Ongxy
Ongxy
ANTROPOLOGI
DISUSUN OLEH:
ONGXY PRATAMA
(NIM:11724035)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Prilaku Sehat dan Sakit,
Pengobatan Tradisional, Hubungan Antara Budaya dan Perkembangan Budaya dengan
Penyakit, dan Pengaruh sosial Budaya Masyarakat dalam Kesehatan. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Prilaku Sehat dan Sakit, Pengobatan
Tradisional, Hubungan Antara Budaya dan Perkembangan Budaya dengan Penyakit, dan
Pengaruh sosial Budaya Masyarakat dalam Kesehatan dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..................................................................................................
B.Rumusan Masalah.............................................................................................
C.Tujuan Penulisan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perilaku sehat sakit.........................................................................................
2.1.1 Pengertian perilaku sehat sakit..............................................................
2.1.2 Perilaku mencari pelayanan kesehatan (j.young, 1980)........................
2.1.3 Pengertian masyarakat tentang sehat sakit............................................
2.1.4 Pengaruh lingkungan sosial budaya terhadap penyakit........................
2.1.5 Definisi sakit ditentukan oleh kebudayaan...........................................
2.2 Pengobatan tradisional...................................................................................
2.1.1 Istilah “pengobatan tradisional”...........................................................
2.1.2 Definisi pengobatan tradisional............................................................
2.1.3 Jenis pengobatan tradisional di indonesia............................................
2.1.4 Perkembangan pengobatan tradisional ditinjau dari perkembangan
kebudayaan..........................................................................................................
2.1.5 Pengobatan tradisional dalam masyarakat jawa...................................
2.1.6 Masa depan pengobatan alternatif di indonesia...................................
2.3 Hubungan antara budaya dan perkembangan budaya dengan penyakit........
2.1.1 Adaptasi budaya dan penyakit..............................................................
2.1.2 Budaya dan prevalensi tersembunyi.....................................................
2.4 Pengaruh sosial budaya masyarakat dalam kesehatan..................................
2.1.1 Aspek sosial budaya yang mempengaruhi status gizi..........................
2.1.2 Aspek sosial budaya dalam program KB.............................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada hakekeatnya sehat atau kesehatan dapat diartikan sebagai kondisi yang normal
dari kehidupan manusia. Kesehatan adalah hak azasi setiap manusia yang dibawa sejak lahir.
Hidup sehat adalah hidup yang mengikuti hukum alam atau cara-cara alamiah (kebutuhan
udara segar, istirahat, relaksasi, tidur, kebersihan, sikap mental, (attitudes of mind) yang baik,
kebiasaan yang baik dan pola hidup (pattern of living) yang baik, dan lain-lain), baik dari segi
fisik, kejiwaan, dan lingkungan hidupnya. Kata sehat merupakan Indonesianisasi dari bahasa
Arab “ash-shihhah” yang berarti sembuh, sehat, selamat dari cela, nyata, benar, dan sesuai
dengan kenyataan.
Sakit dan penyakit tidaklah sama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak
membuat definisi tentang ‘penyakit’, tetapi merumuskan definisi ‘sehat’. Penyakit (disease)
adalah suatu bentuk reaksi biologis, terhadap suatu organisme, benda asing atau luka
(injury). Sakit (illness) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit tersebut dalam arti
penganlaman dia langsung. Sebagai contoh pasien dengan Leukemia yang sedang menjalani
pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya, sedangkan pasien lain dengan
kanker payudara yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan
merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Dalam 30 tahun terakhir berbagai istilah digunakan untuk cara-cara pengobatan yang
berkembang di tengah mayarakat. WHO menyebut sebagai “traditional medicine” atau
pengobatan tradisional. Para ilmuwan lebih menyukai “traditional healing”. Ada pula yang
menyebut “folk medicine”, “alternative medicine”, “ethnomedicine” dan “indigenous
medicine”. Dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan istilah pengobatan dukun, penggunaan
ramuan asli, atau pengobatan tradisional, pengobatan alternatif dan lain-lain.
Beberapa contoh dari adaptasi budaya dan penyakit yaitu meningkatnya taraf
hidup,berubahnya nilai budaya dalam pergaulan hidup,sistem pendidikan dan scientific
thingking,disiplin,terorganisir,terencana dan sistem informasi.
Masalah kurang gizi dapat diketahui dari kebiasaan suatu masyarakat mengkonsumsi
makanan tertentu serta bagaimana masyarakat tersebut menilai makanan serta bagaimana
masyarakat tersebut menilai makanan menurut persepsinya masing-masing. Misalnya pada
wanita yang baru melahirkan tidak boleh makan makanan yang amis seperti ikan, sementara
ikan sangat dibutuhkan ibu maupun bayi yang sedang menyusui, karena kandungan calcium
yang tinggi untuk pertumbuhan tulang. Sehingga kemungkinan pada masyarakat yang kurang
mengkonsumsi ikan, bila tidak dikompensasi makanan lain yang setara dengan nilai gizi yang
terkandung dalam ikan, maka keungkinan akan mengalami kekurangan gizi terutama zat-zat
yang terkandung dalam ikan.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu prilaku sehat sakit ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu prilaku sehat sakit
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1.2 Perilaku sakit
Sakit berariti suatu keadaan yang memparlihatkan adanya keluhan dan gejala sakit
secara subjektif dan objektif, sehingga penderita tersebut memerlukan pengobatan untuk
mengembalikan keadaan sehat.
1.Definisi Sakit Pemons (1972)
Sakit merupakan gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas, termasuk
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
Definisi Sakit Bauman (1965)
Seseoang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit
1. Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
1. “Daya tarik” (gravity), yaitu tingkat keparahan yang dirasakan oleh kelompok
referensi individu ( anggapan bahwa hal itu adasebelum jatuh sakit, yakni kesamaan
pendapat dalam kelompok tentang berat ringannya tingkat keparahan dari berbagai
jenis penyakit).
2. Pengetahuan tentang cara – cara penyembuhan popular ( home remedy), yang
bersumber pada system rujukan awan ( yaitu jika pengobatan tidak diketahui, atau
setelah dicoba ternyata tidak efektif, maka individu akan beralih pada system rujukan
professional)
3. “Kepercayaan” (faith) atau tingkat kepercayaan terhadap keberhasilan daei berbagai
pilihan pengobatan ( terutama dari penyembuhan tradisional)
4. “Kemudahan” (accessibility), meliputi biaya dan tersedianya fasilitas pelayanan
kesehatan (sama halnya dengan “kendalayang dirasakan” pada model kepercayaan
kesehatan dan “factor kesanggupan”, pada model Anderson) (Muzaham,Fauzi
2007:75).
Dalam pandangan budaya, penyakit adalah pengakuan sosial bahwa seseorang tidak
bisa menjalankan peran normalnya secara wajar dan bahwa harus dilakukan sesuatu
terhadap situasi tersebut, misalnya acara-acara ritual tertentu.
Masyarakat mendefinisikan penyakit dalam cara yang berbeda-beda dan gejala yang
diterima sebagai bukti adanya penyakit dalam suatu masyarakat mungkin diabaikan
pada masyarakat lain.
Karena mendefinisikan penyakit secara berbeda-beda, maka penanganannya pun akan
berbeda pula untuk masing-masing budaya. Misalnya untuk penyakit karena
gangguan jiwa ada yang ditangani secara pasung, ada yang ditangani dengan cara di
mandikan air kembang, atau bahkan ada yang ditangani secara lebih tidak
manusiawi,karena dianggap kemasukan roh jahat. Jadi penyakit yang diyakininya
berasal dari kekuatan alam gaib, tidak akan dapat disembuhkan oleh ilmu kedokteran
Untuk masyarakat yang mempunyai kebudayaan lebih tinggi, seperti masyarakat
tionghoa, dan bahkan masyarakat jawa menyelesaikan penyakit dengan menggunakan
ramuan-ramuan dari tumbuh-tumbuhan.
2.1.2 Definisi
Obat Herbal
Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami seperti
tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Selain itu, obat herbal juga bisa
terdiri dari obat yang berasal dari sumber hewani, mineral atau gabungan antara ketiganya
(Mangan, 2003). Sebanyak 150,000 daripada 250,000 spesis tumbuhan yang diketahui di
dunia adalah berasal dari kawasan tropika. Di Malaysia sahaja, kira-kira 1,230 jenis spesies
tumbuhan telah lama digunakan di dalam rawatan tradisional (Dharmaraj, 1998). Kaum
Melayu misalnya sering menggunakan akar susun kelapa (Tabernaemontana divaricata), akar
melur (Jasminum sambac), bunga raya (hibisus rosa sinensis) dan ubi memban (marantha
arundinacea) untuk rawatan kanser (Dharmaraj, 1998).
Dalam pengobatan tradisional ini, memang masih kurang data-data laboratorium tentang
khasiat serta manfaat tanaman-tanaman tersebut. Oleh sebab itu, di kalangan ahli dokter
moderan menganggap pengobatan alternatif ini kurang ilmiah karena tidak didukung dengan
data klinis yang valid. Para ahli pengobatan tradisional ini pada dasarnya melihat kesehatan
sebagai satu pendekatan holistik di mana jika adanya berlaku gangguan pada salah satu organ
tubuh maka ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada organ tubuh yang lainnya.
Tujuan utama pengobatan ini dilakukan lebih kepada penyembuhan dengan menyeimbangkan
kondisi organ-organ ini dan bukan hanya untuk menghilangkan gejala sahaja (Mursito, 2002)
Pijat Tradisional
Pijat adalah sebuah perlakuan ”hands-on”, di mana terapis memanipulasi otot dan
jaringan lunak lain dari tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Berbagai
jenis pijat dari lembut membelai hingga teknik manual yang lebih dalam untuk memijat otot
serta jaringan lunak lainnya. Pijat ini telah dipraktikkan sebagai terapi penyembuhan selama
berabad-abad yang hampir ada dalam setiap kebudayaan di seluruh dunia. Ini dapat
membantu meringankan ketegangan otot, mengurangi stres, dan membangkitkan rasa
ketenangan. Meskipun pijat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, hal itu terutama
mempengaruhi aktivitas, sistem muskuloskeletal, peredaran darah, limfatik, dan juga saraf.
Akupunktur
Akupunktur adalah cara pengobatan yang menggunakan cara menusuk jarum pada titik-
titik tertentu pada tubuh badan manusia dan digunakan untuk mengembalikan serta
mempertahankan kesehatan seseorang dengan menstimulasi titik-titik itu.
Chiropractic
Chiropractic (siropraktik) adalah suatu bentuk terapi koreksi tulang baik
menggunakan tangan saja atau menggunakan alat khusus, yang berfokus pada hubungan
antara struktur dan fungsi, khususnya pada tulang belakang. Chiropractor (dokter
Chiropractic) melakukan manipulasi terhadap sistem muskuloskeletal untuk mengurangi rasa
sakit dan mendorong tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Chiropractic, “Chiro”
berasal dari kata Greek yang berarti “tangan” dan “practor” yg berarti “dikerjakan dengan”.
Chiropractor menggunakan manipulasi dgn tangan atau alat untuk memperbaiki struktur
tulang belakang. Seluruh tubuh manusia, baik otot, organ dan sel sekalipun dikontrol oleh
sistem saraf. Sedangkan sistem saraf (otak dan saraf tulang belakang) dilindungi oleh
tengkorak dan tulang belakang. Sehingga jika pada tengkorak dan tulang belakang terjadi
“subluksasi” atau struktur tulang yg tidak pada tempatnya akan menyebabkan gangguan pada
system saraf manusia. Jika terjadi subluksasi (partial dislocated yang menyebabkan gerakan
sendi tidak normal) pada tengkorak dan tulang belakang, akan menyebabkan gangguan
kinerja otot dan organ. Subluksasi pada seseorang dapat terjadi dikarenakan:
1.) Posisi monoton yang salah dalam jangka panjang seperti tidur, duduk atau berdiri
2.) Kehamilan dan proses kelahiran
3.) Cedera atau kecelakaan
4.) Mengangkat barang dengan posisi yang salah
5.) Over Exercise, olahraga yang berlebihan
Aroma terapi
Aroma terapi adalah teknik perawatan tubuh dengan menggunakan atau memanfaatkan
minyak atsiri (essential oil) yang berkhasiat. Cara pengguanaan aroma terapi dapat dengan
penghirupan, pengompresan, pengolesan dikulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai
pijatan. Aroma terapi ialah istilah generic bagi salah satu jenis pengobatan alternative yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak
essensial, dan senyawa aromatic lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi
suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan
alternative dan kepercayaan kebatinan. Menurut Permenkes 1205/Menkes/Per/X/2004 bahan
yang digunakan dalam aroma terapi adalah zat aktif yang diambil dari tumbuh-tumbuhan
aromatic ( ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang/ ranting, buah, biji, dan lain-lain yang
memberikan efek stimulasi atau relaksasi. Jenis-jenis dari aroma terapi yaitu Jenis-jenis
aroma terapi Cedarwood, Geranium, Ginger, Grapefruit, Jasmine, Ylang-ylang (kenanga),
Lavender, Lemon, Mawar, Orange, Patchouli, Peppermint, Rosemary, dan
Sandalwood(cendana).
Dukun biasanya tidak meminta biaya, berapa saja di beri di terima dengan baik dalam
wujud uang maupun barang. Dalam menjalankan prakteknya dukun menggunakan
kepercayaan budaya sebagai alat diagnostik dan pengobatan yang utama. Pengobatan pada
dasarnya bertujuan memberikan rasa aman, seorang dukun yang bijaksana betul-betul harus
menguasai seni guna memanipuler kepercayaan budaya sedemikian rupa sehingga
mengutungkan orang sakit.
Untuk mempertahankan diri di kota dengan pendidikan yang semakin maju mungkin
kedukunan akan meminjam beberapa presedur kedokteran atau pseudo ilmiah dan
memperhebat pengiklanan, Hal seperti ini memang telah ada dalam peraturan tersebut, tetapi
pada kenyataannya mereka tetap ada dalam peraturan tersebut, seperti ini memang telah ada
dalam peraturan tersebut, tetapi pada kenyataannya mereka tetap melakukannya dan tidak ada
sanksi apapun, kecuali masyarat yang melakukannya
Masalah yang lain adalah pada beberapa penyakit tertentu memang kadang tidak
membutuhkan pengobatan medis, cukup dengan istirahat dan memenangkan fikiran, maka
penyakitnya akan sembuh dengan sendirinya.
4. Disiplin, terorganisir, terencana, ini juga terjadi pada negara-negara maju, dimana
semua orang berpacu dalam alam yang serba praktis, waktu adalah uang, membuat orang
semakin stres dalam melaksakan kehidupannya.
5. Sistem Informasi, dan transportasi yang semakin maju dan canggih, terutama di
negara maju dimana segala sesuatunya terbesar secara cepat, dapat menerima berita baik itu
berupa wadah penyakit, atau informasi lainnya secara cepat, memungkinkan orang dapat
segera mengatispasi lebih awal. Dapat segera mengantisipasi lebih awal. Misalnya terjadi
wabah di suatu negara atau daerah, maka negara lain atau daerah lain akan segera
mempelajari dan mengantisipasi segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan
bagaimana pencegahannya. Tetapi juga memungkinkan cepat tersebarnya penyakit menular
kedaerah lain, karena mobiliasasi penduduk yang tinggi.
- Penyakit menular semakin cepat menular, karena mobilitas penduduk tinggi. Sementara
penyakit menular karena perilaku seks, juga semakin meningkat, karena sistem informasi
yang cepat dan merubah nilai-nilai budaya. Atau menimbulkan pola penyakit menular baru
seperti HIV-Aids, dan SARS
- Penyakit infeksi tertentu hilang karena semakin canggihnya obat-obat antibiotik, tetapi
timbul penyakit baru yang belum ditemukan obatnya, misalnya SARS, HIV-Aids.
- Kematian ibu dan bayi neonatal, karena kekerasan dalam rumah tangga, dan kelahiran bayi
yang tidak diinginkan
- Kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja (daerah industri, maupun pekerja informal
misalnya petani, nelayan, pekerja home industri).
- Pencemaran lingkungan semakin meningkat karena padat dan tidak disiplinnya penduduk
serta kurang perhatiannya pemerintah. Kebijakan tentang transportasi pribadi yang semakin
sulit dikendalikan, penggunaan pestisida yang berlebih pada petani karena petani semakin
tergantung dengan obat pestisida.
1. Malu, banyak penyakit yang tidak terlaporkan atau diobati karena antara lain ada
(KDRT).
2. Bukan urusan wanita, karena para lelaki/suami menganggap bahwa beberapa urusan
yang menjadi penderita adalah istrinya. Misalnya ketika sang istri akan melahirkan,
masih banyak para suami yang harus memutuskan akan dibawa kemana istrinya
melahirkan. Sehingga ketika sudah waktunya melahirkan dan ketika sang suami
belum pulang maka sang istri tidak berani memutuskan, sehingga pertolongan sering
salah salah satu masalah untuk negara negara berkembang, termasuk indonesia.
mereka menjadi lebih apatis, pasrah, dan tidak terpantau oleh petugas pemerintah.
Konsekuensinya mereka menjadi berperilaku hidup yang kuarang bersih dan sehat.
sangat mudah mewabah, misalnya diare, ISPA, TBC, Thypoid, penyakit kulit gizi
buruk, DHF dan lainnya. Biasanya penderita datang ke pelayanan kesehatan keadaan
4. Beberapa penderita penyakit tertentu merasa tidak terganggu dengan penyakitnya, dan
meraka masih dapat bekerja. Hal ini sering dijumpai pada penyakit misalnya gondok
karena kekurangan yodium, anemi zat besi, penderita masih dapat bekerja dan merasa
5. Sebagian besar penduduk Asia dan khusunya Indonesia, masih sangat percaya dengan
alasan lain, misalnya keyakinan. Sehingga pengobat alternatif, adalah pilihan yang
Kuumanto.S, beberapa penyakit akan sembuh dengan sendirinya (Self Healing atau
proses penyembuhan sendiri.) ada penyakit yang disebabkan karena adanya gangguan
beberapa penyakit dapat sembuh dengan sendiri tanpa obat. Adanya sugesti yang
besar terhadap orang yang diaanggap pinter, sehingga pengobat alternatif dapat
6. Mobilitas tinggi dan adanya kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah yang
keluarganya, hal ini sering terjadi pada wanita hamil yang bekerja dikota, atau balita
yang keluarganya tidak punya pengasuh, sehingga sering dititipkan kepada keluarga
di desa sementara orang tuanya bekerja di kota. Padahal untuk asuransi masyarakat
miskin berdasarkan alamat yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk, sehingga
sering dititipkan kepada keluarga di desa sementara orang tuanya bekerja di kota.
Padahal untuk asuransi masyarakat miskin berdasarkan alamat yang tercantum dalam
Kartu Tanda Penduduk, sehingga bagi penduduk pendatang belum dapat dilayani
kesehatannya, sementara ketika dia pulang ke rumah setelah bekerja seharian,
puskesmas di wilayahnya sudah tutup. Beberapa penyakit yang sulit dipantau seperti
hipertensi, DM,anemi,gizi buruk. Bahkan dengan pos yandu (balita maupun lansia)
yang ada di wilayah mereka belum mampu menjaring mereka baik karena kondisi
penderitanya maupun kondisi kemampuan kadernya yang belum memadai.
7. Di beberapa daerah seperti Jakarta telah mempunyai Peraturan Daerah tentang
belum dapat mematuhi aturan tersebut, sementara pemerintah tidak dapat mengambil
tidakan tegas. Sehingga sulit untuk melindungi orang-orang yang berada di sekitar
perokok untuk bebas dari asap rokoknya. Hal ini menyebabkan tidak diketahuinya
secara pastu berapa banyak jumlah perokok pasif sebenarnya. Atau jumlah penderita
Sementara ada masyarakat yang percaya bahwa bayi yang baru lahir juga
membutuhkan makanan seperti orang tuanya, sehingga makanan itu dikunyah terlebih dahulu
oleh ibunya, kemudian diberikan kepada bayya setelah lumat didalam mulut ibunya.
Tindakan seperti ini dapat mengakibatkan ketegangan pada usus bayi yang belum siap
menerima makanan padat meskipun telah dilumatkan oleh ibunya, selain akan menularkan
penyakit kepada bayinnya melalui mulut ibunya.
Selain masalah pengetahuan dan kebiasaan, masalah lain adalah faktor ekonomi, baik
ekonomi kurang maupun ekonomi berlebih.
1. Masalah Gizi
- Dari 4 bilyum manusia di dunia, ratusan juta orang menderita gizi buruk dan
penyakit kroni, dan dalam jangka panjang dapat menurunkan kemampuan kerja
ekonomipenduduk masih jauh dari rata-rata hal ini menjadi lingkungan serta yang
sulit diputus.
- Di belahan bumi yang lain, masalah gizi buruk bukan lagi menjedi masalah, tetapi
muncul masalah lain yaitu kelebian gizi, atau obesitas/ kelebihan berat badan. Hal
ini dapat tejadi karena telah terjadi penggeseran budaya masyarakat kota untuk
seimbang. Makanna yang di konsumsi dalam cepat saji biasanya renda lemak,
- Pada saat ini indonesia sedang berada di area trasmisi demografi, dimana masalah
gizi kurang masih banyak, timbul masalah baru untukn daerah prkotaan yang
berasal dari keluargga mampu tetapi palah hidup kurang sehat, yaitu gizi belebih.
Angka ini semakin meninggat dengan adanyah perubahan perilaku penduduk kota
akan pola makan fastfood serta kurangnya olah raga mennambah semakin
sektor pertanian )
- Kepercayaan yang keliru tentang hubungan antar makannan dan kesehatan, hal ini
- Kebiasaan kebiasaan makannan yang buruk seperti makanan yang di suka atau
tidak, kepercayaan terhadap apa yang bisa dimakan atau tidak. Kebiasaan makan
- Untuk daerah perkotaan kebiasaan makanna cepat saji yang merupakan pola/ gaya
hidup baru bagi penduduk kota,berdampak pada obisitas atau timbunya penyakit
Meskipun gizi buruk di dunia banyak disebabkan karena kekurangan pangan, masalah
bertambah parah akibat kepercayaan budaya dan pantangan-pantangan yang sering
membatasi pemanfaatan makanan yang tersedia.
a. Kegagalan untuk melihat hubungan antara makanan dan kesehatan
wanita hamil dari kelompok para nelayan yang tidak memperbolehkan istrinya
makan ikan ketika sedang hamil dengan alasan nanti anaknya akan menjadi
percaya bahwa kuantitas makanan yang cukup adalah yang penting. Konsep
penyakit, artinya pada waktu seseorang sedang sakit, makanan yang sangat
daging, ikan, telur tidak dianggap penting karena tidak ada pengertian tentang
kebutuhan khusus bagi anak akan makanan yang mengandung protein, dan
dalam tiap kasus pantangan lokal terhadap makanan memberi pembatan pula
Jeliffe dan bennett : “di banyak tempat, pikiran bahwa anak-anak memerlukan
makanan yang dimasak khusus dan makan 3 atau 4 kali sehari adalah hal yang
dan makanan atau antara gizi buruk dan kekurangan makanan tertentu.”
kepercayaan dan ajaran dalam agama, yang memandang anak adalah suhah
Budaya keluarga besar, yang mempercayai bahwa banyak anak banyak rezeki.
Budaya patriarchal, bahwa keputusan ada di tangan lelaki. Sehingga bila sang
suami tidak menguzinkan untuk ber KB, sang istri tidak akan melakukannya.
Atau sebuah keluarga tidak akan behenti mengandung bila blum mendapat
Keluarga berkualitas ditandai antara lain oleh keluarga yang maju, mandiri
KESIMPULAN
Hidup sehat adalah hidup yang mengikuti hukum alam atau cara-cara alamiah
(kebutuhan udara segar, istirahat, relaksasi, tidur, kebersihan, sikap mental, (attitudes
of mind) yang baik, kebiasaan yang baik dan pola hidup (pattern of living) yang baik,
dan lain-lain), baik dari segi fisik, kejiwaan, dan lingkungan hidupnya.
Sakit dan penyakit tidaklah sama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak
membuat definisi tentang ‘penyakit’, tetapi merumuskan definisi ‘sehat’.
Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang digunakan dalam berbagai
masyarakat sejak jaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara bertahap
dari generasi kegenarasi berdasarkan tingkat pemahaman manusia terhadap
pengetahuan dari masa ke masa.
Dengan dasar hukum tersebut maka berbagai pengobatan tradisional sangat beragam.
Beberapa pengobatan tradisional yang sangat terkenal yaitu :
akupuntur,chiropractic,aroma terapi,hipnotherapi,dan yoga.
Beberapa contoh dari adaptasi budaya dan penyakit yaitu meningkatnya taraf
hidup,berubahnya nilai budaya dalam pergaulan hidup,sistem pendidikan dan
scientific thingking,disiplin,terorganisir,terencana dan sistem informasi.
Masalah kurang gizi dapat diketahui dari kebiasaan suatu masyarakat mengkonsumsi
makanan tertentu serta bagaimana masyarakat tersebut menilai makanan serta
bagaimana masyarakat tersebut menilai makanan menurut persepsinya masing-
masing.
Selain masalah pengetahuan dan kebiasaan, masalah lain adalah faktor ekonomi, baik
ekonomi kurang maupun ekonomi berlebih yaitu : masalah gizi,masalah kekurangan
dan kelebihan gizi, Pembatasan budaya terhadap kecukupan gizi.
DAFTAR PUSTAKA