INDIKATOR KOROSI
Dosen Pembimbing :
1. Yunus Tonapa Sarungu
2. Tifa Paramitha
Disusun oleh :
Rahmi Almalikus Sa’adah 181411086
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat, nikmat,
ridho, karunia, kasih sayang dan petunjuk-Nya mustahil laporan praktikum yang berjudul
Indikator Korosi ini dapat dirampungkan. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan
kepada Rasulullah Saw. keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah ikut serta membantu
dalam penyusunan laporan praktikum ini. Kepada Dosen Pembimbing kami yang telah
mengajarkan dan membimbing dengan penuh kesabaran sehingga laporan praktikum ini dapat
selesai pada waktunya, kepada orangtua kami yang telah membantu kami baik secara moril
maupun materil, kepada kawan-kawan seperjuangan yang telah memberi kami inspirasi.
Laporan praktikum yang berjudul Indikator Korosi ini dibuat untuk memenuhi tugas
Praktikum Laboratorium Pengendalian Korosi.serta untuk menambah informasi tentang segala
yang berkaitan dengan judul laporan praktikum tersebut.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata kebahasaannya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar
penyusun dapat memperbaiki laporan praktikum ini. Semoga laporan praktikum ini membawa
manfaat luar biasa bagi semua orang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
3. 1 Alat .................................................................................................... 5
3. 2 Bahan ................................................................................................ 5
3. 3 Diagram Alir .................................................................................... 5
3. 4 Keselamatan Kerja .......................................................................... 6
5. 1 Pembahasan ...................................................................................... 10
5. 2 Kesimpulan ...................................................................................... 10
LAMPIRAN ........................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah mempelajari dan melakukan praktikumini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi korosi logam berdasarkan indikator dengan menunjukkan daerah yang
bersifat anodik dan katodik pada logam yang homogen,
2. Melakukan reaksi anodik dan katodiknya.
BAB II
DASAR TEORI
Sedangkan pada daerah yang berwarna merah muda sebagai katoda akan terjadi
pembentukkan OH- (reduksi air) menurut reaksi :
H2O + O2 + 4e- → 4OH- (reduksi)
Jadi reaksi keseluruhan yang berlangsung pada hasil percobaan sebagai berikut :
Indikasi pada dua logam yang berbeda potensial sebagai contoh baja karbon rendah
dengan Zn. Jika kedua logam tersebut dihubungkan dengan kawat tembaga dan
ditempatkan dalam cawan petri yang berisi larutan yang akan dijelaskan pada bahan dan
alat maka terlihat indikasi-indikasi sebagai berikut :
• Pada logam baja karbon rendah terbentuk warna merah muda sehingga pada baja
karbon rendah terjadi reaksi pembentukkan OH-. Menurut reaksi :
• Sedangkan pada logam Zeng terbentuk warna putih, artinya terjadi reaksi oksidasi:
Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret tersebut, maka
Salah satu metode untuk mencegah korosi antara lain dengan menghubungkan
logam (misalnya besi) dengan logam yang letaknya lebih kiri dari logam tersebut dalam
deret volta (misalnya magnesium) sehingga logam yang mempunyai potensial elektrode
yang lebih negatif lah yang akan mengalami oksidasi. Metode pencegahan karat seperti ini
disebut perlindungan katodik. Contoh lain dari perlindungan katodik adalah pipa besi, tiang
telepon, dan berbagai barang lain yang dilapisi dengan zink, atau disebut Galvanisasi. Zink
dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Oleh karena potensial
reduksi besi lebih positif daripada zink (posisinya dalam deret Volta lebih ke kanan), maka
besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan
mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
Zn → Zn2+ + 2e- (oksidasi)
Fe2+ + 2e- → Fe (reduksi)
BAB III
PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Cawan petri
2. Hot plate
3. Gelas kimia 250ml
4. Thermometer
5. Logam Fe dan Zn
6. Anoda ( Penghubung )
3.2 Bahan
1. 2 gram agar-agar
2. 0,06 gram kalium ferrocyanida
3. 0,06 gram kalium ferricyanida
4. 0,1 gram garam NaCl
5. Phenopthalein 3 cc (3 tetes)
6. Aquades 250 ml
3. Proses indikator
PENGOLAHAN DATA
(tampak belakang)
Hari ke- 2
(tampak depan)
(tampak belakang)
Hari ke- 3
(tampak depan)
(tampak belakang)
BAB V
5.1 Pembahasan
Dalam praktikum penggunaan indikator untuk studi korosi logam ini kami menggunakan
pelat logam besi (Fe) dan pelat logam seng (Zn) yang dihubungkan dengan kabel kawat tembaga.
Indikator yang digunakan adalah indikator phenolphtalein (PP) yang akan menunjukkan daerah
katodik (ditandai dengan warna pink) dan daerah anodik (ditandai dengan warna putih).
Berdasarkan pengamatan, terdapat lapisan berwarna putih disekitar pelat logam Zn yang
menandakan terjadinya reaksi oksidasi atau anodik. Sementara pada logam Fe terdapat lapisan
warna pink dan juga warna biru pada area yang berkarat. Pada pengamatan hari pertama mulai
terlihat ada perubahan warna dikedua pelat logam dan pada hari kedua dan ketiga warna lapisan
yang terbentuk semakin pekat juga semakin banyak. Hasil pengamatan yang didapat sesuai dengan
literatur yang ada, potensial Zn lebih rendah daripada Fe maka yang berperan sebagai anoda adalah
Zn dan yang berperan sebagai katoda adalah Fe.
5.2 Kesimpulan
• Logam Zn berperan sebagai anoda (ditandai dengan terbentuknya lapisan putih) dan logam
Fe berperan sebagai katoda (ditandai dengan terbentuknya lapisan pink)
• Reaksi yang terjadi adalah
Reaksi anodik : Zn → Zn2+ + 2e
Reaksi katodik : H2O + ½ O2 + 2e → 2OH-
Reaksi keseluruhan : Zn(s) + H2O(l) → Zn(OH)2(s)
Reaksi keseluruhan yang berlangsung pada percobaan:
1. Jones, Denny A, 1992, Principles and Prevention of Corrosion, New York: Macmillan
Publishing Company.
2. Piron, D. L, 1991, The Electrochemistry of Corrosion, Nace.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Deret_elektrokimia
LAMPIRAN