Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

RESENSI NOVEL

“ Sarjana di Tepian Baskom”

DISUSUN OLEH :

NAMA : MAAYANTHI QU ANIL HAWA

NPM : 0661 15 002

KELAS : 1 A ( FARMASI )

DOSEN MATA KULIAH : Bpk. Wildan F. Mubarock

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BOGOR

2016
Menjadi Guru Sejati Tidak semudah yang Kita Bayangkan

Oleh : Maayanthi Qu’ Anil Hawa

A. Pendahuluan

Identitas :

1. Judul buku : Sarjana di Tepian Baskom


2. Penulis : Wildan F. Mubarock
3. Penerbit : Indie Book Corner
4. Tahun Terbit : 2015
5. Cetakan : Ketiga , November 2015
6. Dimensi : 13,5 x 19,5 cm
7. Jumlah halaman : 194 halaman
8. ISBN : 978-602-3090-61-7
9. Harga : Rp. 50.000,00

B. ISI

1. Sinopsis :
Novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lulus sebagai sarjana
pendidikan di suatu universitas swasta di bogor yang berkeinginan menjadi seorang
guru . Laki-laki tersebut bernama Tegar ,dengan nama lengkapnya Muhammad Tegar
Mubarock , Tegar adalah lulusan sarjana pendidikan dengan IPK tinggi ( cumb loud )
yang memiliki kehidupan sederhana , dia telah kehilangan ayahnya karena meninggal
dunia dan hanya tinggal bersama ibunya yang biasa dia sebut Mak Yati beserta adik-
adiknya. Tegar merupakan anak sulung di keluarganya sehingga dialah yang menjadi
tulang punggung keluarga untuk membiayai kehidupan ibunya dan biaya sekolah
adik-adiknya, Tegar sangat ingin menjadi seorang guru dan Tuhan pun menjawab
doanya sehingga Tegar menjadi seorang guru di suatu Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di sekitar rumahnya dan mendapatkan gaji yang tetap sebagai seorang guru
tetapi gaji yang diterimanya tidak sesuai yang dia harapkan dan yang ia impikan,
Tegar hanya menerima gaji kurang dari 1 juta per bulan dan bukan hal itu saja,Tegar
sering melamun di tepian baskom yang berisi dagangan Mak Yati memikirkan siswa-
siswanya . Karena hal itu, didaerah tempat tinggalnya Tegar hanya menjadi bahan
pergunjingan antar tetangganya yang menyebukan bahwa Tegar merupakan lulusan
sarjana yang tidak sukses. Walaupun seperti itu, Tegar tetap bersyukur apapun yang
dia dapatkan sebagai seorang guru. Tidak terasa Tegar pun sudah mengabdikan
dirinya di sekolah tersebut selama 3 tahun dengan segala macam cobaan yang terjadi
di hidupnya, dan terbersit di dalam pikirannya untuk pindah dari sekolah tersebut
mengikuti beberapa guru yang yang tidak sanggup berada disana. Apakah Tegar akan
pindah dari sekolah yang telah membiayai keluarganya selama ini ? Apakah
kehidupannya akan lebih baik jikalau dia pindah dari sekolah tersebut ? , jika dia tetap
ingin pindah kemanakah Tegar akan pindah ?dan jika Tegar akan pindah sekolah
apakah Tegar akan mendapatkan gaji yang lebih besar sebagai guru dari gaji yang
sekarang dia terimanya?. Jika anda penasaran dan ingin mengetahui jalan ceritanya
lebih lanjut dan secara utuh , Bacalah novel “ Sarjana di Tepian Baskom” karya
Wildan F. Mubarock, anda akan kecanduan dengan jalan cerita dari novel tersebut.

2. Kelebihan novel :
1. Di dalam novel ini banyak mengandung hal-hal yang mendidik seperti
berbaktinya seorang anak kepada orang tua dan mensyukuri setiap nikmat yang
diberikan tuhan kepadanya walaupun itu hal kecil.
2. Dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan di dalam novel
ini karena pada setiap kalimatnya yang mudah dimegerti oleh pembaca.
3. Novel ini menginspiratif generasi muda khususnya para pelajar dan mahasiswa
bahwa suatu kerja keras yang dijalani dengan ikhlas dan tekun akan membuahkan
hasil yang baik.
4. Di dalam novel ini juga memasukan kata-kata berbahasa sunda sehingga secara
tidak langsung bahasa sunda ingin dikenal lebih luas lagi, yang mengakibatkan
pembaca yang bukan orang sunda menjadi belajar dan lebih mengetahui tentang
bahasa sunda tersebut.

Kekurangan novel :

Di dalam novel ini masih ada penulisan kata yang salah dan terdapat juga penulisan
kata yang kurang menarik oleh pembaca. dan didalam novel tidak bisa dibaca oleh
siswa di bawah 17 tahun karena banyak menggunakan kata yang belum pantas di baca
oleh semua umur karena kata-katanya mengandung unsur dewasa.

3. Kesimpulan :
Buku yang berjudul “Sarjana di Tepian Baskom” sangat layak dan baik untuk di baca
oleh siapapun diatas 17 tahun khususnya mahasiswa sebagai calon lulusan sarjana
yang akan melanjutkan ke dunia kerja karena di dalam novel ini sangat mengispiratif
bagi mahasiswa dan juga masyarakat umum agar lebih termotivasi dalam menjalani
kehidupannya, baik dalam keadaan sulit maupun senang dan tidak mudah berputus
asa jika impian yang kita inginkan tidak sesuai yang kita harapkan.dan Novel ini juga
mengandung nilai religi. Bahwa sejatinya hidup harus seimbang antara dunia dan
akhirat. Banyak pesan dan kesan yang dapat diambil sebagai pelajaran hidup dari
novel ini. Sebuah novel yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang
sederhana namun mampu membangkitkan emosi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai