan
tombol on-off. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang telah diiisi
dengan ekstrak dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang
menghubungkan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum
kemudian tombol rotor diputar dengan kecepatan tertentu, kemudian
dilanjutkan dengan mengaktifkan pompa vakum. Ekstrak dapat ditambah
melalui selang dengan terlebih dahulu memutar tombol rotor kea rah nol
dengan sendirinya ekstrak akan terisap masuk kedalam labu, setelah itu
penguapan dilanjutkan dengan memutar kembali rotor pada kecepatan
semula.
Setelah proses penguapan selesai. Maka alat dihentikan dengan
terlebih dahulu menekan tombol off pada water bath, tombol rotor diputar
kearah nol dan pompa vakum dan aliran air dihentikan kemudian labu alas
bulat dikeluarkan, kemudian kran vakum diputar pada posisi yang sama
BAB IV
BAB V
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Najib, A dan Malik A., 2018, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum
Fitokimia 1, Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia,
Makassar.
Simon and Stewart., 2000, Gliricidia sepium A multi Purpose Forage Tree
Legume.
Khopkar, S., 2008, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.
LAMPIRAN
Sampel
Ekstrak kental
Lampiran 4. Perhitungan
a. Soxhletasi
bobot ekstrak kental
% Rendemen = × 100%
berat sampel
0,7 g
= × 100%
50 g
= 1,4 %
b. Maserasi
bobot ekstrak kental
% Rendemen = × 100%
berat sampel
11 g
= × 100%
500 g
= 2,2 %