2.2 Konsep – konsep Dasar Tata Geografi – geografi Politik dan Geopolitik
Geografi lama disebut pula dengan causal geography, karena yang dibicarakan
adalah aneka kasus (case), sedangkan geografi baru disebut casual geography, karena
mengutamakan pembicaraan sebab-akibat (cause). Dengan membicarakan dua peryataan
mengenai Madura dan Krawang dapat dipahami makna geografi kausal itu.
Ada kesan bahwa seakan-akan geografi yang diajarakan di sekolah tidak lain dari
pengetahuan tentang negri danbangsa atau penduduknya. Dipaparkan berbagai hal yang
layak untuk diketahui tentang suatu wilayah. Ini meliputi struktur geologi, iklim, mata
pencaharian penduduk, agama, ras, bahasa, sejarah dan bentuk pemerintah.
• Geografi Terapan
• Geografi Social
Geogarfi social sebagai lawan dari geografi fisis adalah geografi social dalam arti
luas yang maknanya geogarfi masyarakat manusia. Adapun geografi fisisi adalah
geografi lingkungan alam. Geografi social dalam arti sempit adalah cabang dari geografi
masyarakat manusia yang setingkat dengan geografi ekonomi dan geografi politik.
• Habitat Manusia
• Geografi Budaya
Definisi geografi jumlahnya banyak. Salah satu yang sederhana : geografi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan
manusia disitu dapat ditafsirkan sebagai alam dan manusia, atau lingkungan alam dan
penduduk. Manusia disitu bukanlah manusia sebagai individu melainkan sebagai
kelompok, karena adaptasinya terhadap lingkungan alamnya dilaksanakan secara kreatif.
Misalnya sebagai penghuni desa, penduduk wilayah, sebagai bangsa.
• Determinasi Alam
Di dalam geografi. Khususnya pada abad yang lalu. Cukup kuat alirannya
determinasme alam yang fahamnya berbunyi: alam itu menentukan segalanya pada
manusia. Manusia merupakan obyek yang plastis saja dari kemutlakan alam. Aliran
tersebut dipelopori FREDRICH RATZEL dengan antropogeografinya yang meremehkan
budaya manusia atau kemauan bebas manusia. Karena yang di gunakan hanya kekuasaan
alam.
Juga ARISTOTELES menganut faham determinisme alam menurut zamanya.
Bangsa-bangsa di benua. Eropa yang mendiami wilayah-wilayah berhawa dingin. Cukup
bersemangat akan tetapi intelegensinya kurang demikian pula mereka kurang terampil.
Akan tetapi semangat mereka teman sehingga mereka mudah dijajah oleh bangsa lain.
Mengatakan bahwa ada pengaruh dari lingkungan atas kehidupan manusia jugs
diikuti oleh filsuf-politikus JEAN BOD di Prancis (1530-1596). Menurut adanya tiga zone
iklim di Eropa, dari utara ke selatan zone dingin, zone sejuk, zone hangat, masing-masing
menciptakan ciri-ciri penduduk sbb:
Di utara badan manusia kuat tetapi mentalnya kurang kuat dalam dunia politik ada
kecendrungan menyukai demokrasi. Di selatan, penduduknya malas bekerja meskipun
mereka cukup intelegan tetapi dalam suasana despotisme. Di Eropa bagian tengah
terdapat campuran antara ciri-ciri intelegan dan sifat rajin bekerja, mereka menyukai
pemerintahan kerajaan yang murni.
Dalam abad ke-19 di Erapa berkuasa aliran Evolusionisme dari CHARLES
DARWIN sung juga membicarakan perkembangan manusia secara individual, ini adalah
akibat dari adaptasinya terhadap lingkungan alam.
• Possibilisme
Lain halnya dengan RATZEL yang berlatar belakang studi biologi, VIDAL dan
murid-muridnya berlatar belakang studi sejarah. Sebab itu dalam mempelajari pengaruh
timbal balik antara bumi dan manusia, aliran geografi Prancis menekankan pada
kebebasan pada manusia untuk memilih.
Pemberian sebutan possibilisme itu sendiri sebenarnya tak oleh VIDAL,
melainkan oleh pengikutnya kemudian FEBVRE yang menulis buku berjudul
GEOGRAPHYCAL A7RODUCTION TO HISTORL Faham tersebut terns berkembang
mengikuti tulisan-tulisan 17DAL dan BRUNHES di Prancis. Kemudian ISAILAH
BOWMAN dan CARL SAUER di Amerika Serikat.
Perlu diketahui bahwa dikalangan para geograf sendiri ada perbedaan faham
sekitar hakekat yang pasti dari relasi tadi. GEORGE F. CARTER pengikut cultural
geography di Amerika Serikat menulis dalam bukunya yang berjudul MAN AN THE
LAND. Lingkungan alam hanya sekedar suatu tahap saja dari permainan manusia
dengan alam adanya dalam segala zaman lingkungan tersebut tak mampu mendorong
semangat ataupun mengurangi semangat manusia. Lingkungan itu hanya sekedar ada.
Sebaliknya Prof BROEK berpendapat sebaliknya setiap masyarakat manusia itu
menangkap dan meninterprestasikan lingkungan lamnya melalui prisma dari corak
kehidupannya, yakni budayanya. Hanya didalam kerangka perceptual ini lingkungan
alam mampu mempengaruhi manusia.
• Aspek dalam Geografi
• Ilmu Jembatan
Dalam dunia yang modern buta geografis amat merugikan bagi orang yang bersangkutan.
Ia tak dapat menangkap dengan baik isi berita koran, pengumuman di radio, uraian dalam
televisi. Masalah-masalah nasional dan internasional memerlukan bekal pengetahuan
geografi, misalnya transmigrasi ke Sitiung, pengunsian dari Vietnam, revolusi Islam di
Iran, penerbangan ke planet lain, pemberontakan di Polandia perang di Libanon.
Dalam lingkungan pendidikan di sekolah dasar sampai lanjutan atas geografi tergolong
ilmu pengetahuan alam. Perlu ditambahkan bahwa guru dalam memaparkan dan mengupas
masalah-masalah geografis yakni hubungan timbal balik manusia dengan lingkungan
alamnya berdasarkan ilmu kemanusiaan atau humantisme, karena menyangkut nilai-nilai.
• Keterikatan Tempat
• Hakekat Geografi
Berbeda dengan ilmu social lain, pokok pembicaraan dalam geografi social selalu
mengandung tiga hal data-data sosial yang diambilkan dan peristiwa manusia. Benda fisis
yang terdapat didalam alam dan korelasi abstrak atau integrasi serta relasi yang
terdapat diantara dua hal itu. Struktur dan fungsi sebagaiman diuraikan, karena itu maka
suatu analisa geografis terdiri atas penerapan metodologi umum dari pengetahuan alam
atas data-data dari pengetahuan social.
1. Persebaran penduduk
Biasanya lembah-lembah sungai berpenduduk lebih padat dari pada disekitarnya
sehingga air merupakan factor utama dari kepadatan. Bahwa kota lebih padat dari
pedesaan. Latar belakangnya lain, demikian pula desa disepanjang jalan raya
propinsi. Untuk lebih sempurna analisanya para geograf menggunakan peta udara
sebagai alatnya.
1. Perubahan penduduk
Geografi khususnya geografi kependudukan (population geography,
demogeography) membantu banyak kepada penelaahan demografis suatu wilayah
atau Negara. Geografi kependudukan sudah selayaknya membicarakan masalah
penduduk yang bertalian dengan seluk-beluk perilaku keruangan penduduk.
2. Kepadatan penduduk
Sehubungan itu muncul permasalahan seperti gejala kelebihan penduduk,
kekurangan penduduk optimum (optimum population) yang jumlah penduduk yang
paling baik atau layak untuk wilayah yang bersangkutan.
3. Migrasi atau gerakan penduduk
Kelebihan penduduk (over population) mendorong suatu migrasi keluar. Tekanan
panduduk (population pressure) memaksa manusia mencari jalan keluar untuk
mempertahankan taraf hidupnya, jika tak dapat pindah tempat tinggal, maka terjadi
usaha intensifikasi pertanian, tetapi inipun tak akan dapat bertahan lama jika
kemampuan tanah terbatas.
• Geografi Kependudukan
Orang Eropa suka menyebutkan adanya dunia Barat dan dunia Timur secara
peradaban. Ternyata Timur bukan hanya Asia seluruh melainkan juga ditambah dengan
seluruh pantai Afrika utara dari Mesir sampai Maroko, padahal ini letaknya disebelah
selatan Eropa.
• Geopolitik
• Teori Lokasi
Didalam geografi kedudukan teori lokasi itu penting, khususnya dalam
penerapannya di bidang telaah geografi ekonomi. Juga para ekonomi memafaatkan
bahkan mengembangkan lanjut teori lokasi yang berasal dari geografi itu, Untuk
diterapkan dalam bidang ekonomi keruangan (spatial economics). Inti dari teori
normative tentang lokasi yang optimal dan proyek-proyek kegiatan manusia seperti
pabrik.