Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AYU NIRMALA SARI

NIM : 201801141

1. Bagaimana prinsip perawatan bayi baru lahir?

Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa 28 hari pertama kehidupan manusia. Pada masa ini
terjadi proses penyesuaian sistem tubuh bayi dari kehidupan dalam rahim ke kehidupan di luar
rahim. Masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang ekstra
karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudolf, 2006).

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyatakan bahwa
angka kematian bayi dalam usia 28 hari pertama masih cukup tinggi yaitu sebesar 34 per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator derajat kesehatan bangsa.
Tingginya angka kematian bayi dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatal
kurang baik. Selain itu, penyebab tingginya kematian bayi dalam usia 28 hari pertama adalah
kurang baiknya penanganan dan perawatan bayi baru lahir.

 Perawatan bayi baru lahir meliputi:

1. Kewaspadaan umum ( Universal Precaution)

2. Penilaian awal

3. Pencegahan kehilangan panas

4. Pemotongan dan perawatan tali pusat

5. Inisiasi menyusu dini (IMD)

6. Pencegahan pendarahan

7. Pemberian Imunisasi

8. Pemberian identitas
9. Anamnesis dan pemeriksaan fisik

10. Pencegahan infeksi

11. Penilaian bayi baru lahir

12. Pencegahan kehilangan panas

13. Asuhan tali pusat

14. Inisiasi menyusu dini (IMD)

15. Pemeriksaan bayi baru lahir

2. Apa yang dapat dijadikan indikator penilaian karakteristik bayi, bahwa bayi dalam
kondisi baik atau tidak?

Umumnya penilaian bayi sehat dilihat dari berat badannya. Namun, kenaikan berat badan pada
bayi bukanlah satu-satunya patokan dari kondisi bayi sehat. Ada beberapa tanda lain yang
penting Anda kenali sebagai ciri bayi sehat.

Bayi yang gemuk memang tampak menggemaskan, dan sering menjadi patokan bayi sehat,
padahal belum tentu. Kondisi bayi sehat bisa diukur dari berbagai macam hal. Mulai dari
kenaikan berat badan bayi, hingga kemampuan sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.
Untuk menentukan apakah bayi dalam keadaan yang sehat, kondisi bayi perlu diperhatikan dari
berbagai sisi yaitu:

1. Mengalami kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan memang menjadi pertanda bayi tumbuh sehat. Secara bertahap, berat
badan bayi akan terus bertambah seiring dengan pertambahan usia. Anda harus rutin
memeriksakan kesehatan ke dokter guna mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya
dengan baik, termasuk informasi kenaikan berat badannya. Sejak dilahirkan hingga berusia 6
bulan, kenaikan berat badan bayi yang diharapkan berkisar 150-200 gram per minggu, dan 85-
140 gram per minggu untuk bayi usia 6-12 bulan.
2. Tenang saat berada di dekat orangtua

Intensitas menangis bayi baru lahir terbilang sering, karena menangis merupakan salah satu cara
komunikasi paling mudah bagi bayi. Saat bayi menangis, berikan sentuhan lembut dan ajak bayi
untuk berbicara layaknya saat masih berada di dalam kandungan. Hal ini dapat membuat bayi
merasa lebih tenang karena mengetahui ada Anda di sampingnya. Sikap bayi yang mulai tenang
saat berada di dekat Anda, juga bisa menjadi pertanda bahwa bayi sehat karena perkembangan
emosionalnya berkembang dengan baik.

3. Tertarik dengan dunia sekelilingnya

Saat bayi baru lahir, setidaknya 16 jam waktunya hanya dihabiskan untuk tidur dan 2 jam sekali
untuk menyusu. Kebiasaan ini akan berubah seiring bertambahnya usia. Saat memasuki usia 1
bulan, bayi sudah mulai sering terbangun dan mulai tertarik dengan apa yang ada di sekitarnya.
Ia akan terlihat diam dan mulai memperhatikan wajah ataupun benda yang sedang Anda pegang.
Sebenarnya bayi sedang mencoba untuk mengenal dunia baru dan mencerna informasi baru yang
dilihatnya. Ketertarikan bayi ini terjadi saat otot matanya mulai dapat terkontrol dan melihat
sesuatu dengan lebih jelas.

4. Menyimak suara yang didengar

Sebenarnya bayi sehat sudah bisa mendengar sejak lahir, namun butuh beberapa minggu baginya
untuk menyaring suara yang didengarnya. Saat pendengarannya sudah mulai berkembang, bayi
akan mulai memilih mana suara yang menarik perhatiannya dan tidak. Suara kakak atau ayah
yang tertawa riang dan suara musik, kemungkinan suara yang dapat menarik perhatian bayi. Jika
Anda melihat bayi bereaksi terhadap suara tertentu dan mencari sumber suaranya, ini pertanda
bahwa pendengarannya bekerja dengan baik.

5. Bisa berinteraksi dengan orang lain

Bayi usia 1 bulan, sudah bisa melakukan kontak mata dengan orang lain, termasuk meniru
beberapa gerakan yang Anda lakukan. Kemampuan bayi sehat ini akan terus berkembang.
Kemudian pada bayi usia 2 bulan, ia mulai tersenyum saat diajak berbicara atau bercanda. Pada
usia 4 bulan, perkembangan bayi sudah sampai tahap merespons dengan ekspresi tertawa. Lalu
ketika ia menginjak 7 bulan, Anda akan mendapati Si Kecil sudah bisa berinteraksi dengan bayi
lain, seperti merebut sesuatu yang dipegang atau meniru suara bayi lainnya. Semua interaksi
yang dilakukan bayi tersebut merupakan tanda bayi sehat dan sudah lebih mengenal akan kondisi
lingkungan sekitarnya.

6. Bayi dapat menahan berat badannya sendiri

Pada usia 1 bulan, umumnya bayi sehat sudah bisa menahan kepalanya sendiri meski hanya
sebentar. Lalu bayi usia 3 bulan, kemampuan mengangkat kepala akan semakin berkembang.
Saat ini sudah bisa dilakukan, otot-otot bayi sebenarnya sedang mengalami peregangan untuk
berkembang. Tahap ini merupakan tahap perkembangan bayi sebelum bisa tengkurap, berguling,
duduk dan juga berdiri.

Bayi sehat cenderung memiliki tahap pertumbuhan yang terus berkembang seiring dengan
pertambahan usia. Anda sebagai orangtua harus mendukung tahap tumbuh kembangnya dengan
nutrisi dan stimulasi untuk menjaga kesehatan bayi. Bila perlu konsultasikan pada dokter anak
untuk memantau tumbuh kembang bayi sehat.

 Sebelum bayi lahir

1. apakah kehamilan cukup bulan?

2. apakah air ketuban jernih, tidak bercampur dengan mekonium?

 Segera setelah bayi lahir

1. apakah bayi menangis atau bernapas/ megap megap?

2. apakah tonus bayi baik/ bayi bergerak aktif?

3. Jelaskan mekanisme pelepasan panas pada bayi baru lahir?


Mekanisme Pelepasan Panas Pada Bayi Baru Lahir:
 BBL dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut:
a. Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Hal ini merupakan jalan utama bayi kehilangan
panas. Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan
atau terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme
konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.
Contoh:
 Menimbang bayi tanpa alas timbangan
 Tangan penolong yang dingin saat memegang BBL
 Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL
c. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin
akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika ada aliran
udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin
ruangan.

Contoh:

 Membiarkan atau menempatkan BBL didekat jendala


 Me,biarkan BBL di ruangan yuang terpasang kipas angin
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-
benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi dapat kehilangan
panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi
(walaupun tidak bersentuhan secara langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar
tubuhnya di ke llingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2 objek yang
mempunyai suhu berbeda) contoh:
 BBL di biarkan dalam ruangan ber AC
 BB di biarkan dalam keadaan telanjang

4. Buatlah skema bagan patofisiologis terjadinya hipoglikemi pada bayi baru lahir?

skema patofisiologi hipoglikemia pada bayi baru lahir.


BBLR Riwayat ibu DM

⬇ ⬇

cadangan glukosa rendah transfer glukosa berberlebihan

⬇ ⬇

hipoglikemia insulin meningkat pada janin

saat lahir jalur plasenta putus transfer glukosa berhenti

respon insulin masih tinggi ( transient hiperinsulinism)

hipoglikemia

Anda mungkin juga menyukai