Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN TRIMESTER III

Laporan Pendahuluan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan
Maternitas yang Dibimbing

Oleh:

Ns. SULASTRI,M.Kep.,Sp.jiwa

Disusun Oleh :

PANDE NYOMAN SEPTIAN YOGI

1814401070

TINGKAT 2 REGULER 2

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN TRIMESTER III

A. DEFINISI

Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi yang dihitung dari hari pertama haid
(HPHT) sampai lahirnya janin (Prawirohardjo Sarwono, 2008, hal:89)

 Kehamilan adalah keadaan yang diwali dengan bertemunya sel sperma dan ovum kemudian
membentuk zigot, dalam proses selanjutnya zigot akan berubah menjadi morulla, blastula,
blastokist, yang akan melakukan nidasi pada endrometrium. Kemudian hasil konnsepsi (janin
dan plasenta) akan tumbuh dan berkembang sampai aterim dan di akhiri persalinan
(Sastrawinata, 2005, hal:100)

Masa kehamilan dimana dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normalnya 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari HPHT (Prawirohardjo Sarwono, 2008)

Kehamilan adalah masa dimanan dimulai dari konsepsi yang dihitung dari hari pertama haid
terakhit (HPHT) sampai lahirnya janin (Abdul Bari Syaifuddin, dkk, 2011)

Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Ida Bagus Gede Manuaba, 2008).

Definisi Kehamilan Trimester III


Umur kehamilan antara 28 – 42 minggu (Arief manjojoer, 2008)
Umur kehamilan dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9 (Prawirohardjo Sarwono. 2008)
Merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai ora ngtuan seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut sebagai periode penantian
(Kusmiyati. 2009)

B. ETIOLOGI
1. Persalinan prematuritas
Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda ( kembar ).
Kehamilan disertai komplikasi ( pre-eklampsia, eklampsia ).
Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu ( hipertensi, penyakit ginjal atau penyakit
hati ), keadaan gizi yang rendah ( hamil disertai kurang darah ( anemia ), lapisan dalam
rahim yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek ).

2. Kehamilan ganda ( kembar )


Factor ras yang sering mempunyai angka hamil ganda tinggi.
Pemakaian obat perangsang indung telur.
Factor keturunan dalam keluarga.

3. Perdarahan plasenta previa


Dengan makin tuanya kehamilan dan terjadi pembentukan segmen bawah rahim,
terjadinya pergeseran plasenta beserta pembuluh darahnya sehingga terjadi perdarahan.
4. Perdarahan solusio plasenta
Dapat dikaitkan dengan trauma langsung pada kehamilan ( jatuh saat hamil tua, trauma
langsung pada perut ).
Ibu yang mengidap tekanan darah tinggi.
Kehamilan disertai pre-eklampsia dan eklampsia.
Ibu yang mengidap penyakit ginjal.

5. Kehamilan dengan ketuban pecah dini


Trauma langsung pada perut ibu.
Kelainan letak janin dalam rahim.
Kehamilan grandemulti.

6. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim


Kehamilan di atas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan penyakit kencing gula.
Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan.
Terjadi simpul tali pusat.
Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan.
Kehamilan dengan perdarahan.
Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari.
7. Kehamilan lewat waktu
Tidak timbulnya his karena kurangnya air ketuban.
Insufisiensi plasenta.
Kerentanan akan stress

8. Kehamilan dengan pre-eklampsia dan eklampsia


Kehamilan pertama kali ( primigravida ) lebih tinggi.
Adanya penyakit ibu yang menyertai hamil ( penyakit ginjal, penyakit tekanan darah
tinggi ).
Kehamilan dengan regangan rahim makin tinggi ( hamil dengan kebanyakan air ketuban,
kehamilan ganda, hamil dengan janin besar).

C. TANDA DAN GEJALA

Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meningkatkankewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali merasa khawatir kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Ada pun perubahan fisik yang akan di alami ibu, yaitu
perut lebih membesar, lebih sering ingin buang air kecil, pertambahan berat badan meningkat
secara maksimal, punggung melengkung ke depan (lordosis), ibu sering merasa sesak nafas, ASI
sudah mulai keluar (colustrum), nyeri punggung.

D. KLASIFIKASI

E. PATOFISIOLOGI
1. Persalinan prematuritas
2. Kehamilan ganda ( kembar )
3. Perdarahan plasenta previa
4. Perdarahan solusio plasenta
5. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
6. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
7. Kehamilan lewat waktu persalinan
8. Kehamilan dengan pre-eklampsia dan eklampsia

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium

G. PENATALAKSANAAN

H. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS: Pembesaran uterus Gangguan pola nafas

-       Ibu mengatakan sesak


terutama saat duduk
-       Ibu mengatakan usia
kehamilan 32 minggu
lebih Penekanan dingding
diafraghma

DO:
Asupan dan ekspansi paru
-       FR 22x/menit
menurun
-       TFU 28 cm

Asupan O2 menurun
Hiperventilasi

Pola nafas tak efektif

2 DS: Pembesaran uterus Perubahan pola eliminasi

-       Ibu mengatakan lama


tidur ± 3 jam per hari
-       Ibu mengatakan sering
ingin BAK
Penekanan vesikaurinaria

DO:
Volume vesika menurun
-       Saat pengkajian ibu
tampak gelisah
-       F BAK selama sakit Meningkatnya miksi
8x/hari

Perubahan pola eliminasi

3 DS: Plasenta tumbuh Nutrisi kurang dari


maksimal/progresif kebutuhan
          Ibumengatakan
makan selama sakit
2x/hari dengan porsi
kecil (setengah piring)
          Ibu mengatakan
merasa agak mual Hormone HCG

DO:

          Hb 9,9 g/dl


          LL 18cm, bb 54kg,
TB 172 Mual, asupan
           

Intake makanan

4 DS: HCG meningkat Konstipasi

          Ibu mengatakan BAB


1X/hari
          Ibu mengatakan
konstipasi BAB keras
Korpusluteum dipertahankan
DO:

          Setelah di auskultasi


bising usus (1-2x/menit)

Meningkatnya hormon
progesteron

Otot polos relaksasi


Meningkatnya motilitas usus

Meningkatnya peristaltik

Konstipasi

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya penekanan diafragma

2.     Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan vesika urinaria

3.     Konstipasi berhubungan dengan peningkatan progesteron, penurunan motilitas usus

4.     Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan asupan inadekuat, peningkatan
HCG

J. INTERVENSI KEPERAWATAN (TUJUAN BESERTA KRITERIA HASIL &


INTERVENSI BESERTA RASIONAL)

N Dx TUJUAN INTERVENSI
O
KEPERAWATAN
1 Pola nafas tak efektif Setelah dilakukan          Kaji frekuensi kedalaman
berhubungan dengan asuhan keperawatan pernafasan dan ekspansi dada. catat
adanya penekanan 3x24jam pola nafas upaya pernafasan effort termasuk
diafragma klien dapat teratasi penggunaan otot bantuan nafas dan
dengan criteria hasil: alat bantu nafas
2)      Auskultasi bunyi nafas dan catat
-   Pola nafas efektif
adanya bunyi nafas tambahan
-    Ttv dalam batas
normal (whezing,stidor)
-    Ekspansi paru          Tinggikan kepala dan bantu
mengembang dengan mengubah posisi ibukolaborasi
baik dalam pemberian O2 tambahan-
-   Tidak ada pernafasan berikan humidifikasi tambahan bila
cuping hidung atau perlu atau bila diindikasi
retraksi dinding dada
2 Perubahan pola Setelah dilakukan 1)        Berikan informasi perubahan
eliminasi berhubungan tindakan asuhan berkemih
dengan penekanan keperawatan 3x24jam2)        Kaji perubahan frekuensi, pola
vesikaurinaria perubahan pola eliminasi
eliminasi urine dapat 3)        Anjurkan ibu melakukan posisi
teratasi dengan kriteria miring kiri saat tidur - perhatikan
hasil : keluhan nokturia
4)        Anjurkan klien untuk
menghindari posisi tegak dalam
- Ibu mengungkapkan waktu yang cukup lama
penyebab sering 5)        Kolaborasi melakukan tes urine
kencing miastream untuk memeriksa

- Mengidentifikasi cara albumine dalam darah

mencegah sering/ statis


urinarius

- Frekuensi BAK normal,


adaptasi ibu baik

3 Konstipasi berhubungan Setelah dilakukan          Kaji kebiasaan eliminasi alvi


dengan penurunan asuhan keperawatan sebelum dan sesudah selama
motilitas usus, 3x24jam konstipasi sakit/hamil
peningkatan kadar dapat teratasi dengan          Observasi bising usus ibu
progesterone kriteria hasil:          Berikan informasi dien tentang
- bising usus normal (3- buah-buah segar, sayuran, serat dan
12x/menit) masukan cairan adekuat (2L/hari)
         Anjurkan latihan ringan secara
- Tidak konstipasi
teratur. Hindari latihan yang keras
- Ibu mengatakan BAB dan lama
sudah tidak keras lagi

4 Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan 1)     Timbang BB dan ukur TB ibu
kebutuhan behubungan askep 3x24 jam nutrisi2)     Hitung IMT, BBLH, dan LL
dengan intake klien dapat terpenuhi 3)     Observasi adanya mual/muntah
inadekuat, peningkatan dengan kiteria hasil: sedikit dan/banyak
HCG 4)     Kolaborasi pemberian suplemen
- IBu mampu
zat besi/vitamin yang sesuai
menjelaskan komponen
5)      Kolaborasi dengan ahli gizi
diat yang seimbang
dalam penentuan program diet ibu
prenatal

- Menunjukan BB 500
gr/hari

- Ibu mengikuti diet


yang dianjurkan

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta : EGC.


Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.
Kusmiyati, Yuni, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil.Yogyakarta : Fitramaya.
Bari, Abdul Saifudin. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-S
https://www.academia.edu/28557530/LAPORAN_PENDAHULUAN_KEHAMILAN_TRIMES
TER_III

Anda mungkin juga menyukai