Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN E-FILLING,

KESADARAN PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN


DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

LINA PURNAMA SARI


201431O297

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA

2018
PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN E-FILLING,
KESADARAN PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN
DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

LINA PURNAMA SARI


201431O297

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA

2018
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAII

Nama Lina Eka Pumama Sari

Tenrps$ Tanggd L€hir Tulungagung, 12 Juli 1995

N.I.M 201431v297

ProgrEm Stdi Akuntansi

Program Peaditlitaa SarjalE

Kosenhasi Audit dmPcrpqia&e

JoA Peng:ruh Sosialisasi PerpdaLm, p€DqaFn EFilrn


A
Kesadalaa P€eaj.k n, Peng€tahue PeAqiaL& Dar Seksi
Perpdakm T€dadrp Ke@uhatr Wajib pajak OiaDg pribsdi
( Sttrdi Krsrs Pad8 Ket6 pelayam pqist pratalDa
SidoEjo
Barat )

Dnrctuiui drn ditcrinr b.ik olch 3

Kctua Pmgre Studi SEjam Atenfmsi,


Taqgr{ :.a$.OEIAglE 20rc
PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN E-FILLING,
KESADARAN PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN
DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat)

Lina Eka Purnama Sari


STIE Perbanas Surabaya
Email : linaeka979@gmail.com

ABSTRACT
The main source for sector from tax sector. At present, most of Indonesia's State Budget
(APBN) is financed from tax revenues. This study aims to find out and analyze socialization,
application, filling of information, understanding and understanding of tax liability of people
registered in Primary Sidoarjo Tax Service Office. The sample used in this study amounted to
87 respondents. Data analysis technique uses multiple linear regression analysis with help of
SPSS program. The results of study show that tax socialization, application of e-filling,
taxation, division and division are partially significant to individual taxpayer taxes registered
at Primary Sidoarjo West Service Office.
Keywords: tax responsibility, tax socialization, application of filling, tax awareness, taxation
insight and taxation contribution.

PENDAHULUAN perpajakan dengan diberlakukannya Self-


Sumber utama penerimaan Assement System.
pemerintah untuk pembiayaan negara
berasal dari sektor pajak. Saat ini sebagian Reformasi yang terjadi di Indonesia
besar Anggaran Pendapatan dan Belanja dalam perhitungan pajaknya menggunakan
Negara (APBN) Indonesia dibiayai dari Selft-Assement System yaitu sistem
penerimaan pajak. Negara menggunakan pemungutan pajak yang memberikan
penerimaan pajak untuk pengeluaran wewenang Wajib pajak dalam
pemerintah dan kelancaran pembangunan mementukan sendiri jumlah pajak yang
yang tiap tahun meningkat, maupun untuk terutang tiap tahunnya sesuai dengan
pertumbuhan perekonomian di Indonesia. peraturan perundang-undang perpajakan
Dalam hal ini agar pembangunan berjalan yang berlaku (Resmi, 2014:11). Wajib
lancar dan baik, maka penerimaan pajak pajak yang diberikannya kepercayaan
diharapkan terus meningkat. penuh oleh Direktorat Jendral Pajak untuk
Meningkatkan penerimaan pajak tidak menghitung, memperhitungkan,
hanya dilakukan oleh pihak fiskus atau membayar, melaporkan sendiri jumlah
Direktorat Jendral Pajak saja, tetapi harus pajak yang terutang dan
ada peran aktif dari wajib pajak itu sendiri. mempertanggungjawabkan pajak yang
Mengingat sangat pentingnya peranan terutang. Hal ini selayaknya harus
pajak, maka pemerintah dalam hal ini diimbangi dengan pengawasan, supaya
Direktorat Jendral Pajak telah melakukan tidak disalah gunakan. Direktorat Jendral
berbagai upaya untuk memaksimalkan pajak mempunyai fungsi yang sangat
penerimaan pajak. Salah satu upaya yang penting yaitu melakukan pembinaan,
dilakukan adalah melalui reformasi penelitian, pengawasan, dan pelayanan
peraturan perundang-undangan di bidang dalam proses perpajakan yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan

1
perpajakan yang berlaku. (Viktor et al., penerimaan pajak yang paling
2016:913) rendah tahun 2017 yaitu KPP Pratama
Sidoarjo Barat (www.sidoarjokab.co.id,
Kepatuhan wajib pajak menjadi 2017/03/22).
sangat penting apabila wajib pajak tidak Berdasarakn fenoma tersebut
patuh terhadap peraturan perpajakan, didukung dengan data kepatuhan wajib
sehingga secara tidak langsung wajib pajak pajak yang terjadi di Kantor Pelayanan
menumbuhkan upaya untuk melakukan Pajak Pratama Sidoarjo mecatat bahwa
penghindaran pajak yang nanti akan pada tahun 2018 untuk Wajib Pajak yang
mengakibatkan berkurangnya penerimaan terdaftar sebanyak 150.206. Namun, Wajib
pajak negara maupun pajak daerah. Pajak yang wajib SPT hanya 69.459. Hal
Pemerintah dalam upaya meningkatan ini menunjukkan tingkat kepatuhan Wajib
kepatuhan wajib pajak perlu pajak yang terdaftar di KPP Sidoarjo Barat
menumbuhkan rasa kesadaran dan sebesar 81% menurun dari tahun
pengetahuan tentang perpajakan secara sebelumnya. Berdasarkan data yang
terus menerus untuk mencapai target pajak diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak
yang telah ditetapkan. Berdasarkan berita Pratama Sidoarjo Barat diketahui bahwa
online Kepatuhan wajib pajak yang terjadi tingkat kepatuhan wajib pajak mengalami
di Kanwil DJP Jatim II ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun
kenaikan tiap tahunnya tetapi masih jumlah wajib pajak yang tedaftar semakin
rendah dibandingkan dengan Kanwil DJP meningkat. Tingkat kepatuhan Wajib
Jatim I dan III. Kanwil DJP Jatim II Pajak yang tedaftar wajib menyampaikan
membawahi 15 KPP termasuk empat KPP SPT di Kantor Pajak Sidoarjo Barat
yang berada di Kabutapen Sidoarjo, antara selama 5 (lima) tahun sejak 2014 hingga
lain KPP Pratama Sidoarjo Selatan sebesar 2018 dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
466 M, KPP Pratama Sidoarjo Utara
sebesar 381, KPP Madya Sidoarjo sebesar Tabel wajib pajak yang menyampaikan spt
121 M, dan KPP Pratama Sidoarjo Barat dan kepatuhan wajib pajak tahun 2014 –
sebesar 77 M, diantara empat KPP tersebut 2018

Tabel 1
wajib pajak yang menyampaikan spt dan kepatuhan wajib pajak tahun 2014 – 2018

WP Terdaftar Realisasi Rasio


No Tahun WP Terdaftar
Wajib SPT SPT Kepatuhan
1 2014 107.683 78.318 45.763 0.58
2 2015 118.415 79.994 50.038 0.68
3 2016 129.808 83.582 53.866 0.64
4 2017 141.737 59.834 56.642 0.95
5 2018 150.206 69.459 55.973 0.81
Sumber: databoks kemenkeu
untuk melakukan pelaporan SPT. Hal
Berdasarkan artikel online yang tersebut merupakan akibat kurangnya
diterbitkan oleh JatimPeristiwa.com sosialisasi bagi Direktorat Jendral Pajak
(2017) dijelaskan bahwa kurangnya bagi wajib pajak. Salah satu metode
sosialisasi terhadap penggunaan sistem sosialisasi yang digunakan dengan
menyebabkan wajib pajak harus antri memberikan informasi tentang peraturan
dan kegiatan yang berhubungan dengan
perpajakan kepada wajib pajak orang

2
pribadi atau badan. Adanya sosialisasi ini sangat mendukung untuk meningkatkan
perpajakan akan menambah tingkat kepatuhan wajib pajak.
pemahaman wajib pajak terkait
pembayaran dan pelaporan SPT serta
pentingnya pajak untuk meningkatkan Social Learning Theory (Teori
pendapatan negara. Pemahaman yang Pembelajaran Sosial)
semakin tinggi oleh wajib pajak akan Social Learning Theory
berpengaruh terhadap tingkat menjelaskan bahwa relevan jika perilaku
kepatuhannya. wajib pajak dalam memenuhi
Alasan penting dilakukan penelitian kewajibannya membayar pajak. Wajib
ini karena dapat dilihat dari latar belakang pajak taat dalam membayar pajak tepat
yang terjadi di Indonesia terdapat kurang pada waktunya, jika lewat pengamatan dan
patuhnya wajib pajak dalam melapor SPT. pengalaman langsung dan hasil pungutan
Dan adanya GAP Research atau pajak itu telah memberikan kontribusi
ketidakkonsistenan hasil peneliti – peneliti yang nyata, hal ini mendukung variabel
terdahulu, sehingga peniliti termotivasi penerapan e-filling, dimana kepatuhan
untuk melakukan penelitian yaitu wajib pajak dipengaruhi seberapa besar
sosialisasi perpajakan, penerapan e-filling, wajib pajak melaporkan pajaknya tepat
kesadaran perpajakan, pengetahuan waktu. Wajib pajak juga akan taat apabila
perpajakan dan sanksi perpajakan. telah menaruh perhatian terhadap
pelayanan pajak, baik fiskus maupun
sistem pelayanan pajak, dengan hal ini
mendukung variabel sosialisasi perpajakan
RERANGKA TEORITIS DAN bahwa kepatuhan wajib pajak akan
HIPOTESIS meningkat apabila pihak fiskus
memberikan kepuasan dan pengarahan
Theory of Planned Behavior (Teori tentang peraturan perundang-undang
Perilaku yang direncanakan) perpajakan terhadap wajib pajak. Terkait
Teori Perilaku yang direncanakan dengan proses penguatan, dimana
(Theory of Planned Behavior) ini wajib individu-individu disediakan rangsangan
pajak sebagai subyek utama dalam ranah positif atau timbal balik supaya
perpajakan, yang akan menjadi pelaku berperilaku sesuai dengan model, hal ini
untuk mewujudkan suatu kegiatan mampu mendukung variabel pengetahuan,
peraturan perpajakan. Teori ini sangat kepatuhan wajib pajak akan meningkat,
mendukung variabel sanksi pajak terkait jika pengetahuan cukup relevan apabila
control beliefs. Sanksi pajak dibuat untuk dihubungkan dengan pengaruh sikap tax
mendukung agar wajib pajak mematuhi professional pajak terhadap kepatuhan
peraturan perpajakan. Kepatuhan wajib pajak.
pajak akan ditentukan berdasarkan
persepsi wajib pajak tentang seberapa kuat
sanksi pajak mendukung perilaku wajib Hubungan Antar Variabel
pajak untuk taat pajak. 1. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hal tersebut berkaitan dengan Orang Pribadi
kesadaran wajib pajak. Wajib pajak yang Menurut penelitian Meiska et al.,
sadar pajak, akan memiliki keyakinan (2017) menyatakan bahwa sosialisasi
mengenai pentingnya membayar pajak perpajakan berpengaruh signifikan
untuk membantu menyelenggarakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pembangunan negara (behavior beeliefs). pribadi. Sosialisasi perpajakan bertujuan
Sehingga teori perilaku yang direncanakan untuk memberikan pengetahuan pada
wajib pajak tentang peraturan perpajakan

3
dan pengalokasian dana perpajakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
melalui media maupun penyuluhan, dan peraturan perpajakan yang berlaku.
pihak fiskus memberikan pelayanan dan Dengan kesadaran wajib pajak yang tinggi
informasi dengan baik kepada wajib pajak maka semakin semingkat kepatuhan wajib
sehingga wajib pajak akan lebih mengerti pajak dalam melaksanakan hak dan
dan memahami peraturan perpajakan, jika kewajibannya sebagai subyek pajak.
wajib pajak antusias mengikuti sosialisasi Didukung dengan penelitian Nurlis
perpajakan maka mampu meningkatkan Islamiah (2017) menyatakan bahwa
kepatuhan wajib pajak. kesadaran wajib pajak berpengaruh positif
2. Pengaruh Penerapan E-filling dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pajak. Bahwa kesadaran perpajakan dapat
Orang Pribadi dipengaruhi dari kesadaran pihak fiskus
E-filling merupakan sistem dan wajib pajak sendiri, sehingga jika
komunikasi dan informasi yang kesadaran dari kedua belah pihak sama-
dikembangkan oleh Direktorat Jendral sama tinggi maka semakin tinggi pula
Pajak untuk melaporkan Surat kepatuhan wajib pajak.
Pemberitauan Tahunan (SPT) melalui
sistem internet (Maman, 2015). E-filling 4. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan
merupakan metode pembayaran dengan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
memanfaatkan perkembangan teknologi Orang Pribadi
komunikasi pada era modern secara online. Menurut penelitian Meiska et al.,
Sehingga mampu meningkatkan tingkat (2017) menyatakan bahwa pengetahuan
efisiensi dan efektivitas wajib pajak dalam perpajakan berpengaruh signifikan dengan
pelaporan kewajiban perpajakannya. arah yang positif terhadap kepatuhan wajib
Menurut penelitian Berlian et al., pajak orang pribadi. Pengetahuan ini dari
(2017) menyatakan bahwa penerapan e- faktor internal karena seberapa jauh
filling berpengaruh positif dan signifikan tingkat pengetahuan perpajakan yang
terhadap kepatuhan wajib pajak orang dimilikinya. Didukung dengan penelitian
pribadi. Dalam hal ini e-filling merupakan Nulis Islamiah (2017) dan Rizal Palil
salah satu inovasi dari DIrektorat Jendral (2013) menyatakan bahwa pengetahuan
Pajak agar wajib pajak dalam melaporkan perpajakan berpengaruh terhadap
SPT Tahunan lebih cepat, lebih mudah dan kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan yang
kapan saja. Jika wajib pajak merasakan dimiliki wajib pajak tentang peraturan
kepuasan dalam menggunakan sistem e- perpajakan semakin tinggi, maka wajib
filling ini akan membentuk sikap positif pajak mampu berfikir bahwa pajak yang
yang selanjutnya wajib pajak akan dipungut tersebut benar benar digunakan
semakin patuh. Jadi penerpan e-filling untuk pembangunan Negara dan untuk diri
semakin baik, maka kepatuhan wajib pajak mereka sendiri. Maka dengan pengetahuan
akan lebih meningkat. wajib pajak yang tinggi, mampu
3. Pengaruh Kesadaran Perpajakan meningakatkan kepatuhan wajib pajak.
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 5. Pengaruh Sanksi Perpajakan
Orang Pribadi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut penelitian Berlian et al., Orang Pribadi
(2017) dan Tryana A.M Tiraada (2013) Menurut penelitian yang dilakukan
menyatakan bahwa kesadaran perpajakan Nulis Islamiah (2017) menyatakan bahwa
berpengaruh positif dan signifikan variabel sanksi berpengaruh positif dan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
pribadi. Kesadaran perpajakan ini dilihat orang pribadi. Dalam hal ini wajib pajak
dari seberapa tingkat kedisiplinan dan mendapat sanksi dan diberikan denda
kemauan wajib pajak dalam melaksanakan sesuai dengan peraturan perpajakan, jika

4
wajib pajak melanggar kewajibannya. sesuai dengan peraturan perpajakan.
Penelitian ini juga sependapat dengan hasil Penerapan sanksi harus konsisten dan
penelitian Victor et al., (2017) dan Tryana berlaku terhadap semua wajib pajak yang
A.M Tiraada (2013) bahwa sanksi tidak memenuhi kewajibannya. Maka
perpajakan berpengaruh signifikan dengan adanya sanksi perpajakan yang
terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi tegas dapat meningkatkan kepatuhan wajib
perpajakan diterapkan sebagai akibat tidak pajak.
terlaksananya kewajiban wajib pajak

Gambar 1
KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel


Rancangan Penelitian Variabel Dependen (Y)
Berdasarkan sumber data, penelitian Kepatuhan wajib pajak
ini merupakan penelitian kuantitatif sumber Kepatuhan wajib pajak dapat
primer. Sumber primer adalah sumber data- didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
data penelitian didapatkan secara langsung wajib pajak memenuhi semua kewajiban
dengan memberikan kuesioner pada obyek perpajakan dan melaksanakan hak
penelitian yaitu wajib pajak orang pribadi perpajakan. Wajib pajak harus melaporkan
yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak SPT supaya pendapatan Negara yang
Pratama Sidoarjo Barat. Kuesioner tersebut digunakan untuk membangun Negara
merupakan cara untuk mengukur variabel berjalan lancar dan membayar pajak untuk
sosialisasi perpajakan, penerapan e-filling, menutupi pengeluaran Negara. Kepatuhan
kesadaran perpajakan, pengetahuan wajib pajak dapat diukur melalui indikator
perpajakan dan sanksi perpajakan, serta yaitu ketepatan waktu dalam melaporkan
kepatuhan wajib pajak. Surat Pemberitahuan, tidak mempunyai
tunggakan pajak semua jenis, mengerti
metode membayar pajak dan tidak pernah
dipidana.

5
Variabel Independen (X) pajak, tarif pajak, perhitungan pajak
a. Sosialisasi Perpajakan (X1) terutang, pencatatan pajak terutang, sampai
Sosialisasi perpajakan merupakan dengan bagaimana pengisian pelaporan
salah satu upaya yang dilakukan oleh pajak (Anita, 2015). Dengan adanya
Direktorat Jendral Pajak atau pihak fiskus pengetahuan tentang perpajakan wajib
untuk memberikan informasi kepada wajib pajak akan lebih mengerti bahwa pajak
pajak mengenai peraturan perpajakan dan adalah sumber utama pembangunan untuk
kegiatan perpajakan melalui penyuluhan negara, dengan itu wajib pajak akan juga
maupun melalui berbagai media, baik meningkatkan dalam kepatuhan wajib
media elektronik atau media massa supaya pajaknya. Variabel pengetahuan perpajakan
wajib pajak lebih memahami bagaimana dapat diukur dengan indikator seberapa
proses kegiatan perpajakan. besar pengetahuan tentang fungsi Nomor
b. Penerapan E-filling (X2) Pokok Wajib Pajak, hak dan kewajiban
E-filling merupakan sistem informasi perpajakan, sanksi perpajakan, PTKP, PKP,
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral tarif pajak dan pemberitahuan peraturan
Pajak untuk memudahkan wajib pajak peraturan perpajakan dari pihak fiskus.
dalam melaporkan Surat Pemberitahuan c. Sanksi Perpajakan (X4)
(SPT), karena sistem ini dapat diakses Sanksi perpajakan merupakan suatu
melalui komputer yang terhubung dengan jaminan atau pencegahan (preventif) bahwa
internet. Dengan adanya penerapan e-filling ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib pajak akan lebih mudah dalam perpajakan atau Norma perpajakan akan
melaporkan kewajibannya, karena sistem e- dituruti/ ditaati/ dipatuhi. Sanksi perpajakan
filling ini dapat diakses melalui jaringan dapat diartikan sebagai alat pencegah
internet dan dapat dilakukan dimana saja, (preventif) agar wajib pajak tidak
sehingga dengan adanya sistem ini mampu melanggar ketentuan-ketentuan dan aturan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. perpajakan yang sudah berlaku. Sanksi
Penerapan e-filling dapat diukur melalui perpajakan ini terdapat dua macam yaitu
indikator wajib pajak orang pribadi yang sanksi administrasi dan sanksi pidana.
lapor melalui sistem e-filling. Sanksi perpajakan ini bertujuan untuk
a. Kesadaran Perpajakan (X3) memberikan efek jera terhadap wajib pajak
Kesadaran Perpajakan adalah suatu yang lalai akann kewajibannya. Variabel
keadaan dimana wajib pajak mengetahui sanksi perpajakan dapat diukur melalui
bahwa pajak sudah diatur berdasarkan indikator seberapa besar sanksi dikenakan
Undang-Undang dan dapat dipaksakan, sesuai dengan peraturan perundang-
juga harus memahami bahwa membayar undangan yang berlaku tanpa toleransi dan
pajak digunakan untuk kepentingan umum sanksi pajak yang berat merupakan
dan kesejahteraan masyarakat maupun mendidik wajib pajak.
untuk pembangunan Negara dan
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
peraturan peraturan perundang-undangan ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
perpajakan dengan benar dan tanpa adanya Penelitian ini membahas mengenai
paksaan. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
b. Pengetahuan Perpajakan (X3) terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
Pengetahuan perpajakan merupakan Pratama Sidoarjo Barat yang dipengaruhi
informasi yang dapat digunakan wajib variabel sosialisasi perpajakan, penerapan
pajak dalam bertindak dan mengambil e-filling, kesadaran perpajakan,
keputusan mengenai dasar-dasar perpajakan pengetahuan perpajakan dan sanksi
dan konsep ketentuan umum di bidang perpajakan. Sampel dalam penelitian ini
perpajakan, jenis pajak yang berlaku di adalah Wajib Pajak Orang pribadi yang
Indonesia mulai dari subyek pajak, obyek terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak

6
Pratama Sidoarjo Barat. Wajib pajak orang terdaftar di KPP Sidoarjo Barat yaitu
pribadi yang terdiri dari wajib pajak memperoleh 87 kuesioner dengan
memiliki usaha, wajib pajak sebagai presentase 94.56%.. Dapat dilihat kuesioner
pegawai (karyawan) maupun wajib pajak yang disebar tidak sepenuhnya kembali
yang memiliki pekerjaan bebas. karena terbatasnya kontribusi Wajib pajak
Pembagian kuesioner dalam yang bersedia untuk mengisi kuesioner
penelitian ini dengan membagikan secara tersebut. Jumlah kuesioner yang disebarkan
langsung kepada responden, selain itu peniliti sebayak 100 kuesioner, tetapi
peneliti juga membagikan kuesioner secara kuesioner yang kembali sebanyak 92
online yang dibuat dengan google drive. kuesioner. Penyebaran kuesioner kepada
Google Drive adalah layanan penyimpanan responden melalui dua cara yaitu pertama
seperti dokumen (dalam contoh ini adalah penyebaran kuesioner yang diisi secara
kuesioner) yang dimiliki oleh google dan manual diperoleh sebanyak 68 kuesioner
dapat diakses oleh semua orang. Link dan yang kedua menggunakan kuesioner
kuesioner tersebut peneliti sebarkan kepada yang dari google drive diperoleh sebanyak
teman atau saudara atau kenalan lain yang 19 kuesioner. Terdapat 5 kuesioner yang
terdaftar di KPP Sidoarjo Barat sebanyak tidak diisi lengkap oleh responden atau
seratus kuesioner. Teknik pengambilan tidak sesuai dengan kriteria peniliti.
sampel dalam penelitian ini yaitu Sehingga, data kuesioner yang dapat
Convainance Sampling. digunakan atau yang sesuai dengan kriteria
untuk di uji sebanyak 87 kuesioner.
Hasil dari pembagian kuesioner
dapat dilihat pada Tabel 2 menjelaskan
mengenai penyebaran data kuesioner pada Analisis Data
responden yang terdaftar di Kantor Teknik analisis data pada penelitian
Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat. ini dilakukan dengan dua analisis yaitu
analisis deskriptif dan analisis statistik.
Tabel 2 Analisis deskriptif yaitu dilakukan dengan
DISTRIBUSI PEYEBARAN menghitung nilai mean, standard deviasi,
KUESIONER varian, maksimum, minimum untuk setiap
Keterangan Jumlah Presentase variabel dan analisis statistik dengan
Kuesioner yang 100 100% menggunakan uji regresi liner berganda.
disebar
Kuesioner yang tidak (8) 8% Analisis Deskriptif
kembali Berdasarkan hasil pengumpulan
Pengisian melalui 68 data yang dilakukan melalui pengumpulan
kuesioner manual 68% jawaban responden, maka dapat diperoleh
Pengisian melalui 19 19% gambaran objek dari variabel yang
google drive digunakan dalam penelitian ini. Kategori
Kuesioner yang 92 92% rata-rata dari jawaban responden
kembali menggunakan rumus interval kelas.
Kuesioner yang tidak (5) 5.43% Penentuan nilai interval kelas dibuat
diisi lengkap kategori sebagai berikut:
Kuesioner yang dapat 87 94.56%
Interval Kelas =
dipakai
Sumber: data diolah, Lampiran
Nilai tertinggi – nilai terendah = 4 -1 = 0,75
Jumlah Kelas 4
Berdasarkan Tabel 2 menjelaskan
hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan
pada wajib pajak orang pribadi yang

7
Nilai kelas interval digunakan untuk Uji Multikolonieritas
menentukan nilai masing – masing kelas Uji Multikolonieritas bertujuan
pada rata – rata keseluruhan jawaban untuk menguji apakah model regresi
responden tiap variabel dan nilai tersebut ditemukan adanya korelasi antar variabel
akan menentukan kelas seperti pada Tabel bebas (Independen). Model regresi yang
berikut: baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika ada
Tabel 3 variabel independen yang saling berkorelasi
KATEGORI MEAN DARI SKOR maka variabel tersebut tidak ortogonal.
INTERVAL Cara untuk menentukkan ada
tidaknya multikolonieritas dalam pengujian
INTERVAL KATEGORI ini adalah dengan melihat nilai korelasi
1,00 < a ≤ 1,75 Sangat Tidak setuju antar variabel, jika nilai cukup tinggi
1,76 < a ≤ 2,51 Tidak Setuju (umumnya diatas 0.90) maka diindikasikan
2,56 < a ≤ 3,27 Setuju terjadi multikolonieritas. Selain itu,
3,28 < a ≤ 4,00 Sangat Setuju multikolonieritas dapat dilihat dari
tolerance dan VIF. Nilai tolerance yang
umumnya dipakai untuk melihat
Uji Asumsi Klasik multikolonieritas adalah ≥ 10. Berikut
Penelitian ini terdapat tiga uji asumsi adalah Tabel hasil uji multikolinearitas:
klasik yang harus terpenuhi yaitu uji
normalitas, uji multikolinieritas dan uji Tabel 5
heteroskedastisitas. Uji Multikolinieritas
Collinearity
Uji Normalitas Model Statistics
Uji ini dilakukan untuk menguji Tolerance VIF
apakah dalam model regresi, variabel SSP .890 1.124
pengganggu atau residual memiliki
PE .158 6.338
distribusi normal. Suatu data dikatakan
berdistribusi normal jika nilai signifikannya KP .366 2.729
lebih besar dari 0.05 dan sebaliknya PP .157 6.372
dikatakan tidak berdistribusi normal jika SP .300 3.328
nilai nya kurang dari 0.05. Uji normalitas
ini menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov. Terlihat pada Tabel 5 diatas bahwa
Berikut Tabel hasil uji normalitas: nilai koefisien korelasi antar variabel tidak
ada yang tinggi, semua berada di bawah
Tabel 4 0.90 dan pada Tabel tolerance tidak ada
Uji Normalitas nilai di atas 10. Hasil ini menunjukkan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test bahwa data pengujian ini tidak terdapat
Kolmogorov – Smirnov Z 0,071 multikolonieritas.
Asymp – Sig (2-tailed) 0,200
Sumber: data diolah Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan menguji apakah
Data pada Tabel 4 uji normalitas dalam model regresi terjadi ketidak samaan
berdasarkan Kolmogrov-Smirnov dikatakan variance dari residual satu pengamatan ke
normal jika p lebih dari 0.05. Tabel diatas pengamatan yang lain. Model regresi yang
menunjukkan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) baik adalah homokedastisitas atau tidak
yakni .200 sehingga dikategorikan sebaran terjadi heterokedastisitas. Berikut adalah
data tersebut normal. Tabel hasil uji heterokedastisitas:

8
Tabel 6 Analisis Regresi Liner Berganda
Uji Heteroskedastisitas
Model Sig. Tabel 7
Constant .108 Uji Regresi Linier Berganda
SSP .331 Unstandardized
PE .219 Model Coefficients
KP .598 B Std. Error
PP .633 Constant .430 562
SP SP .044 .021
.760
PE .254 .073
KP .243 .047
Pada Tabel 6 diatas menyatakan
bahwa hasil heterokedastisitas nilai PP .263 .073
signifikannya sebesar 0.108 nilai tersebut SP .262 .053
lebih besar dari α = 0,05. Pada hasil
variabel sosialisasi perpajakan, penerapan Berdasarkan hasil Tabel diatas maka
e-filling, kesadaran perpajakan, model persamaan regresi linier berganda
pengetahaun perpajakan dan sanksi yang diperoleh pada pengujian ini adalah
perpajakan juga terlihat tidak terjadinya sebagai berikut:
heterokedastisitas, karena hasil nilai Y = 0.430 - 0.044(X1) + 0.254(X2) +
signfikansinya lebih dari α = 0,05. Maka 0.243(X3) + 0.263(X4) + 0.262(X5) + e
dapat disimpulkan bahwa hasil ini tidak a. Konstanta (α) : nilai konstanta (α)
terjadi gejala heterokedastisitas. sebesar 0.430 artinya apabila nilai
variabel sosialisasi perpajakan,
Analisis Model Dan Pengujian Hipotesis penerapan e-filling, kesadaran
perpajakan, pengetahuan perpajakan dan
Setelah dilakukan pengujian data sanksi perpajakan bernilai nol, maka
pada bagian sebelumnya dan data tersebut variabel dependen kepatuhan wajib
dapat dikatakan valid, reliabel, dan pajak bernilai 0.430
bedistribusi normal maka dapat dilakukan b. Β1 = - 0.044 : nilai koefisien X1
pengujian selanjutnyayaitu pengujian terhadap Y adalah sebesar -0.044 artinya
hipotesis yaitu analisis regresi linier apabila variabel sosialisasi perpajakan
berganda, koefisien determinasi, uji f dan mengalami kenaikan 1 satuan nilai dan
uji t. variabel independen lainnya tetap
Uji dilakukan untuk melihat konstan maka variabel dependen
pengaruh antar variabel independen yaitu kepatuhan wajib pajak akan turun
Sosialisasi Perpajakan (X1), Penerapan E- sebesar 0.044 satuan.
filling (X2), Kesadaran Perpajakan (X3), c. Β2 = 0.254 : nilai koefisien X2 terhadap
Pengetahuan Perpajakan (X4), Sanski Y adalah sebesar 0.254 artinya apabila
Perpajakan (X5), dengan variabel dependen variabel penerapan e-filling mengalami
Kepatuhan Wajib Pajak (Y). kenaikan 1 satuan nilai dan variabel
independen lainnya tetap konstan maka
variabel dependen kepatuhan wajib
pajak akan naik sebesar 0.254 satuan.
d. Β3 = 0.243: nilai koefisien X3 terhadap
Y adalah sebesar 0.243 artinya apabila
variabel kesadaran perpajakan (X3)
mengalami kenaikan 1 satuan nilai dan
variabel independen lainnya tetap

9
konstan maka variabel dependen perpajakan secara simultan berpengaruh
kepatuhan wajib pajak akan naik sebesar terhadap variabel dependen kepatuhan
0.243 satuan. wajib pajak (model regresi fit). Kesimpulan
e. Β4 = 0.263 : nilai koefisien X4 terhadap dari uji f ini adalah H0 ditolak yang artinya
Y adalah sebesar 0.263 artinya apabila persamaan regresi merupakan model yang
variabel pengetahuan perpjakan (X4) fit.
mengalami kenaikan 1 satuan nilai dan
variabel independen lainnya tetap A. Koefisien Determinasi
konstan maka variabel dependen Koefisien determinasi mengukur
kepatuhan wajib pajak akan naik sebesar seberapa jauh kemampuan model dalam
0.263 satuan. menerangkan variasi variabel dependen.
f. Β5 = 0.262 : nilai koefisien X2 terhadap Nilai koefisien determinasi adalah antara
Y adalah sebesar 0.262 artinya apabila nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
variabel sanksi perpajakan (X5) kemampuan variabel independen dalam
mengalami kenaikan 1 satuan nilai dan menjelaskan variabel dependen amat
variabel independen lainnya tetap terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
konstan maka variabel dependen variabel independen memberikan hampir
kepatuhan wajib pajak akan naik sebesar semua informasi yang dibutuhkan untuk
0.262 satuan. memprediksi variabel dependen (Imam
Gozali, 2013:97). Hasil uji koefisien
Uji F determinasi dapat dilihat pada Tabel
Uji ini dilakukan untuk mengetahui berikut:
apakah semua variabel independen secara Tabel 9
simultan dapat mempengaruhi variabel Uji Koefisien Determinasi
dependen (model regresi fit) atau tidak. Model Adjusted R Square
Nilai signifikan yang ditentukan yaitu 0.05 1 0,922
atau lima persen dengan ketentuan sebagai sumber: Data diolah
berikut:
a. H0 diterima jika nilai signifikansi yang Berdasarkan Tabel 9 diatas
dihasilkan F ≥ 0.05 yang artinya menunjukkan bahwa nilai adjusted R2
persamaan regresi bukan merupakan adalah sebesar 0,922 dengan demikian
model yang fit. dapat disimpulkan bahwa variabel
b. H0 ditolak jika nilai signifikansi yang independen bisa menjelaskan sebesar 92.2
dihasilkan F < 0.05 yang artinya % persen terhadap variabel dependen
persamaan regresi merupakan model sedangkan sisanya sebesar 0.8 % persen
yang fit. dijelaskan oleh faktor lain di luar model
Berikut adalah Tabel hasil uji f: regresi. Berdasarkan standar error of
Tabel 8 estimate (SEE) sebesar .258 menjelaskan
Uji Statistik F semakin kecil nilai SEE akan membuat
Model F Sig. model regresi semakin tepat dalam
1 Regression 8.768 0,000 memprediksi variabel dependen.
sumber: Data diolah
Uji t (Uji Hipotesis)
Pada Tabel 8 uji f diatas diketahui Uji statistik t menunjukkan seberapa
bahwa nilai signifikan sebesar 0.00. Nilai jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
ini kurang dari tingkat signifikansi 0,05 independen secara individual dalam
yang berarti bahwa kelima variabel menerangkan variabel dependen. Penentuan
independen yaitu sosialisasi perpajakan, nilai signifikan yaitu sebesar 5% atau 0.05.
penerapan e-filling, kesadaran perpajakan, Ketentuannya sebagai berikut:
pengetahuan perpajakan dan sanksi

10
a. H0 ditolak jika nilai signifikan t < 0.05 signifikansi 0,000 kurang dari 0.05.
dengan kata lain salah satu variabel Artinya variabel kesadaran perpajakan
independen berpengaruh terhadap (X3) berpengaruh terhadap variabel
variabel dependen. kepatuhan wajib pajak sehingga dapat
b. H0 diterima jika nilai signifikan t ≥ 0.05 dikatakan bahwa hipotesis ketiga
dengan kata lain salah satu variabel diterima.
independen tidak berpengaruh terhadap d. Variabel Pengetahuan Perpajakan (X4)
variabel dependen. Hasil uji t menunjukkan
pengetahuan perpajakan (X4) memiliki
Tabel 10 nilai koefisien 3.611 dan nilai
Uji – t signifikansi 0,001 kurang dari 0.05.
Model t Sig. Artinya pengetahuan perpajakan (X4)
(Constant) .763 .448 berpengaruh terhadap variabel
SSP kepatuhan wajib pajak sehingga dapat
-2.131 .036
dikatakan bahwa hipotesis keempat
PE 3.482 .001 diterima.
KP 5.146 .000 e. Variabel Sanksi Perpajakan (X5)
PP 3.611 .001 Hasil uji t menunjukkan variabel
SP 4.959 .000 sanksi perpajakan (X5) memiliki nilai
sumber: Data diolah koefisien 4.959 dan nilai signifikansi
0,000 kurang dari 0.05. Artinya
Berdasarkan Tabel 10 diatas variabel sanksi perpajakan (X5)
menyatakan bahwa hasil uji t yang telah berpengaruh terhadap variabel
dibuat dan hipotesis yang telah dibuat maka kepatuhan wajib pajak sehingga dapat
dapat dijelaskan penjabaran sebagai dikatakan bahwa hipotesis kelima
berikut: diterima.
a. Variabel Sosialisasi Perpajakan (X1)
Hasil uji t menunjukkan variabel PEMBAHASAN
sosialisasi perpajakan (X1) memiliki Setelah dilakukan pengujian
nilai koefisien -2.131 dan nilai menggunakan uji t dengan SPSS 23 maka
signifikansi 0,036 kurang dari 0.05. dapat diambil kesimpulan bahwa variabel
Artinya variabel sosialisasi perpajakan pengetahuan perpajakan dan sanksi
(X1) berpengaruh terhadap variabel perpajakan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak sehingga dapat kepatuhan wajib pajak sedangkan variabel
dikatakan bahwa hipotesis pertama sosialisasi tidak perpengaruh terhadap
diterima. kepatuhan wajib pajak. Berikut adalah
b. Variabel Penerapan E-filling (X2) penjelasan pengaruh antar variabel.
Hasil uji t menunjukkan variabel Pengaruh Sosialisasi perpajakan
penerapan e-filling (X2) memiliki nilai terhadap kepatuhan wajib pajak
koefisien 3.482 dan nilai signifikansi Sosialisasi adalah proses untuk
0,001 kurang dari 0.05. Artinya membangun atau menanamkan nilai-nilai
variabel penerapan e-filling (X2) kelompok pada diri seseorang. Melalui
berpengaruh terhadap variabel sosialisasi seseorang memperoleh
kepatuhan wajib pajak sehingga dapat pengetahuan, keterampilan dan sikap agar
dikatakan bahwa hipotesis kedua dapat berfungsi sebagai orang dewasa dan
diterima. sekaligus sebagai pemeran aktif dalam
c. Variabel Kesadaran Perpajakan (X3) suatu kedudukan atau peranan tertentu di
Hasil uji t menunjukkan variabel masyarakat.
kesadaran perpajakan (X3) memiliki Bila dikaitkan dengan bidang
nilai koefisien 5.146 dan nilai perpajakan, maka sosialisasi berarti suatu

11
upaya Direktorat Jenderal Pajak dalam Penerapan e-filling terhadap kepatuhan
memberi informasi mengenai peraturan wajib pajak
perpajakan kepada wajib pajak melalui E-filling merupakan salah satu
penyukuhan atau melalui media, yaitu inovasi yang dilakukan oleh DJP supaya
media elektronik maupun media masa wajib pajak dapat melaporkan Surat
(Oktaviane et.al, 2013). Dengan adanya pemberitahuan (SPT) dengan cepat, hemat
sosialisasi perpajakan yang intensif akan mudah, kapan saja, dan dimana asalkan
berdampak baik pada tingkat kepatuhan terhubung dengan internet. Teknologi
Wajib Pajak sehingga masyarakat dapat sudah menjadi kebutuhan utama bagi
mengetahui pengalokasian pajak yang masyarakat di jaman sekarang, apapun
disetorkan ke negara. dapat dicari secara mudah hanya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan internet Maman et,al (2015).
variabel Sosialisasi Perpajakan berpengaruh Wajib pajak yang mengganggap sistem e-
secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib filling bermanfaat dan memudahkan dalam
Pajak. Hasil pengujian ini juga dapat dilihat melaporkan kewajiban perpajaknnya dan
dari hasil analisis deskriptif yang merasa puas menggunakan sistem tersebut.
menunjukkan bahwa keseluruhan rata-rata Kepuasan yang dirasakan oleh wajib pajak
variabel sosialisasi menunjukkan angka dalam menggunakan sistem e-filling akan
3.18 artinya Wajib Pajak menyatakan membentuk sikap patuh. Jadi semakin baik
“Setuju” bahwa sosialisasi memiliki penerapan sistem e-filling maka kepatuhan
pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. wajib pajak akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian ini menunjukkan
penelitian Meiska, dkk (2017) yang bahwa penerpan e-filling berpengaruh
melakukan penelitian mengenai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya
sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan kemudahan yang diberikan DJP oleh wajib
wajib pajak menjelaskan “bahwa semakin pajak melalui sitem e-filling dalam
tingginya sosialisasi yang dilakukan melaporkan kewajiban perpajakannya ini
terhadap Wajib Pajak akan meningkatkan dikatakan berhasil. Hasil pengujian ini juga
kepatuhan Wajib Pajak”. dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif
Hasil penelitian ini mendukung yang menunjukkan bahwa keselururhan rata
dengan teori Pembelajaran Sosial (Social – rata variabel penerapan e-filling
Learning Theory) yang merupakan proses menunjukkan angka 3.18 yang artinya
dari perhatian (attentional) dimana wajib wajib pajak menyatakan “Setuju” bahwa
pajak hanya belajar dari seseorang model, penerapan e-filling berpengaruh terhadap
jika wajib pajak telah mengenal dan kepatuhan wajib pajak.
menaruh perhatian pada seseorang atau Hasil penelitian ini sejalan dengan
model tersebut. Dengan hal ini, sosialisasi penelitian Berlian, et.al (2017) yang
perpajakan yang diberikan oleh pihak menyatakan bahwa penerapan sistem e-
fiskus yang jelas dan rinci, maka wajib filling berpengaruh terhadap kepatuhan
pajak juga akan taat apabila telah menaruh wajib pajak di KPP Sidoarjo Barat. Sistem
perhatian terhadap pelayanan pajak, baik e-filling yang dikeluarkan oleh DJP dirasa
fiskus maupun sistem pelayanan pajak, membantu wajib pajak dalam memenuhi
dengan hal ini mendukung variabel kewajiban perpajakannya, responden
sosialisasi perpajakan bahwa kepatuhan merasa terbantu dengan adanya e-filling.
wajib pajak akan meningkat apabila pihak Hasil penelitian ini juga mendukung
fiskus memberikan kepuasan dan teori Social Learning Theory menjelaskan
pengarahan tentang peraturan perundang- bahwa relevan jika perilaku wajib pajak
undangan perpajakan terhadap wajib pajak. dalam memenuhi kewajibannya yaitu
mmebayar pajak. Wajib pajak taat dalam
membayar pajak tepat pada waktunya, jika

12
lewat pengamatan dan pengalaman memajukan kesejahteraan rakyat dan
langsung dan hasil pungutan pajak itu telah mereka merasakan manfaat membayar
memberikan kontribusi yang nyata, hal ini pajak.
mendukung variabel penerapan e-filling, Hasil pengujian ini sejalan dengan
dimana kepatuhan wajib pajak dipengaruhi hasil penelitian dari Berlian et al., (2017)
seberapa besar wajib pajak melaporkan dan Tryana A.M Tiraada (2013)
pajaknya tepat waktu. menyatakan bahwa kesadaran perpajakan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
Kesadaran perpajakan terhadap wajib pajak orang pribadi. Kesadaran
kepatuhan wajib pajak perpajakan ini dilihat dari seberapa tingkat
Kesadaran perpajakan merupakan kedisiplinan dan kemauan wajib pajak
suatu kondisi dimaan wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya
mengetahui, memahami dan melaksanakan sesuai dengan peraturan perpajakan yang
ketentuan perpajakan dengan benar dan berlaku. Dengan kesadaran wajib pajak
sukarela tanpa danya paksaan Akromi yang tinggi maka semakin semingkat
(2014). Kesadaran perpajakan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan
menunjukkan bahwa mereka mau hak dan kewajibannya sebagai subyek
membayar pajak karena merasa tidak pajak. Didukung dengan penelitian Nurlis
dirugikan dan tidak ada dorongan. Namun Islamiah (2017) menyatakan bahwa
kesadaran ini sering menjadi kendala kesadaran wajib pajak berpengaruh
karena banyak wajib pajak tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
mengetahui bukti konkrit dari pembayaran Bahwa kesadaran perpajakan dapat
pajak yang telah mereka lakukan. Selain itu dipengaruhi dari kesadaran pihak fiskus dan
dikatakan sadar pajak apabila wajib pajak wajib pajak sendiri, sehingga jika kesadaran
mengerti peranan pajak bagi Negara dan dari kedua belah pihak sama-sama tinggi
manfaat pajak bagi Negara. maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib
Hasil kesadaran pajak yang signifikan pajak yang berada di KPP Sidaorjo Barat.
ini karena semua wajib pajak memiliki Hasil penelitian ini juga mendukung
tingkat kesadaran yang tinggi. Para wajib teori Perilaku yang direncanakan (Theory of
pajak orang pribadi yang patuh terhadap Planned Behariour). Teori ini mendukung
aturan pajak dan membayar pajak sesuai variabel kesadaran perpajakan yang dimana
kewajibannya. Hal ini dibuktikan dengan wajib pajak yang sadar akan perpajakan,
tingginya hasil rata – rata pada analisis dengan arti lain bahwa wajib pajak akan
deskriptif jawaban responden pada variabel memiliki keyakinan mengenai pentingnya
kesadaran pajak. Angka jawaban yang membayar pajak untuk membantu
diberikan pada tiap pertanyaan di variabel menyelenggarakan pembangunan Negara
ini cukup tinggi namun angka rata – rata (behaviour belief). Shingga teori perilaku
yang dihasilkan sama dengan variabel yang direncandakan ini sangat mendukung
independen lainnya. Nilai rata – rata untuk meningkatkan kepatuhan wajib
variabel kesadaran pajak adalah sebesar pajak.
3.20. Dapat diketahui juga bahwa pada
variabel kesadaran pajak ini ditemukan rata Pengetahuan perpajakan terhadap
– rata responden banyak yang menjawab kepatuhan wajib pajak
pada angka tiga “Setuju” di beberapa Seseorang wajib pajak bisa dikatakan
pertanyaan yang diberikan. Responden mengerti akan pengetahuan pajak adalah
wajib pajak yang terdaftar di KPP Sidoarjo wajib pajak tersebut bisa menghitung,
sadar bahwa menunda atau membayar memperhitungkan, membayar dan melapor
pajak tidak sesuai dengan seharusnya dapat pajak terutangnya selain itu mengerti
merugikan Negara, kemudian wajib pajak manfaat dan kegunaan NPWP, pengetahuan
juga sepenuhnya merasa bahwa pajak dapat akan sanksi pajak, PTKP, PKP dan tariff

13
pajak, wajib pajak memahami perpajakan Hasil pengujian ini sejalan dengan
melalui sosialisasi perpajakan dan juga hasil penelitian dari Meiska et al., (2017)
training yang mereka ikuti sampai dengan menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan
bagaimana pengisisan pelaporan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
(Anita, 2015). wajib pajak orang pribadi. Pengetahuan ini
Hasil signifikan pada pengetahuan dari faktor internal karena seberapa jauh
perpajakan ini menandakan bahwa presepsi tingkat pengetahuan perpajakan yang
pengetahuan pajak yang dimiliki oleh para dimilikinya. Didukung dengan penelitian
wajib pajak di KPP SIdoarjo Barat sudah Nulis Islamiah (2017) dan Rizal Palil
baik, mereka sudah memahami apa saja (2013) menyatakan bahwa pengetahuan
kewajiban mereka sebagai wajib pajak dan perpajakan berpengaruh terhadap
apa saja yang harus dipenuhi dalam kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan yang
menjalankan kewajibannya sesuai dengan dimiliki wajib pajak tentang peraturan
aturan yang berlaku. Paham akan tata cara perpajakan semakin tinggi, maka wajib
membayar pajak yang benar dan pajak mampu berfikir bahwa pajak yang
menghitung sendiri jumlah terutang dipungut tersebut benarn- benar digunakan
pajaknya. Presepsi mereka akan untuk pembangunan Negara dan untuk diri
pemahaman aturan pajak dapat dibuktikan mereka sendiri. Maka dengan pengetahuan
dengan sosialisasi yang diberikan kantor wajib pajak yang tinggi, mampu
pajak pada wajib pajak. Pemerolehan meningakatkan kepatuhan wajib pajak.
pendidikan perpajakan mereka juga sangat Hasil penelitian ini juga mendukung
beragam, kebanyakan diperoleh melalui teori Social Learning Theory terkait dengan
sosisalisasi, karena sosialisasi ini diberikan proses penguatan, dimana individu-individu
secara langsung oleh Kantor pajak dengan disediakan rangsangan positif atau timbal
mendatangi wilayah – wilayah yang balik supaya berperilaku sesuai dengan
memberikan tingkat kepatuhan yang tinggi. model, hal ini mendukung variabel
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahaun perpajakan, yaitu untuk
bahwa pengetahuan perpajakan menjelaskan bagaimana perilaku ajib pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak. Artinya dengan pengetahuan yang pajak. Jika lewat suatu pengamatan atau
dimiliki wajib pajak mampu melaksanakan pengalaman langsung seseorang akan taat
dan mematuhi atuaran perpajakan. Hasil membayar pajak tepat pada waktunya.
pengujian ini juga dapat dilihat dari hasil Maka dengan adanya hasil penguatan pajak
analisis deskriptif yang menunjukkan telah memberiksn kontribusi yang nyata
bahwa keselururhan rata – rata variabel dalam hal pembangunan di wilayahnya.
pengetahuan perpajakan menunjuukan Sehingga kepatuhan wajib pajak akan
angka 3.17 yang artinya wajib pajak meningkat jika pengetahuan yang dimiliki
menyatakan “Setuju” bahwa penegatahuan wajib pajak cukup relevan apabila
perpajakan berpengaruh terhadap dihubungkan dengan pengaruh sikap tax
kepatuhan wajib pajak. Maka semakin professional pajak terhadap kepatuhan
tinggi pula tingkat presepsi pengetahuan pajak.
perpajakan yang diterima dan diapahami
oleh para wajib pajak para WPOP yang Sanksi perpajakan terhadap kepatuhan
bekerja maupun memiliki usaha yang wajib pajak
terdaftar di KPP Sidoarjo Barat ini juga Sanksi perpajakan merupakan
mengetahui betapa pentingnya kepemilikan jaminan perpajakan bila memandang bahwa
NPWP bagi setiap wajib pajak sebagai ketentuan peraturan perundang-undangan
identitas dan sarana pengadministrasian perpajakan akan dipatuhi (Mardiasmo,
mereka. 2011:59). Sanksi pajak akan dikenakan
pada seorang wajib pajak bila melakukan

14
keterlambatan atau pelanggaran. Terdapat A.M Tiraada (2013) bahwa sanksi
dua macam sanksi dalam pajak yaitu sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
administrasi dan sanksi pidana. Sanksi kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan
administrasi adalah sanksi yang dikenakan diterapkan sebagai akibat tidak
dengan melakukan pembayaran kerugian terlaksananya kewajiban wajib pajak sesuai
finansial pada Negara karena pelaksanaan dengan peraturan perpajakan. Penerapan
ketentuan peraturan perundang – undangan sanksi harus konsisten dan berlaku terhadap
tidak sebagaimana mestinya. Sedangkan semua wajib pajak yang tidak memenuhi
sanksi pidana merupakan siksaan atau kewajibannya. Maka dengan adanya sanksi
penderitaan dan benteng hukum perpajakan perpajakan yang tegas dapat meningkatkan
dipatuhi. Diharapkan dengan adanya kepatuhan wajib pajak.
peraturan sanksi – sanksi efektif yang Hasil penelitian ini juga mendukung
diterapkan tersebut dapat membuat wajib teori Perilaku yang direncanakan (Theory of
pajak semakin takut untuk melanggar dan Palanned Behavior) ini wajib pajak sebagai
patuh dalam memenuhi kewajiban subyek utama dalam ranah perpajakan,
pajaknya. yang akan menjadi pelaku untuk
Hasil penelitian ini menunjukkan mewujudkan suatu kegiatan peraturan
bahwa sanksi perpajakan berpengaruh perpajakan. Teori ini berhubungan dengan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya variabel sanksi perpajakan terkait dengan
dengan adanya sanksi perpajakan wajib control belief. Sanksi pajak dibuat untuk
pajak dapat taat akan aturan perpajakan mendukung agar wajib pajak mematuhi
yang berlaku. Hasil pengujian ini juga peraturan perpajakan. Sehingga dengan hal
dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif ini, kepatuhan wajib pajak akan ditentukan
yang menunjukkan bahwa keseluruhan rata berdasarkan presepsi wajib pajak tetang
– rata variabel pengetahuan perpajakan sebarapa kuat wajib sanksi pajak tersebut
menunjuukan angka 3.28 yang artinya mendukung perilaku wajib pajak untuk taat
wajib pajak menyatakan “Setuju” bahwa terhadap peraturan perpajakan.
sanksi perpajakan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak. Artinya responden KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
merasa bahwa sanksi yang diterapkan DAN KETERBATASAN
membuat beban bagi mereka yang Penelitian ini bertopik mengenai
melanggar dan mereka akan berusaha untuk Kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang
menghindar dari terkenannya sanksi. Wajib terdaftar di KPP Sidoarjo Barat. Tujuan
pajak tersebut juga merasa bahwa apabila dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
mereka dikenakan sanksi maka hal ini akan pengaruh dari sosialisasi perpajakan,
merugikan mereka sendiri karena mereka penerapan e-filling, kesadaran perpajakan,
harus membayar nilai lebih dari seharusnya pengetahuan perpajakan, dan sanksi
sanksi – sanksi yang diterapkan dapat perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
membuat wajib pajak patuh pada aturan orang pribadi. Penelitian ini adalah
pajak dan membayar pajak tepat waktu. penelitian kuantitatif primer dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang
hasil penelitian dari Nurlis (2017) disebarkan pada responden wajib pajak
menyatakan bahwa variabel sanksi orang pribadi yang terdaftar di KPP
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan SIdoarjo Barat. Kuesioner yang diperoleh
wajib pajak orang pribadi. Dalam hal ini sebanyak delapan puluh tujuh responden.
wajib pajak mendapat sanksi dan diberikan Setelah di uji deskriptif dan di uji
denda sesuai dengan peraturan perpajakan, hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan
jika wajib pajak melanggar kewajibannya. dalam penjelasan dibawah ini:
Penelitian ini juga sependapat dengan hasil a. Variabel sosialisasi perpajakan
penelitian Victor et al., (2017) dan Tryana berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

15
pajak, dapat dilihat dari hasil uji regresi sanksi. Hal ini menyebabkan mereka
nilai sig 0.036 < 0.05. Hal ini patuh pada aturan pajak.
menunjukkan bahwa sosialisasi
perpajakan memberikan informasi dan Selama penelitian ini, peneliti memiliki
penyuluhan yang baik bagi wajib pajak, keterbatasan yang terjadi didalam luar
sehingga mereka lebih memahami akan dugaan, yaitu:
aturan – aturan perpajakan secara a. Penyebaran kuesioner diberikan pada
langsung dari DJP tersebut. responden yang merupakan wajib pajak
b. Variabel penerapan e-filling berpengaruh orang pribadi yang terdaftar di KPP
terhadap kepatuhan wajib pajak, dapat Sidoarjo Barat. Namun pada
dilihat dari hasil uji regresi nilai sig. kenyataannya kuesioner itu diberikan
0.001 < 0.05. Hal ini menunjukkan tidak sedikit yang menolak mengisi
bahwa penerapan e-filling dapat kuesioner tersebut dikarenakan bukan
mempermudah dalam melaporkan waktunya untuk wajib pajak orang
SPTnya, sehingga dengan adanya sistem pribadi.
e-filling ini wajib pajak mampu b. Kuesioner penelitian pada bagian
meningkatkan kepatuhannya. responden kurang rinci, sehingga untuk
c. Variabel kesadaran perpajakan menjelaskan pada bagain analisis
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib deskripsi masih kurang lengkap.
pajak, dapat dilihat dari hasil uji regresi
nilai sig. 0.000 < 0.05. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran DAFTAR RUJUKAN
perpajakan yang berada di KPP Sidoarjo Akromi Khairina, Ruhul Fitros dan H.
Barat cukup tinggi, sehingga dengan Rusli. 2014.”Pengaruh tingkat
sadarnya wajib pajak sebagai subyek kepuasan pelayanan, pemahaman
pajak, sehingga kepatuhan wajib pajak perpajakan, keadilanperpajakan,
tumbuh karena adanya kesadaran dari sanksi perpajakan dan kesadaran
setiap wajib pajak. perpajakan terhadap
d. Variabel pengetahuan perpajakan tingkatkepatuhan wajib pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib orang pribadi pada KPPPratama
pajak, dapat dilihat dari hasil uji regresi Senapelan Pekanbaru”.JOM
nilai sig. 0.001 < 0.05. Hal ini FEKON. 1(2). 1-15
menunjukkan bahwa pengetahuan Anita Damajanti. 2015.”Pengaruh
perpajakan mengenai dasar - dasar Pengetahuan Terhadap Kepatuhan
perpajakan yang dimiliki wajib pajak Wajib Pajak Perorangan di Kota
orang pribadi yang terdaftar di Sidoarjo Semarang. Jurnal Dinamika
Barat, sehingga mereka mengerti akan Sosbud. ISSN 1410-9859. 17(2).
hak dan kewajiban pajak mereka dan 12–28
patuh pada aturan pajak. Berlian Ridhani Putri, Fadjar Harimurti dan
e. Variabel sanksi perpajakan berpengaruh Suharno.2017.”Pengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak, dapat Penerapan E-filling dan Kesadaran
dilihat dari hasil uji regresi nilai sig. Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan
0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan Pelaporan SPT Tahunan Wajib
bahwa responden sangat mengetahui Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus
adanya aturan – aturan sanksi yang akan Pada Kpp Pratama
dikenakan apabila melakukan kelalaian, Surakarta)”.Jurnal Akuntansi dan
kesalahan atau keterlambatan dalam Sistem Teknologi Informasi. 13(1).
membayar pajak. Sehingga responden 66–75.
takut dan berusaha untuk tidak terkena Databoks. 2016. Kepatuhan wajib pajak
serahkan SPT baru 62 persen.

16
(Online). Akuntansi, Auditing & Informasi.
(https://databoks.katadata.co.id/dat 15(1).49-54.
apublish/2016/12/22/kepatuhan- Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Andi.
wajib-pajak-serahkan-spt-baru-60- Yogyakarta.
persen diakses, 29 September Mardiasmo. 2011. Akuntansi Sektor Publik.
2017) Penerbit Andi. Yogyakarta.
Dinas Komunikasi dan Informatika. 2017. Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi
SIARAN PERS KANWIL Terbaru 2016. Yogyakarta: Andi
PAJAK JATIM: Penegak Hukum Offset.
dan Era Baru Pasca Pengampunan M Taufik dan Parmin. 2018. Kepala Pajak
Pajak. (Online). Jatim II Pantau Layanan pajak di
(http://www.sidoarjokab.go.id/ind Sidoarjo, ini Tujuannya. (Online).
ex.php?p=read&id=973, diakses, (https://www.google.co.id/amp/sur
18 Maret 2018). abaya.tribunnews.com/amp/2018/
Imam Ghozali. 2013.” Aplikasi Analisis 03/29/kepala-pajak-jatim-ii-
Multivariate dengan program IBM pantau-layanan-pajak-di-sidoarjo-
SPSS 21. Edisi 7. Semarang. ini tujuannya, diakses 06 Mei
Badan Penerbit UNDIP”. 2018)
Irwan Gani dan Siti Amalia. 2015. Alat Mudrajad, Kuncoro. 2013. Mudah
Analisis Data. Aplikasi Statistik Memahami dan Menganalisis
untuk Penelitian Bidang Ekonomi Indikator Ekonomi. Yogyakarta:
dan Sosial. Yogyakarta. ANDI UPP STIM YKPN.
Yogyakarta. Nurlis Islamiah Kamil.2017. ”The Effect of
Jatmiko, A.N. 2006. “Pengaruh Sikap Taxpayer Awareness, Knowledge,
Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Tax Penalties and Tax Authorities
Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Services on the Tax Complience:
dan Kesadaran Perpajakan (Survey on the Individual
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Taxpayer at Jabodetabek &
(Studi Empiris Terhadap Wajib Bandung)”.Research Journal of
Pajak Orang Pribadi di Kota Finance and Accounting. ISSN
Semarang). Dectoral 2222-2847 (Online). 6(2).104-111.
Dissertation.Program Pasca Oktaviane Lidya
Sarjana Universitas Winerungan.2013.”Sosialisasi
Diponegoro.Hal 1-86. Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan
Jogiyanto, Hartono. 2017. Metodologi Sanksi Perpajakan Terhadap
penelitian bisnis salah kaprah dan Kepatuhan WPOP di KPP Manado
pengalaman-pengalaman. Edisi dan KPP Bitung”.Jurnal Emba.
Enam. Yogyakarta: BPFE. 1(3). 960-970.
Kotler, Philip dan Lee Keven Keller. 2011. R.A.Meiska Lianty, Dini Wahjoe Hapsari
Manajemen Pemasaran. Edisi dan Kurnia.2017.”Pengetahuan
Keempat Belas. Jakarta: Indeks. Perpajakan, Sosialisasi
Maman Suherman,Medina Almunawwaroh Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus
dan Rina.2015.”Pengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib
Penerapan E-Filing Terhadap Pajak”.Jurnal Riset Akuntansi
Kepatuhan Wajib Pajak dalam Kontemporer (JRAK). 9(2). 55-65.
Penyampaian Surat Pemberitahuan Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan
(SPT) Tahunan Pada Kantor Kasus. Edisi 8. Jakarta: Salemba
Pelayanan Pajak Pratama Kota Empat, Jakarta.
Tasikmalaya”.Media Riset Rizal Palil,Mohd Rusyidi Md Akir dan
Wan Fadillah Bin Wan

17
Ahmad.2013.”The Perception of WPOP di Kabupaten Minahasa
Tax Payers on Tax Knowledge Selatan”. .Jurnal Emba. 1(3). 999-
and Tax Education with Level of 1008.
Tax Compliance: A Study the Victor Billi Josua Tawas, Agus T. Poputra
Influences of Religiosity”.ASEAN dan Robert Lambey. 2016.
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan,
Akuntansi.ISSN 2338- Tarif Pajak, dan Sanksi
97101.(Juni). 118-129. Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Septian Deny. 2017. DJP: Penerimaan Pelaporan Spt Tahunan Wajib
Pajak 2017 lebih baik Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus
dibandingkan tahun lalu. (Online). Pada KPP Pratama Bitung)”.
(http://www.liputan6.com/bisnis/r Jurnal EMBA. 4(4). 912-921.
ead/3194797/djp-penerimaan- _______. 2017.
pajak-2017-lebih-baik-dibanding- (https://kemenkeu.go.id>site>file,
tahun-lalu, diakses 10 Maret 2018) diakses 09 Maret 2018).
Siti Masruroh dan Zulaikha. 2013.
“Pengaruh Kemanfaaatan NPWP,
Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas
Pelayanan, Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(Studi Empiris Pada WPOP di
Kabupaten Tegal)”. Diponegoro
Journal of Accounting. 2(4). 1-15.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Administratif. Bandung: Grasindo.
Sujarweni V. Wiratna. 2014. Metodologi
Penelitian: Lengkap, Praktis dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Syaikul Hadi. 2017. Banyak Wajib Pajak di
Sidoarjo belum Familiar dengan
E-filling. (Online).
(http://jatim.metrotvnews.com/peri
stiwa/VNxJj0qk-banyak-wajib-
pajak-di-sidoarjo-belum-familiar-
dengan-e-filling, diakses 20 Maret
2018)
Sochi Rushmawati dan Dewi Kusuma
Wardani. 2015. “Pengaruh
pemahaman Pajak, Sanksi pajak
dan Sensus Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi
yang memiliki Usaha”. Juranal
Akuntansi. 3(2). 75-91.
Tryana A.M Tiraada. 2013.“Kesadaran
Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap
Fiskus Terhadap Kepatuhan

18

Anda mungkin juga menyukai