Anda di halaman 1dari 2

2.

Database Non-Relasional dan Database pada Sistem Cloud Computing

Dalam jangka waktu 30 tahun, teknologi database relasional telah menjadi standar emas.
Cloud computing volume data yang belum pernah ada sebelumnya, beban pekerjaan yang
begiru besar untuk layanan web, serta kebutuhan untuk menyimpan data jenis baru
memerlukan alternatif database selain model lama dari database rasional dalam
mengorganisasikan data guna membentuk tabel, kolom, dan baris. Sistem manajemen
database non-relasional menggunakan model data yang lebih fleksibel dan dirancang untuk
mengelola data berukuran besar yang didistribusikan pada banyak perangkat serta
mempermudah dalam meningkatkan atau menurunkan skalabilitas. Seperti web, media
sosial, grafis dan bentuk data lainnya yang sulit dianalisis menggunakan perangkat
tradisional berbasis SQL.

Ada beberapa database NoSQL yang masing-masing memiliki fitur teknis dan perlakukan
yang berbeda. Database oracle NoSQL salah satu contoh diantaranya adalah simple DB
buatan amazon, salah satu layanan web yang beroperasi pada sistem cloud computing .

Amazon dan penyedia layanan could computing lainnya juga menyediakan DBMS relasional.
Relational  Database Service (RDS) Amazon menawarkan MysQL, SQL server, ataupun
oracle database sebagai mesin pencari database. Besarnya pembayaran bergantung pada
jumlah penggunaan. Oracle memiliki database clou service menggunakan relasional oracle
database 11g, sedangkan microsoft SQL Azure Database adalah layanan database relasional
berbasis cloud computing yang beroperasi pada microsoft SQL server DBMS.

Sistem privarte cloud computing mengkonsolidasikan server, tempat penyimpanan, sistem


operasi, database serta beban pekerjaan kedalam perangkat keras dan perangkat lunak yang
terdistribusi. Dengan mendistribusikan database pada sistem private could computing yang
terkonsolidasi memungkinkan departemen TI untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta
mengurangi beban modal dan biaya operasi. Semakin tinggi tingkat kepadatan konsilidasi
yang dicapai, semakin besar pengembalian atas investasi yang diterima.

Kapabilitas Sistem Manajemen Database

DBMS memiliki kapabilitas defenisi data (data dfenition) untuk menspesifikasikan stuktur
konten database. Definisi data digunakan untuk membuat tabel database dan untuk
mendefenisikan karakteristik field pada setiap tabel. Informasi tentang database ini akan
didokumentasikan dallam kamus data. Kamus data (data dictionaary) adalah file manual
ataupun otomatis yang menyimpan defenisi-defenisi elemen data berikut karakteristik
mereka. Mc Acces memiliki kemampuan kamus data yang belum sempurna yaitu
menampilan informasi seperti nama, deskripsi, ukuran, tipe, format, dan properti lainyya
pada setiap filed pada sebuah tabel. Kamus data bagi database perusahaan besar dapat
menangkap informasi tambahan seperti pengggunaan, kepemilikan, ototrisasi, keamanana,
dan individual, fungsi-fungsi bisnis, program serta laporan yang menggunakan masing-
masing elemen data.

Merancang Database

Untuk merancang database, harus difahami dulu bagaimana hubungan antara data, jenis dta
yang dikelola pada database, bagaimana tersebut akan digunakan, serta bagaimana
organisasi perlu diubah untuk mengelola data dari perspektif lengkap seluruh perusahaan.
Database memerlukan rancangan konsep maupun fisik. Rancangan konseptual atau logis
dari suatu database adalah model abstrak dari database dari perspektif organisasi bosnis,
dimana rancangan fisik menunjukka bagaimana database dirancang lewat akses langsung
perangkat penyimpanan.
Normalisasi dan diagram relasi entitas

Rancangan konseptual suatu database menggambakan bagaimana elemen-elemen pada


database dikelompokkan. Proses perancangan tersebut mengidentifikasi hubungan antara
elemen-elemen data dan cara paling efisien dalam mengelompokkan elemen-elemen data
yang diperlukan dan untuk menjawab kebutuhan informasi suatu organisasi bisnis. Proses
tersebut juga mengidentigikasi data-data ganda dan pengelompokan elemen-elemen data
yang diperlukana untuk program aplikasi yang spesifik.

Sistem database relasional berupaya untuk menerapkan antara referensial terintegrasi yang
menjamin hubungan antara variabel tetap konsisten. Ketika suatu tabel memiliki kunci asing
yang mengacu pada tabel lainnya, maka tidak diperkenankan menambah record apapun
sampai terdappat record yang sesuai yang sesuai pada tabel yang berhubungan. Perancang
database mendokumentasikan model datanya dengan sebuah diagram relasi entitas.

1.3 MEMANFAATKAN DATABASE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BISNIS


DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 Tantangan dalam menangani besarnya volume data

Sampai 5 tahun sebagian besar data dikumpulkan oleh organisasi yang terdiri atas data
transaksi yang dapat ditempatkan dengan mudah kedalam kolom danbaris pada DBMS
Relasional. Kemungkinan data-data yang ada memiliki struktur atau tidak sesuai dengan
produk DBMS relasional yang mengorganisasikan data kedalam bentuk kolom dan baris.

 Infrastruktur Bisnis

Kebutuhan akan data yang berkapabilitas besar memerlukan infraksruktur bisnis yang
terkini dan memiliki rabgkaian perangkat untuk memperoleh informasi-informasi yang
diperlukan dari berbagai jenis data yang berbeda yang ada dalam organisasi. Kemampuan-
kemampuan tersebut meliputi data warehouse, data marts, hadoop, in-memory computing,
serta platform analitis.

Data warehouse dan data mart

Data warehouse adalah data yang menyimpan data historis dan data terkini yang
berpengaruh bagi kepentingan pengambil jeputusan diseluruh perusahaan. Sedangkan data
mart adalah bagian dari data warehouse yang diringkas atau dikhususkan untuk penanganan
jenis-jenis data tertentu pada database yang terpisah untuk kelompok pengguna yang lebih
ditentkan.

Anda mungkin juga menyukai