Anda di halaman 1dari 4

Stephanie Hawa

XI. FK 4

Tugas Farmakologi

1. Asam Valproat

• Indikasi : Asam valproat digunakan untuk mengobati kejang karena epilepsi dan fase mania pada
gangguan bipolar. Obat ini juga bisa membantu mencegah sakit kepala migrain.

• Efek samping : Sakit kepala atau pusing, Mual atau muntah, Diare, Anoreksia, dll.

• Kontra Indikasi : Jangan gunakan/minum Asam Valproat dengan obat lain, karena memicu berbagai
interaksi.

• Dosis : - Dosis dewasa untuk epilepsi, kejang parsial kompleks:

Dosis awal: 10-15 miligram/kilogram (mg/kg) diminum atau IV setiap hari; dosis boleh ditambah
sebanyak 5 to 10 mg/kg setiap minggu jika memang benar-benar dibutuhkan

Dosis perawatan: 10-60 mg/kg setiap hari

Dosis maksimum: 60 mg/kg setiap hari

- Dosis dewasa untuk epilepsi, kejang parsial sederhana:

Dosis awal: 15 mg/kg diminum atau IV setiap hari; dosis boleh ditambah sebanyak 5 to 10 mg/kg setiap
minggu jika memang benar-benar dibutuhkan

Dosis perawatan: 10-60 mg/kg setiap hari

Dosis maksimum: 60 mg/kg setiap hari

- Dosis dewasa untuk mania:

750 mg/hari diminum dalam dosis terpisah; jangan melebihi dosis dari 60 mg/kg/hari.

- Dosis dewasa untuk migrain:

250 mg diminum setiap 12 jam sekali; jangan melebihi dosis dari 1000 mg/hari.

- Dosis anak-anak untuk kejang parsial kompleks

IV: 10-15 mg/kg/hari, digunakan setiap 12 jam sekali dan diinfus selama satu jam. Jangan

menggunakan obat ini dalam bentuk cairan IV melebihi 14 hari. Segera ganti obat minum secepatnya.
Oral: 10-15 mg/kg/hari diminum; dosis boleh ditambah sebanyak 5-10 mg/kg/hari at setiap minggu;
dosis boleh ditambahkan hingga 60 mg/kg/hari.

Dosis anak-anak untuk kejang parsial sederhana

Untuk anak-anak berusia 10 tahun ke atas:

IV: 10-15 mg/kg/hari IV

digunakan setiap 12 jam sekali dan diinfus selama satu jam. Jangan menggunakan obat ini dalam bentuk
cairan IV melebihi 14 hari. Segera ganti obat minum secepatnya.

Oral: 250 mg diminum setiap 12 jam sekali, dosis dapat disesuaikan hingga 1000 mg/hari.

Untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, masih belum diketahui apakah obat ini aman atau tidak jika
dikonsumsi.

• Golongan obat : Antikonvulsan

2. Fenitoin

• Indikasi : obat yang digunakan untuk mengendalikan kejang. Baik itu kejang parsial atau yang biasanya
tidak berlangsung terlalu lama, maupun kejang kompleks yang bisa terjadi lebih lama dari kejang parsial.

• Efek samping : Kesulitan dalam berjalan, Kondisi mental menurun, Bicara kurang jelas, Kebingungan,
Susah tidur dengan nyenyak.

• Kontra Indikasi : Memiliki riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan obat ini, Untuk penggunaan
intra vena tidak boleh diberikan pada penderita sinus bradikardi, Mengalami sindrom stokes adams,
Sedang hamil.

• Dosis : Dosis dewasa: 3-4 mg/kg per hari dalam dosis tunggal atau dibagi dalam beberapa dosis.
Alternatifnya, 150-300 mg per hari ditingkatkan hingga 300 mg jika dibutuhkan. Untuk perawatan 200-
500 mg/hari

Dosis anak-anak: 5 mg/kg per hari dalam 2-3 dosis. Untuk perawatan, 4-8 mg/kg per hari yang dibagi
dalam beberapa dosis. Maksimum dosis 300 mg per hari.

• Golongan obat : Antikonvulsan.

3. Fenobarbital

• Indikasi : obat untuk mengendalikan dan mengurangi kejang.


• Kontra Indikasi : Jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau tanpa resep, herbal, atau suplemen makanan.

Jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan, makanan, atau zat lain

• Efek samping : Merasa lelah, Mengantuk, Pusing, Sakit kepala.

• Dosis : Tablet: 15 mg; 30 mg; 100 mg dan Elixir: 20 mg / 5 mL

• Golongan obat : Antikonsulvan gol. Barbiturat.

4. Karbamazepin

• Indikasi : obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi atau orang yang mengalami kejang.

• Kontra Indikasi : Jangan gunakan obat ini apabila Anda riwayat supresi tulang sumsum, atau apabila
Anda memiliki alergi terhadap Carbamazepine atau terhadap antidepresan seperti amitriptyline,
desipramine, doxepin, imipramine, atau nortriptyline.

• Efek samping : Mengantuk, Ataksia, Pusing, Mual.

• Dosis : Tablet 100 mg; 200 mg; 400 mg dan Suspensi 100 mg/5 mL

• Golongan obat : Antikonsulvan atau Anti-epilepsi.

5. Klobazam

• Indikasi : obat golongan antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi epilepsi dan kejang.
Penggunaan obat ini biasanya dikombinasi dengan obat lain untuk penderita epilepsi.

• Kontra Indikasi : Hindari penggunaan clobazam disertai obat fluconazole, fluvoxamine, ticlopidine,
omeprazole cimetidine, eritromisin karena dapat meningkatkan efek clobazam. Obat yang
meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat juga harus dihindari seperti antipsikotik,
sedative/hypnotik,, antidepresan, anaesthetics, muscle relaxants, analgesik, nitrous oxide, dan obat
antikonvulsants atau anxiolytic lainnya. Interaksi obat yang berpotensi fatal yaitu dapat menyebabkan
sedasi mendalam, depresi pernafasan, dan koma dengan obat analgesik opioid.

• Efek samping : Mengantuk, Demam, Infeksi saluran pernapasan bagian atas, Drooling

• Dosis : - Anak-anak >6 tahun

Dosis: 5 mg, satu kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 0.3-1 mg per hari. Dosis maksimal 60 mg per
hari
- Dewasa

Dosis: 20-30 mg per hari, satu kali sehari, sebagai dosis awal. Kenaikan dosis disesuaikan dengan kondisi
pasien. Dosis maksimal 60 mg per hari.

- Lansia

Dosis: Dimulai dari dosis rendah, yaitu 5 mg, satu kali sehari. Peningkatan dosis dilakukan bertahap
disertai pengawasan.

• Golongan obat : Antikonsulvan.

6. Diazepam

• Indikasi : obat penenang yang digunakan untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan

• Kontra Indikasi : depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner
akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut,
trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau
ansietas dengan depresi.

• Efek samping : Mengantuk atau pusing, Lemas, Penglihatan kabur, Gangguan keseimbangan

• Dosis : - Dosis dewasa, Gangguan kecemasan

2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.

Kejang 2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.

Gejala putus zat akibat alkohol

5-10 mg setiap 6-8 jam.

- Dosis lansia atau pasien dengan kondisi khusus

Dimulai dari 2-2,5 mg, dikonsumsi 1-2 kali. Dosis dapat dinaikan secara perlahan jika dibutuhkan.

- Dosis anak-anak

1-2,5 mg, dikonsumsi 3-4 kali/hari. Dosis dapat dinaikan secara perlahan jika dibutuhkan.

Untuk diazepam dalam bentuk suntik atau supositoria, dokter akan menyesuaikannya dengan kondisi
pasien di rumah sakit.

• Golongan obat : Antiansietas/antikonvulsan golongan benzodiazepine

Anda mungkin juga menyukai