DAFTAR ISI................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber antara lain arteri karotis
superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri, dan kedua arteri
tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri brakhialis. Kadang kala dijumpai arteri
tiroidea ima, cabang dari turnkus brakiosefalika. Sistem vena terdiri atas vena tiroidea
superior yang berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di sebelah lateral dan vena
tiroidea inferior. Terdapat dua macam saraf yang mensarafi laring dengan pita suara
(plica vocalis) yaitu nervs rekurens dan cabang dari nervus laringeus superior.
Koloid terdiri atas tiroglobulin yaitu suatu glikoprotein yang mengandung asam
amino teriodinisasi. Hormon kelenjar tiroid disimpan dalam folikel sebagai koloid. Selain
sel folikel, sel-sel parafolikel yang lebih besar juga terdapat di kelenjar tiroid. Sel-sel ini
terdapat di dalam epitel folikel atau diantara folikel. Adanya banyak pembuluh darah di
sekitar folikel, memudahkan mencurahkan hormon ke dalam aliran darah.
4. Karsinoma Anaplastik
Karsinoma tiroid anaplastik merupakan salah satu kegansan paling agresif dan
jarang dijumpai yaitu kurang dari 5%. Karsinoma anaplastik berkembang
menginfiltrasi ke jaringan sekitar. Tumor ini terutama timbul pada usia lanjut, di
daerah endemik gonodk, dan lebih banyak pada wanita. Sebagian besar kasus
muncul dengan riwayat pembengkakan yang cepat membesar pada leher, disertai
T Tumor Primer
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak didapat tumor primer
T1 Tumor dengan ukuran terbesar 2 cm atau kurang, masih terbatas pada tiroid
T2 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm masih
terbatas pada tiroid
M Metastasis Jauh
Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Kecurigaan rendah adalah tanda atau gejala diluar/selain yang disebutkan diatas.
Palpasi:
Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut ke
atas.
Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan
konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis
patologi anatominya tetapi biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma
berukuran > 4 cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari
dasarnya.
Meskipun keganasan dapat saja terjadi pada nodul yang multiple, namun pada
umumnya pada keganasan nodulnya biasanya soliter dan konsistensinya keras sampai
sangat keras. Yang multiple biasanya tidak ganas kecuali apabila salah satu dari nodul
tersebut lebih menonjol dan lebih keras dari pada yang lainnya. Nodul soliter pada tiroid
kemungkinan ganasnya 15-20%, sedangkan nodul multipel mempunyai kemungkinan
5%. Apabila suatu nodul nyeri pada penekanan dan mudah digerakkan, kemungkinannya
ialah suatu perdarahan ke dalam kista, suatu adenoma atau tiroditis. Tetapi kalau nyeri
dan sukar digerakkan kemungkinan besar suatu karsinoma.
Nodul yang tidak nyeri, apabila multiple dan bebas dan digerakan mungkin ini
merupakan komponen struma difus atau hyperplasia tiroid. Namun apabila nodul multiple
tidak nyeri tetapi tidak mudah digerakkan ada kemungkinan itu suatu keganasan. Adanya
limfadenopati mencurigakan suatu keganasan dengan anak sebar.
Dari suatu penelitian yang dilaksanakan di Subbagian Bedah Onkologi tentang
tanda-tanda klinis kecurigaan pada keganasan dengan ketepatan sebesar 82,6 % untuk
keadaan :
Batas nodul yang tidak tegas
Nodul dengan konsistensi keras
Nodul disertai pembesaran kelenjar getah bening leher
Letak nodul di isthmus
Permukaan nodul yang berbenjol (tidak rata)
Gambar12. Radiografi apikal bentuk kon dari dada atas menunjukkan kalsifikasi
lengkung dalam adenoma tiroid pada akar leher di sisi kanan.
3. USG
Ultrasonografi (USG) tiroid yang dilakukan dengan frekuensi tinggi (7,5-13
MHz), menjadi banyak digunakan sebagai pilihan pertama untuk evaluasi dari
sebuah nodul. USG dapat mendeteksi adanya nodul padat yang berukuran 3 mm
dan kistik nodul yang berukuran 2 mm. Dengan teknik pencitraan dari USG juga
dapat membedakan komponen dari nodul, yaitu padat, kistik, atau campuran, serta
dapat memperkirakan ukuran dari nodul tersebut. Beberapa ciri yang didapatkan
dari hasil USG dapat mengarah menuju keganasan, seperti misalnya nodul yang
hipoekoik, tepi yang ireguler, adanya mikrokalsifikasi dan hipervaskularisasi.
Dengan pemeriksaan USG dapat dibedakan antara yang padat dan cair (nodul
solid atau kistik). Selain itu dengan berbagai penyempurnaan, sekarang USG
dapat membedakan beberapa bentuk kelainan tetapi belum dapat membedakan
dengan pasti apakah suatu nodul itu ganas atau jinak. Pemeriksaan ini mudah
dilakukan tetapi interpretasinya agak lebih sukar dari pada sidik tiroid. Selain itu
USG juga digunakan sebagai penuntun dalam tindakan radiologi.
USG pada evaluasi awal nodul tiroid dilakukan untuk menentukan ukuran dan
jumlah nodul. USG pada nodul dingin sebagian besar akan menghasilkan
gambaran solid, campuran solid-kistik dan sedikit kista simpel. USG juga
Pada gambaran normal sonografi, tiroid kelihatan terdiri dari dua lobus yaitu
kanan dan kiri yang dihubungkan dengan isthmus. Kelenjar tiroid dipisahkan dari
kulit yang hiperekogenik hanya oleh lapisan otot tipis yang hipoekoik
(sternohyoid, sternotiroid), yang menyusun dinding anterior tiroid. Kelenjar tiroid
nampak sedikit lebih padat daripada struktur di sampingnya karena kandungan
yodium dari tiroid itu sendiri. Ia memiliki gambaran homogen dengan penampilan
seperti kaca yang mengkilap. Setiap lobus memiliki kontur bulat berbentuk halus
dan tidak lebih dari 3 - 4 cm tingginya, 1 - 1,5 cm lebar, dan kedalaman 1 cm.
Isthmus diidentifikasi dengan sangat baik, terletak di anterior trakea sebagai
struktur yang homogen yang kira-kira 0,5 cm dan 2 - 3 mm kedalamannya. Lobus
piramidal tidak terlihat, kecuali diperbesar secara signifikan. Otot-otot sekitarnya
ekogenisitasnya lebih rendah daripada jaringan tiroid. Trakea berisi udara tidak
mengirimkan sinyal sonografi dan hanya bagian anterior dari cincin tulang rawan
memiliki gambaran yang jelas. Arteri karotis dan pembuluh darah lainnya
memiliki gambaran echo-free kecuali jika terjadi kalsifikasi.
Nodul tiroid mungkin besar atau kecil. Mereka mungkin mendistorsi/mengubah
arsitektur tiroid di sekitarnya atau mungkin tinggal di dalam lobus dan akan
mengganggu bentuk sebenarnya. Teknik Doppler dapat menunjukkan
vaskularisasi meningkat dalam nodul atau halo. Nodul bukan penyakit tunggal
Secara umum terdapat beberapa gambaran USG yang dapat mengarah kepada
adanya keganasan pada nodul tiroid, yaitu:
1. Ukuran nodul
Ukuran nodul tidak terlalu membantu dalam membedakan nodul ganas dengan
nodul jinak. Ukuran nodul lebih digunakan untuk tujuan follow-up pasien.
Nodul kistik menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat daripada nodul
padat.
2. Komponen nodul
3. Bentuk nodul
Bentuk nodul mempunyai peran penting dalam membedakan nodul jinak dan
ganas, bentuk tinggi lebih dari lebar menunjukkan sebagai nodul ganas dengan
spesivitas 93%. Pada studi multicenter yang lebih besar, bentuk tinggi lebih
dari panjang menunjukkan sugestif lebih tinggi untuk keganasan dengan
spesivitas 89% dan nilai prediktif positif 86%. Penemuan ini menunjukkan
bahwa nodul ganas tumbuh melewati jaringan normal dalam jalur sentrifugal,
sedangkan nodul jinak tumbuh dengan cara paralel.
Nodul dengan batas ireguler juga sering dijumpai pada bentuk-bentuk jinak
seperti tiroiditis fokal, sama halnya dengan nodul ganas. Ada juga studi yang
mengkatogerisasikan bentuk nodul menjadi: ovoid sampai bundar (jika
diameter anteroposterior nodul sebanding atau kurang dari diameter
transversal dalam bidang transversal atau longitudinal), tinggi lebih dari
panjang (jika diamter anteroposterior nodul lebih panjang dari diameter
transversalnya), atau ireguler (jika bukan termasuk kriteria ovoid atau tinggi
lebih dari panjang).
4. Tepi nodul
Studi yang dilakukan oleh Won Ji Moon et al. membagi tepi dari nodul tiroid
dibagi menjadi smooth, spiculated/microlobulated, dan ill-defined. Studi
tersebut juga melaporkan bahwa jika spiculated atau microlobulated dan ill-
defined adalah sugestif keganasan.26,30 Spiculated margin mempunyai
sugestif tinggi dalam memprediksikan keganasan dengan spesivitas 92% dan
nilai prediktif positif sebesar 81%.
5. Eksogenitas
Nodul hipoekoik sering merupakan suatu keganasan daripada nodul yang
hiperekoik. Komponen padat harus dipertimbangkan dalam ekogenisitas. Jika
komponen padat adalah heterogen, ekogenisitas nodul didefinisikan menurut
mayoritas nodul. Hipoekogenisitas memiliki spesivitas tinggi untuk nodul
6. Kalsifikasi
Kalsifikasi dapat nampak pada nodul jinak maupun ganas. Kalsifikasi dapat
merupakan mikrokalsifikasi, coarse atau makrokalsifikasi atau kalsifikasi
perifer dalam nodul tiroid. Secara patologis, mikrokalsifikasi adalah
psammoma body yang berdiameter 10-100 μm, laminer, kristalin, deposit
kalsifikasi, yang sangat spesifik untuk karsinoma tiroid, terutama karsinoma
jenis papilifer.
Mikrokalsifikasi pada USG merupakan suatu temuan yang sangat mengarah
kepada keganasan dengan spesivitas 86 - 95% dan memiliki nilai prediktif
positif sebesar 42 - 94%.24,26,30-32 Kalsifikasi yang besar dan ireguler dapat
berkembang secara sekunder karena adanya nekrosis jaringan dan kalsifikasi
ini dapat ditemukan pada nodul jinak maupun ganas. Nodul padat dengan
makrokalsifikasi yang lebih besar dari 1 mm lebih mengarah ke nodul ganas
dibandingkan ke nodul jinak. Arti dari ditemukannya kalsifikasi perifer,
eggshell, maupun rim calsification masih diperdebatkan untuk membuat
perbedaan di antara nodul jinak dan ganas. Beberapa studi menemukan bahwa
ketika nodul mempunyai eggshell atau rim calsification, halo hipoekoik, dan
atau rusaknya kalsifikasi eggshell, maka sudah mengarah pada suatu
keganasan.
7. Perluasan Ekstrakapsuler
Perluasan ekstrakapsuler ditemukan pada 36% kasus dari semua keganasan
tiroid ketika pembedahan. 30 Invasi lokal agresif merupakan sesuatu yang
umum ada pada karsinoma anaplastik, limfoma, dan sarkoma. Seorang
radiologis harus mencari apakah sebuah nodul melebihi kapsul tiroid dan
menginvasi struktur di sekitar, seperti trakhea, esophagus, dan kartilago tiroid.
8. Vaskularisasi tiroid
4. CT-Scan
Pada potongan aksial tomografi komputer kelenjar tiroid terlihat seperti struktur
yang tampak berbatas tegas, terletak pada kedua sisi trakea. Kelenjar tiroid akan
sangat jelas terlihat pada pemberian kontras media Iodine pada pemeriksaan
tomografi komputer. Di bagian posterior lobus tiroid terdapat kelenjar parathioid
yang kecil – kecil dan biasanya berjumlah 4 buah.
5. MRI
Pencitraan resonansi magnetik merupakan salah satu cara pemeriksaan diagnostik
dalam ilmu kedokteran, khususnya radiologi, yang menghasilkan gambaran
potongan tubuh manusia dengan menggunakan medan magnit tanpa
menggunakan sinar-X. Prinsip dasar pencitraan resonansi magnetik adalah inti
atom yang bergetar dalam medan magnet. Pencitraan resonansi magnetik
menggunakan medan magnet, bukan sinar-X, untuk menghasilkan gambar rinci
dari tubuh. Sebuah media kontras (pewarna khusus) dapat disuntikkan ke dalam
vena pasien untuk menciptakan gambaran yang lebih jelas.
Gambar 27. Potongan koronal pencitraan resonansi magnetic leher. Terlihat kelenjar
tiroid homogeny dengan massa hipointense (panah merah) pada inferior kedua kelenjar
tiroid.
Jinak
Mencurigakan
Ganas
Tidak adekuat.
Beberapa faktor yang menyebabkan hasil yang tidak adekuat adalah operator
kurang terampil, vaskularitas nodul, terdapat lesi kistik, posisi nodul sulit (kecil
dan di posterior), dan pengenceran aspirat dalam darah atau cairan kista.
7. Pemeriksaan Histopatologi
Pemeriksaan biopsi patologi anatomi atau disebut juga dengan biopsi insisional
merupakan diagnostik pilihan dan merupakan gold standart dalam menentukan
jenis nodul tiroid. Pemeriksaan ini bersifat invasif dengan mengambil sebagian
jaringan untuk kemudian diperiksa menggunakan mikroskop oleh ahli patologi
anatomi.
Kelebihan teknik biopsi patologi anatomi dibandingkan dengan biopsi aspirasi
jarum halus adalah biopsi patologi anatomi dapat memperoleh hasil lebih luas dan
memperoleh sampel berupa jaringan sehingga didapatkan hasil yang lebih sensitif
dan spesifik. Kelemahan dari teknik ini adalah karena memerlukan proses yang
lebih rumit dan biaya yang lebih besar.
Medullary carcinoma
Pemeriksaan makroskopis karsinoma medulare dapat menunjukkan bentuk
tumor dengan batas yang baik, walaupun tidak mempunyai kapsul.
Biasanya tumor berwarna merah muda dan terdiri dari bagian granuler
kuning yang merupakan adanya kalsifikasi lokal. Sebagian besar tumor
tumbuh di tengah dan sepertiga atas dari lobus kelenjar tiroid, setara
dengan dengan sel C parafolikuler pada kelenjar tiroid. Hasil pemeriksaan
mikroskopis dapat bervariasi, biasanya pola dari tumor adalah
pertumbuhan lobaris, trabekular, insuler, namun beberapa tumor
mempunyai pola fibrotik. Sel ganas dapat mempunyai penampakan inti
bundar, poligonal, atau berbentuk spindel, sitoplasma eosinofilik dan
bergranuler. Pada stroma tumor sering dijumpai adanya deposit amiloid
yang berwarna green birefringence pada pengecatan Congo dan
penampakan ini adalah karakteristik yang dapat membedakan karsinoma
meduler dari keganasan jenis lain. Karakteristik lain yang didapatkan dari
karsinoma meduler adalah ditemukannya hiperplasia sel C.
3. Pembedahan
Bila diagnosis kemungkinan telah ditegakkan dan operabel, operasi yang
dilakukan adalah lobektomi sisi yang patologik atau lobektomi subtotal dengan
risiko bila ganas kemungkinan ada sel-sel karsinoma yang tertinggal. Pembedahan
umumnya berupa tirodektomi total. Enukleasi nodulya saja adalah berbahaya
karena bila ternyata nodul tersebut ganas, telah terjadi penyebaran (implantasi)
sel-sel tumor dan operasi ulang untuk tirodektomi secara teknis akan menjadi
lebih sukar.
Karsinoma tiroid adalah suatu pertumbuhan yang ganas dari kelenjar tiroid.
Keganasan tiroid dikelompokkan menjadi karsinoma tiroid berdiferensi baik, yaitu
bentuk papiler, folikuler, atau campuran keduanya, karsinoma meduler yang berasal dari
sel parafolikuler yang mengeluarkan kalsitonin (APUD-oma), dan karsinoma
berdiferensiasi buruk/anaplastik. Perhatikan risiko terjadinya karsinoma tiroid.
Untuk mendiagnosa suatu karsinoma tiroid diperlukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang yang adekuat. Secara klinis yang didapatkan gejala dan
tanda seperti dibawah ini:
1. Usia penderita dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun
2. Ada riwayat radiasi leher pada masa anak-anak
3. Disfagia, sesak nafas, dan perubahan suara,
4. Nodul soliter, pertumbuhan cepat, dan konsistensi keras
5. Ada pembesaran kelenjar getah bening leher (jugular, cervical, atau
submandibular),
6. Ada tanda-tanda metastasis jauh.