Anda di halaman 1dari 11

Nama : Miftahul Jannah

NIM : S431908013
MAKSI A

SOAL 1
Yang dimaksud dengan keuangan Negara

JAWAB
Keuangan Negara merupakan semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dalam
satuan uang. Tersedianya keuangan Negara mutlak diperlukan bagi pemerintah untuk
menjalankan roda pemerintahannya guna mewujudkan tujuan Negara.

SOAL 2
Ruang lingkup keuangan Negara

JAWAB
Ruang lingkup keuangan Negara terdiri dari dua bagian. Yaitu; 1) keuangan Negara yang
dikelola sendiri oleh pemerintah, berupa anggaran Negara (APBN/APBD), 2) keuangan
Negara yang pengelolanya telah diserahkan kepada Badan Hukum Milik Negara, berupa
perusahaan Negara (BUMN/BUMD).

SOAL 3
Jelaskan Fungsi pemerintah

JAWAB
 Fungsi regular. Merupakan tugas-tugas yang sifatnya umum, terjadi secara rutin dan
bertujuan untuk menjalankan roda pemerintahan.
 Negara sebagai political state ; pemerintah menjalankan tugas Negara untuk
menciptakan keadaan terpeliharanya ketenangan dan ketertiban umum.
Pemerintah bertugas menciptakan suasana kedamaian, aman yang bebas dari
gangguan dan ancaman.
 Negara sebagai Negara hukum; Negara didirikan berdasarkan hukum.
Emerintah bertugas menajga ketertiban dan tegaknya system hukum. Fungsi
ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
warga Negara untuk menciptakan keadaan yang adil dan beradab serta
memberikan perlindungan bagi seluruh warga Negara.
 Negara sebagai administrative; pemerintah berfungsi untuk memberi
jaminan bagi terciptanya kemakmuran rakyat. Maka dari itu, segala bentuk
kegiatan pemerintahan harus diadministrasikan agar kegiatan yang dilakukan
pemerintah dapat dianalisis, dikaji ulang dan dievaluasi apakah tujuan Negara
tercapai tau tidak.
 Negara sebagai stabilisator; pemerintah bertanggungjawab menajga
terwujudnya stabilitas di segala bidang. Pemerintah bertanggung jawab
menjaga stabilitas kehidupan berpolitik dan bernegara, stabilitas ekonomi dan
stabilitas di bidang social.
 Negara sebagai innovator (pionir) ; pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan Negara ini perlu menciptakan ide-ide baru yang kreatif dan
dapat mendorong menggerakkan pelaksanaan pembangunan oleh masyarakat.

SOAL 4

Jelaskan beberapa landasan hukum pengelolaan keuangan Negara

JAWAB

 Undang-Undang
1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara.
2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara.
3. UU Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan Negara.
4. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan [emerintah daerah.
5. UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
sebagaimana telah diubah terkait dengan UU Nomor 28 tahun 2007 tentang
ketentuan umu dan tata cara perpajakan.
6. UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang penerimaan Negara bukan pajak
sebagaimana telah diubahterakhir dengan UU Nomor 20 Tahun2007 tentang
penerimaan Negara bukan pajak.
7. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan Negara yang bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
8. UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi.
9. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
 PP/KEPPRES/PERPRES/PERMEN
1. PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang
standar akuntansi pemerintahan.
2. PP Nomor 22 Tahun 1997 tentang jenis dan penyetoran penerimaan Negara
bukan pajak.
3. PP Nomor 73 Tahun 1999 tentang tata cara penggunaan penerimaan Negara
bukan pajak yang berusmber dari kegiatan tertentu.
4. PP Nomor 1 Tahun 2004 tentang tata cara penyampaian rencana dan laporan
realisasi penerimaan Negara bukan pajak.
5. PP Nomor 22 Tahun 2005 tentang pemeriksaan penerimaan Negara bukan
pajak.
6. PP Nomor 29 Tahun 2009 tentang tata cara penentuan jumlah, pembayaran,
dan penyetoran penerimaan Negara bukan pajak yang terutang.
7. PP Nomor 14 Tahun2005 tentang tata cara penghapusan piutang
Negara/daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 33 Tahun
2006 tentang tata cara penghapusan piutang Negara/daerah.
8. PP Nomor 2 Tahun 2006 tentang tata cara pengadaan pinjaman dan/atau
penerimaan hibah serta penerusan pinjaman dan/atau hibah luar negeri.
9. PP Nomor 54 Tahun 2008 tenang tata cara pengadaan dan penerusan dalam
negeri oleh Pemerintah.
10. PP Nomor 54 Tahun 2005 tentang pinjaman daerah.
11. PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang dana perimbangan.
12. PP Nomor 57 Tahun 2005 tentang hibah kepada daerah.
13. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.
14. PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan badan layanan
umum.
15. PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik Negara/daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 38 Tahun 2008 tentang
pengelolaan barang milik Negara.
16. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi
pemerintah.
17. PP Nomor 8 Tahun 2007 tentang investasi pemerintah.
18. PP Nomor 39 Tahun2007 tentang pengelolaan uang Negara/daerah.
19. Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2015 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
20. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman kerja pengelolaan
keuangan daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2007, tentang perubahan atas Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah.
21. Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang penerapan standar akuntansi
pemerintah berbasis akrual pada pemerintah daerah.
22. Permendagri Nomor 4 Tahun 2008 tentag reviu atas laporan keuangan
pemerintah daerah.
23. Permenkeu Nomor 76 Tahun 2008 tentang pedoman akuntansi dan pelaporan
keuangan badan layanan umum.
24. Permenkeu Nomor 217 Tahun 2015 tentang peryataan standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis akrual Nomor 13 tentang penyajian laporan keuangan
badan layanan umum.

SOAL 5

Jelaskan poin-poin utama yang diutus dalam UU Nomor 17 tahun 2003


JAWAB

UU Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara

1. Sebagai upaya menghilangkan penyimpangan dan mewujudkan system pengelolaan


fiscal yang berkesinambungan.
2. Menggunakan azas-azas umum pengelolaan keuangan Negara.
3. Berisi pengertian dari keuangan Negara, pemerintah, DPR, DPRD, perusahaan
Negara, perusahaan daerah, APBN, APBD, penerimaan Negara, penerimaan daerah,
belanja Negara, belanja daerah, pendapatan Negara, pendapatan daerah, serta
pembiyaan.
4. Menjelaskan pula mengenai bagaimana mengelola keuangan Negara, siapa yang
berhak mengelola keuangan Negara, kebijakan apa yang ditempuh untuk mengelola
keuanagn Negara.
5. Menjelaskan tentang cara penyusunan dan penetapan APBN/APBD.
6. Menjelaskan tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat, bank sentral,
pemerintah daerah, serta pemerintah/lembanga asing.
7. Menjelaskan tentang hubungan keuangan antara pemerintah dan perusahaan Negara,
perusahaan daerah, perusahaan swasta, serta badan pengelolaan dana.
8. Berisi bagaimana pelaksanaan APBN/APBD serta pertanggungjawabannya terhadap
APBN/APBD.

SOAL 6

Jelaskan keterkaitan antara APBN dengan berbagai unsur keuangan Negara selain APBN

JAWAB

 Dikutip dari pasal 1 UU Nomor 17 tahun 2003, pengertian keuangan Negara


dijelaskan bahwa: “keuangan Negara adalah semua hak dan kwajiban Negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut”. Pengertian keuangan Negara tersebut memiliki arti yang
komprehensif, yaitu dari sisi objek,subjek, proses, dan tujuan:
 Dari sisi objek; keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiscal,
moneter, dan pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik Negara
berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.
 Dari sisi subjek; keuangan Negara mencakup seluruh objek tersebut yang
dimiliki Negara dan/atau dikuasai pemerintah pusat, pemda, perusahaan
Negara/daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan Negara.
 Dari sisi proses; keuangan Negara meliputi seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan objek tersebut mulai dari rumusan kebijakan
dan pengambilan keputusan sampai pertanggungjawaban.
 Dari sisi tujuan; keuangan Negara mencakup seluruh kebijakan, kegiatan, dan
hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilik dan/atau penguasaan objek
tersebut dalam rangka pemerintahan Negara.

SOAL 7
Apa yang dimaksud pengelolaan keuangan Negara

JAWAB
Pengelolaan atau manajemen yang objeknya adalah keuangan Negara. Proses manajemen
atau pengelolaan keuangan Negara, yaitu proses manajemen yang dilakukan oleh
manajemen/pimpinan organisasi/lembaga Negara, yang dimulai dari adanya proses
perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban atas keuangan Negara. Pengelolaan keuangan Negara adalah
keseluruhan kegiatan pejabat pengelolaan keuangan sesuai dengan kedudukan dan
kewenangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggung
jawaban.

SOAL 8
Pengurusan keuangan Negara

JAWAB
PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA SECARA LANGSUNG
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan negara secara langsung ini terdapat 2 tipe
pengurusan, yaitu :

1. Peng. Umum/Administratif (Administratief Beheer)


 Otorisator (penguasa primer) : Dipegang oleh Presiden kepada para
menteri/ketua lembaga Negara . Otorisasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
jenis, yaitu ;
a. Otorisasi yang bersifat luas/umum.
Otorisasi ini dalam pelaksanaannya tidak membawa akibat secara langsung
terhadap penerimaan dan pengeluaran negara, serta dikeluarkan dalam bentuk
peraturan seperti : UU, PP, Kepres. 
b. Otorisasi yang bersifat sempit/khusus.
Otorisasi ini dalam pelaksanaannya membawa akibat secara langsung terhadap
terhadap penerimaan dan pengeluaran negara, serta dikeluarkan dalam bentuk
Surat Keputusan Otorisasi/SKO, misalnya : Otorisasi Permanen, Otorisasi
Rutin

Makna Otorisasi yang berbentuk SKO/DIK/DIP :


pemberian kuasa kepada Ordonatur Pelaksana (KPKN) untuk menerbitkan
Surat Perintah Membayar (SPM) uang
 Ordonatur (penguasa sekunder) : Dipegang oleh Presiden, selanjutnya
dilimpahkan kepada Menteri Keuangan Pelaksanaannya dibantu oleh Unsur
Ordonatur Pelaksana, yaitu :
1. Direktorat Jendral Anggaran.
2. KPKN
3. Panglima TNI
Tugas ordinatur :
 Mengusahakan agar penerimaan-penerimaan negara masuk ke kas
negara tepat pada waktunya (kecuali untuk Pajak, Bea & Cukai)
 Menerima, menguji dan membebankan tagihan-tagihan kepada negara
sesuai dengan bagian dan mata anggarannya (menerbitkan SPM)

2. Peng. Khusus/Bendaharawan (Comptabel Beheer)


orang atau badan hukum (diangkat oleh menteri/ketua lembaga negara yang
menguasai anggaran) yang ditugaskan untuk menerima, menyimpan, dan membayar
(mengeluarkan) atau menyerahkan uang, kertas berharga, dan barang milik negara di
dalam gudang atau tempat penyimpanan yang lain.
Berdasarkan objek pengurusannya :
a. Bendaharawan Uang.
Bendaharawan uang dikelompokan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Bendaharawan Umum : Yang bertindak sebagai bendaharawan umum
adalah Kepala Kantor Kas Negara, Kepala PT Pos Ina, Kepala Kantor Bank
Indonesia, dan Kepala Cabang bank umum pemerintah.
Tugas bendaharawan umum ini meliputi :
 Menerima uang yang berasal dari pemindah-bukuan Rekening Dirjen
Anggaran, dan dari setoran-setoran penerimaan negara berupa pajak
dan penerimaan lain.
 Menyimpan uang negara dan atau uang pihak ketiga yang dikuasai
negara (misalnya uang tender dan uang lelang). Selain itu juga
disimpannya surat berharga, seperti SPM yang belum diuangkan dan
promis.
 Membayar berbagai tagihan dari pihak ketiga. Dalam hal ini
bendaharawan hanya dapat melakukan pembayaran bila tagihan
tersebut disertai dengan SPM yang diterbitkan oleh Ordonatur
Pelaksana, atau dengan Surat Perintah Direktur Kas Negara untuk
melakukan transfer uang antar kas negara.
 Mencatat semua transaksi keuangan dan mempertanggungjawabkan
pengurusannya.

2. Bendaharawan Khusus : Berdasarkan ruang lingkup tugasnya,


bendaharawan khusus dibedakan menjadi :
 Bendaharawan Penerima/Penyetor Tetap (Bend. Penerima Bea Dan Cukai,
Bend. Penerima pada kementrian/lembaga negara yang mempunyai
penerimaan non pajak, dan menata-usahakan sendiri penerimaannya

Tugas bendaharawan Penerima adalah :

 Menerima penerimaan-penerimaan negara yang berada dalam ruang


lingkup tugasnya.
 Menyimpan penerimaan-penerimaan tersebut.
 Menyetorkan penerimaan-penerimaan negara ke rekening kas negara.
 Mencatat semua transaksi keuangan dan mempertanggungjawabkan
pengurusannya kepada kementrian/lembaga negara yang
membawahinya.

b. Bendaharawan Barang.
Bendaharawan Barang adalah : bendaharawan yang bertugas menerima,
menyimpan, menyalurkan, mencatat, dan mempertanggungjawabkan semua
barang milik negara yang berada dalam pengurusannya. Pejabat yang
berkuasa mengadakan barangnya adalah para menteri dan ketua lembaga
negara yang dalam hal ini bertindak selaku Kuasa Material. Dalam praktek,
fungsi ini dilimpahkan kepada Pembantu Kuasa Material yang dijabat oleh
para direktur jendral dan panglima TNI.

Tujuan pengelolaan keuangan negara :

1. Realokasi sumber daya secara adil dan merata.

2. Pemerataan pembangunan

3. Menjaga kestabilan ekonomi, pertahanan dan keamanan negara.


PERBEDAAN PP 24 TAHUN 2005 DENGAN PP 71 TAHUN 2010

LKPD KABUPATEN WONOGIRI

Keterangan PP 24 TAHUN 2005 PP 71 TAHUN 2010

LAPORAN Tidak ada laporan tersendiri Laporan perubahan SAL menjyajiakn


PERUBAHAN secara komparatif dengan periode
SAL sebelumnya. Pos-pos berikut:

1. Saldo anggaran lebih awal

2. Pengunaan saldo anggaran


lebih

3. Sisa lebih/kurang pembiyaan


anggaran tahun berjalan.

4. Koreksi kesalahan pembukuan


tahun sebelumnya dan lain-
lain

5. Saldo anggaran lebih akhir.

NERACA Ekuitas dana terbagi; Hanya ekuitas. Yaitu kekayaan bersih


pemerintah yang merupakan selisih
 Ekuitas dana lancar: selisih antara asset dan kewajiban pemerintah
antara asset lancar dan pada tanggal pelaporan.
kewajiban jangka oendek
termasuk sisa lebih
pembiyaan anggaran/saldo
Saldo ekuitas di neraca berisi saldo
anggaran lebih.
akhir ekuitas pada laporan perubahan
 Ekuitas dana investasi: ekuitas.
mencerminkan kekayaan
pemerintah yang tertanam
dalam investasi jangka
panjang asset tetap, dan
asset lainnya, dikurangi
dengan kewajiban janhka
panjang.

 Ekuitas dana cadangan:


mencerminkan kekayaan
pemerintah yang
dicadangkan untuk tujuan
tertentu sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.

LAPORAN  Disajikan oleh unit yang  Disajikan oleh unit yang


ARUS KAS mempunyai fungsi mempunyai fungsi
perbendaharaan (Par 15) perbendaharaan umum (Par
15)
 Arus kas masuk dan keluar
diklasifikasi berdasarkan  Arus kas masuk dan keluar
aktivitas operasi, investasi diklasifikasikan berdasarkan
asset non keuangan, aktivitas operasi, investasi,
pembiyaan, dan non pendanaan, dan transitoris.
anggaran

LAPORAN  Bersifat optional  Merupakan laporan keuangan


KINERJA pokok
KEUANGAN/  Disusun oleh entitas
LAPORAN pelaporan yang  Menyajikan pos-pos sebagai
OPERASIONA menyajikan laporan berikut;
L berbasis akrual
1. Pendapatan LO dari
 Sekurang-kurangnya kegiatan operasional
menyajikan pos-pos;
2. Beban dari kegiatan
1. Pendapatan dari operasional
kegiatan
3. Surplus/deficit dari
operasional
kegiatan non
2. Beban berdasarkan operasional,bila ada;
klasifikasi
4. Pos luar biasa, bila
fungsional dan
ada;
klasifikasi ekonomi
5. Surplus/deficit-LO
3. Surplus atau defisit

LAPORAN  Bersifat optional  Merupakan laporan keuangan


PERUBAHAN pokok
EKUITAS  Sekurang-kurangnya
menyajikan;  Sekurang-kurangnya
menyajikan pos-pos;
1. Sisa lebih/kurang
pembiyaan 1. Ekuitas awal
anggaran
2. Surplus/deficit-LO
2. Setiap pos pada periode
pendapatan dan bersangkutan
belanja beserta
3. Koreksi-koreksi yang
totalnya seperti
lansgung
diisyaratkan dalam
standar-standar menambah/mengurangi
lainnya, yang ekuitas. Misalnya,
diakui secara koreksi kesalahan
langsung dalam mendasr dari
ekuitas persediaan yang terjadi
pada periode-periode
3. Efek kumulatif atas sebelumnya dan
perubahan perubahan nilai asset
kebijakan tetap karena revaluasi
akuntansi dan asset tetap
koreksi kesalahan
yang mendasar 4. Ekuitas akhir
diatur dalam suatu
standar terpisah

CALK Pada dasarnya hampir sama Perbedaan yang muncul hanya


dengan PP baru dikarenakan komponen laporan
keuangan yang berbeda dengan PP
lama

SOAL 2

Perbedaan LKPD Kab.Wonogiri (berdasarkan pp 24/2005 dan pp 71/2010) tahun 2014


dan 2017

2014 2017

Komponen laporan keuangan Komponen laporan keuangan

Laporan keuangan pokok Laporan keuangan pokok

 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)  Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

 Neraca  Laporan Perubahan Saldo Anggaran


Lebih (SAL)
 Laporan Arus Kas
 Neraca
 CALK
 Laporan Operasional

 Laporan Perubahan Ekuitas

 Laporan Arus Kas

 CALK
Basis Akuntansi Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang mendasari penyusunan Basis akuntansi yang digunakan adalah bisnis
laporan keuangan menggunakan basis Kas akrual untuk LO,LPE, dan Neraca.
Menuju Akrual (cash toward accrual basis),
yakni menggunakan basis kas dan basis Anggaran disusun dan dilaksanakan
akrual secara bersamaan. berdasarkan basis kas maka LRA disusun
berdasarkan basis kas. Pendapatan dan
penerimaan pembiyaan diakui pada saat kas di
terima.

Neraca disajikan berdasarkan basis akrual.

Anda mungkin juga menyukai