Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Identifikasi Masalah

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


mempunyai tujuan untuk membentuk watak atau karakteristik warga
negara yang baik, yaitu warga negara yang mampu menerapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila. Menurut Ruminati (2007) materi
pendidikan kewarganegaraan di semua kelas mengandung muatan konsep
nilai, moral dan norma. Semua ini ada dalam materi PKn SD dan terdapat
pada semua standar kompetensi, mulai dari kelas satu sampai enam.
Melalui mata pelajaran ini diharapkan mampu membawa masyarakat
Indonesia menjadi warga negara yang memiliki kepribadian yang berbudi
luhur dan menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
terhadap tanah air, demokratis, memiliki nilai adab yang tinggi, dan
berdisiplin.

Sekolah dasar merupakan pendidikan formal pertama yang berfungsi


untuk membentuk karakter anak bangsa sesuai dengan nilai-nilai luhur
pancasila sehingga dapat menghasilkan generasi cerdas dan berkarakter.
Untuk mewujudkan itu semua bukan suatu pekerjaan yang mudah, apalagi
pada anak usia sekolah dasar yang masih memiliki sikap dan perilaku yang
suka bermain-main dan meniru tingkah laku orang dewasa. Hal ini sangat
berdampak pada perkembangan karakter siswa, sehingga guru selaku
orang yang paling bertanggung jawab didalam pendidikan formal di
sekolah dasar, seharusnya selalu aktif dan kreatif dalam menumbuhkan
karakter anak. Guru sebagai orang tua disekolah harus mampu
memberikan bimbingan dan teladan yang baik kepada siswa sehingga
siswa dapat meniru perilaku guru ketika disekolah maupun dirumah.

1
Fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu adanya pergeseran nilai-
nilai karakter yang terjadi pada anak usia sekolah dasar. Pergeseran nilai-
nilai yang kerap terjadi pada anak usia sekolah yaitu kurangnya rasa
hormat kepada orang yang lebih tua, siswa kurang sopan ketika berbicara
dengan gurunya, dan bahkan adanya penyimpangan- penyimpangan yang
dilakukan oleh siswa pada waktu proses pembelajaran seperti mencontek
dan membully temannya. Hal ini tidak sesuai dengan visi utama
pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional (Winaputra, 2009)
yaitu pendidikan yang mengutamakan nilai demokrasi, pendidikan moral,
pendidikan social dan masalah pendidikan politik. Sehingga pada
penanaman karakter pada matapelajaran PKn harus dimaksimalkan, dalam
hal ini guru harus selalu mencari alternatif pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa, dengan harapan
siswa akan merasa bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar
disekolah maupun dalam belajar dirumah.

2. Analisis Masalah

Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 24 September


2019, pada pelajaran PKn kelas II SD Alam Excellentia Pamekasan
ditemukan beberapa faktor yang melatarbelakangi kurangnya pemahaman
siswa pada materi aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, karena
pada waktu melakukan observasi siswa banyak yang belum paham
sepenuhnya dengan penjelasan guru. Dari pembelajaran Pra Siklus,
diperoleh data hasil tes akhir siswa, nilai tertinggi yang dicapai adalah 85
sebanyak 3 siswa dan yang terendah adalah 65 sebanyak 2 siswa.
Sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 65,81 dan
ketuntasan belajar mencapai 56,25 % atau ada 9 siswa yang belum tuntas
belajar karena siswa yang memperoleh nilai < 74 sebanyak 9 siswa dan
yang mendapat nilai ≥ 74 sebanyak 7 siswa.

Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi kurangnya


pemahaman terhadap pembelajaran PKn ini, yaitu 1) Siswa kurang

2
konsentrasi terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. 2) Siswa
menganggap PKn merupakan mata pelajaran yang yang sulit dan
membosankan sehingga siswa enggan untuk mempelajarinya. 3) Guru
masih menggunakan metode yang konvensional dalam pembelajaran PKn
karena guru hanya terpaku pada buku pelajaran dan menggunakan metode
ceramah, dan pemberian tugas.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Permasalahan yang terjadi diatas hampir dialami oleh kurang lebih


separuh dari siswa kelas II SD Alam Excellentia Pamekasan. Berdasarkan
analisis yang didapat, maka peneliti akan berusaha meningkatkan
pemahaman siswa khususnya pada pokok bahasan memahami aturan dan
tata tertib yang berlaku di sekolah. Masalah ini diambil karena pada saat
praktek tentang materi tersebut banyak siswa yang belum paham terhadap
materi yang disampaikan. Selain itu selama ini metode ceramah yang
disertai tanya jawab yang diterapkan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran dirasakan kurang menarik oleh siswa. Dari pokok permasalahan
yang diuraikan tersebut, dapat didefinisikan penyebab timbulnya masalah
yakni penggunaan metode pembelajaran yang kurang menarik perhatian
siswa sehingga siswa merasa enggan untuk mengikuti pelajaran PKn.
Maka dari itu penulis menyimpulkan perlunya metode pengajaran yang
baru yang lebih menarik perhatian siswa, salah satunya adalah dengan
menggunakan metode bermain peran, yang dalam istilah pendidikan
modern disebut Role Playing.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anik


Barokah dalam jurnal penelitian pendidikan (vol. 01, No.2.) dengan judul
penelitian peningkatan pemahaman kebebasan berorganisasi mata
pelajaran PKn melalui metode Role Playing. Hasil penelitian dan
pembahasan menjelaskan bahawa terjadi peningkatan aktifitas siswa dan
hasil belajar dalam empat tahap seperti yang dikemukan oleh Arikunto
(2010) yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Untuk

3
meyakinkan anggapan penulis bahwa dengan menggunakan metode
pembelajaran Role Playing dapat menumbuhkan karakter siswa, maka
perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan maksud untuk
mengetahui sejauh mana efektifitas metode pembelajaran Role Playing
tersebut dalam mengatasi masalah hasil belajar siswa. Dari uraian tersebut
penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Upaya meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn materi aturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran Role
Playing di Kelas II SD Alam Excellentia Pamekasan”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menggunakan metode pembelajaran Role Playing agar dapat


meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn materi aturan
dan tata tertib di sekolah di Kelas II SD Alam Excellentia Pamekasan ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pelajaran

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan metode pembelajaran Role Playing


dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn materi
aturan dan tata tertib di sekolah di Kelas II SD Alam Excellentia
Pamekasan.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pelajaran

1. Untuk guru, diharapkan bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas


pembelajaran khususnya dalam pelajaran PKn di SD Alam Excellentia
Pamekasan.

2. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya


meningkatkan pemahaman siswa sehingga kompetensi dalam mata pelajaran
PKn dapat tercapai secara optimal

3. Untuk komponen terkait yakni komite sekolah dan dewan pendidikan, hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam penyusunan
program peningkatan kualitas sekolah

4
4. Bagi peneliti lain, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan sebagaoi acuan
atau pedoman untuk dijadikan referensi dalam penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai