Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

BIOLOGI GIZI

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Mata Kuliah Biologi Gizi

Dosen Pembimbing : Dr. Helmizar,S.K.M.,M.Biomed.

Disusun oleh :

1. Aldi Ananda Saputra (1911221001)


2. Nola Vita Sari (1911221003)
3. Sentia Nengsih (1911221004)
4. Nelvi Yanda (1911221006)
5. Putri Ayu. A (1911221010)
6. Tia Eka Yulianti (1911221014)
7. Dea Ananda Dn (1911222001)
8. Faghira Syafriani (1911222003)
9. Fawziah Aulia Usra (1911223002)
10. Mardatillah M. (19112230005)
11. Alvina Rasheeda Basri (1911223010)
12. Dinda Suryati Putri (1911223019)
13. Revina Putri Utami (1911223022)
14. Rhekha Yulianifa (1911226007)
15. Intan Permata Sari (1911226009)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2019

I
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Permasalahan…………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………...

2.1 Landasan Teori………………………………………………………………….


2.1.2 Pengertian Faali Sistem Pencernaan………………………………….....

2.1.2 Struktur Dinding Saluran Cerna................................................................

2.1.3 Anatomi Organ Utama Sistem Digesti......................................................

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................

3.2 Kritik dan Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

II
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang luar biasa kami sampaikan kepada Allah SWT yang Maha
Pemurah, kami diberikan kesempatan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah
ini yang membahas tentang “ ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM DIGESTIF
MANUSIA”. Suatu bagian pencernaan yang dimiliki setiap manusia yang memiliki
fungsi serta mekanisme yang berbeda tiap organnya. Pembahasan ini bahkan sudah
kita kenali sejak duduk di bangku sekolah dasar dikarenakan pencernaan adalah salah
satu sistem yang begitu penting untuk kehidupan manusia.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sistem


pencernan pada manusia. Juga diharapkan seiring dengan bertambahnya ilmu
pengetahuan,kita sebagai manusia yang sama-sama memiliki organ-organ pencernaan
agar bisa lebih menyayangi dan menjaganya. Dalam proses pembuatan makalah
ini,tentunya kami ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk sesama anggota
kelompok ini karena sudah ikut berpartisipasi menyelesaikan tugas ini.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Padang , 3 September
2019

Penyusun,

Kelompok

III
1
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan pertumbuhan


dan perkembangannya. Makanan tersebut diolah agar menjadi energi melalui
proses pencernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul makanan yang lebih sederhana agar
dapat diserap oleh tubuh dan menghasilkan energi. Seperti yang kita ketahui,
setiap manusia tentunya membutuhkan energi untuk beraktifitas.

Agar makanan yang bermolekul kompleks bisa diserap oleh tubuh, maka
diperlukanlah suatu sistem yang disebut dengan Sistem Pencernaan. Sistem
pencernaan terdapat dalam beberapa organ penting manusia,salah satunya
adalah mulut. Pada mulut terjadi dua proses pencernaan sekaligus, mekanik
dan kimiawi. Pencernaan mekanik melibatkan gigi-gigi dan lidah yang ada di
dalam mulut, sedangkan pencernaan secara kimiawi melibatkan enzim-enzim
yang ada di kelenjar saliva (ludah/air liur).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan ?
2. Bagaimana struktur saluran pencernaan ?
3. Apa saja organ-organ utama sistem pencernaan ?

C. Tujuan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Faali Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,rektum, dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

B. Struktur Dinding Saluran Cerna

A.RonggaMulut

Rongga mulut dibatasi oleh epitel geteng berlapis tanpa tanduk. Atap
mulut tersusun atas palatum Keras (Durum) dan Lunak (Mulle), keduanya diliputi
oleh epitel geteng berlapis. ufula palatina merupakan tonjolan yang menunjuk ke
bawah dari batas tengah palatum lunak.

B.Lidah

Lidah merupakan suatu masa otot lurik yang diliputi oleh membran
Mukosa. Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam tiga
bidang,berkelompok dalam berkas-berkas,biasanya dipisahkan oleh Jaringan
Penyambung. Pada permukaan bawah lidah,Membran Mukosanya
halus,sedangkan permukaan dorsalnya irreguler,diliputi oleh banyak tonjolan-
tonjolan kecil yang dinamakan Papilae. Papilae merupakan tonjolan-tonjolan
epitel mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya berbeda.
Terdapat 4 jenis Papilae:

2
1. Papilae Filiformis
Mempunyai bentuk penonjolan langsing dan konis danter dapat di
seluruh permukaan lidah.
2. Papilae Fungiformis

Berbentuk jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit dan


permukaan atasnya melebar. Tersebar pada permukaan atas.

3. Papilae Politae

Tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir


lateral belakang lidah.

4. Papilae Circumfalatae

Merupakan Papilae yang sangat besar yang permukaannya pipih meluas


diatas Papilae lain. Papilae Circumfalatae tersebar pada daerah V pada bagian
posterior lidah.

C.Pharynx

Merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem


pernapasan dan pencernaan. Iamem bentuk hubungan antara daerah hidung
dan larynx. Pharynx dibatasi oleh Epitel Berlapis Geteng jenis Mukosa,
kecuali pada daerah-daerah bagian pernapasan yang tidak mengalami
abrasi. Mukosa Pharynx mempunyai banyak kelenjer-kelenjer mukosa
kecil dalam lapisan jaringan penyambung padatnya.

D.Oesofagus

Bagian saluran pencernaan ini merupakan tabung otot yang berfungsi


menyalurkan makanan dari mulut kelambung. Pada lapisan sub-mukosa terdapat
kelompok kelenjer-kelenjer oesofagea yang mensekresikan mukus. Pada bagian
ujung distal esofagus, lapisan otot hanya terdiri sel-sel otot polos, pada bagian

3
tengah, campuran otot-otot lurik dan polos, dan pada ujung proksimal hanya sel-
sel otot lurik.

E.Lambung

Merupakan sekmen saluran pencernaan melebar, yang fungsi


utamanya adalah menampung makanan yang telah dimakan, mengubahnya
menjadi bubur yang liat yang dinamakan kimus. Permukaan lambung
ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yang dinamakan rugae.
Infaginasi Epitel pembatas lipatan-lipatan tersebut menembus Lamina
Propria,membentuk alur mikroskopik yang dinamakan gastrictisatau
foveolae gastricae. Sejumlah kelenjer-kelenjer kecil,yang terletak dalam
Lamina Propria,bermuara kedalam dasar gastrictisini.Epitel pembatas
ketiga bagi anini terdiri dari sel-sel torax yang mensekresi mukus.

F. USUS HALUS
Usus halus terdiri atas 3 segmen yaitu, duodenum, jejunum, dan
ileum. Membran mukosa usus halus menunjukkan sederetan lipatan
permanen yang disebut plika sirkularis atau valvula Kerkringi. Pada
membran mukosa terdapat lubang kecil yang merupakan muara kelenjar
tubulosa simpleks yang dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau
kelenjar Lieberkuhn). Kelenjar-kelenjar intestinal mempunyai epitel
pembatas usus halus dan sel-sel goblet (bagian atas).
Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling
banyak adalah sel epitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang
mengsekresi polipeptida endokrin.
1. Sel toraks adalah sel-sel absorptif yang ditandai oleh adanya
permukaan apikal yang mengalami spesialisasi yang dinamakan ”striated
border” yang tersusun atas mikrovili. Mikrovili mempunyai fungsi
fisiologis yang penting karena sangat menambah permukaan kontak usus
halus dengan makanan. Striated border merupakan tempat aktivitas enzim
disakaridase usus halus. Enzim ini terikat pada mikrovili, menghidrolisis
disakarida menjadi monosakarida, sehingga mudah diabsorbsi. Di tempat
yang sama diduga terdapat enzim dipeptidase yang menghidrolisis

4
dipeptida menjadi unsur-unsur asam amino nya. Fungsi sel toraks usus
halus lebih penting adalah mengabsorbsi zatzat sari-sari yang dihasilkan
dari proses pencernaan.
2. Sel-sel goblet terletak terselip diantara sel-sel absorpsi,
jumlahnya lebih sedikit dalam duodenum dan bertambah bila mencapai
ileum. Sel goblet menghasilkan glikoprotein asam yang fungsi utamanya
melindungi dan melumasi mukosa pembatas usus halus.
3. Sel-sel Paneth (makrofag) pada bagian basal kelenjar intestinal
merupakan sel eksokrin serosa yang mensintesis lisosim yang memiliki
aktivitas antibakteri dan memegang peranan dalam mengawasi flora usus
halus.
4. Sel-sel endokrin saluran pencernaan. Hormon-hormon saluran
pencernaan antara lain: sekretin, dan kolesistokinin (CCK). Sekretin
berperan sekresi cairan pankreas dan bikarbonat. Kolesistokinin berperan
merangsang kontraksi kandung empedu dan sekresi enzim pankreas.
Dengan demikian, aktivitas sistem pencernaan diregulasi oleh sistem saraf
dan hormon-hormon peptida.

Histofisiologi
Dalam usus halus, proses pencernaan diselesaikan dan hasil-
hasilnya diabrsorpsi. Pencernaan lipid terutama terjadi sebagai akibat kerja
lipase pankreas dan empedu. Pada manusia, sebagian besar absorpsi lipid
terjadi dalam duodenum dan jejenum bagian atas. Asam-asam amino dan
monosakarida yang berasal dari pencernaan protein dan karbohidrat
diabsorpsi olah sel-sel epitel oleh transport aktif tanpa korelasi morfologis
yang dapat dilihat.
Proses lain yang mungkin penting akan fungsi usus halus adalah pergerakan
berirama vili. Ini akibat kontraksi dari 2 sistem sel yang terpisah. Sel-sel otot
polos berjalan vertikal antara muskularis murkosae dan ujung vili dapat
berkontrkasi dan memperpendek vili.

G. USUS BESAR

5
Usus besar terdiri atas membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada
bagian distalnya (rektum) dan tidak terdapat vili usus. Epitel yang
membatasi adalah toraks dan mempunyai daerah kutikula tipis. Fungsi
utama usus besar adalah:
1. untuk absorpsi air dan
2. pembentukan massa feses,
3. pemberian mukus dan pelumasan permukaan mukosa,
dengan demikian banyak sel goblet. Lamina propria kaya akan sel-sel limfoid dan
nodulus limfatikus.
Nodulus sering menyebar ke dalam dan menginvasi submukosa.
Pada bagian bebas kolon, lapisan serosa ditandai oleh suatu tonjolan
pedunkulosa yang terdiri atas jaringan adiposa – appendices epiploidices
(usus buntu). Pada daerah anus, membran mukosa mempunyai
sekelompok lipatan longitudinal, collum rectails Morgagni. Sekitar 2 cm
di atas lubang anus mukosa usus diganti oleh epitel berlapis gepeng. Pada
daerah ini, lamina propria
mengandung pleksus vena-vena besar yang bila melebar berlebihan dan
mengalami
varikosa mengakibtakan hemoroid.

H. PANKREAS
Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian
endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas
kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas
merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein. Setelah
disintesis dalam bagian basal sel, maka proenzim selajutnya meninggalkan
retikulum endoplasma kasar dan masuk apparatus Golgi. Proenzim-
proenzim tersebut dikumpulkan dalam vesikel-vesikel sekresi yang disebut
sebagai Handout Mikroskopi Anatomi Sistem Digesti 9 granula
prozimogen.Granula sekresi yang matang (granula zimogen), melekat pada
membran dan terkumpul pada bagian apical (ujung) sel. Regulasi sekresi
asini pankreas diatur oleh 2 hormon – sekretin dan kolesistokinin (dahulu

6
dinamakan pankreoenzim) – yang dihasilkan oleh mukosa duodenum.
Perangsangan nervus vagus (saraf parasimpatis) juga akanmeningkatkan
sekresi pankreas.
1. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein
(enzim) dan kaya akan bikarbonat. Fungsinya terutama mempermudah
transport air dan ion. Hasil sekresi ini berperanan untuk menetralkan
kimus yang asam (makanan yang baru dicernakan sebagian) sehingga
enzim-enzim pankreas dapat dapat berfungsi pada batas pH netral
optimalnya.
2. Kolesistokinin (CCK) merangsang sekresi cairan (sedikit),
banyak protein dan enzim. Hormon ini bekerja terutama dalam proses
pengeluaran granula-granula zimogen. Kerja gabungan ke dua enzim
tersebut menghasilkan sekresi getah pankreas yang kaya akan enzim.

I. HATI DAN EMPEDU


1. Lapisan mukosa yang terdiri dari atas epitel toraks dan lamina
propria. Lapisan mukosa mempunyai lipatan-lipatan yang khususnya nyata
pada kandung mepedu yang kosong. Mikrovili sering terdapat pada daerah
apikal. Dekat duktus sistikus, epitel mengalami invaginasi ke dalam
lamina propria, membentuk kelenjar tubulo-asiner dengan lumen yang
luas. Sel-sel kelenjar ini mempunyai sifat sel yang mengsekresi mukus dan
bertanggung jawab akan pembentukan mukus yang terdapat dalam
empedu.
2. Lapisan otot polos tipis dan tidak teratur. Lapisan jaringan
penyambung yang tebal menghubungkan permukaan superior kandung
empedu ke hati. Permukaan yang berlawanan diliputi oleh lapisan serosa
khas, peritoneum.
3. Lapisan jaringan penyambung perimuskuler yang berkembang baik dan
4. Membran mukosa.
Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan empedu dan
memekatkannya dengan mereabsorpsi airnya. Reabsorpsi air dianggap merupakan
akibat osmotik pompa natrium. Karena ion natrium dan klorida ditranspor dalam

7
jumlah yang sama, terbukti tidak adanya selisih potensial antara ke 2 permukaan
organ tersebut. Natrium klorida dan air menembus membran apeks sel dan
berjalan ke lateral menuju celah intersel dan dari sini ke pembuluh darah lamina
propria. Kontraksi otot polos kandung empedu di rangsang oleh kolesistokinin,
suatu hormon yang dihasilkan dalam mukosa usus halus.

C. Anatomi Organ Utama Sistem Digesti

1. ORIS / MULUT
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan terdiri atas 2 bagian :
a. Bagian luar yang sempit / vestibula : ruang diantara gusi,gigi,bibir
dan pipi
b. Bagian rongga mulut bagian dalam : rongga mulut yang dibatasi sis
inya oleh tulang maksilaris,palatum dan manibularis, disebelah bel
akang bersambung dengan faring.

8
Selaput lendir mulut ditutipi epitelium yang berlapis –lapis ,dibawahny
a terletak kelenjar kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kay
a aan pembulu darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris
(Syaifudin, 2006). Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah
dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa) .otot orbicularis oris menutupi
bibir. Levator anguli oris mengangkat dan depressor angguli oris menekan
ujung mulut(Syaifudin, 2006).

Palatum terdiri dari 2 bagian (Syaifudin, 2006) yaitu :

a. Palatum drum / palatum keras : yang tersusun atas tajuk tajuk palat
um dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdi
ridari 2 tulang palatum
b. Palatum mole / palatum lunak : terletak dibelakang yang merupaka
n lipatan menggantung yang dapat bergerak , terdiri atas jaringan fi
brosa dan selaput lendir

Gerakanya dikendaliakan oleh ototnya sendiri ,disebalah kanan dan kiri dari tia
ng fauses terdapat saluran lendir menembus ke tonsil.

Pipi dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papilla, otot yang t
erdapat pada pipi adalah otot buksinator .menurut (Syaifudin, 2006) didalam ro
ngga mulut terdapat yaitu :

9
a. Geligi
 Gigi sulung : mulai tumbuh pada umur 6 – 7 bulan. Lengkapnya
pada umur 2,5 tahun yang berjumlah 20 buah yang disebut gigi
susu : 8 gigi seri/dens insisivus,4 gigi taring / dens kaninus, 8 gi
gi geraham
 Gigi tetep / permanen : tumbuh pada umur 6 – 18 tahun ,jumlah
32 buah.

Fungsi :

 Gigi seri :memotong makanan


 Gigi taring : memeutuskan makana yang keras dan liat
 Gigi geraham : menguyah makan yang sudah dipotong

b. Lidah
Terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir , kerja oto l
idah ini dapat digerakkan ke seluruh arah.

10
Lidah dibagi:
 Radiks lingua / pangkal lidah
Pada pangkal lidah yg belakang terdapat epiglotis yang berfungs
i untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan ,
supaya makana jsngan masuk ke jalan nafas
 Dorsum lingua / punggung lidah
Terdapat putting putting pengecap / ujung saraf pebgecap .frenu
lum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian
bawah kira kira di tengah ,jika lidah digerakkan ke atas nanpak s
elaput lendir . flika subligua terdapat disebelah kiri dan kana sub
lingual ini terdapat saluran dari glandula parotis,submaksisilaris,
dan glandula sublingualis
 Apeks lingua / ujung lidah

Fungis lidah : mengaduk mkanan ,memebentuk suara, sebagai alat pene


gecapdan menelan, serta memasukan makanan

c. Kelenjar ludah
Kelenjar yang mempunyai duktus yang berbama duktus wartoni dan du
ktus stensoni.
Kelenjar luda :
 Kelenjar ludah bawah rahang / kelenjar submaksilaris
Yang terdapat di bawah tulang rahang atas pada bagian tengah

11
 Kelenjar ludah bawah lidah
Terdapat disebelah depan dibawah lidah

Kelenjar ludah / saliva dihasilkan dalam rongga mulut.

Dalam mulut terdapat 3 kelenjar lidah :

 Kelenjar parotis

Letaknya dibawah depan telingga diantara prosesus mastoid kiri


dan kananos mandibular,duktus stensoni. Dukus ini keluar dari
glandula parotis menuju ke ronnga mulut melalui pipi / muskulu
s bukisinator

 Kelenjar submaksilaris
Terletak dibawah rongga mulut bagian belakang , duktusnya ber
nama duktus wartoni ,bermuara di rongga mulut dekat dengan li
ngua
 Kelenjar sublingualis
Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara
di dasar ronggan mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf sarah
taksadar
Otot otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (m.mandibu
laris,oshioid dan proseus stiloid) meyebar ke dalam lidah meme
bebtuk anyaman bergabung dengab otot intrinsic yang terdapat
pada lidah . m genioglossus yang merupakan otot lidah yang ter
kuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyeba
r sampai ke radiks lingua.

2. FARING / TEKAK
Faring merupaka organ yang menghubungkan rongga mulut denag kerong
kokan / esofagus. Dalam lengkung faring terdapat tonsil / amanadel yaitu kump
ulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakanpertahan
an terhadap infeksi.Di faring terketak bersimpangan antara jalan nafas dan jala
n makanan ,letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung didepan ruas

12
tulang belakang.Keatas bagian depan berhubunagn dengan rngga hidung denag
n perantara lubang bernama koana.Keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut denagn perantara lubang yang disebut ismus fausium(Syaifudin, 2006).
Tekak terdiri dari :
 Bagian superior / bagian yang sama tinggi denan hidung
Superior disebut juga nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba
yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga
 Bagian median / bagian yang sama tinggi denan mulut
Median disebut juaga orofaring, bagian ini berbatas kedepan sa
mpai diakar lidah
 Bagian inferior / bagian yang sama tinggi denan laring
Inferior disebut juga laringofaring , yang menghubungkan orofa
ring denag laring.

Menelan / deglutision ,jalan udara dan jalan makaknan pada faring terjadi
penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depanterus ke leher bagian depan .Ja
lan masuk makanan ke belakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas tulang
belakang .makanan
melewati epiglottis latral melalui ressus piriformis masuk ke esofagus tanpa me
mbahayakan jalan uadara.Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke j
alan udara,pada waktu yang sama jalan udara di tutup sementara.Permulaan me
nelan otot mulut dan lidah berkontaksi secara bersamaan(Syaifudin, 2006).

13
3. ESOFAGUS / KERONGKONGKONGAN
Esofagus merupakan saluran yang emnghubungakn tekak dengan lambung,
Panjang esofagus ± 25 cm. mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawa
h lambung (Sayifudin, 2006).
Lapisan dinding dari dalam ke luar :
 Lapisan selapu lendir / mukosa
 Lapisan submukosa
 Lapisan otot melingkar sirkuler
 Lapisan otot memanjang longitudinala

Esofagus terletak dibelakang trakea dan di depan tulang punggung


setelah melalui toraks menembus diagfragma ke dalam abdomen menyam
bung ke lambung

4. VENTRIKULUS / LAMBUNG

Lambung / gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat meng


embang paling banyak terutama di daerah epigaster.Lambung terdiri dari b
agian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifiium pilo
rik,terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di
sebelah kiri fundus uteri (Syaifudin, 2006).

14
Mukosa lambung mengandung banyak kelenjer dalam.Di daerah p
ylorus dan kardia, kelenjer mensekresikan mokus.di korpus lambung, term
asuk fundus, kelenjer mengandung sel parietal atau oksintik yang mensekr
esikan asam hidroklorida dan factor intrinsic dan chief cell (sel zymogen, s
el peptic) yang mensekresikan pepsinogen. Sekresi-sekresi ini bercampur
dengan mucus yang disekresikan oleh sel-sel di leher kelenjar.Beberapa ke
lenjar bermuara ke ruang bersama (gastric pit) yang kemudian terbuka ke p
ermukaan mukosa.Mucus yang disekresikan bersama HCO3.Oleh sel-sel m
ucus di permukaan epitel antara kelenjar-kelenjar.Lambung memiliki pend
arahan dan fasakolimpe yang sangat kaya.Persyarafan parasimpatisnya dat
ing dari fagus dan persayarafan simpatisnya dari fleksus seliaka (F Ganong
William, 1995).

SEKRESI LAMBUNG

Sel-sel kelenjar lambung mensekresikan sekitar 2500 ml getah lam


bung setiap hari.Getah (liur) lambung ini mengandung bermacam-macam
bahan –bahan enzim lambung.Asam hidroklorida yang disekresikan oleh k
elenjar bikorpus lambung membunuh sebagian besar bakteri yang masuk,
membantu pencernaan protein, menghasilkan PH yang diperlukan pepsin u
ntuk mencerna protein serta merangsang aliran empedu dan getah pancreas.
Asam ini cukup pekat untuk dapat menyebabkan kerusakan jaringan tetapi
pada orang normal mukosa lambung tidak mengalami iritasi atau tercerna
sebagian karna getah lambung juga mengandung mucus. Mucus yang dise
kresikan oleh sel-sel mukosa permukaan dan leher di korpus dan fundus se
rta sel-sel serupa di bagian lain terdiri dari glikoprotein yang disebut musi
n. Masing-masing musin mengandung 4 sub unit yang di satukan oleh jem
batan disulfida. Mucus membentuk gel fleksibel yang melapisi mukosa ( F
Ganong William, 1995).

Sekresi getah lambung terjadi pada awal orang makan .bila melihat
makana dan mencium makanan maka sekresi lambung akan terangsang . r
asa makanan merangsang sekresi lambung karena kerja sarf menimbulkan
rangsangan kimiawi yang meyebabkan dinding lambung melepaskan horm

15
one yang disebut sekresi getah lambung. Getah lambung dihalagi oleh sisti
msaraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti mar
ah dan takut (Syaifudin, 2006).

Sel mukosa permukaan juga mensekresikan HCO3.HCO3 terperang


kap dalam gel mucus, sehingga terbentuk gradient PH yang memiliki renta
ng PH 1-2 di sisi luminal sampai 6-7 di permukaan sel epitel.HCL yang di
sekresikan oleh sel-sel parietal di kelenjar lambung melintasi sawar ini dal
am saluran- saluran berbentuk jari, menyisakan lapisan gel lainnya utuh
( F Ganong William, 1995).

Membrane permukaan sel mukosa dan taut erat antara sel-sel juga
merupakan bagian dari sawar mukosa yang melindungi epitel lambung dar
i kerusakan.Bahan-bahan yang cenderung merusak sawar dan menyebabka
n iritasi lambung adalah etanol, cuka, garam-garam empedu, aspirin, serta
obat anti inflamasi non steroid laina. Prostaglandin merangsang sekresi mu
kosa dan aspirin serta obat terkait lainnya menghambat sintesis prostaglan
din. Kandungan elektrolit getah lambung beragam sesuai dengan kecepata
n sekresi. Pada kecepatan sekresi yang rendah, konsentrasi natrium yang N
A + tinggi dan konsentrasi H+ rendah, tetapi seiring dengan peningkatan se
kresi asam konsentrasi NA+ turun ( F Ganong William, 1995).

16
Bagian lambung :
 Fundus ventrikuli
Bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium
dan biasanya penuh berisi gas
 Korpus ventrikuli
Setinggi osteum kardium ,suatu lekukan pada bagian bawah kurvat
ur minor
 Antrum pylorus
Bagian lambung yang berbentuk tabung mempunyai otot yang teba
l membentuk sfinger pilorus
 Kurvatur minor
Terdapat disebelah kanan lambung ,terbentang dari osteum kardiak
sampai ke pilorus
 Kurvatur mayor
Lebih panjang dari kurvatur minor,terbentang dari sisi kiri osteum
kardiak melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pylo
rus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas
kurvatura mayor sampai limpa
 Osteum kardiak
Merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. P
ada bagian ini terdapat orifisium pilorik

Susunan lapisan dari dalam ke luar

 Lapisan selaput lendir


 Lapian ooto melingkar / muskulus aurikularis
 Lapisan otot miring / muskulus obliguas
 Lapisan otot panjang / muskulus longitudinal
 Lapisan jaringan ikat / serosa / peritoneum

5. INTESTINUM MINOR / USUS HALUS

17
Di usus halus ini di campur dengan sekresi sel-sel mukosa dan den
gan getah pancreas serta empedu.Pencernaan yang dimulai di mulut dan la
mbung, diselesaikan di lumen dan sel-sel mukosa usus halus dan produk p
encernaan di serap, bersama dengan sebagian besar vitamin dan cairan. Da
lam usus halus terdapat sekitar 9 L air setiap hari, 2L dari makanan, 7 L se
kresi caluran cerna namun 1-2 L yang sampai ke kolon (( F Ganong Willia
m, 1995).

Usus halus berpangkal pada pylorus dan berakhir pada sekum panj
amngnya ± 6 m , yang merupakan saluran paling panjang tempat proses pe
ncernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari(Syaifudin, 2006) :

 lapisan usus halus / lapisan mukosa ( sebelah dalam)


 lapisan otot melingkar / m.sirkuler
 lapisan otot memanjang / m.longitudinal
 lapisan serosa ( sebelah luar)

Susunan umum lapisan otot fleksus saraf dan mukosa di usus halus
Bagian pertma aduodenum kadang-kadang disebut duodenal cap atau bulb.
Daerah inilah yang mendapat isi lambung yang bersifat asam yang disemp
rotkan melalui pylorus dan merupakan tempat ulkus peptikum sering terja
di.Di ligamentum treitz, duodenum berubah menjadi jejenum. Berdasarkan
perjanjian 40% bagian atas usus halus setelah duodenum disebut jejenum d
an 60% bagian bawah disebut ileum, walaupun tidak terdapat batasan anat
omic yang jelas antara keduanya. Katup ileusekum menandai titik berakhir
nya ileum pada kolon kolon (( F Ganong William, 1995).

Mukosa usus halus mengandung nodulus limfatik soliter dan teruta


ma di ileum nodulus limfatik agregat (bercak peyer) di sepanjang batas ya
ng berlawanan dengan perlekatan mesenteriumnya.Disepanjang usus halus
terdapat kelenjer usus tubular sederhana (kriptus lieberkuhn). Selain itu di
duodenum terdapat kelenjar duodenum asi notubular kecil yang membentu
k kumparan (kelenjar brunner). Sel enterokromafin di mukosa usus mense
kresikan serotonin.Sel-sel ini dan sel-sel endokrin sering terletak dalam di

18
kelenjer usus. Terdapat banyak lipatan berbentuk katup (valvulae conniven
tes) di membrane mukosa kolon ( F Ganong William, 1995).

Di sepanjang usus halus membrane mukosa di liputi oleh vilus.Ter


dapat 20-40 vili per milimeter persegi mukosa.Setiap vilus usus merupaka
n tonjolan berbentuk jari yang panjangnya 0.5-1 cm, dibungkus oleh satu l
apisan epitel kolumnar dan berisi jaringan kapiler dan pembuluh limfe (lac
teal). Di setipa vilus terdapat perluasan otot polos lapisan sub mukosa yan
g berjalan longitudinal sampai ke ujung vilus. Ujung bebas sel-sel epitel vi
lus di bagi menjadi mikrofili yang halus yang membentuk brush border.S
el –sel dihubungkan satu sama lain oleh taut erat. Lapisan luar membrane s
el mukosa mengandung banyak enzim yang berperan dalam proses-proses
pencernaan yang diawali oleh enzim air liur, lambung dan pangkreas. Enzi
m yang terdapat pada membrane ini adalah berbagai disakarida, peptidase,
dan enzim-enzim yang terlibat dalam penguraian asam nukleat. Sisi lumin
ar brush border dibatasi oleh suatu lapisan amorf yang disebut glikokaliks
yang kaya akan gula netral dan amino dan mungkin berfungsi sebagai lapi
san protektif ( F Ganong William, 1995).

Permukaan absortif usus halus meningkat 600 kali lipat oleh adany
a valvulae conniventes, villus dan microvillus. Di perkirakan luas permuka
an bagian dalam silinder mukosa seukuran usus halus adalah sekitar 3300
cm2, valvulae meningkatkan luas permukaan menjadi 10.000cm2, villus me
ningkatkannya menjadi 100.000 cm2 dan microvillus meningkatknya menj
adi 2.000.000 cm2. Enterosid pada usus halus di bentuk dari sel-sel yang ti
dak berdiferensiasi yang membelah secara aktif dikriptus lieberkuh.Sel-sel
ini bermigrasi ke ujung vilus di situ dilepaskan kedalam lumen usus dalam
jumlah besar. Lama hidup rerata sel-sel adalah 2-5 hari bergantung pada sp
esies. Pada manusia jumlah sel yang dilepaskan perhari diperhitungkan sek
itar 17 milyar. Dan jumlah protein yang disekresikan dengan cara ini adala
h sekitar 30gram perhari. Dilambung sel-sel mukosa dengan cepat dilepas
dan diganti dengan sel baru. Kriptus juga merupakan tempat sekresi air da
n elektrolit yang diperantai oleh AMP siklik ( F Ganong William, 1995).

19
DUODENUM

 Disebut juga usus 12 jari


 Panjangnya ± 25 cm
 Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri ,pada lengkunan ini terdapat pa
ngkreas
 Pada kanan duodenum terdapat selaput lendir yang membukit disebut papi
lla vateri
 Pada papilla vateri bermuara saluran empedu / duktus koledokus dan salur
an pangkreas / duktus wirsungi/ duktus pangkreatikus
 Empedu dibuat dihati untuk dikeluarkan ke duodemum melalui duktus kol
edokus yang fungsinya mengemulsi lemak dengan bantuan lipase
 Pangkreas juga menghasilkan amylase yang berfngsi mencerna hidrat aran
g menjadi sakarida dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi as
am amino atau albumin dan polipeptida
 Dinding duodenum memiliki lapisan mukosa yang banyak mengandung ke
lenjar yang disebut kelenjar brunner , yang berfunsi untuk memproduksi g
etah intestinum.

JEJENUM DAN ILEUM


 Jejenum dan ileum memiliki panjang ± 6 M

20
 Duaperlima adalah jejenum dengan panjang ± 23 m
 Ileum dengan panjang ± 4 – 5 m
 Lekukan jejenum dan ileum melekat pada dindingabdomen posterior de
nag perntara lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai
meseterium
 Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabang cabang
arteri dan vena mesentrika superior ,pembulu limfe dan sraf ke ruang an
tara 2 lapisan peritoniun yang membentuk mesenterium.
 Sambungan antara jejenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tega
s.
 Ujung bawah ileum berhubungan denan sekum dengan perantara luban
g yang bernama orifisium ileosekalis.
 Orifisium ini diperkuat oleh sfingter ileusekalis dan pada bagian ini terd
a[at katup valvula sekalis / valvula baukhini yang berfungsi mencegah c
airan kolon dalam asendens tidak masuk kemali ke ileum

Mukosa usus halus

 Permukan epitel yang sangat luas melalui lipatan nukosa dan mikrovili
memudahkan pencerna dan absorbs
 Lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan submukosa yang dapat memperb
esar permukaan usus.
 Pada penampang melintang ,vili dilaisi oleh epitel dan kripta yang men
ghasilakn bermacam macam hormon jaringan dan enzim yang memega
ng perana aktif dalam pencernaan.

Absorpsi

 Absorbs makanna yang sudah dicerna seluruhnya berlangsung dalam us


us halus melalui 2 saluran :
 Saluran kapiler dalam darah
 Saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus

21
 Sebuahvilus berisi lacteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot
yang di ikat bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya diliputi membran
e besar dan ditutupi oleh epitelium
 Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan cairan da
n lemak yang diabsorbsi ke dalam lacteal kemudian berjalan melalui pe
mbuluh limfe masuk ke dalam pembuluh kapiler darah di vili dan oleh
vena porta dibawa ke hati untukmengalami beberapa perubahan.

Fungsi usus halus

 Menerima zat makana yang sudah dicerna untuk diserap melalui ka


piler kapilerdarah dan saluran saluran limfe
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino
 Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida

Dalam usus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempur
nakan makanan

 Enterokinase : menaktifkan enzim proteolitik


 Eripsin : menyempurnakan protein menjadi asam amino
 Lactase mengubah lactase menjadi monoskarida
 Maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
 Sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida

6. INTESTINUM MAYOR / USUS BESAR (KOLON)

Garis tengah kolon lebih besar dari pada garis tengah usus halus. P
anjang kolon adalah sekitar 100 cm dan lebarnya 5-6 cm pada orang dewas
a hidup dan sekitar 150 cm pada saat otopsi. Serta-serat lapisan otot ekster
nalnya terkumpul menjadi tiga pita longitudinal, taenia koli.Karena pita-pit
a ini lebih pendek dari pada bagian kolon lainnya maka dinding kolon me
mbentuk katup menonjol keluar (hautra) diantara taenia.Pada mukosa tida
k dijumpai vilus.Kelenjar-kelenjar kolon merupakan tonjolan mukosa ke d

22
alam yang pendek dan mensekresikan mukus. Terdapat folikel-folikel limf
e soliter, terutama di sekum dan apendiks ( F Ganong William, 1995).

Lapisan usus besar dari dalam ke luar


 Selaput lendir
 Lapisan otot melingkar
 Lapisan otot memanjang
 Jaringan ikat

Fungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan , tempat tinggal ak
teri koli ,tempat feses.

Bagian-bagian usus besar adalah (Syafarudin, 2011) adalah :

1. SEKTUM
 Dibawah sektum terdapat apendiks vermiformis yang berebntuk seperti
cacing, sehingga disebut juga umbai cacing panjangnya 6 cm
 Seluruhnya ditutupi oleh peritoneum muda bergerak walaupun tidak me
mpunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada
orang yang masih hidup
2. KOLON ASENDENS

23
 Panjangnya 1 cm
 Terletak dibawah abdomen sebelah kanan , membujur je atas dari ileum
ke bawah hati
 Dibawah hati melengkung ke kiri , lengkungan ini disebut fleksura hepa
tica dilanjutka sebagai kolon transversum
3. APENDIKS / USUS BUNTU
 Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari ujung sekum, m
empunyai pintu keluar yang sempit tetapi masih memungkinkan dapat d
ilewati beberapa isi usus
 Apensiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam r
ongga pelvis minor, terletak horizontal dibelakang sekum
 Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadanf apendiks berea
ksi secara hebat dan hiperaktif yang sa menimbulkan perforasi dindinya
ke dalam rongga abdomen
4. KOLON TRANSVERSUM
 Panjangnya ± 38 cm,
 Membujur dari kolon asendens sampai kolon desendens berada di bawa
h abdomen, sebalah kanan terdpat fleksura hepatica dan sebelah kiri ter
dapat fleksura lienalis
5. KOLON DESENDEN
 Panjangnya ± 25 cm,
 Terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas kebawah da
n fleksura lienalis sampai ke dapan ileum kiri ,bersambung denagn kolo
n sigmoid
6. KOLON SIGMOID
 Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens
 Terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menye
rupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rectum

7. REKTUM

24
Rektum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan int
estinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sacr
um dan os koksigis.

8. ANUS

Anus adalah bagian dari slauran pencernaan yang menghubungkan


rectum denag dunia luar (udara luar). Terletak dalam rongga pelvis,dindin
gaya diperkuat 3 sfingter :

 Sfingter ani internus / sebalah atas, bekerja tidak menurut kehendak.


 Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
 Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.

Defekasi (buang air besar) didahului oleh transfor, feses ke dalam r


ectum yang mengakibatkan keteganggan dinding rectum mengakibatkan ra
nsangan untuk reflek defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi.
M. Levator ani relaksasi secara volumter dan tekanan ditimbulkan oleh oto
t-otot abdomen (Syafaruddin, 2011).

9. HATI

Hati atau heppar adalah organ yang paling besar dalam tubuh warn
anya coklat dan beratnya 1 ½ kg, letakknya bagian atas sebelah kanan baw
ah diafragma.Hati terbagi dua lapisan utama.

1. Permukaan atas berbentuk cembung terletak dibawah diafragma.


2. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukkan fisura transfers
us.

Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian a


tas hati sehingga hati dibagi menjadi 4 belahan yaitu :

1. Lobus kanan

25
2. Lobus kiri
3. Lobus kaudata
4. Lobus kuadratus

Hati mempunyai dua jenis peredaran darah:

1. Arteri hepatica
Arteri hepatka keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini
mempunyai kejenuhan 95% -100% masuk ke hati akan membentuk jaringa
n kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena. Akhirnya keluar sebagai ve
na hepatica.

2. Vena porta
Vena porta yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior meng
hantarkan 4/5 darah ke hati.Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab be
berapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membaw
a zat makanan ke hati yang telah di absorbs oleh mukosa dan usus halus.

Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pe
mbuluh darah ke hati, cabang vena porta, arteri hepatica dan saluran empedu di bu
ngkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta. Darah berasal d
ari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobolus disaluri oleh seb
uah pembuluh sinusoid darah atau kapiler hepatica.Pembuluh darah halus berjalan
di antara lobolus hati disebut dengan vena interlobular.Dari sisi cabang-cabang ka
piler masuk ke dalam bahan lobules yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini meng
alirkan darah dalam vena lain yang disebut dengan vena sub lobuler. Yang satu sa
ma lain membentuk vena hepatica dan langsung masuk ke dalam vena kava inferi
or.

26
Empedu dibentuk di dalam sel-sel kecil, di dalam sel heppar melalui kapile
r empedu yang halus atau korekuli.Bahan-bahan termasuk glikogen lemak, vitami
n, zat besi, vitamin yang larut dalam minyak, atau lemak di simpan di dalam hati.
Hati membantu memprtahankan susu tubuh karna luasnya organ ini dan banyakny
a kegiatan metabolisme yang berlangsung sehingga mengakibatkan darah banyak
mengalir melalui organ ini dan menaikkan suhu tubuh.

Perlekatan peritoneal dan ligamentum hati adalah :

1. Ligamentum falciformis
Merupakan lipatan feritoneum berlapis ganda, berjalan ke atas dari umbi li
kalis menuju ke hati berjalan ke permukaan anterior dan superior hati.

2. Ligamentum teres hepatis


Ligamentum teres hepatis berjalan masuk ke fisura yang terdapat pada per
mukaan fisera hati bersatu dengan cabang kiri vena porta.
3. Ligament venosum
Suatu pita fibrosa yang merupakan sisa duktus venosus melekat pada caba
ng kiri vena porta, duktus venosus tertutup menjadi pita fibrosa.
4. Omentum minus
Berasal dari tepi porta hepatis dan fisura yang melewati ligamentum venos
um dan berjalan ke bawah menuju kurvatura minor lambung.

27
FUNGSI HATI

1. Pembentukkan empedu
2. Penyimpanan dan pelepasan karbohidrat
3. Pembentukkan urea
4. Metabolisme kolesterol
5. Pembentukkan protein plasma
6. Banyak fungsi yang berkaitan dengan metabolisme lemak
7. Metabolisme beberapa hormone polipeptida
8. Reduksi dan konjugasi hormon steroid gonat dan adrenokorteks
9. Sintesis 25 hidroksikolekalsiferol
10. Detoksifikasi banyak obat dan toksin

10. KANDUNG EMPEDU

Sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membrane berotot, letak


nya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depanny
a panjangnya 8-12 cm. berkapasitas 60 cm3. Lapisan empedu terdiri dari :

1. Lapisan luar serosa/ parietal


2. Lapisan otot bergaris
3. Lapisan dalam mukosa atau fiseral disebut juga membrane mukosa.

28
Bagian-bagian dari kandung empedu adalah :

1. Fundus vesika felea, merupakan bagian dari kandung empedu yang paling
akhir setelah korpus vesika felea.
2. Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi
getah empedu.
3. Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu salura
n pertama masuknya getah empedu ke kandung empedu.
4. Duktus sistikus, panjangnya +3 ¾ cm berjalan dari lekuk empedu berhubu
ngan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
Sterkobilin memberi warna feses dan sebagian di absorbs kembali oleh dar
ah dan membuat warna pada urin yang disebut urobilin.
5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Getah empedu suatu cairan yang di ekresikan setiap hari oleh sel ha
ti yang dihasilkan setiap hari 500-1.000 cc. sekresinya berjalan terus-mene
rus jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna lemak.

11. PANKREAS

Sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira-kira 15 cm, lebarnya 5 cm. mu


lai dari duodenum sampai ke limfa dan beratnya rata-rata 60-90 gram. Pancreas te
rbentang pada vertebra lumbalis I dan II di belakang lambung (Syarifuddin, 2011)

Bagian dari pancreas adalah:

1. Kaput pancreas, terletak disebelah kanan rongga abdomen dan di dalam le


kukkan duodenum yang melingkarinya.
2. Korpus pancreas yang merupakan bagian utama dari organ ini, letakknya d
i belakang lambung dan didepan vertebra umbalis I.
3. Ekor pancreas, bagian runcing disebelah kiri yang menyentuh limfa.
Hasil sekresi pancreas adalah:

29
1. Hormone insulin, hormone ini langsung di alirkan ke dalam darah tanp
a melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini term
asuk sel kelenjar endokrin.
Kumpulan sel-sel ini seperti pulau yang disebut Langerhans.
2. Getah pancreas, sel-sel yang memproduksi getah pancreas ini termasuk
kelenjar eksokrin. Getah pancreas ini di kirim ke dalam duodenum mel
laui duktus pankreatikus. Duktus ini bermuara pada pavila vateri yang
terletak pada dinding duodenum. Pancreas menerima darah dari arteri
pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava inteverior melalui
vena pankreatika. Jaringan pancreas terdiri atas lobules dari sel sekreto
ri yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari
sambungan saluran-saluran kecil dari lobules yang terletak di dalam ek
or pancreas dan berjalan melalui bagan pancreas dari kiri ke kanan. Sal
uran ini menerima saluran dari lobules lain dan kemudian bersatu mem
bentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

FUNGSI PANKREAS

1. Fungsi Eksorin
Membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit.
2. Fungsi Endokrin

30
Sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pul
au Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mens
ekresikan insulin.
3. Fungsi sekresi ekternal
Yaitu cairan pancreas di alirkan ke duodenum yang berguna untuk proses
pencernaan makanan di intestinum.
4. Fungsi sekresi internal
Sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau Langerhans sendiri langsung di a
lirkan ke dalam peredaran darah.Sekresinya disebut hormone insulin dan h
ormone glucagon.Hormone tersebut dibawa ke jaringan membantu metabo
lisme karbohidrat.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem pencernaan adalah proses yang terdapat dalam tiap-tiap


tubuh manusia yang berfungsi untuk mencerna atau memproses makanan
dari yang bermolekul kompleks hingga menjadi zat-zat gizi simpleks yang
bisa diterima tubuh untuk dijadikan energi.Berikut adalah organ-organ
sistem pencernaan :

1. rongga mulut, dimana terjadi proses ingesti dan mastikasi.

2. esophagus, yaitu terjadi tempat proses deglutisi.

3. lambung , tempat terjadinya proses digesti.

4. usus halus, terjadi proses absorbsi.

31
5. usus besar,tempat terjadinya proses penyerapan air dan
pembentukan feses.

6. anus, dikenal sebagai tempat proses defekasi.

B. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

Gaming, William F.1995.Daftar Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: egc

Syaifudin.2006.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta:


Penerbit buku kedokteran egc

https://www.google.com/amp/s/tedjho.wordpress.com/2012/06/04/anatomi-
dan-fisiologi-sistem-pencernaan/amp/

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-
Digesti.pdf&ved=2ahUKEwjZkc-
k1bPkAhXf6XMBH5TBakQFjAAeQlARAB&usg=AOvVawGz_8AD1yWnd
ChiKigc02-Staff.uny.ac.id

32

Anda mungkin juga menyukai