Pencegahan Penyakit Paru Akibat Kerjajuli 06 PDF
Pencegahan Penyakit Paru Akibat Kerjajuli 06 PDF
Pendahuluan
Paru merupakan organ yang paling sering terganggu akibat pajanan di tempat
kerja. Dan gangguan tersebut dapat terjadi secara fisik, oleh karena pajanan
debu ataupun secara kimiawi , oleh pajanan bahan-bahan kimia yang ada di
tempat kerja 1.
Penyakit Paru Akibat kerja biasanya terjadi sebagai akibat kecelakaan. Dan
terjadinya penyakit paru tersebut terutama karena adanya reaksi iritasi jaringan
paru. Gejala-gejala yang ditemukan terutama disebabkan oleh inflamasi
mukosa saluran pernapasan. Hal tersebut pada umumnya disebabkan oleh
adanya pajanan dari lingkungan kerja dalam bentuk gas dan uap air. 3
Pada tulisan ini dibicarakan tentang pencegahan penyakit paru akibat kerja,
baik itu sebagai suatu kesatuan program dan atau sebagai bagian dari suatu
kegiatan pelayanan kesehatan kerja di tempat kerja.
Secara garis besar, pencegahan penyakit paru akibat kerja dapat dijabarkan
menjadi beberapa golongan, sesuai dengan sistematika teorinya, yaitu:
1
- Penyuluhan tentang Perilaku kesehatan di lingkungan kerja, Faktor bahaya
ditempat kerja, dan bagaimana melakukan Perilaku kerja yang baik
- Olah Raga, termasuk di dalamnya adalah olah raga senam kesegaran jasmani
- makan dengan Gizi seimbang
2
Pencegahan dan Penanggulangan PAK m
c
NAB
Promotif:
Promotif: Preventif:
Preventif: Kuratif : Rehabilitatif:
Rehabilitatif:
-Pemeriksaan -Pemeriksaan Pengobatan -Alat bantu dengar
kesehatan TK kesehatan TK - P3K -Protese
-Pembinaan -Imunisasi - Rawat jalan -Mutasi
-Gerakan O.R -APD - Rawat inap -Kompensasi
-Tdk merokok -Rotasi
-Gizi seimbang -Pengurangan
-Ergonomi waktu kerja
-Pengendalian
lingk.kerja
-Higiene sanitasi
Gambar 1. tahapan pelayanan komprehensif dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit Akibat
Kerja
a. Pengendalian teknik
Prinsip utama dalam pencegahan penyakit akibat kerja adalah dengan
melakukan pengendalian lingkungan kerja. Pengendalian ini dapat dilakukan
dengan mengontrol semua pajanan yang ada di lingkungan kerja. Dengan
lingkungan kerja yang terkendali, maka diharapkan pekerja tidak akan
mendapatkan pajanan yang akan menganggu kesehatannya.1
Cara yang sering dilakukan, misalnya menutup mesin penggiling tepung agar
debu tepung tidak keluar di lingkungan kerja, membuat sistim tertutup mesin
pembuat asbes, dan lain-lain
b. Pengendalian administrasi
Pada pengendalian administrasi dimaksudkan agar pekerja sesedikit mungkin
terpajan suatu zat, dengan cara menentukan lama kerja dan cara kerja sesuai
dengan peraturan dan undang-undang yang ada , serta membuat aturan-aturan
3
internal tempat kerja agarr pekerja berkurang pajanannya seklama bekerja di
lingkungan kerja.
Preventive services
Case
management
Screening
Diseasee
Prevention Disease Manage.
Tahap Low risk/no risk dilakukan pelayanan preventif, dimana hal tersebut
hampir sama dengan tingkatan health promotion. Tahap at risk dilakukan
pelayanan preventif juga, hal ini sama dengan tahap spesific protection. Tahap
early sign dan symptom dilakukan tindakan screening, ini sama dengan
tahapan early diagnosis and promt treatment, Tahap diseases dilakukan case
management , ini sama dengan tahapan disability limitation. Sedangkan tahap
diseases management dilakukan tindakan case management, ini sama dengan
tahapan rehabilitasi. Dengan mengetahui tahapan risiko/symptom dan penyakit
manajemen dapat membuat program untuk mencegah penyakit sesuai dengan
tahapannya. Dan tindakan pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin dengan
melaksanakan program tersebut secara terpadu antar displin dan antar
departemen.
4
Kesimpulan
Pencegahan penyakit paru akibat kerja secara sistematika teori dapat sesuai
dengan five level of prevention, pencegahan dan penanggulangan Penyakit
akibat kerja sesuai pelayanan komprehensif atau dengan pencegahan dalam
bidang kesehatan kerja. Semua pencegahan tersebut secara garis besarnya
sama , hanya penekanannya saja yang sedikit berbeda. Sebagai seorang
dokter kita dituntut untuk mengenal sistim pencegahan penyakit akibat kerja,
khususnya penyakit paru akibat kerja, sehingga dapat diantisipasi tahapan
penyakit yang lebih buruk dari sebelumnya.
Kepustakaan :
1. Mc Cunny Robert. A Practical Approach to occupational & Environmental Medicine.
Lippincott Williamas and Wilkins. Phi. USA. 2003 : 295-313
2. Hendrick, David.J. Occupational disorders of the lung: Rcognation, management and
prevention. Harcourt Publisher Limited: 517-33
3. La Dou, Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine . Mc Graw Hill
Companies. In. 2003: 300-44
4. Sulistomo, Astrid B. Diagnosis & Penilaian kecacatan bidang Penyakit Paru Akibat
kerja. Buku Pedoman : Diagnosis & Penilaian Kecacatan karena kecelakaan dan
Penyakit Akibat Kerja. Program Studi Kedokteran Kerja FKUI , Departemen Ilmu
Kedokteran Komunitas FKUI bekerjasama dengan PT Jamsostek . 2004
5. ILO . Occupational Lung Diseases in ILO Encyclopaedia, 2001
6. ILO . Personal protection in ILO Encyclopaedia, 2001