BAB I. PENDAHULUAN
Hal.
1
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Hal.
3
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Bagi Siswa
1. Dari hasil penelitian ini siswa diharapkan memiliki kemampuan menulis
karangan dengan baik dan benar.
2. Memperbaiki belajar siswa yang diakibatkan oleh adanya kesalahan
praktek pembelajaran guru dalam proses pembelajaran;
Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan
berlandaskan kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang antara lain tercermin
pada:
1. Makin meningkatnya kemampuan profesional para gurunya;
2. Meningkatnya kualitas proses dan hasil belajar siswanya;
3. Meningkatnya hubungan kolegial yang sehat, yang pada
gilirannya dapat membawa dampak pula pada meningkatnya
kondusivitas iklim dan suasana kerja di sekolah.
Hal.
4
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Dalam proses karang – mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata,
kata – kata dirangkai menjadi sebuah kalimat membentuk paragraf, dan
paragraf – paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karanga. Sedangkan
karangan merupakan hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh
orang lain. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa mengarang
adalah kegiatan menulis yang tersusun dengan teratur dari kata, kalimat,
sampai paragraf yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh,
dengan maksud menceritakan kejadiaan atau peristiwa, mempercakapkan
sesuatu, dan tujuan lainya.
2.2.2.1 Kata
Hal.
6
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
2.2.2.2 Kalimat
Kalimat terbentuk dari gabungan anak kalimat, sedangkan
anak kalimat adalah gabungan dari ungkapan atau frase, dan
ungkapan itu sendiri merupakan rangkaina dari kata – kata .
Kalimat yang dipergunakan dalam karangan berupa kalimat yang
efektif yaitu kalimat yang benar dan jelas sehinga mudah dipahami
orang lain. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pandangan atau
pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau
pembaca. Suryamiharja et-al (1996 : 38), Mangemukakan bahwa :
Kaliamat efektif dalam bahasa tulis, haruslah memiliki unsur –
unsur : 1) dapat mewakili gagasan penulis, 2) sanggup menciptakan
gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca seperti yang
dipikirkan penulis.
Hal.
7
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
2.2.2.3 Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang
lebih tinggi atau lebih luas dari pada kalimat : paragraf merupakan
kimpulan kalimat yang berkaitan dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan, Berkaitan dengan paragraf akhadiah,
dkk (dalam Agus Suryamiharja, 1996 : 46), Menjelaskan bahwa
“dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung
oleh semua kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas
sampai kalimat penutup”. Fungsi dari paragraf dalam karangan
adalah :
1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide
keseluruhan karangan.
Hal.
8
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Hal.
9
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa
dalam proses belajarnya, c) media sebagai sumber belajar bagi siswa.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 1996 :
150), mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran,
sebagai berikut:
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.
Hal.
10
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
2.5 Ciri – ciri Gambar Yang Baik dan Peranannya Sebagai Media
Pengajar
Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar
adalah yang memiliki ciri – ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman
et-al (1991 : 219), yaitu :
1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.
Hal.
11
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Hal.
13
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Langkah-langkah perbaikannya:
Langkah I : Guru menentukan tujuan pembelajaran.
Langkah II : Menyiapkan bahan ajar.
Langkah III Merencanakan cara menyampaikan pembelajaran.
Langkah IV : Pengadaan Tanya jawab
Langkah V : Pemberian tugas “membuatkarangan dengan melihat
gambar yang terdapat di buku”
Langkah VI : Membacakan hasil karangan di depan kelas
Langkah V : Menanggapi hasil pekerjaan teman
2. Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
2. Menyusun scenario tindakan yang akan dilaksanakan.
3. Menyiapkan semua bahan yang diperlukan.
4. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung.
5. Menentukan cara mengobservasi dan menganalisis data yang akan
digunakan.
Hal.
14
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
4. Refleksi
Proses refleksi ini memgang peranan yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan suatu kegiatan perbaikan pembelajaran.
Dengan refleksi yang dapat dipercaya, akan menjadi masukan yang
sangat berharga dan akurat untuk menentukan langkah tindak lanjut.
Penjelasan guru pada saat menjelaskan materi membuat karangan
kurang dipahami oleh siswa Karena media gambar kurang
Hal.
15
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
1. Perencanaan
Kegiatan pada tahap perencanaan meliputi:
a. Guru menentukan tujuan pembelajaan yang akan disampaikan.
b. Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran.
c) Menyiapkan lembar observasi.
d) Membimbing membuat karangan
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan tugas adalah:
a. Kegiatan Awal (10 menit)
Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi sebelumnya
Siswa dan guru bertanya jawab tentang penulisan judul yang benar.
b.Kegiatan Inti (50 menit)
Hal.
16
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
4. Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat, jika
hasilnya tidak sesuai dengan tujuan perbaikan, maka dilakukan tindakan
selanjutnya, namun jika tujuan perbaikan pembelajaran tercapai kegiatan
ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Hal.
17
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
-----------------------------------------------------------------------------------------------
No. Aspek yang Diamati Komentar
-----------------------------------------------------------------------------------------------
1. Ukuran Baik
2. Kejelasan Kurang
3. Permainan warna (variasi warna) Kurang
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Hal.
19
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Tabel 2
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
pada Siklus II
NO NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
ULANGAN BELAJAR
HARIAN
1 MOLYONO 70 Tidak Tuntas
2 SIHAP NAIROSI 70 Tidak Tuntas
3 AHMAD SANUSI 80 Tuntas
4 GOSI MATDIYANTO 90 Tuntas
5 IMRON JAZULI 75 Tuntas
6 ARIFATIL JANNA 80 Tuntas
7 AMELIA ISNAINI 90 Tuntas
8 LAILATUL KOMARIA 100 Tuntas
9 ABDUL JALIL 75 Tuntas
10 DEDI ARIF SETIAWAN 90 Tuntas
11 SITI ALFIATUS ZAHRO 85 Tuntas
12 DIAN ANTIKA SARI 100 Tuntas
13 JOFI HAERUL UMAM 90 Tuntas
14 HASAN SAMSUL ARIFIN 85 Tuntas
15 MOH. BUDI CAHYONO 80 Tuntas
16 ARI SANDY 75 Tuntas
17 INA AMALIA 75 Tuntas
18 SAFITRI 90 Tuntas
19 MIYATI APRILIA 75 Tuntas
20 SITI SOLEHA 75 Tuntas
21 SITI MAYSAROH 85 Tuntas
22 MOCH. FIRMANSYAH 75 Tuntas
23 KHOFIFATIL JANNAH 90 Tuntas
Hal.
20
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
1. Ukuran Baik
2. Kejelasan Baik
3. Permainan warna (variasi warna) Baik
-----------------------------------------------------------------------------------------------
kualitas media gambar berseri yang dirancang guru masih kurang optimal.
Kekurangannya terutama ada pada tulisan yang kurang jelas, serta warna
gambar yang kurang kontras.
Atas dasar alasan tersebut di atas, secara reflektif peneliti
memutuskan untuk melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran siklus
2. Pada siklus 2 lebih menekankan pada kekurangan/kelemahan
diantaranya pada rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia
tentang menuls karangan dengan menggunakan gambar berseri yang lebih
menarik perhatian siswa. Adapun harapan dan target yang ingin dicapai
adalah baik jumlah siswa yang memperoleh nilai ulangan harian minimal
70 diupayakan meningkat lagi hingga mencapai minimal 85% dari jumlah
populasi seluruh siswa kelas IV di SDN I Sumberkolak , Situbondo.
peningkatan yang semula 25 % menjadi 90%. Selain itu juga karena media
yang digunakan menentukan serta seringnya tugas dan latihan.
Progress lain yang terjadi dalam pembelajaran pada siklus 2
adalah guru (dalam hal ini adalah peneliti sendiri) sudah dapat merancang
media gambar berseri dengan baik. Kekurangan pada aspek kejelasan
(tulisan dan warna gambar) sudah dapat tertutupi dalam pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2 ini..
Hal.
23
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dari pelaksanaan 2 siklus tindakan
perbaikan pembelajaran, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. Secara umum, hasil belajar siswa siswa dapat ditingkatkan melalui
penggunaan media pembelajaran;
b. Secara khusus, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui
penggunaan media gambar berseri.
V.2 Saran
Hal.
24
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. (1998). Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Chaer, Abdul. (2000). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Depdikbud
Suriamiharja Agus, M.Pd, dkk (1996 / 1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta :
Depdikbud
Universitas Terbuka.
Terbuka
Hal.
25
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Terbuka.
Hal.
26