CHGanteng CH38 PDF
CHGanteng CH38 PDF
09171021
Thin Foil Theory— 09171021@student.it.ac.id
Senin, 27 April 2020
Introduction
Tugas yang tersisa dalam menyelesaikan aliran di sekitar foil
tipis adalah menemukan ekspresi untuk potensi gangguan 𝜙2 dan
𝜙3 yang menggambarkan aliran pengangkatan. Kami akan
menggunakan hasil untuk mempelajari sifat dasar dari mengangkat
foil. Pertama, kami mendefinisikan masalah nilai batas gabungan
untuk aliran angkat yang akan diselesaikan untuk potensi aliran
angkat gabungan 𝜙23.
Kutta Condition
Selain kondisi batas tubuh (body boundary) dan medan jauh
(far field conditions), kami juga harus menerapkan kondisi Kutta.
Kondisi Kutta berupa pengamatan fisik bahwa alirannya
meninggalkan trailing edge dengan lancar. Jika, secara hipotetis,
fluida akan mengalir di sekitar trailing edge yang tajam, itu akan
menciptakan kecepatan aliran yang sangat tinggi. Kondisi Kutta
dapat ditegakkan dengan berbagai cara.
Ini adalah tipe integral yang sama yang telah ditemukan untuk
turunan distribution dari distribusi sumber (37.22).
Pada titik ini, kita dapat mengganti turunan parsial dari distribusi
camber dengan turunan biasa karena hanya 𝑥 yang tetap sebagai
variabel.
Integral 𝐼0
Itu adalah hasil yang sangat sederhana. Tentu saja, itu terhubung
ke pilihan fungsi tertentu yang menyertai koefisien 𝐴0 dalam
ekspansi seri.
Yang ini hampir tidak ada di buku mana pun tetapi dapat diturunkan
dengan menggunakan rumus Euler:
Series Coefficients
Mengumpulkan hasil dari Persamaan (38.24) dan (38.27), integral 𝐼
(38.23) direduksi menjadi
Coefficient 𝐴0
kedua sisi.
Coefficient 𝐴0
Coefficient 𝐴𝑛
Untuk sembarang bilangan bulat 𝑘> 0, Persamaan (38,32)
dikurangi menjadi
atau
Jadi, untuk geometri foil yang diketahui dan sudut serangan kita
dapat menghitung sebanyak koefisien 𝐴𝑛 seperti yang kita
butuhkan untuk secara akurat menentukan potensi gangguan 𝜙23
untuk aliran pengangkatan. Persamaan (38.36) dan (38.38) dapat
digunakan dalam pendekatan numerik. Jika garis foil rata-rata
didiskritisasi, kemiringan d𝑓𝑚 ∕ d𝑥 dapat diperkirakan dengan
perbedaan hingga di antara offset. Selanjutnya, integral dapat
diselesaikan secara numerik dengan aturan trapesium atau metode
yang lebih akurat.
distribution of vortices on the upper and lower side of the 𝑥-axis between trailing and
leading edge.
Jawab :
2. Given is a line distribution of vortices along the tail–nose line with strength 𝛾(𝑥). By how
much changes the horizontal velocity 𝑢 as you move from the underside (𝑦 = 0−) to the
upper side of the vortex distribution (𝑦 = 0+)?
Jawab :
Δy
ν(x, + )
2
x
Δx
Δy
ν(x, − )
2
Jawab
Yang ini hampir tidak ada di buku mana pun tetapi dapat diturunkan
dengan menggunakan rumus Euler:
atau
4. You are part of a survivor team and as the team’s naval architect you are tasked with
building a hydrofoil supported boat. You have three straight steel plates that you can
weld into the crude foil shape shown below. The function 𝑓𝑚 describes the mean line
and shape of the foil.
Using thin foil theory results, estimate the section lift coefficient 𝐶𝑙 as a function of
the maximum camber ratio 𝑓0∕𝑐 and the angle of attack 𝛼. Hint: integrals can be split up
into integrals over parts of the integration range.
Rumus Umum
2 π d fm
π ∫0 d x
An = − cos(nθ )dθ
π
1 2 d 2f0 c
π ∫π d x c
A0 = α + (x + )cos(0θ )dθ
dfm d 2f0 c
= (x + )
dx dx c 2
2f0
=
c
Tidak perlu mensubtitusikan 𝑥 = 𝑐 cos(𝜑) ∕ 2 karena tidak ada nilai x tersisa
π
1 2 2f0
π ∫π c
A0 = α + dθ
2f0 π
A0 = α + [cos(0θ )]π2
πc
2f0
A0 = α + [1 − 1]
πc
A 0 = α
π
2 3 d f0
π ∫π d x
A1 = − cos(θ )dθ
2
dfm d
= f0
dx dx
= 0
π
2 3
π ∫π
A1 = − 0 cos(θ )dθ
2
π
A1 = − 0[cos(θ )] π3
1
A1 = − 0[0 − ]
A1 = 0
2 0 d 4f0 c
π ∫π d x c 2
A2 = − ( − x)cos(2θ )dθ
dfm d 4f0 c
= ( − x)
dx dx c 2
4f0
=−
c
Tidak perlu mensubtitusikan 𝑥 = 𝑐 cos(𝜑) ∕ 2 karena tidak ada nilai x tersisa
2 0 4f0
π ∫π
A2 = − − cos(2θ )dθ
c
3
8f0
A2 = [cos(2θ )]0π
πc 3
8f0 1
A2 = [− − 0]
πc 2
4f0
A2 = −
πc
Cl = 2π[A0 + A1 + A2]
4f
Cl = 2π[α + 0 − 0 ]
πc
8f
Cl = 2πα − 0
c