Anda di halaman 1dari 4

ACARA IV

REFLEKS

I. TUJUAN
Memahami pengertian refleks

II. HASIL PENGAMATAN

Nama Refleks Refleks Refleks Refleks Reflek


lutut lutut triseps biseps mengejap
Kanan Kiri Kiri Kanan mata

Nanda Ada Ada Ada Ada Ada


Maratus Ada Ada Ada Ada Ada
Rista Ada Ada Ada Ada Ada
Yanuarita Ada Ada Ada Ada Ada
Chusnul w. Ada Ada Ada Ada Ada
Asri Sapti N. Ada Ada Ada Ada Ada
Wasilah Ada Ada Ada Ada Ada

III. DISKSI DAN PEMBAHASAN


Refleks merupakan fenomena stimulus-respon yang dapat terjadi
tanpa disadari. Lengkungn refleks merupakan unit fungsional
tersederhana dari fungsi system nervosum. Lengkung refleks terdiri dari
beberapa komponen yaitu : reseptor (penerima ransang), neuron sensoris,
neuron motoris, dan efektor (otot). Jenis dan macam reseptor banyak
sekali sebagai contoh : pada kulit (panas, dingin, sentuh dan nyeri), pada
persendian (pacini), pada tendo (alat golgi) dan pada otot skelet (muscle
spindle).
Berdasarkan banyaknya sambungan sinapsis, maka dapat
dibedakan menjadi refleks monosinaptik, disinaptik dan polisinaptik.
Refleks monosinaptik jika hanya ada satu sambungan neuron, disinaptik
jika ada dua sambungan neuron dan polisinaptik jika terdiri lebih dari dua
sambungan neuron.
Berdasarkan daerah kerjanya dapat dibedakan menjadi refleks
somatic dan visceralis. Refleks somatic jika mengenai anggota badan dan
kulit. Refleks visceral jika mengenai oragan-organ tubuh bagian dalam.
Refleks somatic merupakan lengkung refleks monosinaptik yang berfungsi
untuk menghindar dari bahaya , misalnya terkena api. Sedangkan refleks
visceral biasanya merupakan lengkung refleks polisinaptik. Reflek
menghindar memiliki reseptor dan efektor pada tempat yang sama,
misalnya kehilangan keseimbangan.
Reseptor merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan
fisik atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus,
reseptor menghasilkan suatu potensial aksi yang akan diteruskan oleh jalur
aferen kepusat pengintegrasian refleks-refleks dasar, sedangkan bagian
otak yang lebih tinggi memproses refleks yang dipelajari.
Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa semua naracoba
mempunyai refleks pada lutut kanan, tumiy kiri, triseps kiri, biseps kanan
dan kornea mata. Refleks pada lutut terjadi didaerah ligamentum pattelae,
pada tumit kiri terjadi didaerah tendo Achilles. Refleks biseps dan triseps
merupakan suatu refleks sinaps dasar. Refleks ini juga merupakan refleks
polisinaptik yaitu refleks yang melibatkan banyak sinaps.
Refleks lutut yang terjadi didaerah ligamentum pattelae
merupakan refleks monosinaptik yitu refleks yang hanya melibatkan satu
sinaps. Sedangkan refleks tumit (didaerah tendo Achilles), refleks
mengejap dan refleks pada kornea mata merupakan refleks polisinaptik.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan :
1. refleks merupakan fenomena stimulus respons yang terjadi tanpa
disadari.
2. refleks dapat dibedakan menjadi:
 Refleks monosinaptik jika hanya ada satu sambungan
neuron.
 Refleks polisinaptik jika ada banyak sambungan neuron.
 Refleks disinaptik jika ada dua sambungan neuron.

V. TUGAS
Gambar jalan suatu refleks secara anatomis.
DAFTAR PUSTAKA

Guyton. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC

Margaret, Gillison. 1953. A Histologyof the Body Tissues. London: E S


Livingston Ltd
Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA Universitas Negeri
Malang

Rahayu, Tutiek. 2004. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Manusia dan Gizi.
Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai