Anda di halaman 1dari 8

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

OLEH:
MIRNA WIDASRI (16/402578/PFA/01642)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU FARMASI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
1. Judul Penelitian:
AKTIVITAS ANTIANGIOGENESIS BEBERAPA FRAKSI n-HEKSANA
EKSTRAK ETANOLIK DAUN AWAR-AWAR (Ficus septica Blum. f)
PADA MEMBRAN KORIO ALANTOIS AYAM SECARA EX OVO

2. Desain Penelitian

Daun Awar-Awar

- Pembuatan serbuk
3.
Serbuk daun awar-awar
4.
- Ekstraksi dengan pelarut etanol

Ekstrak Etanolik daun awar-awar fraksinasi dengan n-heksan Kultur ex ovo bFGF
5.
Fraksi N-Heksana daun awar-awar
- Deteksi Senyawa Aktif
- Uji antiangiogenesis

6.Respon Angiogenik

- Pengamatan - Pengamatan
Makroskopis Mikroskopis

flavonoid, saponin, tanin, Jumlah Pembuluh Darah Preparat Histologis


alkao Baru 7.

Data
3. Data yang kira-kira diperoleh:

a. Data analisis senyawa aktif dengan KLT

Tabel 1. Data analisis senyawa aktif dengan KLT


Senyawa aktif Retention factor (Rf)
Flavonoid 0,81
Tanin 0,36
Saponin 0,21

Data interval karena Angka yang digunakan dalam data ini, selain menunjukkan
urutan juga dapat dilakukan operasi matematika. Angka nol yang digunakan pada
data interval bukan merupakan nilai nol yang nyata. (bukan true zero point).

b. Data Respon Angiogenesis Melalui Pengamatan Makroskopik

Tabel 2. Jumlah Pembuluh darah baru tiap perlakuan


dengan 3 kali replikasi (triplo)
Perlakuan Jumlah Pembuluh Darah Baru
Kontrol
30 ng
bFGF
17,5 µg/ml I 26,5
II 26,4
III 26,5
26,25 µg/ml I 19,24
II 19,25
III 19,25
35 µg/ml I 14,5
II 13,5
III 14
43,75 µg/ml I 15
II 14,5
III 15
52,5 µg/ml I 10,75
II 10,80
III 10,75
Tabel 3. Nilai rerata jumlah pembuluh darah baru dan persentase penghambatan
angiogenesis relatif (%) pada tiap perlakuan dibandingkan dengan kontrol
Persentase
Jumlah Pembuluh Penghambatan
Perlakuan Konsentrasi
Darah Baru Angiogenesis Relatif
(%)
Kontrol bFGF 30 ng 36 0a
17,5 µg/ml 26,5 26,82
Fraksi N- 26,25 µg/ml 19,25 46,68
Heksan daun 35 µg/ml 14 61,14
awar-awar 43,75 µg/ml 15 62,40
52,5 µg/ml 10,75 68,35

50 36,00±11,17
Jumlah Pembuluh Darah Baru

45 26,50±14,01
40
35
30 19,25±6,50 15,00±9,93
25 14,00±7,62
20
15 10,75±1,50

10
5
0
Kontrol bFGF bFGF+Ekstrak 17,5 bFGF+Ekstrak bFGF+Ekstrak 35 bFGF+Ekstrak bFGF+Ekstrak 52,5
µg/ml 26,25 µg/ml µg/ml 43,75 µg/ml µg/ml

Perlakuan

Gambar 1. Rerata Jumlah Pembuluh Darah Baru pada Kelompok Kontrol bFGF
Dibandingkan dengan Kelompok Perlakuan

Termasuk data numerik rasio yang bersifat kontinu karena Angka yang digunakan
pada data ini menunjukkan angka yang sesungguhnya, bukan hanya sebagai simbol
dan memiliki nilai nol yang sesungguhnya. Pada data ini, dapat dilakukan berbagai
operasi matematika.
C. Data Respon Angiogenesis Melalui Pengamatan Mikroskopik

Dinding Kepadatan
Persebaran
Konsentrasi Pembuluh Jaringan
Perlakuan Eritrosit
Darah Baru Mesenkim
Kontrol bFGF 30 ng Paling tebal Sangat tinggi Sangat Padat
FNA I 17,5 µg/ml Lebih tebal Lebih tinggi Lebih padat
FNA II 26,25 µg/ml Tebal Tinggi Padat
FNA III 35 µg/ml Kurang Tebal Kurang tinggi Kurang padat
FNA IV 43,75 µg/ml Tipis Rendah Renggang
FNA V 52,5 µg/ml Sangat tipis Sangat rendah Sangat Renggang

Merupakan data ordinal karena terdapat informasi peringkat namun jarak antara dua
atau lebih peringkat tersebut tidak dapat diukur.

4. Analisis statistikanya
Data hasil deteksi senyawa aktif pada daun awar-awar dan hasil pengamatan
secara mikroskopis dianalisis secara deskriptif. Sementara, data persentase
penghambatan angiogenesis dianalisis dengan analisis non parametrik Kruskal-Wallis
dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan
Duncan Multiple Range Test (DMRT) (P < 0,05) menggunakan software SPSS
versi 16.0 for Windows.
Uji Kruskal Wallis adalah uji anova satu arah nonparametrik berbasis peringkat
yang tujuannya untuk menentukan adakah perbedaan signifikan secara statistik antara
dua atau lebih kelompok variabel independen pada variabel dependen yang berskala
data numeric (interval/rasio) dan skala ordinal.
Variabel independen atau sering diistilahkan variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab timbul dan berubahnya variabel dependen,
sedangkan variabel dependen adalah atau sering diistilahkan variabel tergantung
adalah variabel yang dipengaruhi variabel independen. Variabel independen yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi dari fraksi n-heksana daun
awar-awar sedangkan variable dependennya yaitu jumlah pembuluh darah yang
terbentuk.
Diterapkan Uji Kruskal Wallis karena dalam penelitian ini digunakan lebih dari 2
kelompok perlakuan. Disamping itu uji ini dapat menjadi alternatif ketika data tidak
memenuhi asumsi normalitas. Setelah diterapkan uji Kruskal Wallis, jika hipotesis
alternatif diterima maka dapat dilanjutkan dengan uji selanjutnya yaitu Uji jarak
ganda Duncan atau Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Uji ini dilakukan
kareana adanya perbedaan nyata pada hasil analisis varians atau digunakan untuk
melihat adanya pengaruh antar perlakuan yang diuji.
PERBEDAAN KARYA ILMIAH DAN NON ILMIAH

1. Karya Ilmiah
Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya.
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a. Sistematis
b. Objektif
c. Cermat, tepat, dan benar
d. Tidak persuasif
e. Tidak argumentatif
f. Tidak emotif
g. Tidak mengejar keuntungan sendiri
h. Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Contoh karangan ilmiah: Laporan penelitian,Skripsi, Tesis dan Disertasi

2. Karya Non Ilmiah


Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak
didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau
biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· Fakta yang disimpulkan subyektif,
· Gaya bahasa konotatif dan populer,
· Tidak memuat hipotesis,
· Penyajian dibarengi dengan sejarah,
· Bersifat imajinatif,
· Situasi didramatisir,
· Bersifat persuasif.
· Tanpa dukungan bukti
Contoh karangan non ilmiah yaitu: Dongeng, Cerpen, Novel, Drama, dan Roman.

Jadi perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah yaitu:


1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang
diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan
terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan
kata lain, ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.

Anda mungkin juga menyukai