Disusun Oleh:
Teknik Sipil A
2019
Jalan Mayor Syamsu No. 01 Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut-Jawa
Barat
KATA PENGANTAR
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur kepada Nya atas
segala limpahan karuniaNya kami diberi kekuatan untuk menyusun makalah yang berjudul “
Analisis Matriks Asal Tujuan”.
Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Dasar –
dasar Rekayasa Transportasi yang diampu oleh Ibu Ida Farida, ST.MT
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu proses penyusunan makalah ini sehingga bisa selesai tepat pada
waktunya.
Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga
pengetahuan mengenai transportasi. Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat
jauh dari kata sempurna karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu,
berbagai bentuk kritikan dan juga saran yang membantun akan sangat kami harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Rumusan Masalah
1. Apa itu matriks asal tujuan?
2. Fungsi matriks asal tujuan?
3. Matriks asal tujuan di pertigaan jalan subyadinata
Tujuan makalah
Mengetahui jumlah kendaraan yang melintasi pertigaan subyadinata dalam 1 jam dan
menghitung perjalanan dari tiap pertigaan disana
BAB 2 ISI
Dimana :
Tid = pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d
Oi = jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i
Dd = jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d
íTidý atau T = total matriks
Beberapa cara untuk mendapatkan data :
- Membutuhkan biaya
- Membutuhkan Sumber daya Manusia yang banyak
- Membutuhkan waktu yang lama
- Serta membutuhkan koordinasi yang baik dengan pengguna jalan
Beberapa metode pengolahan data pergerakan di masa sekarang untuk mendapatkan prediksi
masa mendatang :
- Metode Analogi :
Suatu nilai pertumbuhan yang digunakan pada data di masa sekarang untuk mendapatkan data di
masa mendatang.
Persamaan umumnya : Tid = tid . E
Keterangan :
Tid = pergerakan pada masa mendatang dari zona asal i ke zona tujuan d
tid = pergerakan pada masa sekarang dari zona asal i ke zona tjuan d
E = tingkat pertumbuhan
- Metode Seragam : Tid = tid . E
Dimana E = T/t
Keterangan :
T = Total pergerakan pada masa mendatang di dalam daerah kajian
t = Total pergerakan pada masa sekarang di dalam daerah kajian
E = angka Pertumbuhan
Metode Rata-rata :
Ketrerangan :
Ei, Ed = tingkat pertumbuhan zona i dan d
Ti, Td = total pergerakan masa mendatang
yang berasal dari zona asal I atau yang menuju ke zona tujuan d
ti, td = total pergerakan masa sekarang yang berasal dari zona asal I atau yang menuju ke zona
tujuan d
Metode Detroit
Proses perhitungan dengan Metode Detroit prinsipnya mirip dengan metode rata2, tetapi
mempunyai asumsi bahwa walau jumlah pergerakan dari zona i meningkat sesuai dengan tingkat
pertumbuhan Ei pergerakan ini harus juga disebar ke zona d sebanding dengan Ed dibagi dengan
tingkat pertumbuhan global (E)
T id = t id. E i
Tahap perhitungan: pergerakan awal (masa sekarang) dikalikan dengan tingkat pertumbuhan
zona asal, hasilnya dikalikan dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan dan zona asal secara
bergantian, sampai total sel untuk setiap arah (baris dan koalom) sama dengan total sel MAT
yang direncanakan
Meetode Fratar
Asumsi dasar :
sebaran pergerakan dari zona asal pada masa mendatang sebanding dengan sebaran
pergerakan pada masa sekarang
sebaran pergerakan pada masa mendatang dimodifikasi dengan nilai tingkat pertumbuhan
zona tujuan pergerakan tersebut.
Secara matematis : Tid = tid . Ei. Ed. (Li+Ld)/2
Variabel Supply (Karakteristik sistem perjalanan) yang dipilih oleh pelaku dipengaruhi :
- Waiting Time, yaitu waktu tunggu yang dibutuhkan pelaku dari si pelaku sampai ke terminal
hingga alat transportasi berangkat.
- Waktu relatif, yaitu waktu yang ada mulai dari keberangkatan hingga ke tujuan.
- Pelayanan, pelayanan yang diberikan oleh alat transportasi sangat berpengaruh pada
pertimbangan pelaku perjalanan.
- Biaya perjalanan, dimana alat transportasi yang murah cenderung dipilih oleh pelaku
berpenghasilan rendah.
Model pemilihan moda sangat tergantung dari keadaan yang ada, seperti sosio-ekonomi dan
keadaan atribut penentu pemilihan.
Model pemilihan moda yang dapat digunakan dikelompokan menjadi 2 :
- Model dengan Kurva Diversi, model ini memakai setiap karakteristik dari pelaku, sistem
transportasi, dan perjalanan itu sendiri sebagai acuan.
- Model dengan teori probabilitas, model ini kemudian dikembangkan lagi menjadi teori analisis
probit dan teori analisis logit.
Model dengan teori probabilitas diakui lebih efisien dibanding model dengan kurva diversi pada
proses penghitungannya.
Model-model ini telah diterapkan untuk setiap keadaan yang kemuydian didapat alternatif-
alternatif pemilihan.
Setiap alternatif dijelaskan dengan probabilitas dan fungsi utilitas yang ada, yang berpengaruh
pada pilihan seseorang pada moda angkutan kemudian estimasi pilihan suatu kelompok
masyarakat.
Pengembangan dari model ini meliputi dua tahap yaitu, pemilihan bentuk matematik dan
kalibrasi fungsi utilitas yang tepat.
Fungsi utilitas adalah ukuran derajat kepuasan seseorang atas pemilihannya terhadap moda
perjalanan yang ada.
Fungsi utilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah linier dari variabel bebas yang diberi bobot.
Bentuk transformasinya : U= ao + a1 X1 + a2 X2 + … + an Xn
Dimana
: U = Utilitas
ao = Konstsanta
X1 = Variabel bebas
Variabel bebas dalam persamaan fungsi utilitas adalah waktu tunggu, pelayanan, dan ongkos.
Selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi pilihan pelaku perjalanan untuk berbagai tujuan
perjalanan.
Pilihan diskritn (Discrete Choice), pilihan ini didasari hipotesa pendukung pilihan yang
bergantung pada situasi yang mempengaruhi individu pemilih melalui daya tarik dan
manfaatnya.
Sampel
Sampel didefinisikan sebagai sekumpulan unit yang secara khusus diseleksi untuk
mewakili populasi yang lebih besar dengan atribut tertentu.
Metode sampling yang paling banyak diterima adalah metode sampling yang berbasiskan
pada bentuk sampel random.
Metode ini terbagi menjadi metode sampling sederhana, metode sampling bertingkat, dan
metode sampling pilihan.
Data biasanya terdiri dari sampel pengamatan yang diperoleh dari populasi tertentu,
dimana menjadi tidak layak secara ekonomis jika diamati seluruhnya.
Masalah dalam data adalah bagaimana meyakini bahwa sampel tersebut cukup mewakili
dan menghasilkan kesimpulan yang valid dari sampel tersebut
Matriks Asal Tujuan
Dik : Daerah sutudy 3 zona
Zona 1 2 3
1 - 118 130
2 128 - 144
3 130 210 -
Zona 1 2 3
1 1,46 menit 2,10 menit
2 2,48 menit 1,56 menit
3 2 menit 2,30 menit
1,46
1 2
1 2
1,56
3 3
1 2
3
Hitung pembebanan trip sesuai dengan Path Tree
128
118
116 2 1 2
116
3 3
1 2
130
210
144
3
118
1 2
128
144
130
210
3
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan :
Untuk matriks asal tujuan dan matriks waktu tempuh di pertigaan jalan
subyadinata kecamatan tarogong kidul ini bisa dibilang pada saat kami survey kesana
untuk mengitung kendaraan pada jam 10-11 jalan disana bisa dikatakan sangat lancar
karena tidak ada penumpukan kendaraan sama sekali, akan tetapi tidak tahu apabila
kami mengitung kendaraan tersebut pada saat jam jam sibuk seperti jam 7 atau jam4
pada saat pelajar berangkat sekolah dan karyawan pergi untuk bekerja mungkin akan
terjadi penumpukan kendaraan dikarenakan ruas jalan untuk arah ke jalan cimanuk
sangat kecil dan banyak sekali hambatan seperti jalan berlubang, banyaknya alat
pembatas kecepatan atau polisi tidur dll.
Jadi untuk kesimpulan di pertigaan subyadinata pada saat kami survey kesana
keadaan jalannya lumayan baik, dan untuk kendaraan yang melintas tidak terlalu
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
https://zainurrahman29.blogspot.com/2016/10/matrix-asal-tujuan-mat.html
https://www.academia.edu/6913298/Model_Asal_Tujuan_Orang_Dalam_Perger
akan_Harian_Di_Kota_Yogyakarta
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/tekno/article/view/4293/3822