Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah Diplomasi (C)

Dibentuknya Toyota Motor Manufactering Indonesia (TMMI)


Sebagai Bentuk Kerjasama Ekonomi antara Indonesia dengan
Jepang

Disusun Oleh:

Yustisia Novarinda (2018230011)

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL

2019
Pendahuluan
Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu melakukan kerja
sama dengan negara lain atau dapat disebut dengan kerjasama ekonomi
internasional. Suatu negara di dunia, walaupun sudah menjadi negara maju,
memiliki wilayah yang luas, dan sumber daya alamnya melimpah, negara
tersebut tidak akan pernah mampu hidup mandiri tanpa hubungan dengan
negara lain. Saat ini semakin modern kebudayaan manusia di sebuah
negara, justru semakin tinggi tingkat ketergantungannya terhadap negara
lain. Lalu apa sebenarnya arti ekonomi internasional itu? Kerjasama
ekonomi Internasional merupakan suatu kerja sama dalam bidang ekonomi
yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerjasama tersebut
dapat terjadi dengan melibatkan dua negara ataupun lebih. Tujuan dari
kerjasama ekonomi internasional adalah agar hubungan antar negara dapat
berjalan dengan harmonis, dan tiap negara yang terlibat dapat menikmati
keuntungannya.

Sama halnya dengan kerjasama ekonomi internasional, Diplomasi ekonomi


juga merupakan sebuah kebutuhan bagi suatu negara guna mencapai
kerjasama dengan negara lain. Namun dalam Diplomasi ekonomi sendiri
tidak hanya permasalahan ekonomi yang menjadi isu penting dalam
pembahasannya, namun isu politik serta lingkungan masuk ke dalamnya.
Banyak kasus menunjukkan, isu-isu politik menjadi penghambat hubungan
diplomasi ekonomi yang dimiliki negara. Dan sebaliknya, ada hubungan
ekonomi suatu negara dengan negara lain terbentuk secara efektif tanpa
mementingkan urusan politik dari masing-masing negara. Jika kemampuan
negara dan swasta dalam hubungan ekonomi/perdagangan internasional
semakin harmonis, akan berdampak positif terhadap efektivitas diplomasi
ekonomi yang dimiliki.

Ekonomi Indonesia saat ini perlu lebih serius memikirkan pentingnya


diplomasi ekonomi yang bersifat jangka panjang. Selama ini diplomasi
ekonomi Indonesia masih terdapat reaksi negatif dan adanya ketidak
merataan. Ketidakmampuan Indonesia dalam menghasilkan diplomasi
ekonomi yang baik, dan berjangka panjang hanya akan menghasilkan
output ekspor terbatas. Namun, jika Indonesia dapat mengoptimalkan
diplomasi ekonomi, hal tersebut akan memiliki dampak yang signifikan 1

1
bagi peningkatan kapasitas dan kapabilitas ekonomi nasional Indonesia
yang kini sedang berada di posisi terpuruk.

Jepang merupakan salah satu negara maju di kawasan Asia. Jepang tidak
kaya akan sumber daya alam, namun canggihnya teknologi dan unggulnya
sumber daya manusia yang dimiliki membuatnya mudah untuk menggaet
negara-negara tetangga untuk melengkapi kebutuhannya, termasuk
Indonesia. Kerjasama tersebut terjalin sejak tahun 1950-an, sehingga jika
dihitung hubungan kerjasama kedua negara ini sudah terjalin selama 60
tahun lamanya. Hubungan Indonesia dan Jepang terbentuk tentu saja karena
memiliki tujuan yang sama, yaitu supaya terciptanya negara yang maju dan
makmur. Indonesia dan Jepang memang saling ketergantungan. Seperti
yang kita ketahui, Jepang merupakan salah satu negara maju dan memiliki
pertumbuhan ekonomi negaranya yang terbilang cukup pesat. Teknologi
yang maju merupakan salah satu faktor pendukung terpilihnya Jepang
menjadi salah satu negara maju di dunia. Jepang lebih sering melakukan
ekspor yang cukup membantu perekonomian negaranya. Lalu banyaknya
negara yang melakukan investasi di Jepang mampu membantu
perekonomian Jepang semakin kuat. Jepang juga sangat baik dalam
mengelola sumber daya alam yang mereka miliki walaupun tidak banyak,
karena mampu mengelola sumber daya alam dengan baik, dengan begitu
Jepang dapat melakukan ekspor ke negara lain dan menjadi salah satu
negara maju di dunia.

Pembahasan
Kali ini saya ingin membahas mengenai Diplomasi Ekonomi Indonesia
dengan Jepang dalam bidang otomotif. Seperti yang kita ketahui Jepang
merupakan salah satu negara yang terkenal dengan perusahaan otomotifnya,
perusahaan-perusahaan tersebut sangat terkenal di dunia dan menjadi
produsen otomotif paling berpengaruh. Walaupun produsen otomotif tidak
hanya dari Jepang, tetapi produsen dari Jepang merupakan yang paling
memiliki daya minat tinggi dari masyarakat Internasional. Awal mula
masuknya produsen otomotif Jepang ke Indonesia yakni Toyota pada tahun
1970-an. Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia, dan
masuk ke dalam produsen otomotif Jepang yang paling diminati di
Indonesia. Saat ini Toyota sudah menjadi produsen mobil yang memiliki
fasilitas produksi di banyak negara, mulai dari Argentina, Brasil, Kanada,
China, Malaysia, Indonesia, bahkan hingga Afrika Selatan. Artinya dapat
dibuktikan bahwa pasar otomotif Jepang mampu menguasai bidang
otomotif dari berbagai negara di dunia ini. Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki minat tertinggi dalam bidang otomotif Jepang,
terlebih lagi saat ini. Hal ini dikarenakan produsen otomotif Jepang sangat
mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebudayaan, atau
pandangan masyarakat Indonesia sendiri. Jepang sangat pandai membaca
peluang, terutama di Indonesia. Jepang selalu membuat kendaraan yang
sesuai dengan karakter dan keinginan orang Indonesia yang membutuhkan
kendaraan lapang dan dapat banyak mengangkut penumpang. Lalu mobil-
mobil buatan Jepang lebih efisien, harga terjangkau, dan memiliki biaya
perawatan yang rendah. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa mobil-
mobil Eropa dan Amerika Serikat lambat berkembang di Indonesia. Mobil
buatan Jepang juga lebih irit dalam hal bahan bakar dibandingkan dengan
mobil buatan Amerika ataupun Eropa. Lalu mobil buatan Amerika dan
Eropa tidak cocok dengan ukuran badan orang Asia atau Indonesia, berbeda
dengan mobil buatan Jepang. Jepang juga pintar dalam melihat kelemahan-
kelemahan dari mobil Eropa dan Amerika, oleh sebab itu Jepang dapat
menjadikan mobil buatannya lebih unggul dari buatan negara yang lain

Latar Belakang

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah salah satu perusahaan


otomotif terbesar di Indonesia. Pada awalnya PT. Toyota Motor
Manufactering Indonesia adalah PT. Toyota-Astra Motor yang berdiri pada
tanggal 12 April 1971 hanya sebagai importer kendaraan Toyota namun
setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tahun 1988
Toyota Astra Motor yang 51% sahamnya dikuasai oleh PT. Astra
2
Internasional dan 49% dimiliki oleh Toyota Motor Corporation Jepang
melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain:3

1. PT. Multi Astra, yaitu sebuah pabrik perakitan yang didirikan pada
tahun 1973.
2. PT. Toyota Mobilindo, merupakan pabrik komponen body yang
didirikan pada tahun 1976.

3
3. PT. Toyota Engine Indonesia, yaitu pabrik mesin yang didirikan
pada tahun 1982.

Marger ketiga perusahaan ini kemudian disebut PT. Toyota Motor


Manufactering Indonesia. Merger ini dilakukan dengan tujuan untuk
menyatukan langkah efisiensi dalam menjawab tuntutan dan kualitas serta
menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif. Pada awalnya PT
Toyota Astra Motor resmi mendirikan Part Center, sebagai pusat suku
cadang Toyota di Indonesia. Sejak tahun itu sudah dikelola dengan sistem
komputerisasi dan dapat dihubungkan langsung dengan pusat suku cadang
Toyota di Haruhi, Jepang. Berikut ini sekilas catatan sejarah sejak berdiri
hingga tahun 2004 :

 Pada bulan April 1971, PT. Toyota Astra Motor didirikan sebagai
importer kendaraan Toyota di Indonesia.
 Dua tahun kemudian pada bulan April tahun 1973, didirikan PT.
Multi Astrasebagai pabrik perakitan (Assembly).
 Pada bulan Juni tahun 1977, PT. Toyota Astra Motor Meluncurkan
Kijanggenerasi pertama.(dengan penjualan sekitar 2000 unit/bulan).
 Pada bulan Oktober tahun 1979, pelucuran produk Toyota yang ke-
100.000.
 Dan pada bulan Juni 1981, peluncuran produk Toyota yang ke-
200.000.
 Pada bulan Januari 1982, PT. Toyota Astra Motor resmi mendirikan
Part Center, sebagai pusat suku cadang Toyota di Indonesia. Sejak
tahun itu sudah dikelola dengan sistem komputerisasi dan dapat
dihubungkan langsung dengan pusat suku cadang Toyota di Haruhi,
Jepang. Pada tahun yang samaresmi mendirikan PT. Toyota Engine
Indonesia yang merakit mesin-mesinToyota di Indonesia.
 Pada bulan Juni tahun 1984, peluncuran produk Toyota yang ke-
300.000.
 Pada bulan Februari tahun 1985, peluncuran produk kijang yang ke-
100.000.
 Pada bulan September tahun 986, meluncurkan produk kijang baru
dengan Full Pressed Body.
 Pada bulan November tahun 1987, PT. Toyota Astra Motor
melakukaneksport kijang ke beberapa negara Asia Pasific, dalam
bentuk CompletedBuilt Up (CBU) ataupun dalam bentuk Completed
Knock Down (CKD).
 Pada bulan Oktober 1989, Peluncuran Kijang yang ke-200.000 dan
produksi Toyota yang ke-500.000 di Indonesia.

Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan, PT.


TMMI akhirnya mengirim teknisi berbakatnya ke TMC (Toyota Motor
Corporation) Jepang untuk mengikuti pelatihan ICT(Intra-Company
Transfer), selama satu sampai dua tahun, disamping program jangka pendek
selama tiga sampai sepuluh bulan. Mengapa memilih Indonesia sebagai
salah satu pasar Toyota? Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa produsen
otomotif Jepang sangat mampu menciptakan produk yang sesuai dengan
kebudayaan, atau pandangan masyarakat Indonesia. Jepang sangat pandai
membaca peluang, terutama di Indonesia. Jepang selalu membuat
kendaraan yang sesuai dengan karakter dan keinginan orang Indonesia yang
membutuhkan kendaraan lapang dan dapat banyak mengangkut
penumpang. Lalu mobil-mobil buatan Jepang lebih efisien, harga
terjangkau, dan memiliki biaya perawatan yang rendah. Hal inilah yang
menjadi alasan mengapa mobil-mobil Eropa dan Amerika Serikat lambat
berkembang di Indonesia, itulah alasan mengapa Toyota mengembangkan
produknya di Indonesia.

Berkat adanya PT. TMMI di Indonesia tentunya membantu perekonomian


bagi Indonesia sendiri. PT. TMMI ini sendiri mampu mencetak kenaikan
ekspor model Completly Built-Up (CBU) sepanjang 2017 lalu sebesar
199.600 unit. Ini merupakan pencapaian volume tertinggi sejak kegiatan
ekspor Toyota Indonesia dimulai, hal ini berakibat terjadinya perekonomian
sejumlah negara tujuan ekspor menjadi membaik, peningkatan daya saing
perekonomian Indonesia melalui percepatan pembangunan infrastruktur,
dan kebijakan deregulasi, sangat berperan dalam capaian tersebut. Selain
dalam bentuk CBU, tahun 2017 TMMIN juga telah mengekspor 47.600 unit
kendaraan dalam bentuk terurai mesin utuh berbahan bakar bensin sebesar
123.200 unit.

Selain itu pada tanggal 08 Juli 2019 kemarin, Toyota akan berinvestasi ke
Indonesia sebesar Rp28,3 triliun untuk pengembangan mobil listrik di
Indonesia. Dari investasi tersebut, Toyota menambah target ekspor mobil
menjadi 217 ribu pada tahun ini. Adapun, negara tujuan ekspor seperti
negara-negara di Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, Australia, dan
beberapa negara Eropa. Peningkatan kerja sama dengan pemasok dalam
penggunaan komponen lokal juga akan terus ditingkatkan. Tahun lalu,
TMMIN berhasil mendorong suplier untuk menggunakan bahan baku non-
woven material (material untuk pelapis atap bagian dalam) dan resin
polyproylene impact copolymer (plastik) yang diproduksi perusahaan dalam
negeri. Tahun ini, TMMIN akan fokus pada upaya penggunaan beberapa
bahan baku lokal seperti aluminium dan baja yang bekerja sama dengan
beberapa perusahaan lokal negara. Meningkatkan penggunaan bahan baku
komponen dari produk lokal merupakan salah satu target perusahaan,
TMMIN tidak hanya meningkatkan penggunaan komponen lokal, tapi juga
bahan baku yang diproduksi di dalam negeri dan diharapkan dari tahun ke
tahun terus meningkat.

Penutup
Di era saat ini, banyak sekali masyarakat yang membutuhkan mobil pribadi,
terutama masyarakat Indonesia sendiri. Terdapat berbagai macam alasan
mengapa masyarakat membutuhkan kendaraan roda empat tersebut, dari
ingin menghindari panas atau hujan, sampai ingin terlihat keren oleh
banyak orang. Karena besarnya peminat produk otomotif dari Jepang, rata-
rata mobil yang ada di Indonesia saat ini berasal dari negara Sakura
tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya produsen otomotif dari
negara lain di Indonesia, hanya saja sama seperti yang sudah saya jelaskan
di atas, bahwa produk otomotif Jepang lebih diminati oleh khalayak luas.
Banyaknya pertanyaan kenapa Indonesia tidak membuat perusahaan mobil
sendiri, kenapa masih mengandalkan produk Jepang?

Yang pertama adalah sumber daya manusia yang masih kurang. Sumber
daya manusia merupakan hal yang dibutuhkan dalam membangun
perusahaan mobil, walaupun merakit atau membuat mobilnya sendiri
menggunakan robot atau mesin. Tentunya untuk membangun perusahaan
mobil membutuhkan SDM yang berkualitas, berpengetahuan, dan
berwawasan.

Kedua, dana yang tidak sedikit. Perekonomian Indonesia belum dapat bisa
dikatakan mampu untuk membangun sebuah perusahaan mobil. Apalagi
membangun sebuah perusahaan mobil bukanlah sebuah perkara mudah.
Jadi, faktor dana juga berperan dalam pembangunan perusahaan mobil.

Ketiga, unsur kreatifitas yang semakin berkurang. Dulu pada tahun 1970-
an, Indonesia mampu menghasilkan mobil nasional. Namun seiring
berjalannya waktu ke waktu, unsur kreatifitas mulai berkurang lalu masuk
dan bertumbuhlah mobil asing.

Globalisasi ekonomi telah ”memaksa” banyak negara untuk mengkaji


kebijakan luar negerinya agar dapat terus memajukan kehidupan ekonomi
masyarakatnya. Hubungan ekonomi dan perdagangan internasional suatu
negara berperan penting dalam hubungan luar negeri. Bahkan, hubungan
internasional kontemporer menunjukkan kebutuhan politik luar negeri. Hal
ini untuk mengubah diplomasi tradisional yang digunakan menuju
diplomasi multisektor dan multiperingkat. Dengan kata lain, kebutuhan
penting suatu negara untuk hubungan internasional dengan mendefinisikan
kembali makna diplomasi politik luar negerinya. Globalisasi ekonomi yang
terus melanda dunia kian menjadikan peran diplomasi ekonomi sebagai
salah satu instrumen penting dalam hubungan luar negeri. Dalam konteks
ini, hubungan ekonomi antarnegara dapat menjadi perekat hubungan
politik.

Anda mungkin juga menyukai