NIM : 20191002091
Matakuliah : Pancasila
Lahirnya ideologi bangsa Indonesia diawali dengan adanya naluri nasionalisme yang
menjadi awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Di dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia
sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa yang bertujuan agar bangsa Indonesia
bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Gerakan nasional lainnya lahirnya
Soempah Pemoeda, 28 Oktober 1928 merupakan momen-momen perumusan diri bagi bangsa
Indonesia.
Dalam perumusan Pancasila ada empat tokoh yang diberikan kesempatan untuk
menyampaiakn pendapat dan usulan tentang Dasar Negara yaitu: Mr. Moh Yamin, Ir
Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo dan Mr. Soepomo. Keempat tokoh tersebut memiliki
perbedaan dalam menyampaikan pendapat, namun tidak mengurangi semangat persatuan dan
kesatuam demi mewujudkan Indonesia merdeka. Hal ini mencerminkan bahwa kita harus
memiliki sikap saling menghargai dan toleransi. Setelah persidangan pertama berakhir
kemudian BPUPKI membentuk panita perumusan dasar negara yang disebut Panitia
Sembilan. Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan
para anggota BPUPKI. Dalam sidang itu berhasil merumumskan calon Mukadimah Hukum
Dasar, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta atau Jakarta Charter”.
Piagam Jakarta merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada pembukaan
UUD 1945 di alinea ke-4 terdapat rumusan Pancasila.
Mereka semua keberatan dan mengemukakan pendapat tentang sila pertama pada rancangan
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk- pemeluknya”, setelah itu pada tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang
PPKI yang pertama Hatta mengusulkan mengubah sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4
orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan
Teuku M. Hasan. Mereka semua menyetujui perubahan tersebut demi persatuan dan kesatuan
bangsa. Dan akhirnya sidang PPKI yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila pun
ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
Pancasila sumber Sosiologis Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas
lebih dari 300 suku bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah
mempraktikan Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan
kenyataan- kenyataan (materil, formal, dan fungsional) yang ada dalam masyarakat
Indonesia. Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada
nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis (peraturan perundang-
undangan, yurisprudensi, dan traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat,
kesepakatan atau kesepahaman, dan konvensi.