Anda di halaman 1dari 3

INDIRA SURYA KUMALA / 13050724081

Analisis Keselamatan Kerja


Analisis keselamatan kerja atau yang disebut JSA (Job Safety Analysis) ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bahaya yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya dan berfokus pada
keselamatan dan kesehatan pekerja. Setelah mengidentifikasi bahaya maka dapat mengambil
langkah – langkah : mengetahui potensi bahaya, mengaitkan bahaya dengan kondisi lapangan.
Keberadaan JSA sangat diperlukan untuk memahami bahaya yang dapat terjadi dalam setiap
posisi dalam suatu proyek, mengendalikan bahaya, memastikan setiap pekerja melaksanakan
prosedur kerja, memastikan setiap pekerja menggunakan APD lengkap. Keterbukaan pemikiran
yang sadar akan pentingnya JSA dan melihat setiap potensi bahaya menjadi penting dalam
melakukan JSA.
Cara melakukan JSA : seluruh pekerja harus terlibat dalam JSA, mengidentifikasi pekerjaan
yang akan dianalisis, Jadikan berbagai pekerjaan menjadi satu kunci utama, mengidentifikasi
cara untuk mengendalikan bahaya tersebut, melakukan pengawasan agar JSA berjalan dengan
baik. Ketika telah terjadi bahaya pada suatu pekerjaan dan perkiraan yang menjadi potensi
bahaya maka harus dilaksanakan JSA. Ijin kerja harus dilakukan ketika terdapat pekerja baru dan
tugas yang berubah terutama ketika dalam ruangan tertutup.
Laporan kepada pihak K3 harus dilakukan ketika terjadi insiden yang tidak diduga dan segera
berikan kompensasi atas kecelakaan yang terjadi seperti istirahat dan biaya pengobatan
kemudian cari tahu kepada pekerja mengapa kejadian tersebut dapat terjadi sebagai bahan
evaluasi.
Pengamatan Pekerja
 Mengamati pekerja melakukan pekerjaan mereka untuk mengidentifikasi potensi bahaya
yang dapat menyebabkan cedera
 Memperhatikan jumlah waktu pekerja yang terkena bahaya tertentu.
 Berbicara dengan pekerja untuk mengetahui apa yang pekerja pikirkan merupakan bagian
paling berbahaya dari pekerjaan mereka. Tanyakan pada pekerja apakah yang
dilakukannya merupakan pekerjaan yang wajar/umum
Melakukan Analisis Keselamatan Kerja, seperti:
 Apa yang bisa salah?
 Apa akibatnya?
 Bagaimana bisa masalah terjadi?
 Seberapa besar kemungkinan bahwa bahaya akan terjadi?
Dalam melakukan Job Safety Analysis jangan terlalu banyak detail karena akan membuat JSA
rumit, seperti:
 Dapatkan tangga dari penyimpanan
Harusnya tidak perlu disebutkan kalimat tersebut
 Memanjat tangga
 Turun tangga
 Tempat tangga di bawah sinar diubah, dll.
Namun detail terlalu minim juga dapat menyebabkan bahaya.
Dalam melakukan Job Safety Analysis juga penting merangking Tugas Berbahaya dari yang
ringan sampai berat, seperti:
 Apakah tugas mengharuskan memasuki ruang tertutup?
 Apakah ada peralatan yang menyebabkan bahaya?
 Apakah ada kebisingan yang berlebihan?
 Apakah bahan kimia yang digunakan?
 Apakah pekerja bersentuhan langsung dengan bahan kimia?
Dalam melakukan Job Safety Analysis juga harus ada metode yang memprioritaskan pekerjaan
yang berbahaya, seperti:
 Apakah para pekerja terpapar bahaya listrik?
 Apakah ada penggalian lubang atau bukaan lantai di area kerja?
 Apakah pekerja terpapar bahaya energy yang tersimpan, seperti; uap, benda yang jatuh.
 Apakah ada resiko cedera dari bahan penanganan seperti mengangkat, membawa,
mendorong, menarik?
Pertimbangkan Keparahan cedera, berikut tingkatannya:
3 – Bencana → Kematian
2 – Kritis → Cedera serius, penyakit
1 – Marginal → Cedera ringan, penyakit
Lalu berpikir tentang seberapa sering pekerja terkena bahaya menggunakan tabel “Probabilitas”
Kemungkinan
5 – Sering, mungkin sering terjadi
4 – Kemungkinan, akan terjadi beberapa kali
3 – Sesekali, mungkin terjadi
2 – Tidak mungkin tapi mungkin
1 – Mustahil, sehingga mungkin dapat diasumsikan bahwa itu tidak akan terjadi
Menghilangkan atau Pengendalian Bahaya, seperti:
1. Kontrol Administrasi:
- Memperketat prosedur dan praktek kerja yang aman termasuk penggunaan bahan
berbahaya
- Alarm, tanda-tanda dan peringatan
- Pelatihan
- Keterbatasan paparan-batas waktu tugas berbahaya
- Sistem Buddy

2. Perlengkapan Diri → sebagai control sementara:


- Respirator
- Pelindung pendengaran
- Pelindung suara
- Tepi proyek
- Pakaian pelindung termasuk sepatu

Mengontrol Bahaya
Jika bahaya tidak dapat dihilangkan, langkah-langkah untuk mengendalikan pekerja:
1. Teknik Kontrol
2. Kontrol Adminstratif
3. Alat Pelindung Diri (APD)
4. Kombinasi Kontrol → perlu digunakan jika bahaya tidak dapat sepenuhnya dikendalikan
oleh teknik kontrolnya.

Anda mungkin juga menyukai