Anda di halaman 1dari 15

Makalah Geografi Sosial

“Kelebihan Dan Kekurangan Penduduk Dan Usaha – Usaha Mengatasi


Kelebihan Dan Kekurangan Penduduk Dan Persebaran Yang Tidak
Merata”
Dosen Pengampu:
Drs.Mbina Pinem,M.Si

Disusun Oleh:
 Susi Lamria Sihombing
 Tarisa Diba
 Tika Fridawati Simanjuntak
 Veronica Estafani Ariesta H

Geografi C’ 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Makalah “Kelebihan Dan Kekurangan Penduduk Dan Usaha – Usaha
Mengatasi Kelebihan Dan Kekurangan Penduduk Dan Persebaran Yang Tidak
Merata” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan, baik materi maupun pemikiranya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depanya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam masalah ini. Oleh karena itu, Kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, Maret 2020

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
1. Pengertian Penduduk Dan Kepadatan Penduduk..........................................6
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk..........................6
3. Dampak Kepadatan Penduduk......................................................................7
4. Solusi Mengatasi Masalah Kepadatan Penduduk.........................................8
5. Pengertian Persebaran Penduduk..................................................................9
6. Pengertian Persebaran Penduduk Tidak Merata...........................................9
7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Penduduk Yang Tidak Merata..10
8. Dampak Persebaran Penduduk Tidak Merata.............................................11
9. Contoh Persebaran Penduduk Tidak Merata...............................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus
1991 terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah
pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan
secara intensif. Menurut perhitungan Sensus 1981, rata-rata laju pertumbuhan
penduduk ialah 2,32% per tahun. Hal ini menimbulkan permasalahan dalam
bidang politik,ekonomi, sosial, dan budaya bagi pemerintahan dan masyarakat di
Indonesia. Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk
memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan
segala aktivitasnya.
Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat
tidak merata di 33 propinsi. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan
penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya
pemerataan dan upaya tersebut dilaksanakan melalui program transmigrasi dan
gerakan kembali ke Desa.
Masalah-masalah lain seperti ketenagakerjaan ataupun angkatan kerja
masih berpendidikan rendah. Dampaknya terhadap pendapatan perkapita yang
pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga terhadap
kehidupan rumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan
berpengaruh terhadap angka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal
dijadikan indikator bagi kesejahteraan suatu negara. Nampaknya sederhana, tetapi
harus diingat bahwa manusia adalah sebagai subjek tetapi juga sekaligus objek
pembangunan sehingga bila tidak diantisipasi mungkin pada gilirannnya akan
berakibat ketidakstabilan atau kerapuhan suatu Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penduduk dan kepadatan penduduk?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk?
3. Apa dampak dari kepadatan penduduk?

4
4. Bagimana solusi untuk menangani masalah kepadatan penduduk?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penduduk dan kepadatan penduduk
2. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan
penduduk
3. Untuk mengetahui apa dampak dari kepadatan penduduk
4. Mengetahui solusi yang tepat penangganan masalah penduduk
5. Pemenuhan tugas mata kuliah geografi sosial

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Penduduk Dan Kepadatan Penduduk

Menurut Murtono, Hassan Suryono dan Martiyono, Penduduk adalah


setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu
negara dalam waktu yang cukup lama.
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang
terikat olhe aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain
secara terus menerus. Sedangkan dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara banyaknya pendudukan
dan luas wilayahnya. Satuan luas wilayah yang umumnya digunakan adalah km2.
Kepadatan penduduk di suatu daerah tidaklah sama. Ciri-ciri kepadatan penduduk
yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang
terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemungkiman di daerah tersebut.
Kepadatan penduduk dibagi menjadi 3 yaitu, a) kepadatan penduduk kasar
(Crude Population Density), yaitu menunjukkan banyaknya jumlah penduduk
untuk setiap km/persegi luas wilayah. b) kepadatan fisilogis (Physiological
Density), yang menyatakan banyaknya penduduk untuk setiap km/persegi wilayah
lahan yang ditanami (cultivable land). c) kepadatan agraris (Agriculture Density),
menunjukkan banyaknya penduduk petani untuk setiap km/persegi wilayah
cultivable land. Ukuran ini menggambarkan intensitas pertanian dari petani
terhada lahan yang mencerminkan efisiensi teknologi pertanian dan intensitas
tenaga kerja pertanian.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk

 Faktor fisiografis wilayah

Kenampakan fisik suatu wilayah sangat memengaruhi terhadap


kepadatan penduduk. Setiap orang pasti akan memilih daerah yang memiliki
sumber air yang baik, daerahnya datar, tanahnya subur dan lainnya. Selain itu

6
kondisi cuaca dan iklim juga sangat memengaruhi aglomerasi penduduk.
Daerah yang cuacanya hangat dan anomalinya relatif stabil lebih
memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat tinggal.
 Faktor sosial budaya
Perubahan pola fikir masyarakat mengakibatkan berkembangnya kondisi
fisik suatu wilayah. Hal tersebut akan menjadi magnet bagi masyarakat di luar
untuk datang dan mengadu nasib di wilayah tersebut.
 Faktor ekonomi

Daerah yang pembangunannya sangat pesat akan menarik kaum urban


untuk datang dan berkerja disana. Berbagai peluang kerja yang banyak
akhirnya mendorong kepadatan penduduk di kota besar seperti Jakarta.
 Faktor biologis

Tingkat pertumbuhan penduduk suatu wilayah berbeda beda. Angka


natalitas yang tinggi dibanding mortalitas akan membuat suatu wilayah
semakin padat.
 Faktor kesalahan tata ruang lahan

Pembangunan saat ini lebih mengarah pada urban oriented dibanding


rural oriented, sehingga pertumbuhan penduduk lebih besar di kota besar,
sedangkan wilayah pedesaan menjadi tidak berkembang. Hal tersebut
berdampak pada arus urbanisasi yang besar dan desa menjadi kekurangan
penduduk.

3. Dampak Kepadatan Penduduk

a. Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang


b. Semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga,
pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
c. Angka pengangguran meningkat
d. Angka kesehatan masyarakat menurun
e. Angka kemiskinan meningkat
f. Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
g. Ketersediaan pangan sulit

7
h. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
i. Rendahnya kesempatan pendidikan
j. Berkurangnya Ketersediaan Lahan
k. Sulit mencari kebutuhan udara bersih 
l. Kerusakan lingkungan
m. Susah mencari air bersih
n. Pencemaran lingkungan
o. Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
p. Angka kecukupan gizi memburuk

4. Solusi Mengatasi Masalah Kepadatan Penduduk

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :


a. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi
jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
b. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran
yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah


penduduk :
a. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan
hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula
diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah
pola pikir dalam bidang kependudukan.
b. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan
yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela
turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

8
c. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki
kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju
pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
d. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan
tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan
mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan
daerah lainnya.

5. Pengertian Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk adalah kondisi yang diukur secara kuantitas


tentang jumlah penduduk di dalam daerah di negara merdeka. Hal ini
mengindikasikan bahwa konsep utama yang menjadi fokus dalam persebaran
selalu berkaitan dengan sistem pemerintahan.
Semua hubungan pendistribusian jumlah penduduk ini dilakukan dalam
mensukseskan pembangunan masyarakat secara menyeluruh, dengan melihat
permasalahan berupa tingginya angka kemiskinan, kriminalitas, dan
kesenajangan sosial yang terjadi di wilayah dan perwilayahan.

6. Pengertian Persebaran Penduduk Tidak Merata

Pengertian persebaran penduduk tidak merata adalah kondisi tentang


kesenjangan jumlah masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dan
perdesaan dalam segi kuantitas, permasalahan seperti ini akan sangat
seringterjadi di dalam ciri negara berkembang.
Misalnya saja sebagai contoh untuk jumlah penduduk Indonesia yang
menjadi dinamikianya ialah tidak merata dalam proses penyebarannya.
Bahkan menurut sejumlah penelitian sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal
di Pulau Jawa, padahal Iuas Pulau Jawa hanya 7% dan luas daratan Indonesia.
Hal itu sampai saat ini menjadi penyebab atasterjadinya kesenjangan
antara Jawa dengan pulau-pulau lainnya, seperti Pulau Papua, Kaliamntan,

9
Sulawesi, ataupun terjadi di beberapa wilayah yang ada di Pulau Sumatra yang
sangat jarang jumlah penduduknya.

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Penduduk Yang


Tidak Merata

 Sejarah

Histori menjadi latar belakang terjadi jumlah penduduk yang tidak


merata di dalam wilayah-wilayah yang ada. Misalnya saja kondisi ini terjadi di
Indonesia, tepatnya sejak zaman penjajahan Belanda hampir semua aktivitas
kehidupan ada di Pulau Jawa. Hal ini selain dikarenakan faktor kemudahan
dan keterjangkauan, juga karena faktor fisik Pulau Jawa yang cocok dengan
daerah asal mereka.

 Kualitas tanah

Kualitas tanah atau berkaiatan dengan jenis sumber daya alam menjadi
salah satu alasan tentang ketidakseimbangan jumlah penduduk. Fakta sosial
ini misalnya saja terjadi di Jawa, yang ternyata lebih subur jika dibandingkan
dengan jenis tanah di luar Pulau Jawa.

Kondisi-kondisi seperti inilah setidaknya bisa dimengerti karena


sebagian besar gunung-gunung api terdapat di Pulau Jawa, seperti Gunung
Merapi di Jogjakarta, Mahameru, Lawu, dan lain sebaginya. Atas peristiwa ini
tingkat kesuburan yang tinggi berpengaruh pada produktivitas lahan pertanian
yang tinggi pula.
 Pusat pemerintah

Menjadi latar belakang selanjutnya, atas ketidakmerataan jumlah


penduduk biasanya karena pusat pemerintahan di dalam negara merdeka.
Misalnya saja melihat Ibu kota negara Indonesia yang ada di Pulau Jawa.
Secara Iangsung pusat pemerintahan beserta dinas atau departemen yang ada
di bawahnya berada di Jawa.

10
Sehingga atas keadaan ini sangatlah memungkinkan jikalau semua
fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan kepada masyarakat secara
lengkap tentu diperlukan. Siapa pun yang berkepentingan sudah pasti akan
datang ke Pulau Jawa.
 Luas daerah

Ukuran luas daerah-daerah yang ada di dalam negara menjadi penyabab


ketidakmerataan jumlah penduduk. Hal inilah setidaknya menjadi dorongan
bagi seseorang untuk melakukan perpindahan dari wilayah-wilayah yang
dianggapnya memiliki ukuran lebih baik, sehingga bisa meningkatkan roda
perekonomian.
 Lapangan pekerjaan

Alasan yang paling dominan atas ketidakmerataan jumlah penduduk,


misalnya saja di Indonesia salah satunya ialah lapangan pekerjaan yang
terpusat pada wilayah perkotaan. Hal ini setidaknya mendorong bagi sebagai
orang untuk melakukan perpindahan ke daerah lain, salah satu tujuannya ialah
mencari pekerjaan yang lebih baik lagi.

8. Dampak Persebaran Penduduk Tidak Merata

a. Pembangunan berkelanjutan akan terhambat, salah satu alasannya ialah


terjadinya perpindahan masyarakat secara signifikan sehingga mengurangi
SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.
b. Kemiskinan di perkotaan bertambah. Kondisi ini terjadi karena pusat
pertumbuhan wilayah yang ada di negara biasanya diperkotaan, dengan
persaingan yang sangat ketat seseorang yang tidak memiliki skill akan
semakin terhimpit dengan perekonomian.
c. Kriminalitas meningkat menjadi salah satu permasalahan menumpuknya
jumlah penduduk yang tidak merata. Keadaan ini kerapkali terjadi dengan
dasar-dasar kekuarangan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan.
d. Kebudayaan, dalam sektor budaya masalah atas terjadinya persebaran
penduduk tidak merata ini sulit sekali untuk melestraiakan adat istiadat

11
yang ada. Sehingga kerap kali menjadi alasan bagi seseorang meluapakan
dimana daerahnya asal.

9. Contoh Persebaran Penduduk Tidak Merata

Sebagai contoh peristiwa tentang terjadinya ketidakseimbangan jumlah


penduduk ini, misalnya saja di Indonesia yang nyatanya masyarakat lebih
dominan tinggal di Pulau Jawa. Alasan tentang keadaan ini lantaran lapangan
pekerjaan yang tersedia di Pulau Jawa Iebih luas dan beariasi.
Terjadi peristiwa ini karena bervariasinya kebutuhan manusia dengan
banyaknya penduduk di Pulau Jawa. Orang akan berpikir kreatif untuk
menciptakan lapangan pekerjaan yang bersentuhan dengan segala kepentingan
dan kebutuhan manusia itu.
Selain itujua dilihat dari kenyataannya, Pulau Jawa memiliki berbagai
fasilitas sosial yang Iebih Iengkap dan banyak. Sekolah favorit, perguruan
tinggi, rumah sakit, perusahaan besar, dan berbagai fasilitas hiburan menjadi
daya tarik bagi orang orang untuk datang ke Pulau Jawa.
Dari serangkaian permasalahan tentang pengertian, faktor, dampak, serta
contoh persebaran penduduk tidak merata maka dapatlah dikatakan bahwa
satu-satunya solusi yang bisa dilakukan ialah dengan terus menerus
memberikan dorongan kepada masyarakat untuk hidup mandiri di daerahnya,
dengan penyediaan fasiltas serta prasarana pembangunan.
Dengan kondisi seperti ini maka perkonomian yang terjadi di daerah
akan menikat termasuk pendapatan masyarakatnya itu sendiri. Bahkan
beberapa kebijakan kependudukan yang pernah dilakukan Indonesia untuk
mengatasi probelma ini salah satunya ialah mentransmigrasikan penduduk
jawa ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa menurut jumlah penduduknya, Indonesia termasuk negara yang
besar dan menduduki urutan terbesar ke tiga di antara negara-negara berkembang
setelah Cina dan India. Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu
wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu
sama lain secara terus menerus. Sedangkan Warga negara adalah Mereka yang
berdasarkan hukum tertentu dan merupakan anggota dari suatu Negara tersebut.

Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara banyaknya pendudukan


dan luas wilayahnya. Satuan luas wilayah yang umumnya digunakan adalah km2.
Kepadatan penduduk di suatu daerah tidaklah sama. Ciri-ciri kepadatan penduduk
yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang
terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemungkiman di daerah tersebut.

Kepadatan penduduk dibagi menjadi 3 yaitu, a) kepadatan penduduk kasar


(Crude Population Density), yaitu menunjukkan banyaknya jumlah penduduk
untuk setiap km/persegi luas wilayah. b) kepadatan fisilogis (Physiological
Density), yang menyatakan banyaknya penduduk untuk setiap km/persegi wilayah
lahan yang ditanami (cultivable land). c) kepadatan agraris (Agriculture Density),
menunjukkan banyaknya penduduk petani untuk setiap km/persegi wilayah
cultivable land. Ukuran ini menggambarkan intensitas pertanian dari petani
terhada lahan yang mencerminkan efisiensi teknologi pertanian dan intensitas
tenaga kerja pertanian.

Masalah yang akan di timbulkan dengan pertumbuhan penduduk yang


sangat cepat seperti banyaknya pengangguran disebabkan oleh kurangnya
lapangan pekerjaan,banyak terjadinya tindakan kriminal, angka kemiskinan
menjadi lebih tinggi Factor factor terjadinya ledakan penduduk yaitu: Tingkat
kematian yang menurun, Tingkat kelahiran yang tinggi, adanya kawin dalam usia
muda, persebaran penduduk tidak merata dan jumlah penduduk yang besar.

13
B. Saran
Semoga makalah tentang Permasalahan penduduk dan solusinya yang
meliputi rapat penduduk dan persoalan penduduk ini dapat berguna untuk kita
semua sebagai penambah wawasan dan pengetahuan kita semua, akhir kata
terima kasih banyak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lentik Indah Aswari (2015). Makalah Kepadatan Penduduk Di Indonesia.


diakses melalui
https://lentikindahaswari20.blogspot.com/2015/01/makalah-kepadatan-
penduduk-di-indonesia.html. Pada Rabu, 8 April 2020 pukul 12.33 Wib
Dosen Geografi (2018) Persebaran Penduduk Tidak Merata. diakses melalui
https://dosengeografi.com/persebaran-penduduk-tidak-merata/. Pada Rabu,
8 April 2020 pukul 12.35 Wib
Ilmu Geografi (2018). Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk Yang Tinggi.
diakses melalui https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/cara-mengatasi-
pertumbuhan-penduduk-yang-tinggi. Pada, 8 April 2020 pukul 12.37 Wib

15

Anda mungkin juga menyukai