dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang
disediakan oleh lingkungan. Di samping itu bisnis tidak terlepas dengan adanya faktor-faktor
lingkungan yang mendukung maupun yang menghambat atas tujuan yang ingin dicapai bisnis.
Di lain pihak lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan faktor yang dapat
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak terhadap bisnis. Sebaliknya bisnis dapat
secara langsung maupun tidak dapat mempengaruhi atau menciptakan pengaruh terhadap
lingkungannya. Oleh karena itu interaksi antara bisnis dan lingkungannya atau sebaliknya
menjadi tema pencermatan yang cukup penting dan sangat urgen bagi kegiatan bisnis terhadap
masyarakat. Sehingga eksistensi bisnis layak diterima atau memberikan pengaruh tertentu yang
positif atau negatif terhadap lingkungannya. Secara umum lingkungan bisnis dapat kita
kelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan Eksternal adalah semua faktor atau pihak-pihak atau variable dinamis yang
berada di luar bisnis atau perusahaan. Jika perusahaan didirikan di suatu daerah atau Negara di
dalam suatu system masyarakat, maka praktis perusahaan ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat ini, dan merupakan sub system masyarakat yang sudah tentu
dituntut untuk berperilaku harmoni dengan semua unsur di dalam masyarakat. Unsur-unsur
Unsur Geografik
Unsur Pendidikan.
Faktor/pihak yang bersifat Dinamis tersebut jelas akan ada pengaruhnya baik bersifat
langsung mapun tidak langsung terhadap bisnis. Dan dalam banyak hal lingkunga eksternal ini
merupakan variable strategis dan memiliki dimensi jangka panjang dan secara strategis sering
Variabel atau faktor-faktor lingkungan eksternal ini relatife sulit dapat dikendalikan oleh
bisnis,lebih sering bisnis mengikuti dan menyesuaikan terhadap perubahan atau dinamika dari
LINGKUNGAN INTERNAL
melekat pada variable atau faktor tersebut yang berada di lingkungan bisnis dan cukup langsung
mempengaruhi bisnis, antara lain yaitu Tenaga Kerja, Modal, Alat-alat, Sistem Manajemen,
manajemen perusahaan dan secara langsung dapat dipengaruhi. Tingkat pengendaliannya relative
lebih mudah dilakukan, karena perusahaan memiliki Bargaining Power yang cukup kuat untuk
Lingkungan bisnis dapat dipilah-pilah secara lebih spesifik menurut kepentingan tertentu
yang orientasinya adalah dalam persfektif penyusunan strategis yang secara garis besar terbagi
internal yang dimiliki perusahaan, dan sering dijadikan andalan untuk menetapkan dan
menyusun strategi perusahaan, sehingga substansi strategi ini benar-benar sesuai dengan fakta
Sejumlah variable kelemahan ini juga bersifat internal, untuk lebih menjamin keputusan
manajerial lebih akurat berdasar fakta. Sehingga dengan mengetahui kelemahan fasilitas dan
kapasitas perusahaan tentu akan dilakukan rencana strategi yang lebih baik.
Lingkungan eksternal ini sangat dinamis dan sering terjadi berbagai perubahan di mana
Treatment ini merupakan keadaan lingkungan eksternal yang merupakan tantangan yang
mencapai tujuan-tujuannya.
Dalam hal ini untuk meghadapi lingkungan demikian adalah mengkiati agar perusahaan
dalam meraih keberhasilan dan tujuan bisnis tidak sampai merusak apalagi menghancurkan
lingkungan. Pengetahuan mengenai SWOT hanya merupakan data dan informasi yang dapat
dijadikan sebagai bahan kebijakan perusahaan yang bijaksana dan fair terhadap lingkungan ini.
Kebijakan yang dilatar belakangi oleh informasi lingkungan akan dijadikan sebagai masukan
yang berharga dalam rangka menyusun strategi perusahaan yang akan didukung oleh lingkungan
Etika (dalam bahasa Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”)
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
hal tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral
yang kompleks.
Velasques
Studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi
pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Jadi Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan
kegiatanbisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan
ataupun masyarakat.
bertemu dengan orang baru. Hal ini penting dilakukan untuk menunjukkan bahwa Anda
memiliki etika yang baik. Namun, jika nama Anda terlalu panjang untuk diucapkan, Anda dapat
menyingkatnya sedikit.
Anda. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berdiri, Anda dapat sedikit
membungkuk. Dengan begitu, rekan bisnis akan melihat bahwa Anda adalah orang memiliki
misalnya “terima kasih sudah datang”. Namun, jangan pernah ucapkan kata tersebut secara
berlebihan. Dengan mengucapkan terima kasih secara berlebih, rekan kerja akan memandang
bahwa Anda sangat membutuhkan bantuan dari mereka. Dan setelah pertemuan selesai, ada
baiknya untuk mengirimkan pesan dan mengucapkan terima kasih melalui email.
Dengan demikian pentingnya Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru
maupun pengusaha yang sudah lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika bisnis bagi pengusaha
adalah untuk mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha
atau pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau
dirty business. Di mana, hal itu dapat merugikan banyak pihak yang terkait.
Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka dalam
mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang
yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis juga
dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis yang memiliki
etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum yang
berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan memiliki izin
2. Tingkat organisasional,
masalah etis muncul apabila seseorang atau kelompok orang ditekan untuk mengabaikan atau
memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh sejawat demi kepentingan keharmonisan perusahaan
atau jika seorang karyawan disuruh melakukan perbuatan yang tidak sah demi keuntungan unit
kerjanya.
3. Tingkat asosiasi
seorang akuntan, penasihat,dokter, dan konsultan manajer harus melihat anggaran dasar atau
kode etik organisasi profresinya sebagai pedoman sebelum ia memberikan saran pada kliennya.
4. Tingkat masyarakat, hukum, norma, kebiasaan dan tradisi
menentukan perbuatan yang dapat diterima secara sah. Ketentuan ini tidak mesti berlaku sama di
semua negara. Oleh karena itu, kita perlu berkonsultasi dengan orang atau badan yang dapat
dipercaya sebelum melakukan kegiatan bisnis di negara lain.
5. Tingkat internasional
masalah-msalah etis menjadi lebih rumit untuk dipecahkan karena faktor nilai-nilai dan budaya,
politik dan agama ikut berperan. Oleh karena itu, konstitusi, hukum, dan kebiasaan perlu
dipahami dengan baik sebelum seesorang mengambil keputusan.
Sebuah mitos adalah suatu kepercayaan atau keyakinan yang diberikan tanpa dikritis
penerimaannya oleh anggota dari suatu kelompok, teruama dalam mendukung kebiasaan
Mitos mengenai hubungan antara bisnis dan etika tidak mewakili kebenaran melainkan
1. Etika adalah pribadi, urusan pribadi, bukan secara umum dan tidak penting untuk
diperdebatkan
Mitos ini menyatakan bahwa etika individual di dasarkan pada keyakinan pribadi atau
agama, dan salah satu yang memutuskan apa yang benar dan apa yang salah dalam
Mitos ini juga mengatakan bahwa etika terkait dengan isu-isu bisnis terutama soal pilihan
pribadi atau induvidu sama saja meremehkan peran, sikap, dan perilaku anggota dalam
suatu organisasi.
2. Mitos dan Etika Tidak Digabungkan
Mitos ini menyatakan bahwa praktek bisnis pada dasarnya amoral, karena bisnis
Mitos ini menyatakan bahwa etka tidak hanya didasarkan pada kebenaran yang absolut,
individu kontemporer pengalaman, perbudakan adakah salah secara moral, dimana pada
akhirnya logika ini akan menyatakan bahwa tidak ada benar atau salah terlepas dari
Inti dari mitos ini yaitu etika bukanlah sesuatu yang ditambahkan ke operasi bisnis. Ada
slogan “Etika yang Baik berarti Bisnis yang baik” slogan ini lebih sejalan dengan
komputerisasi. Implikasi etika yang hadir tapi terselubung, kebenaran dan akurasi harus
Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun pengusaha yang
sudah lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk mendorong
kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis untuk
menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Di mana,
Etika bisnis dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu bisnis yang kokoh dan kuat dan mempunyai daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai yang tinggi. Perilaku etis dalam kegiatan
berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang
tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang.
Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain
Tolak ukur dalam etika bisnis adalah standar moral. Seorang pengusaha yang beretika
selalu mempertimbangkan standar moral dalam mengambil keputusan, apakah keputusan ini
dinilai baik atau buruk oleh masyarakat, apakah keputusan ini berdampak baik atau buruk bagi
Dalam menciptakan etika bisnis perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain
informasi dan teknologi, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri,
mampu menyatakan hal yang benar, Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan
pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah, Konsekuen dan konsisten dengan aturan main
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai
corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya
tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara
intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mengambil
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan
lingkungan hidup).
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat
7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat menjaga
6. Pengembangan Moral
Pengertian Moral Menurut Chaplin (2001), moral adalah hal yang menyinggung
akhlak, tingkah laku yang susila, ciri-ciri khas seseorang dengan perilaku pantas dan baik,
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan
yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-
objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu
katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya
diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang
Perkembangan Moral
Menurut ahli psikologi, Lawrence Kohlberg, dengan risetnya selama 20 tahun, menyimpulkan,
bahwa ada 6 tingkatan (terdiri dari 3 level, masing-masing 2 tahap) yang teridentifikasi dalam
perkembangan moral seseorang untuk berhadapan dengan isu-isu moral. Tahapannya adalah
sebagai berikut :
Pada tahap pertama, seorang anak dapat merespon peraturan dan ekspektasi sosial dan dapat
Pada tahap ini, konsekuensi fisik sebuah tindakan sepenuhnya ditentukan oleh kebaikan atau
keburukan tindakan itu. Alasan anak untuk melakukan yang baik adalah untuk menghindari
Pada tahap ini, tindakan yang benar adalah yang dapat berfungsi sebagai instrument untuk
memuaskan kebutuhan anak itu sendiri atau kebutuhan mereka yang dipedulikan anak itu.
Pada level ini, orang tidak hanya berdamai dengan harapan, tetapi menunjukkan loyalitas
terhadap kelompok beserta norma-normanya. Remaja pada masa ini, dapat melihat situasi
Pada tahap ini, melakukan apa yang baik dimotivasi oleh kebutuhan untuk dilihat sebagai
pelaku yang baik dalam pandangannya sendiri dan pandangan orang lain.
Benar dan salah pada tahap konvensional yang lebih dewasa, kini ditentukan oleh loyalitas
terhadap negara atau masyarakat sekitarnya yang lebih besar. Hukum dipatuhi kecuali tidak
Pada tahap ini, seseorang tidak lagi secara sederhana menerima nilai dan norma
kelompoknya. Dia justru berusaha melihat situasi dari sudut pandang yang secara adil
mempertimbangkan kepentingan orang lain. Dia mempertanyakan hukum dan nilai yang
diadopsi oleh masyarakat dan mendefinisikan kembali dalam pengertian prinsip moral yang
dipilih sendiri yang dapat dijustifikasi secara rasional. Hukum dan nilai yang pantas adalah
yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang memotivasi orang yang rasional untuk
menjalankannya.
Tahap ini, seseorang menjadi sadar bahwa mempunyai beragam pandangan dan pendapat
personal yang bertentangan dan menekankan cara yang adil untuk mencapai consensus
dengan kesepahaman, kontrak, dan proses yang matang. Dia percaya bahwa nilai dan norma
bersifat relative, dan terlepas dari consensus demokratis semuanya diberi toleransi.
Tahap akhir ini, tindakan yang benar didefinisikan dalam pengertian prinsip moral yang
melakukan apa yang benar berdasarkan pada komitmen terhadap prinsip-prinsip moral
tersebut dan dia melihatnya sebagai criteria untuk mengevaluasi semua aturan dan tatanan
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan agama dan kebudayaan. Dalam
kehidupan sehari – hari, moral moral digunakan sebagai alat untuk mendorong melakuka
kebaikan dalam berprilaku. Begitu juga halnya dalam dunia bisnis. Sebagai bagian dari
aktifitas , tentunya moral sangat dibutuhkan dalam berbisnis. Moral yang baik dalam berbisnis
tentunya juga akan memberikan dampak yang baik untuk perkembangan bisnis tersebut serta
dapat menjalin relasi yang baik juga. Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui
ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan
orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan
memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam
berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh
pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama
yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Aplikasi moral dalam kehidupan sehari – hari misalnya adalah kejujuran. Apabila sebuah bisnis
dilandasi dengan kejujuran dalam setiap transaksi dan pengambilan keputusan,maka akan
Sumber :
arimurti-indo.blogspot.com
http://anggunrizkiaprilliani.blogspot.com/2017/03/nilai-etika-dan-moral-dalam-bisnis.html?m=1
https://rikanovyanti.wordpress.com/2010/02/18/etika-bisnis-bisnis-dan-lingkungannya/
https://zahiraccounting.com/id/blog/ini-manfaat-penerapan-etika-bisnis-dalam-perusahaan/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-dalam-
perusahaan.amp?locale=id
Weiss Bab 1