Kozier,2011 :
Setiadi,2012
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan.
Potter Perry,2009
Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh
perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, menghilangkan
dampak atau respon yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan.
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan ke dalam
bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemampuan yang harus dimiliki perawat pada tahap implementasi adalah kemampuan melakukan
teknik psikomotor, kemampuan yang harus dimiliki perawat dalam tahap implementasi adalah
kemampuan komuikasi yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya dan
saling membantu, kemampuan melakukan teknik psikomotor, kemampuan melakukan observasi
sistemik, kemampuan memberikan kesehatan, kemampuan advokasi, kemampuan evaluasi.
-Memberikan arahan keperawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada klien.
-Mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan perawatan kesehatan yang
berkelanjutan dengan klien.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan,
tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan,
perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan,
strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).
Beberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah sebagai
berikut: 1) Berdasarkan respons klien. 2)Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan,
standar pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan. 3) Berdasarkan penggunaan
sumber-sumber yang tersedia. 4)Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan. 5) Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan. 6) Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya
meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care). 7) Menekankan pada aspek
pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan. 8) Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan
melindungi klien. 9) Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan. 10) Bersifat holistik.11) Kerjasama
dengan profesi lain. 12) Melakukan dokumentasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi
keperawatan, antara lain:
3.Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin
keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal,
melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat melakukannya sesuai dengan
rencana keperawatan dan jenis implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis
implementasi keperawatan, antara lain:
1.Independent implementations, adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk
membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya: membantu dalam
memenuhi activity daily living (ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan
lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-
spiritual, perawatan alat invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-lain.
3.Dependent implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti
ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada klien
sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran
dari bagian fisioterapi.
Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan adalah:
a.Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional pada diri sendiri.
f.Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan.
b.Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan yang telah
diberikan oleh perawat.
c.Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan kemampuan teknis
keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
d.Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien, pencegahan
kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah
diberikan.
d.Lakukan pendokumentasian.
Sumber : https://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-keperawatan/