Anda di halaman 1dari 4

Tugas Keperawatan Keluarga

Nama : Reza Pitaloka


NIM : 17111024110097
Semester : 6B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
1. Review mengenai 5 tugas keluarga dan fungsinya
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyia peran
dan tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan lakukan dengan
meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan
Kesehatan merupakan keburuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti karena
kesehatanlah seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung akan menjadi perhatian orang tua atau pengambil keputusan
dalam keluarga (suprajitno, 2004). Mengenal menurut Notoadmojo
(2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau
diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Dalam mengenal masalah ksehatan keluarga haruslah mampu
mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyao keputusan
untuk memutuskan tindakan yang tepat (Suprajitno, 2004). Friedman,
1998 menyatakan kontak keluarga dengan sistem akan melibatkan
kesehatan profesional ataupun praktisi lokal dan sangat bergantung
pada :
1) Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?
2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dihadapi salah satu anggota keluarga ?
3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan
terhadap salah satu anggota keluarganya ?
4) Apakah keluarga percaya pada petugas kesehatan ?
5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau
fasilitas kesehatan ?
c. Memberikan perawatan
Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran
atau tanggung jawabnya secara penuh. Pemberian perawatan secara
fisik merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga
(Friedman, 1998). Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga
memliki keterbatasan dalam mengatasi masalah keperawatan keluarga.
Dirumah keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan
pertolongan pertama. Untuk mengatasi dapat dikaji yaitu :
1) Apakah keluarga aktif dalam merawat ?
2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti mengenai
perawatan ?
3) Bagaimana sikap keluarga ? (Aktif mencari informasi tentang
perawatan )
d. Modifikasi lingkungan
1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar
lingkungan rumah
2) Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan
manfaatnya
3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan
rumah yang menunjang kesehatan.
e. Menggunakan pelayanan kesehatan
Menurut effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota
keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau
dukun. Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan
saranan pelayanan kesehatan perlu dikaji tentang :
1) Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat di
jangkau keluarga
2) Keuntungan dari adanya fasilitas ksehatan
3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
4) Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga

2. Dalil tentang usia memengaruhi dalam berkomunikasi


1. Dalam pandangan agama, urusan lisan yang tidak hanya menjadi
urusan akhlak sesama manusia semata, namun lebih dari itu. Ucapan
yang keluar dari lisan seseorang mencerminkan keimanan yang
mempunyai lisan itu sendiri. Mengenai urusan lisan, Rasulullah
mengingatkan umatnya dengan bersabda, “Barang siapa yang
beriman pada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik
atau diam.” (HR. Bukhari Muslim).
2. Meskipun orang tua mencela atau berkata buruk pada kita, hendaknya
kita selalu membalas dengan perkataan yang baik. Sebagaimana telah
diperintahkan oleh Allah
QS. Al Isra’ ayat 23

ُ‫ُدوا إِال إِيَّاه‬ ‫ُّك أَال َتعْ ُب‬


َ ‫ى َرب‬ َ ‫َو َق‬
‫ض‬
‫َك ْال ِك َب َر‬ ِ ‫َو ِب ْال َوالِدَ ي‬
َ ‫ْن إِحْ َسا ًنا إِمَّا َي ْبلُ َغنَّ ِع ْند‬
‫أَ َح ُد ُه َما أَ ْو ِكال ُه َما َفال َتقُ ْل َل ُه َما أُفٍّ َوال‬
‫َت ْن َهرْ ُه َما َوقُ ْل َل ُه َما َق ْوال َك ِريمًا‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik
kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya
atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
jangan engkau membentak keduanya dan ucapkanlah
kepada keduanya perktaan yang baik”.

Ibnu Katsir mengatakan, “Janganlah engkau memperdengarkan


pada keduanya kata-kata yang buruk. Bahkan jangan pula
mendengarkan kepada mereka kata ‘uf’ (menggerutu) padahal kata
tersebut adalah sepaling rendah dari kata-kata yang jelek.”

QS. Thaha ayat 43-44

‫ْاذهَبَا إِلَى فِرْ َع ْو َن إِنَّهُ طَ َغى‬


‫فَقُوال لَهُ قَ ْوال لَيِّنًا لَ َعلَّهُ يَتَ َذ َّك ُر أَ ْو يَ ْخ َشى‬
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun karena benar-benar dia telah
melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan
kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut”.

3. َ‫ كا َ َن إ ذاَ َت َك َل َم ِب َكلِ َم ٍة اَ عا َ د‬. ‫ أَ َن ال َن ِب َي ص م‬:ُ‫س َر ضِ َي ا هللُ َع ْنه‬ ٍ ‫َعنْ اَ َن‬


َ  َ‫ها َ َثال‬
‫ َواِذاَ اَ َتي َع َلي َق ْو ٍم َف َس َل َم َع َلي ِْه ْم َس َل َم َع َلي ِْه ْم‬. ‫ث َح َتي ُت ْف َه َم َع ْن ُه‬
) ‫َثالَ ثا ً ( ر وا ه ا لبنحا ر ي‬
Artinya: Anas ra berkata: Jika nabi saw mengatakan sesuatu, biasanya
mengulanginya tiga kali hingga benar-benar dapat dipahami. Dan apabila
mendatangi suatu kaum, biasanya mengucapkan salam kepada mereka,
sebanyak tiga kali.” (HR: Banhari)

Anda mungkin juga menyukai