Anda di halaman 1dari 14

Seorang perempuan berumur 35 tahun dilakukan tindakan operasi Apendik

(Apendiktomy). Setelah operasi klien di pindahkan ke ruang pemulihan ( Recovery


Room), selama 2 jam di lakukan Tindakan observasi di ruang Pemulihan tersebut.
Setelah Kondisi Stabil Klien Kemudian dipindahkan ke ruang rawat, pengkajian
dilakukan pada hari pertama setelah operasi ( Post OPerasi Apendiktomy).

Perawat X melakukan pengkajian : Keadaan Umum lemah, kesadaran: Compos


Mentis E:4 V:5 M: 5, TD: 100/70 mmHg, Puls : 70 x/menit, RR : 20x/ menit, Suhu :
36,5 ˚C, terpasang IVFD RL 20tpm,

Therapi obat: Cefotaxim 1 gr/12 jam, metronidazole 500 gr/8 jam, Norages 100 gr/8
jam. pemeriksaan laboratorium: Hb: 13,0 gr/dl, Eritrosit : 4,8 x 10³/mm³, leukosit:
15.200%.

Terdapat luka operasi di area abdomen. Klien mengeluh nyeri di daerah luka
operasi, klien masih takut untuk bergerak, karena masih nyeri di daerah sekitar
operasi, skala nyeri 4. Klien mengatakan takut untuk makan ikan karena nanti
lukanya susah sembuh.

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Ny P
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Demang Lebar Daun, Palembang
Agama : Islam
Suku : Jawa
No. Rm : 824018
Dx Medis : Apendistis
Tgl Masuk : 12 April 2020
Tgl Pengkajian : 13 April 2020, Pukul 05.30 WIB
Tgl Operasi : 12 April 2020, Pukul 20.00 WIB
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Demang Lebar Daun, Palembang
Hubungan dengan klien : Suami klien

2. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 12 April 2020 klien merasa nyeri pada abdomen kanan
bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri semakin bertambah apabila
klien beraktifitas, nyeri dirasakan berkurang apabila klien istirahat.
Kemudian klien berobat ke puskesmas, setelah dilakukan penerusan
oleh dokter puskesmas. Klien dinyatakan menderita apendisitis.
Dokter puskesmas merujuk klien ke RSUD Palembang. Klien tiba di
IGD RSUD Palembang pada tanggal 12 April 2020 Pukul 11.30
WIB. kemudian klien ditempatkan di ruang perawatan bedah.
Kemudian klien dilakukan pemeriksaan Rontgen dan USG pada
daerah perut, dan hasilnya menunjukan adanya peradangan pada
Apendiks, klien di rencanakan operasi pada pukul 20.00 WIB.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 13 April 2020 Pukul 05.30
klien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi. klien masih
takut untuk bergerak, karena masih nyeri di daerah sekitar operasi,
skala nyeri 4. Klien mengatakan takut untuk makan ikan karena nanti
lukanya susah sembuh.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah merasakan sakit
seperti ini, klien mengatakan hanya sakit kepala, flu, dan batuk.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan, dan penyakit menular.

4. Riwayat Psikologi

a. Citra Tubuh
Klien merasa sedikit malu saat dikaji luka post operasi, karena
lukanya berada di daerah Obdomen bawah dekat dengan daerah
intimnya.
b. Identitas Diri
Klien adalah seorang ibu rumah tangga, klien merasa sedih, karena
klien sakit, suami dan anaknya tidak ada yang mengurusi di rumah.
c. Fungsi Peran
Klien adalah seorang ibu dari 3 orang anaknya, klien sangat
menyayangi keluarganya, klien adalah ibu yang baik bagi anak dan
suaminya, selama klien sakit anak dan suaminya selalu mendampingi
klien.
d. Ideal Diri
Klien berharap setelah dilakukan di RS, klien bisa sembuh dan dapat
melakukan aktifitas seperti sebelum klien sakit, klien dapat mengurusi
suami dan anak-anaknya di rumah, bisa berkumpul bersama keluarga
kembali di rumah
e. Harga Diri
Klien termasuk orang yang peduli kepada orang lain, klien pun ibu
dan istri yang baik bagi anak dan suaminya.

5. Riwayat Sosial
Klien termasuk orang yang terbuka tehadap orang lain, klien juga
termasuk orang yang mudah bergaul, klien ramah kepada orang lain, klien
selalu merespon baik pada saat ditanya perawat dan pada saat dilakukan
tindakan oleh perawat.

6. Riwayat Spiritual
Klien termasuk orang yang taat beribadah, klien meyakini kalau
sakitnya adalah cobaan yang diberikan Allah SWT untuk menguji kesabaran
diri Klien dan untuk intorpeksi diri klien, klien selalu berdoa agar klien
segera diberikan kesembuhan.

7. Data Biologis

a. Daily Activity Living (ADL)

No ADL Di Rumah Di Rumah Sakit


1 Nutrisi
a. Makan
- Jenis Menu - Nasi, Mie, Lauk, Buah - Di puasakan sampai dengan
- Frekuensi - 3x Sehari bising usus terdengar 8x/
- Porsi - 1 Piring menit

- Pantangan - Tidak ada - Pasien takut untuk

- Keluhan - Tidak ada mengkonsumsi ikan

b. Minum
- Jenis Minuman - Air Mineral
- Jumlah - 8 gelas / 2 L per hari
- Di puasakan sampai dengan
- Pantangan - Tidak ada
bising usus terdengar 8x/
- Keluhan - Tidak ada
menit

2 Istirahat dan Tidur


a. Malam
- Berapa Jam - 7 Jam - 4 Jam
- Dari Jam ..sd. Jam.. - 22.00-05.00 WIB - 01.00-05.00 WIB
- Kesukaran - Tidak ada - Merasa nyeri dan sulit
beradaptasi dengan
lingkungan yang baru
b. Siang
- Berapa Jam - 1 Jam - Tidak tidur
- Dari Jam ..sd. Jam .. - 13.00-14.00
- Kesukaran

3 Eliminsai
a. BAK
- Frekuensi - 5x/ hari - Terpasang kateker
- Jumlah - 1.200 cc/hari - 1200 cc/ hari
- Warna - Kuning - Kuning

- Bau - Normal (Bau khas urine) - Normal (Bau khas urine)

- Kesulitan - Tidak ada - Tidak ada

b. BAB
- 1x/ hari - Belum BAB
- Frekuensi
- Lunak
- Konsistensi
- Kuning
- Warna
- Khas Feces
- Bau
- Tidak ada
- Kesulitan
4 Personal Hygiene
a. Mandi
- Frekuensi - 2x/ hari - 2x/ hari
- Sabun - Menggunakan sabun cair - Tidak menggunakan (diseka)
- Gosok Gigi - 2x/ hari

b. Berpakaian
- Ganti Pakaian - 2x/ hari - 1x/ hari
5 Mobilitas dan Aktifitas
- Aktifitas - Mengurus suami dan anak - Tidur di tempat tidur
- Kesulitan - Tidak ada - Ada
6 Ketergatungan
- Alkohol - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Obat-obatan - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Rokok - Tidak menggunakan - Tidak menggunakan
- Kopi - Tidak mengkonsumsi - Tidak mengkonsumsi

c. Pemeriksaan Fisik
1) Data Umum
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M5
TTV/TD : 100/70 mmHg
RR : 20x/ menit
N : 70x/ Menit
T : 36,5 °C
2) Sistem Pernafasan
Keadaan hidup bersih tidak terdapat nyeri, penggunaan cuping hidung
negatif, bentuk dada sejajar, gerakan dada simetris antara kanan dan kiri.
Bunyi paru resonan, bunyi nafas bronkiol, bronkhovesikuler, tidak
terdapat ronchi dan wheezing.
3) Sistem Cardiovascular
Konjungtiva merah muda, tidak terdapat sianosis pada mukosa bibir
Teraba getaran pada setiap katup jantung, tidak terdapat pembesaran
jantung, suara jantung S1 – S2 normal tidak terdapat suara tambahan
(murmur), CRT < 2 detik
4) Sistem Pencernaan
Bibir lembab, warna lidah putih, gigi geraham bawah kiri berlubang,
tidak terdapat karies, tidak terdapat pembesaran tonsil, terdapat luka post
operasi pada daerah abdomen, keadaan luka masih basah, panjang luka ±
5 cm, tidak terdapat jaringan parut. Bising usus 8x/menit. Suara pekak
daerah hati, suara timpani daerah lambung, tidak terdapat pembesaran
hati, nyeri pada daerah luka post operasi.
5) Sistem Perkemihan dan Genatalia
Ginjal tidak teraba, tidak ada rasa nyeri pada ginjal. Tidak terdapat
kelainan pada daerah genital.
6) Sistem Persyarafa
a) Nervus 1 (olfaktorius) Fungsi penemuan baik, dapat membedakan
bau-bauan
b) Nervus 2 (optikus)bFungsi penglihatan baik, reflek pupil baik
c) Nervus 3 (okulumotorius) Dapat mengangkat kelopak mata atas,
konstraksi pupil baik, pergerakan bola mata baik. Rekasi pupil
terhadap cahaya baik, ditandai dengan pupil mengecil
d) Nervus 4 (troklearis) Dapat melakukan pergerakan bola mata ke kiri
dan ke kanan
e) Nervus 5 (trigeminus) Reflek menguyah baik
f) Nervus 6 (abdusen) Dapat melakukan pergerakan bola mata ke atas
dan ke bawah
g) Nervus 7 (fasialis) Otot ekspresi wajah baik, otot di sekitar mulut dan
dahi dapat digerakan
h) Nervus 8 (arkustikus) Fungsi pendengaran baik tidak terdapat
gangguan pendengaran
i) Nervus 9 (glusoparingeal) Langit-langit lunak, tidak terdapat
pembesaran tonsil
j) Nervus 10 (vagus) Langit lunak, tidak terdapat pembesaran tonsil
k) Nervus 11 (accesorius) Kontraksi otot trapezius baik
l) Nervus 12 (Hipoglasus) Lidah terlihat putih dan kotor, geraan lidah
baik.

7) Sistem Penglihatan
Letak mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva pucat, sklera putih,
reaksi pupil terhadap cahaya baik, fungsi penglihatan baik, tidak terdapat
gangguan penglihatan.
8) Sistem Pendengaran
Keadan telinga kiri dan kanan simetris, tidak ada nyeri pada tragus, tidak
ada nyeri pada tulang mastoid, fungsi pendengaran baik.
9) Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat kelainan pada otot da tulang dada dan punggung,
ekstremitas atas dan ekstremitas bawah kanan dan kiri simetris, tidak ada
rasa nyeri pada ekstremitas, ROM baik kekuatan baik
55555 55555
5 5555 55555
Reflek bisep trisep dan achiles normal.
10) Sistem Integumen
Warna kulit putih, turgor kulit baik, kelembaban kulit baik, tekstur baik.
Tidak terdapat edema.
11) Sistem Endokrin
Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid.

8. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium

Jenis Hasil Normal Interpretasi


HGB 13,0 g/dL 12.0-18.0 Normal
WBC 4,8x10^3/Ul 4.00-10.00 Normal
HCT 15,200 % 37.0-54.0 Abnormal

2. Rontgent
Jenis pemeriksaan : thoraks AP/PA dewasa (film besar) dan abdomen
dewasa (film besar)
a. Thorax :
- COR : besar dan bentuk baik
- Pulmo : Hillus baik, tidak tampak infiltrat sinus, diafragma baik.
- Kesan : COR dan Pulmo dalam batas normal.
b. Abdomen (BNO)
- Preperitoneal flat line tampak udara, usus baik, tidak tampak
bayangan opak dikedua paravertebra – tulang lunak
- Kesan : tidak tampak batu opak sepanjang trantus urinarius.

9. Pengobatan
Jenis Dosis Frekuensi Cara pemberian
RL 500 ml/8jam 20 tetes/menit IV
Cefotaxime 1 gr 2x1 gr IV
Metronidazole 500 ml 3x1 IV
Norages 100 gr 3x1 IV

B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Tindakan pembedahan Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri berhubungan dengan
pada daerah luka Luka insisi luka post operasi.
operasi
DO : Kerusakan jaringan/sel
- Klien terlihat Tubuh melepaskan zat kimia
meringis pada saat (histamin, bradikinin,
dilakukan observasi prostaglandin, serotonin)
lukanya.
- Skala nyeri 4 Talamus (otak menginterpretasikan
signal, memproses informasi zat
kimia

Mempersepsi nyeri
Nyeri akut
2 DS : Tindakan pembedahan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan berhubungan dengan
sulit beraktivitas Luka insisi pembatasan gerak
karena masih terasa sekunder terhadap
nyeri pada daerah Keterbatasan gerak nyeri.
post operasi.
DO : Intoleran aktivitas
- Klien terlihat bedrest
di tempat tidur.
- Klien terlihat masih
lemah
3 DS : Apendisitis Kurang pengetahuan
- Klien menanyakan klien dan keluarga
tentang penyakitnya Pembedahan berhubungan dengan
dan apa saja yang proses penyakit dan
dapat mempercepat Luka insisi hal yang dapat
proses penyembuhan. mempercepat proses
- Klien mengatakan Klie bertanya tentang penyakitnya penyembuhan luka.
takut untuk makan
ikan karena nanti Keluarga bertanya tentang hal yang
lukanya susah mempercepat penyembuhan
sembuh.
DO : Kurang pengetahuan
- Klien dan keluarga
terlihat ingin
mengetahui kondisi
kesehatan klien.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan pembatasan gerak sekunder
terhadap nyeri.
3. Kurang pengetahuan klien berhubungan dengan proses penyakit dan hal
yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

D. Intervensi
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui ada
berhubungan keperawatan selama vital klien. tidaknya peningkatan
dengan luka post 1x24 jam, nyeri suhu, peningkatan
operasi. berkurang/hilang dengan nafas, dll
kriteria hasil : 2. Kaji nyeri, catat lokasi 2. Berguna dalam
- Klien dapat rileks karakteristik, skala pengawasan dan
- Klien dapat tidur nyeri keefisienan obat,
dengan teratur. kemajuan
penyembuhan.
3. Berikan posisi yang 3. Agar klien merasa
nyaman nyaman, dengan rasa
nyaman nyeri klien
berkurang.
4. Anjurkan klien 4. Oksigen yang masuk
melakukan relaksasi dengan konsentrasi
tinggi dapat beredar ke
pembuluh darah,
sehingga
merelaksasikan daerah
yang nyeri
5. Mengajakan klien 5. Mengalihkan pikiran
melakukan teknik (distraksi) ada sesuatu
distraksi hal yang
menyenangkan dapat
mengurangi rasa nyeri.
6. Kolaborasi dengan 6. Pemberian obat
dokter pemberian obat analgetik untuk
analgetik menghilangkan nyeri.
2. Intoleransi Setelah dilakukan asuhan 1. Catat respon emosi 1. Imobilisasi yang di
aktivitas keperawatan selama terhadap mobilitas paksakan akan
berhubungan 3x24jam klien dapat memperbesar
dengan melakukan toleransi kegelisahan
pembatasan aktivitas. Dengan kriteria 2. Berikan aktivitas sesuai 2. Meningkatkan
gerak sekunder hasil: dengan keadaan klien hormolitas organ sesuai
terhadap nyeri - Klien dapat bergerak yang diharapkan
tanpa pembatasan 3. Berikan klien untuk 3. Memperbaiki mekanika
tidak berhati-hati latihan gerak pasif dan tubuh
dalam bergerak aktif
4. Bantu klien dalam 4. Menghindari hal yang
aktivitas yang dapat memperparah
memberatkan keadaan
3. Kurang Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui tingkat
pengetahuan keperawatan selama pengetahuan klien dan pemahaman dan
klien 3x24 jam diharapkan keluarga pengetahuan klien dan
berhubungan pengetahuan klien dan keluarga tentang
dengan proses keluarga meningkat. penyakitnya
penyakit dan hal Dengan kriteria hasil : 2. Menjelaskan dan 2. Meningkatkan
yang dapat - Klien dan keluarga memberikan informasi pemahaman klien dan
mempercepat dapat memahami pada klien tentang keluarga tentang
proses tentang definisi penyakitnya kondisi kesehatannya
penyembuhan penyakit klien, 3. Memberikan penjelasan 3. Mengurangi tingkat
luka penyebabnya kepada klien tentang kecemasan klien dan
- Klien dapat setiap tindakan membantu
mengetahui hal-hal keperawatan yang meningkatkan
yang dapat diberikan kerjasama program
mempercepat proses terapi yang diberikan
penyembuhan. 4. Menjelaskan kepada 4. Meningkatkan
keluarga hal-hal yang pengetahuan dan
dapat mempercepat pemahaman klien dan
proses penyembuhan. keluarga tentang hal-
hal yang dapat
mempercepat proses
penyembuhan luka
bekas operasi.
E. Implementasi

No Tanggal Diagnosa Implementasi


1. 13 April 2020 Dx. 1 - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (pukul
05.30)
Tekanan darah : 100/70mmhg
Nadi : 70x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,5oCelcius
- Pukul 06.00
Mengkaji tingkat nyeri klien
R : Skala nyeri klien 4
- Pukul 10.00
Mengajarkan klien latihan nafas dalam dan
mengalihkan pikiran klien pada hal-hal yang
menyenangkan
R : klien mengikuti instruksi perawat
2. 14 April 2020 Dx. 2 - Pukul 10.00
Mengobservasi mobilitas klien
R : klien sulit bergerak
- Pukul 11.00
Menganjurkan klien untuk miring kanan dan miring
kiri
R : Klien beljar untuk miring kanan dan miring kiri
- Pukul 13.00
Menganjurkan klien untuk belajar duduk
R : Klien sudah mulai belajar duduk
3. 14 April 2020 Dx. 3 - Pukul 09.00
Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang
penyakitnya dengan cara menanyakan kepada klien
tentang penyakitnya.
R : Klien mengerti tentang penyakitnya
- Pukul 09.30
Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang hal-
hal yang dapat mempercepat proses penyembuhan
luka bekas operasi.
R : Klien dan keluarga mengerti dengan penjelasan
perawat
F. Catatan Perkembangan

No Diagnosa Tanggal Evaluasi


1. Dx. 1 14 April 2020 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
pada daerah luka post operasi
O : Skala nyeri 2
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2. Dx. 2 14 April 2020 S : Klien mengatakan sudah dapat
Melakukan miring kanan dan miring kiri
O : Klien terlihat sudah dapat melakukan aktivitas
ringan seperti miring kanan, miring kiri dengan
cara perlahan-lahan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3. Dx. 3 14 April 2020 S : Klien dan keluarga dapat memahami
tentang proses penyakit dan hal-hal yang dapat
mempercepat proses penyembuhan luka bekas
operasi
O : Pengetahuan klien bertambah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai