Anda di halaman 1dari 8

Percobaan 2

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK II
REFRAKTROMETRI

Dosen Pengampu Matakuliah :


Dr.Nazriati, M.Si
Dr. Fauziatul Fajaroh, M.Si

Oleh :
Kelompok 1

1. Aldi Nursyahbana (160332605900)


2. Amalia Yustika Sari (160332605842)*
3. Annisa Nur Azizah (160332605880)

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2018
A. Judul percobaan : Refraktometri
B. Tujuan Percobaan : Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja refraktometri dan
menentukan konsenrasi suatu larutan gula melalui kurva kalibrasi.
C. Dasar Teori
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi
bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer
sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer
ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20
(Anonim, 2010).
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat
kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-
benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias. Harga indeks
bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya
natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang
untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks
bias adalah refraktometer ABBE. Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi
dengan menggunakan plat glass standart (Anonim, 2010).
Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui
prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan
suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas
antara cairan dan alas.

Perbandingan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) dengan cepat rambat
cahaya dalam medium (v) disebut indeks bias mutlak dari medium. Dirumuskan:

𝑐
𝑛=
𝑣
Cepat rambat dalam medium (v) lebih kecil di bandingkan cepat rambat dalam
ruang hampa (c). Hal ini di sebabkan oleh redaman osilasi dari atom-atom dalam
medium. Dengan kata lain bahwa cepat rambat cahaya (v) di tentukan oleh atom-atom
dalam medium dah hal ini berakibat pada harga indeks bias (n).

D. Metodologi
Alat :
 Refraktometer
 Pipet ukur 10mL
 Pipet volume 25mL
 Beaker glass 50mL
 Pengaduk
 Tabung pengaduk

Bahan :

 Gula
 Aquades

Langkah Kerja :

25 Gram gula + 25ml Air

Diteteskan pada prisma refraktometri

Larutan Gula 50%

Diteteskan pada prisma refraktometri

Larutan Gula 40%

Diteteskan pada prisma refraktometri

Larutan Gula 30%

Diteteskan pada prisma refraktometri

Larutan Gula 20%


Larutan Gula 50%

0%
Diteteskan pada prisma refraktometri

Larutan Gula 10%


Larutan Gula 50%

0% Diteteskan pada prisma refraktometri

Air murni tanpa gula

Diteteskan pada prisma refraktometri

Air murni tanpa gula

Diteteskan pada prisma refraktometri

Air murni tanpa gula

E. Data Pengamatan

Indeks bias (n)


No Larutan Gula
1 2 3 Rata-rata

1 50% 1,418 1,418 1,42 1,418

2 40% 1,3995 1,399 1,3985 1,399

3 30% 1,3085 1,3085 1,381 1,380

4 20% 1,363 1,363 1,364 1,363

5 10% 1,348 1,348 1,348 1,348

6 0% 1,335 1,332 1,334 1,333

7 Sampel X 1,367 1,3675 1,368 1,367

Perhitungan untuk membuat larutan gula dengan berbagai konsentrasi :


a. Larutan gula dengan konsentrasi 50 %
Sebanyak 25 gram gula dilarutkan ke dalam 25 gram aquades
b. Larutan gula dengan konsentrasi 40 %
Di peroleh dari pengenceran lauran gula 50 %
50 % x m = 40 % x 50 gram
2000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚= 50

m = 40 gram larutan gula (yang di timbang)


ditambah 10 gram aquades
c. Larutan gula dengan konsentrasi 30 %
Di peroleh dari pengenceran larutan gula 40 %
40 % x m = 30 % x 50 gram
1500 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
40
m = 37,5 gram larutan gula (yang di timbang)
ditambah 12, 5 gram aquades
d. Larutan gula dengan konsentrasi 20 %
Di peroleh dari pengenceran lauran gula 30 %
30 % x m = 20 % x 50 gram
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
30
m = 33,33 gram larutan gula (yang di timbang)
ditambah 16,67 gram aquades
e. Larutan gula dengan konsentrasi 10 %
Di peroleh dari pengenceran lauran gula 20 %
20 % x m = 10 % x 50 gram
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
30
m = 25 gram larutan gula (yang di timbang)
ditambah 25 gram aquades

F. Analisis data dan pembahasan


Percobaan kali ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja refraktometer dan
menentukan konsentrasi suatu larutan gula melalui kurva kalibrasi. Refraktometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias suatu cairan.
Sampel yang digunakan yaitu larutan gula dengan konsentrasi 50%, 40%, 30%,
20%, 10%, aquades, dan sampel X. Masing-masing sampel dilakukan uji dengan cara
meneteskan larutan di atas prisma refraktometer, sehingga diperoleh data indeks bias
sebagai berikut:
Indeks bias (n)
No Larutan Gula
1 2 3 Rata-rata

1 50% 1,418 1,418 1,42 1,418

2 40% 1,3995 1,399 1,3985 1,399

3 30% 1,3085 1,3085 1,381 1,380

4 20% 1,363 1,363 1,364 1,363

5 10% 1,348 1,348 1,348 1,348

6 0% 1,335 1,332 1,334 1,333

7 Sampel X 1,367 1,3675 1,368 1,367

Dari data hasil pengamatan yang di peroleh dapat dibuat kurva kalibrasi indeks bias
VS konsentrasi sebagai berikut:

Kurva Kalibrasi indeks bias vs konsentrasi


1,43
1,42 y = 0,17x + 1,331
1,41 R² = 0,9968
1,4
Indeks bias (n)

1,39
1,38
1,37 Indeks bias
1,36
Linear (Indeks bias )
1,35
1,34
1,33
1,32
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
konsentrasi (%)

Data tersebut dapat membuktikan bahwa indeks bias berbanding lurus dengan
konsentrasi. Sehingga, semakin besar konsentrasi, maka semakin besar indeks bias (n)
yang diuji pada masing-masing sampel. Dari persamaan garis dari kurva kalibrasi
tersebut bisa digunakan untuk menghitung konsentrasi larutan gula sampel yang
sebelumnya sudah diukur indeks biasnya yaitu 1,367.
Dari grafik regresi diperoleh nilai y= 0,17x + 1,331 diketahui y= mx+ c
y= 0,17x + 1,331
1,367 = 0,17x + 1,331
0,17x = 1,367-1,331
X = 0,036/0,17
X = 0,211 x 100%
X = 21,1%

G. Kesimpulan
1. Konsentrasi larutan berbanding lurus dengan indeks bias, semakin besar konsentrasi
larutan maka semakin besar pula indeks biasnya.
2. Konsentrasi larutan gula sampel dapat ditentukan dengan kurva kalibrasi indeks
bias vs konsentari yaitu 21,1 %
H. Pertanyaan
1. Konsentrasi larutan adalah ukuran yang menggambarkan banyaknya zat didalam
suatu campuran dibagi dengan volume total campuran tersebut. Dinyatakan dalam
molaritas, molalitas, % volume, % mol, % berat.
2. Larutan gula 50% dibutuhkan 50mL aquades dan 50gram gula
3. Larutan gula dengan konsentrasi 40 %
Di peroleh dari pengenceran lauran gula 50 %
50 % x m = 40 % x 50 gram
2000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
50

m = 40 gram larutan gula (yang di timbang)


ditambah 10 gram aquades
Larutan gula dengan konsentrasi 30 %
Di peroleh dari pengenceran larutan gula 40 %
40 % x m = 30 % x 50 gram
1500 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
40
m = 37,5 gram larutan gula (yang di timbang)
ditambah 12, 5 gram aquades
Larutan gula dengan konsentrasi 20 %
Di peroleh dari pengenceran lauran gula 30 %
30 % x m = 20 % x 50 gram
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
30
m = 33,33 gram larutan gula (yang di timbang)
ditambah 16,67 gram aquades
Larutan gula dengan konsentrasi 10 %
Di peroleh dari pengenceran lauran gula 20 %
20 % x m = 10 % x 50 gram
1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚=
30
m = 25 gram larutan gula (yang di timbang)
ditambah 25 gram aquades
4. Untuk menyatakan soal no. 2 dan 3 dalam molar digunakan rumus :
Gula 50%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000 50 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑀= 𝑥 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 = 5,84 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑚𝑝 342 25𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙
Gula 40%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000 40 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑀= 𝑥 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 = 11,69 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑚𝑝 342 10 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙
Gula 30%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000 37,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑀= 𝑥 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 = 8,77 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑚𝑝 342 12,5 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙
Gula 20%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000 23,33 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑀= 𝑥 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 = 5,81 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑚𝑝 342 16,67 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙
Gula 10%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000 25 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
𝑀= 𝑥 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 = 2,92 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑚𝑝 342 25 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙

I. Daftar Pustaka
Atkins, P. W. 1986. Physical Chemistry.3rd. edition. Oxford : Oxford University
Press
Sumari, dkk. 2018. “Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II”. Universitas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai