Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari.
Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan
ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha
dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi
keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu
bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan
dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk
meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan
adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat
mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan
siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya
tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk
pengembangan usaha.

2.      Rumusan Masalah


1)      Bagaimana Mencapai Keunggulan Bersaing?
2)      Bagaimana Pengelolaan Usaha?
3)      Bagaimana Strategi Kewirausahaan?

3.      Tujuan dan Manfaat


1)      Untuk mengetahui bagaimana mencapai keunggulan bersaing.
2)      untuk mengetahui bagaimana pengelolaan usaha.
3)      Untuk mengetahui bagaimana strategi kewirausahaan. 
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Strategi Mencapai Keunggulan Bersaing


Strategi adalah suatu cara aksi yang menyelaraskan sumber-sumber dan komitmen
organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan bersaing atau kompetitif adalah suatu
manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa
yang dilihiat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat.

Faktor-faktor utama untuk mengimbangi daya saing pasar adalah sebagai berikut:
1.      ancaman pesaing baru, kuat atau lemah
2.      ancaman produk atau jasa distribusi, kuat atau lemah
3.      tingginya persaingan diantara produk-produk yang ada, kuat atau lemah
4.      kekuatan tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan produk, kuat atau lemah

1. Dasar Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing

Untuk mencapai keunggulan bersaing. Seorang wirausahawan haurs mampu mengenali


berbagai unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yaitu sebagai berikut :
1.      Harga atau nilai
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk atau jasa rendah biaya, sehingga
strategi dalam menetapkan harga tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk atau jasa para
pesaing. Pelanggan yang sensitif terhadap harga, biasanya dari selisih harga Rp. 1.000 saja
dengan produk atau jasa pesaing aakan menjadi pertimbangan dalam membeli produk yang labih
rendah harganya.
2.      Menyenangkan konsumen
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk atau jasa dapat bersaing dengan
kompetitor adalah diupayakan agar produk atauMenyenangkan dari berbagai aspek. Seperti
kualitas produk atau jasa yang bermutu dan memberi kepuasan misalnya pelayanan yang
memuaskan, komunikasi memuaskan, dan tanpa komplain atau setidak-tidaknya bila di komplain
segera ditanggapi atau tidak ditunda-tunda.
3.      Pengalaman Konsumen
Pengelaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan dialami oleh seorang konsumen
umumnya akan memjadi catatan penting sering kali melekat seumur hidup.
Pengalaman yang baik akan dikenal sepanjang masa bahkan akan sering dutularkan kepada
konsumen. Demikian pengalaman akan cepat menyebar dari mulut ke mulut baik kepada sahabat
maupun tetangga dekat.
4.       Atribut produk yang dapat dicatat
Manfaat dari catatan atribut produk atau jasa adalah agar produk atau jasa dapat ditingkatkan
dari atribut yang sudah ada sebelmya.
Dengan demikian, baik konsumen atau pelayan kita mampu mengenali seluruh atribut
produk atau jasa kita, sehingga tidak ada dirahasiakan agar konsumen tidak merasa ditipu.

2. Mempertahankan Keunggulan Bersaing

Mempertahankan keunggulan bersaing adalah cara yang harus dikejar atau diupayakan oleh
setiap pengusaha. Jika suatu produk pada posisi mengalami penurunan, maka harus diupayakan
untuk dapat posisi naik kembali walaupun keunggulan bersaing tidak selalu dapat dipertahankan
dalam jangka yang lama. Sebab, selalu ada inovasi dan kreativitas terhadap setiap produk atau
jasa.   
Hal yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha adalah bagaimana menyusun strategi
untuk mengembalikan atau memperpanjang keunggulannya apabila suatu produk atau jasa kita
mengalami penurunan.

3. Analisis produk atau jasa pesaing

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausaha dalam menganalisis
produk atau jasa pesaing, yaitu sebgai berikut;
1.      Siapakah para pesaing baru terkini yang ikut berspekulasi?
2.      Sumber-sumber daya apakah yang mereka kendalikan?
3.      Apakah kekuatan dan kelemahan mereka?
4.     Bagaimanakah mereka akan merespon pada keputusan berspekuasi baru untuk masuk
industri?
5.      Bagaimanakah merespon berbagai spekulasi baru?
6.      Siapa lagi yang mampu mengobserpasi dan mengeksploitasi peluang yang sama
7.      Apakah ada cara untuk boleh memilih potensi-potensi atau pesaing aktual sebenarnya
dengan bentuk aliansi, penggabungan atau persekutuan ?
Ketujuh pertanyaan tersebut sebaiknya dijawab oleh seorang pengusaha agar dapat
menentukan apakah produk atau jasa bersaing dapat dikenali, sehingga strategi kita dalam
memenangkan pesaing dapat tercapai.

4. Syarat-syarat strategis mencapai keunggulan bersaing

Syarat-syarat strategis untuk mencapai keunggulan bersaing yang meliputi berikut ini;
1.      Strategi produk
Berkaitan dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai dari nama, kualitas, manfaat,
spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus, dan atribut produk lainnnya. Intinya produk adalah sesuatu
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan tepat dengan jangka panjang
baik produk yang berupa fisik maupun jasa.
2.      Strategi harga
Harga adalah sejumlah nilai yang dapat diukur dengan uang yang harus dibayar oleh
konsumen untuk membeli atau menikmati produk atau jasa tersebut. Laku tidaknya produk
sengat ditentukan oleh harga. Konsumen yang sensitif terhadap harga akan cendrung memilih
harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan produk atau jasa sejenis yang akan dibelinya.
3.      Strategi tempat dan distribusi
Strategi tempat dan distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya
sampai ke tangan konsumen akhir secara efisien dan efektif. Strategi ini penting dan harus
mempertimbangkan bagaimana perusahaan dapat melayani konsumen tepat waktu, tepat jumlah
dan tepat sasaran. Ketidaktepatan waktu dapat mengakibatkan pelanggan beralih ke perusahaan
pesaing. Untuk itu perusahaaan harus mampu menetapkan strategi distribusi yang tepat agar
tidak diserobot oleh pesaing.
4.      Strategi promosi
Strategi promosi  mencakup usaha mempromosikan selurh produk/jasa yang dimilikinya,
baik secara langsung maupun tidak langsug. Perusahaan harus memilih sasaran tepat, sehingga
efisiensi dan efektivitas dapat tercapai. Sarana promosi yang bisa dipakai antara lain; periklanan,
promosi penjualan, publikasi, dan penjualan secara personal.

B.     Pengelolaan Usaha Dan Strategi Kewirausahaan


1.      Pengelolaan Keuangan
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolahan keuangan, yaitu; (a) aspek
sumber dana: (b) aspek rencana dan penggunaan dana; (c) aspek pengawasan atau
pengendalian keuangan.
a.      Sumber-Sumber Keuangan Perusahaan
Ditinjau dari asalnya sumber dana perusahaan dapat dibagi dua golongan yaitu sebagai
berikut;
1)      Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal
Pengunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia
diperusahaan. Karena sumber dana intern biasanya sangat terbatas, maka dalam
penggunaannya harus diperhatikan tentang Opportunity cost, yaitu peluang yang hilang
akibat penggunaan yang lain atau penerimaan yang seharusnya diterima, tetapi hilang
akibat penggunaan sumber – sumber tersebut dalam operasi perusahaan.
2)      Dana yang berasal dari luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan ekstrem
  Dana dari pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya permisahaan
yang tegas antara dana milik pribadi (prive) atau pembelanjaan sendiri (misalnya
saham) dan dana milik perusahaan.
  Dana yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka panjang atau jangka pendek
disebut pembelanjaan asing. Sumber dana ekstrem di antaranya kredit jangka pendek
(kredit rekening Koran, kredit belening wesel, kredit penjual/pembeli, dan aksep)
dan kredit jangka panjang seperti hipotek, obligasi, pembeli dan aksep.
  Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
  Dana dari teman atau keluarga yang ingin menginvestasikan modal.
  Dana ventura, dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan modalnya pada
perusahaan kecil yang berpotensi.

b.      Perencanaan Keuangan dan Penggunaan Dana


Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya:
1)      Biaya awal
2)      Proyeksi/rancangan neraca pendapatan (income statment)
3)      Analisis peluang pokok
       Biaya awal adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal
perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi :
1)      Biaya awal yang tidak terduga
2)      Biaya administrasi
3)      Biaya sewa bangunan
4)      Biaya asuransi
5)      Biaya tambahan atau biaya secara umum

2.      Strategi Pemasaran


a. Penelitian dan Pengembangan Pasar (probe)
            Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama kegiatan pemasaran adalah
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimanana daya
belinya, dimana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Strategi dibangun
dengan enam pondasi sebagai berikut :
1)      Berorientasi pada Konsumen
            Usaha baru yang berhasil pada umunya memasukan perhatian pada
pengembangan sikap yang berorientasi kepada kepuasan. Dalam pemasaran
orientasi itu sudah tentu kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip pokok
sbb :
1. Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin
kekurangan tersebut.
2. Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memasukan
3. Mintalah umpan balik dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang
harus diberikan kepada pelanggan
4. Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
5. Izinkan manajer untuk menuunggu pelanggan temporer.
6. Hati – hati dalm memilih seorang yang kan brhubungan dengan pelanggan.
7. Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasimengarah pada
pelanggan.
8. Berikat inisiatif kepada karyawan yang betu – betul memberikan pelayanan
istimewa kepada pelanggan.
2)      Kualitas
            Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan
untuk memerhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Ada lima macam
komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan yaitu sbb :
1. Ketepatan yaitu rata-rata kelalaian atau pengabaian
2. Daya tahan, yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipaki/bertahan.
3. Mudah digunakan, yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk
digunakan.
4. Nama merek yang terkenal dan dipercaya
5. Harga yang relative mudah.
Dalam bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan
yang mencerminkan beberapa karakteristik sbb :
1. Jelas atau nyata yaitu jelas ada fasilats ada peralatan, ada orang yang
melayaninya.
2. Ketepatan, yaitu memenuhi apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang
dilakukan dengan tepat jani dan tepat pelayan.
3. Ketanggapan, tanggap terhadap keinginan pelanggan
4. Terjamin dan penuh empati yaitu menimbulkan sikap yang menyenangkan.
Denga kata lain pelayan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat dan nikmat.Artinya
dapat menibulkan rasa aman dan senang.
3)      Kesengan
Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan maka harus
diperhatikan hal hal berikut.
1. Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
2. Berikan kemudahan- kemudahan kepada pelanggan
3. Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan
4. Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit
5. Latihlah karyawan agar dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat,
sopan.
6. Tentukan barang perlu diantar atau tidak

4)      Inovasi
Inovasi merupakn kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar
yang sangat cepat dan opersaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus
menerus. Inovasi yang terus menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha
dlam meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal
dalm bentuk produk baru, perbedaan teknik, dan pendekatan baru dlam
memperkenalkannya..

5)      Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dlam persaingan. Dengan kecepatan
berarti mengurangi biaya, meningkatkan kuallitas dan memenuhi pasar.
Agar dapat bersaing perusahaan dapat memperhatikan hal hal berikut.
1. Perbaharui keseluruhan proses agar lebih cepat
2. Ciptakan fungsi silang dari tim kerja, berikan kekuatan untuk memecahkan
persoalan.
3. Arahkan tujuan yang agresif sehingga dapat menurangi waktu dan
memperpendek jadwal
4. Tanamkan budaya cepat
5. Gunakan teknologi yang mempercepat proses
6)      Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk
mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru dalah dengan menyajikan
pelayanan yang lebih baik dan tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara
menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan hal hal berikut :
1. dengarkan dan perhatikan pelanggan
2. Tetapkan pelayanan yang terbaik
3. Tetapkan ukuran dan kinerja standar
4. Berikan pelindungan hak-hak standar
5. Latih karyawan cara memberikan pelayanan istimewa
6. Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik
7. Berikan hadiah bagi pelayanan terbaik

3. Produk
a. Tahap Pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemasaran.
Namun demikian, dalam tahap pengembangan produk ini sering Menimbulkan resiko
yang besar dan hampir 80% produk gagal zimmer. .
ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal:
1. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar;
2. Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar
3. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam memperkenalkan
produk-produk barunya;
4. Wirausaha gagal untuk menyesesuaikan strategi produknya ketika ada  perubahan;
dan
5. Perusahaan kekurangan dan yang memadaidan kurang komitmen terhadap produk
baru.
Menurut zimmer (1997:125), untuk  meminimalisasirisiko yang timbul dalam
memperkenalkan produk dan jasa baru pemilik perusahaan kecil hendaknya
mempertimbangkan aturan-aturan dalam pengembangan produk sebagai berikut.
a. Simplicity  (sederhana). Produk-produk harus pamilier (user-friendly) . yaitu
mudah dikenal dan digunakan oleh kosumen. Misalnya . alat elektronik yang
mudah dihidupkan oleh remot kontrol atau alat-alat otomatis.
b. Integrity (interitas). Desain produk  harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai
c. Humanfocus (pokuskan pada orangnya). Memperhatikan pranan komplement er 
pemakai akhir untuk mendesain integritas. Keberhasilan suatu produk adalah
produk yang memperhatikan pemakianya secara ekonomis.
d. Sinergy (berdaya juang). Desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara
pengalaman, pengetahuan,kecakapan dari suatu tim profesional.
e. Creativity (kreatifitas).keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif
dari banyak orang. Manajer perusahaan kecil harus mendorong perkembangan
lingkungan kreatif.
f. Risk (resiko) produk yang baik ditunjukan oleh produk yang eksis sampai batas
akhir.
Banyak  cara untuk merekayasa produk barang dan jasa diminati oleh konsumen, di
antaranya:
1. Jenis-jenisnya di perbaharui
2. Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan
3. Model dan desainnya bemacam-macam dan dibedakan.
4. Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga
lebih menarik.
Barang-barang yang menarik keinginan konsumen dan laku di pasar dikarenakan
jenisnya direkayasa, misalnya mobil, motor, elektronik, komputer, kosmetik, dan
peralatan rumah tangga lainnya. Produk elektronik dan kendaraan bermotor buatan
Jepang yang setiap saat mengalami perubahan bentuk, jenis, tambahan merek,dan tipe
lainnya sangat mendomenasi pasar di beberapa negara Asia, Eropa, dan Amerika.melalui
perubahan bentuk (body), aksesoris barang-barang tersebut sangat menarik minat
konsumen. Produk-produk tersebut mampu mempersepsi konsumen seolah-olah produk
yang dihasilkannya berbeda dan baru. Kemamapuan untuk “cerate new end different”
telah  memberikan nilai tambah baru dan kekuatan baru dalam persaingan. Produk
kendaraan merek-merek terkenal. Seperti Kijang, Suzuki, Mitsubishi, Daihatshu, dan
lain-lain bersaing untuk merebut pasar dengan cara mengubah-ubah desain produk dan
sangat memikat para pembelinya akan tetapi, tidak sedikit juga produk yang tidak begitu
banyak mengalami perubahan desain, tetapi justru pada kualitas. Misalnya, mobil
Mercedes buatan Eropa yang tetap digemari dan laku. Meskipun dengan harga jual yang
tinggi. Mobil-mobil tersebut tetap mengutamakan bentuk, kenyamanan, dan daya tahan.
b.      Tahap Pengenalan
Pada tahap ini, produk baru diperkenalkan konsumen potensial. Karena masih
kurang diterima di pasar maka produk baru harus mencoba menerobos Pasar yang sudah
ada dan bersaing dengan produk yang sudah ada. Untuk memperkenalkan produk ini,
promosi, dan periklanan, agar produk ini dikenal oleh konsumen. Kerena biaya
pemasaran produk pada tahap ini relatif besar maka pada tahap ini keuntungan biasanya
negatif.
c.         Tahap Pertumbuhan Penjualan
Setelah barang dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut mulai masuk dan
diterima oleh konsumen atau disebut tahap pertumbuhan penjualan. Konsumen mulai
membandingkan produk dalam yang cukup besar, sehingga volume penjualan meningkat
dan begitu pula keuntungan. Jika barang baru ini gagal menembus konsumen pada tahap
perkenalan dan pertumbuahan, maka barang tidak akan laku terjual.
d.        Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat dan fropit margin
mencapai puncaknya, masuknya produk pesaing sudah barang tentu menyebabkan
menunnya hasil penjualan.

e.         Tahap Kejenuhan


Pada tahap ini, penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai jenuh
terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap inilah inovasi produk harus dimulai.
f.         Tahap penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir daur hidup produk. Hasil penjualan produk
secara terus menerus mulai menurun. Produk-produk lama mulai diobral dan cuci
gudang,otomatis profit margin juga turun secara derastis. Apabila produk mencapai
tahapan penurunan, tidak berarti merupakan tahap kegagalan karena setiap produk yang
telah populer akan selalu diperbaiki kembali. Namun demikian, tidak ada satupun
perusahaan yang dapat mempertahankan posisi volume penjualan tanpa adanya inovasi
dan perubahan produk. Hasil-hasil inovasi dalam bentuk kreasi-kreasi produk secara
terus-menerus akan memberi kepuasan kepada konsumen.
4.  Tempat
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baik, dapat dilakukan
dengan jalan sebagai berikut.
a. Perbanyak saluran distrubusi, misalkan langsung ke konsumen atau tidak langsung,
yaitu memulai para agen.
b. Perluas sigmentasi atau cakupannya, misal sigmen lokal, regional,nasional,dan
internasional.
c. Tata layout usahannya, misalnanya tata etalase dan posisinya.
d. Gunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
e. Mengubah-ubah persedian dari gudang yang satu ke gudang/tempat lain. Hal ini
penting untuk mengendalikan persedian dan penawaran.
Ada dua saluran distribusi yang masing-masing sangatlah berbeda, yaitu saluran
distribusi untuk barang industri dan saluran distribusi untuk barang konsumsi. Saluran
distribusi untuk barang-barang konsumsi memiliki empat saluran distribusi, yaitu dari
pabrik; 1 ke konsumen . 2 ke pedagang kecil lalu ke konsumen. 3 ke pedagang besar
grosir lau ke konsumen. 4 ke pedagang besar lalu ke pedagang besar ke pedagang
kecil/eceran reatiler dan konsumen.
Sedangkan untuk barang-barang industri, pada umumnya hanya ada dua saluran,
yaitu 1 dari pabrik ke industri pemakai . 2  dari pabrik ke pedagang besar grosir, lalu ke
industri pemakai.
5.      Harga(Price)

       Harga yang tapat adalah harga yang terjangkau dan harga yang paling efisien bagi
konsumen. Wirausaha bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan
kreatifitasnya. Menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak pilihan tidak saja
berdasarkan intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdaskan informasi, fakta, dan analisis di
lapangan.
Wirausaha harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan harga.
Fakto-faktor yang harus dipertimbangkan, di antaranya adalah:
a.       Biaya barang dan jasa:
b.      Permintaan dan penawaran pasar;
c.       Antisipasi volume penjualan produk dan jasa;
d.      Harga pesaing;
e.       Kondisi ekonomi;
f.       Lokasi usaha;
g.      Faktor psikologis pelanggan;
h.      Bunga kredit dan bentuk kredit.

a.        Strategi Pemasaran : Bagi Usaha Baru


Untuk memantapkan persaingannya, usaha baru dapat menggunakan beberapa stratei
marketing sebagai berikut .

1.      Penetrasi Pasar (market penetration)


Yaitu strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah penjualan barang-barang
dan jasa-jasa yang sudah ada dengan memperbesar usaha – usaha penjualan dan
perikanan. Misalnya usaha-usaha promosi dan perikanan yang gencar yang
dilakukan produk-produk jamu, perusahaan rokok, produk makanan dan minuman,
hasilnya telah mendongkrak hasil penjualan tinggi.
2.      Pengembangan Pasar (marketing development)
Yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk
barang dan jasa yang ada kepada pasar baru. Pada strategi ini, diperluas bukan hanya
usaha – usaha penjualan atau promosinya yang gencar, tetapi usaha m encari pasar
barunya yang lebih gencar. Misalnya, Produk- produk Amway yang dipasarkan
melalui usaha-usaha multilevel marketing. 
3.      Pengembangan Produk (Product development)
      Yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk
dan jasa baru kepada pasar yang sudah ada. Produk-produk itu mungkin merupakan
modifikasi dari prouk yang sudah ada. Misalnya, Produk produk pakaian wanita dan
anak-anak, mobil, computer dan elektronik.
4.      Segmentasi pasar (Market segmentation)
Yaitu merupakan strategi pemasaran yang sangat terkenal bagi usaha yang
baru. Pada strategi ini, prouk dipasarkan berdasarkan segmentasinya. Misalnya,
segmentasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sifat
masyrakat.
b.   Teknik Penentuan Harga : Untuk Produk Baru
Sangatlah berbahaya jika penentuan harga produk baru tidak hati-hati. Bila
harga terlalu tinggi maka akan menimbulkan kekurangan dalam volume penjulan.
Sebaliknya, bila harga terlalu rendah maka biaya tidak akan tertutupi oleh hasil
penjualan. Oleh sebab itu, dalam menetpkan harga bagi produk baru, wirausaha
hendaknya mencoba memuaskan tiga objek, yaitu sbb :
1. Hasil produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial, tidak peduli berapa
banyaknya.
2. Pelihara pangsa pasar yang diakibatkan oleh tumbuhnya persaingan . Jika produk
baru berhasil, maka pesaing akan masuk kepasar, dan perusahaan kecil harus
memperluas atau sedikit mempertahankan pangsa pasar.
3. Untuk memperoleh laba, perusahaan baru harus mempertahankan hasil
penjualannya diatas biaya produksi.
c.    Teknik Penentuan Harga : Untuk Barang Konsumsi
Untuk menentukan harga terhadap barang-barang yang diproduksi, suatu
perusahaan memiliki tiga pilihan harga :
1.         Harga diatas harga pasar untuk produk yang sama
2.         Harga dibawah harga pasar
3.         Harga pada harga pasar
Masing – masing pilihan tersebut tergantung pada jenis produk dan posisi
produk dipasar. Untuk memahami lebih lanjut, akan diuraikan sebagai berikut:
1. Strategi penetrasi harga ( price penentration), yaitu menetapkan harga dibawah
harga normal. Ini dilakukan bila suatu usaha baru memperkenalkan produk barunya
kepasar dimana terdapat penjual produk yang sama dan terdapat persaingan yang
tinggi.
2. Strategi harga skiming (skiming price), yaitu menetapkan harga diatas harga
normal. Strategi ini digunakn bila memperkenalkan produk baru pasar dimana
terdapat sedkit sekali atau tidak ada pesaing sama sekali.
3. Strategi “sleding down the demand curve” yaitu memperkenalkan produknya
dengan harga tinggi. Tujuan strategi ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing
melalui keunggulan teknologi.
4. Strategi “follow the leader pricing”. Strategi ini biasanya dilakukan oleh pedagang
kecil dengan mengamati berbagai kebijaksanaan harga pesaing dan harga individual
dengan menijau periklanannya.
C.    Strategi Kewirausahaan
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan
memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.
a.      Strategi bagi pemimpin pasar
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
1. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif yang bertujuan untuk menemukan
keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membngun hambatan masuk
kesegmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
2. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan.
b. Strategi bagi bukan pemimpin pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat, (bukan
pemimpin pasar) di pasar, memiliki strategi tertentu.
 Akan tetapi strategi ini bukan untuk bersaing denag pemimpin pasar. Strategi ini
dilakukan dengan cara:
1. Secara agresif mengunakan kompetensi terbaik untuk meraih peluang pasar,
sehingga tidak tertandingi oleh pesaing
2. Mengembangkan strategi sebagai pengikut. Dalam kondisi ekonomi yang baik,
perusahaan yang mengikuti strategi ini biasa berhasil
c. Strategi yang lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausahawan pada tahap pertumbuhan, diantaranya:
1. Pertahanan bersaing. Dalam hal ini pengembangn produk dan perluasan pelayanan
perusahaan harus selalu dinamis dan memosisikan perusahaan dalam keadaan kritis
2. Mencoba produk yang akan menjadi andalan utama yang baru (big hitter), dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Strategi adalah suatu cara aksi yang menyelaraskan sumber-
sumber dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan bersaing atau
kompetitif adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan
suatu produk atau jasa yang dilihiat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para
kompetitor terdekat. Untuk mencapai keunggulan dalam bersaing tentunya dengan meningkatkan
daya, inovasi, kreatif, dan produktivitas dengan teknis yang dimiliki sehingga bersaing baik
secara produk maupun harga. Selain itu juga dalam mewujudkan keunggulan dalam bersaing
perlunya dasar/pondasi, harus mempertahankan keunggulan, harus menganalisis produk pesaing,
serta harus mempunyai syarat strategi dalam mencapai keunggulan. Sedangkan dalam mengelola
usaha harus berdasarkan dua aspek, yaitu aspek simber dana dan aspek pemasarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi. 2014. Kewirausahaan, Bogor: Ghalia Indonesia
http://kamiluszaman.blogspot.co.id/2014/11/strategi-mencapai-keunggulan-bersaing.html.
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/01/pengelolaan-usaha-dan-strategi.html
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/01/pengelolaan-usaha-dan-strategi.html

Anda mungkin juga menyukai