Anda di halaman 1dari 5

Nama : Silvia Usmania

NIM : 17630054
Kelas : Kimia-B
TUGAS SINTESIS SENYAWA ANORGANIK

1. Berikut adalah data XRD dari zeolit NaY (c) yang disintesis dari kaolin (a) yang
selanjutnya diubah menjadi metakaolin (b) yang lebih reaktif.

Dari data XRD tersebut, analisislah hasil SEM berikut ini, (a) kaolin, (b) metakaolin dan (c)
hasil sintesis zeolit NaY.

Jawab:
a. Pada hasil SEM kaolin dapat diketahui dengan melihat data XRD diatas, yaitu didapat
puncak yang rendah, tidak tajam dan memiliki kristanilitas yang rendah bahkan menuju
amorf. Apabila dilihat dari segi bentuknya, memiliki bentuk tidak beraturan dan ukuran
partikel yang beragam serta morfologi permukaan yang dominan dari morfologi khas
kaolin yaitu berupa kelompok lembaran heksagonal berlapis. Kaolin mempunyai struktur
pseudoheksagonal berlapis-lapis dengan ukuran 1-10 m dengan jumlah lembaran tiap
lapis sekitar 10-50 buah (Murray, 2000). Hasil analisa ini dapat digunakan untuk
menjelaskan bahwa hasil SEM yang dihasilkan pada topografi atau permukaan pada kaolin
terlihat tidak beraturan dengan ukuran kecil dan homogen. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hasil SEM sama dengan hasil XRD.

b. Pada hasil SEM metakaolin dapat diketahui dengan melihat data XRD diatas, yaitu
menunjukkan bahwa ukuran dan bentuk yang dimiliki oleh metakaolin lebih seragam
dibandingkan dengan kaolin, namun morfologi permukaannya tetap berbeda-beda. Hasil
XRD data difraktogram metakaolin digunakan untuk menunjukkan keberhasilan sintesis
metakaolin yang merupakan material amorf. Pada data XRD ditunjukan bahwa metakaolin
ini lebih reaktif ditandai dengan puncak yang rendah bahkan mendekati garis datarnya.
Hasil SEM metakaolin terlihat lebih kecil-kecil dibanding hasil SEM kaolin dan zeolit
NaY, serta permukaan yang dihasilkan tidak beraturan. Kristal yang dihasilkan sedikit dan
sisanya didominasi oleh amorf, sehingga berbanding lurus dengan hasil XRD yang
menunjukkan puncak yang sangat rendah.

c. Pada hasil SEM zeolit NaY dapat diketahui dengan melihat data XRD diatas, yaitu
memiliki banyak puncak dengan sudut-sudut kristal yang tajam dan hasil SEM
menunjukkan morfologi berupa kristal sudah terlihat cukup jelas, bentuk dan ukuran
partikelnya mulai beraturan dan seragam meskipun tidak secara keseluruhan dan terdapat
permukaan yang halus dan tajam namun komposisi zeolit NaY yang dihasilkan sangat
sedikit dibandingkan data SEM yang lain.. Apabila dihubungkan dengan hasil XRD
pembentukan struktur zeolit NaY ditentukan oleh kemunculan puncak pada daerah 2θ
pada difraktogram. Semakin tinggi intensitas puncaknya maka menandakan bahwa kristal
zeolit NaY semakin banyak terbentuk.
2. Berikut adalah hasil analisis keasaman zeolit ZSM-5 (variasi rasio molar SiO 2/Al2O3, 20,
50 dan 100) dengan adsorpsi piridin. Jumlah piridin yang teradsorpsi diamati dengan
menggunakan teknik spektroskopi inframerah. Tentukan dan analisis puncak sisi asam
Brønsted dan Lewis!

Jawab :
Analisis hasil keasaman zeolit ZSM-5 dengan adsorpsi piridin dapat ditunjukkan oleh
Spektrum IR yang berguna untuk menentukan kekuatan keasaaman dan banyakanya sisi aktif
dari asam Bronsted dan Lewis yang terdapat pada permukaan zeolit ZSM 5. Spektra di atas
menunjukkan bahwa rasio SiO2/Al2O3 yang semakin kecil, maka intensitas pita yang
terbentuk semakin tinggi sehingga menunjukkan semakin terbentuknya Si-O-Si tetrahedral.
Pita serapan pada bilangan gelombang sekitar 1100 cm-1 merupakan model vibrasi asimetris
dari Si-O-Si, dan pita serapan pada bilangan gelombang sekitar 800 cm -1 merupakan model
vibrasi simetrinya.
Puncak yang muncul pada bilangan gelombang 1450 cm 1 menunjukkan sisi asam Lewis
-

sedangkan pada bilangan gelombang 1540 cm 1 menunjukkan sisi asam Brønsted dan spektra
-

IR yang dihasilkan menunjukkan bahwa semakin banyak rasio molar SiO2/Al2O3 maka
semakin sedikit sisi asam Bronsted yang terlihat pada puncak 1545 cm 1. Hal ini disebabkan
-

oleh pusat inti asam katalis ZSM-5 terletak pada kerangka atom Al. Semakin besar jumlah
atom Al, maka semakin banyak ion hidrogen yang menyeimbangkan muatan negatif dalam
kerangka akibat kehadiran [AlO4]5- membentuk sisi asam Brønsted.
Sedangkan pada sisi asam Lewis semakin besar rasio molar SiO 2/Al2O3
mengakibatkan sisi asam Lewis semakin banyak dibandingkan sisi asam bronsted. Molekul
piridin yang berinteraksi dengan sisi asam Lewis akan membentuk kompleks ikatan
koordinasi antara pasangan elektron bebas dari piridin dengan orbital kosong dari sampel..
Puncaknya terdapat pada bilangan gelombang sekitar 1490 cm 1 disebabkan oleh adanya sisi
-

asam Lewis dan Brønsted yang terkoordinasi pada piridin. Sisi asam Lewis terjadi karena
pembentukan kompleks ikatan koordinasi antara pasangan electron bebas dari molekul piridin
dengan orbital kosong dari permukaan padatan. Interaksi ini memunculkan pita serapan di
daerah inframerah antara 1440-1452 cm-1. Pada spektrum FTIR-piridin ZSM-5 menunjukkan
pita absorpsi pada bilangan gelombang disekitar 1.440-1442,80 cm-1 yang menunjukkan sisi
asam Lewis. Sehingga kesimpulannya yakni pada pita gelombang tersebut dapat diamati
vibrasi ikatan piridin yang di adsorpsi pada sisi asam Bronsted dan Lewis meningkat pada
rasio
SiO2/Al2O3 yang kecil.
3. Analisislah hasil SEM berikut ini, a). low density polyethylene (LDPE), b) & c). LDPE
dilapisi TiO2, d) – f). LDPE dilapisi zeolit-TiO2 nanokomposit.

Analisis hasil SEM :


a. Partikel dengan perbesaran 5 µm permukaan dan strukturnya tidak terlihat. Selain itu,
partikel terlihat halus terkesan rata dan homogen sehingga kurang reaktif.
b. Partikel dengan penambahan TiO2 pada perbesaran 50 µm memiliki struktur permukaan
yang kasar dan bentuk timbul atau pori yang muncul dengan jumlah yang sedikit.
c. Bentuk lebih kasar dibanding dengan gambar (a) dan tersebar sedikit beberapa bentuk
timbul (lebih reaktif dibanding tanpa lapisan TiO2)
d. Apabila dilihat dari 50 µm memiliki bentuk yang terlihat kasar dan permukaan pori
berongga terlihat jelas dibandingkan pelapisan TiO2 seperti gambar b
e. Apabila dilihat dari 5 µm memiliki bentuk pori berongga yang tersebar rata menutupi
permukaannya. Hal ini disebabkan oleh penambahan zeolit yang dapat memperbesar
permukaan partikel.
f. Apabila dilihat dari perbesaran 0.5 µm, gambar tersebut menunjukkan bentuk pori yang
banyak dan besar, permukaan terlihat jelas berpori rongga sehingga lebih reaktif
dibanding pelapisan dengan TiO2 dan tanpa lapisan.

Anda mungkin juga menyukai