OLEH :
II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan penyakit hipertensi selama 20
menit diharapkan sasaran dapat mengetahui dan memahami pencegahan dan penanganan
penyakit hipertensi serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan penyakit Hipertensi selama 20
menit diharapkan sasaran dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab penyakit Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Hipertensi
4. Menyebutkan komplikasi penyakit Hipertensi
5. Menyebutkan cara pencegahan penyakit Hipertensi
6. Menyebutkan dan mengimplementasikan pencegahan dan penanganan penyakit
Hipertensi dengan jus mentimun dan akupresure
- Kontrak Waktu
2 Penyajian 10 menit Pemberian Materi : Sasaran mau
1. Pengertian mendengarkan dengan
Hipertensi seksama dan aktif
2. Penyebab memberikan pertanyaan
Hipertensi
3. Tanda dan gejala
penyakit Hipertensi
4. Komplikasi
Hipertensi
5. Pencegahan
Hipertensi
6. Pencegahan dan
penanganan
Hipertensi dengan
jus mentimun dan
akupresure
3 Evaluasi 5 menit - Memberikan Sasaran mampu
pertanyaan seputar menjawab semua
materi yang telah pertanyaan dengan baik
disampaikan
4 Penutup 2 menit - Penyampaian Terima Sasaran berterima kasih
Kasih atas kedatangan penyaji
- Salam Penutup
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar Balik
VII. SUMBER:
VIII. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien
IX. WAKTU
Hari : Jumat
Tanggal : 7 Februari 2020
Jam : 17.00-17.20 WITA
Penyaji
B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan sasaran
memahami tentang penyuluhan yang diberikan. Sasaran diharapkan bertanya
sebanyak 50% dari jumlah audience dan 80% bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan penyaji.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran
diberikan penyuluhan.
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
C. Hasil penyuluhan :
1. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan oleh penyaji saat penyuluhan
2. Sasaran paham dan bisa mempraktikkan cara membuat jus mentimun dan
akupresure.
XIII. LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Materi
B. SOP akupresure
C. Leaflet
D. Lembar balik
B. PENYEBAB
Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan dalam
Noorhidayah (2016) adalah sebagai berikut:
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer, merupakan 90% dari seluruh kasus
hipertensi adalah hipertensi esensial yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
darah yang tidak diketahui penyebabnya (Idiopatik). Beberapa faktor diduga berkaitan
dengan berkembangnya hipertensi esensial seperti berikut ini:
a. Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko
tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat dikendalikan,
jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan darah tinggi.
b. Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita menopause
beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia bertambah maka tekanan
darah meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki
lebih tinggi dari pada perempuan.
c. Diet: konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan dengan
berkembangnya hipertensi. Faktor ini bisa dikendalikan oleh penderita dengan
mengurangi konsumsinya karena dengan mengkonsumsi banyak garam dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya dengan
pendeita hipertensi, diabetes, serta orang dengan usia yang tua karena jika garam
yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan
menahan cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh.
Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah
seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan.
Beban ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan
pembuluh darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah didalam
dinding pembuluh darah. Konsumsi garam per hari yang dianjurkan adalah sebesar
1500 – 2000 mg atau setara dengan satu sendok teh.
d. Berat badan: Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam
keadaan normal atau ideal. Cara mengendalikannya adalah dengan berolahraga,
Studi epidemiologi membuktikan bahwa olahraga secara teratur memiliki efek
antihipertensi dengan menurunkan tekanan darah sekitar 6-15 mmHg pada
penderita hipertensi. Olahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi,
karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
menurunkan tekanan darah. Olahraga juga dikaitkan dengan peran obesitas pada
hipertensi, (Andrea, gy, 2013).
e. Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola hidup
sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu terjadi yaitu merokok dan
minum alkhohol.
1. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah
hipertensi sekunder, yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena
suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid,
hipertensi endokrin, hipertensi renal, kelainan saraf pusat yang dapat mengakibatkan
hipertensi dari penyakit tersebut karena hipertensi sekunder yang terkait dengan ginjal
disebut hipertensi ginjal (renal hypertension). Gangguan ginjal yang paling banyak
menyebabkan tekanan darah tinggi karena adanya penyempitan pada arteri ginjal,
yang merupakan pembuluh darah utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila
pasokan darah menurun maka ginjal akan memproduksi berbagai zat yang
meningkatkan tekanan darah serta ganguuan yang terjadi pada tiroid juga merangsang
aktivitas jantung, meningkatkan produksi darah yang mengakibtkan meningkatnya
resistensi pembuluh darah sehingga mengakibtkan hipertensi. Faktor pencetus
munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan kontrasepsi oral, coarctation
aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris), kehamilan,
peningkatan volume intravaskuler, luka bakar, dan stress, karena stres bisa memicu
sistem saraf simapatis sehingga meningkatkan aktivitas jantung dan tekanan pada
pembuluh darah.
B. GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah : Sakit
kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja
terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah
yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut: sakit kepala/pusing, kelelahan, mual, muntah, rasa berat dan sakit di tengkuk,
tekanan darah >140/90 mmHg, dan pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat
mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
(DEPKES, 2013)
C. KOMPLIKASI HIPERTENSI
Komplikasi yang dapat terjadi dalam Noorhidayah (2016) adalah:
1. Payah Jantung, payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi jantung tidak
mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi karena
kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung.
1. Stroke . Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadi stroke, karena tekanan darah
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah menjadi
pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah otak, maka terjadi pendarahan otak
yang dapat berakibat kematian. Stroke juga dapat terjadi akibat sumbatan dari
gumpalan darah yang macet dipembuluh yang sudah menyempit.
2. Kerusakan ginjal. Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang
menuju ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya
gangguan tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali
kedarah.
3. Kerusakan pengelihatan. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di
mata, sehingga mengakibatkan pengelihatan menjadi kabur atau buta. Pendarahan
pada retina mengakibatkan pandangan menjadi kabur, kerusakan organ mata dengan
memeriksa fundus mata untuk menemukan perubahan yang berkaitan dengan
hipertensi yaitu retinopati pada hipertensi. Kerusakan yang terjadi pada bagaian otak,
jantung, ginjal dan juga mata yang mengakibatkan penderita hipertensi mengalami
kerusanan organ mata yaitu pandangan menjadi kabur.
g. Buah kiwi
1) Kandungan : Satu buah kiwi berukuran sedang menyediakan 2% kalsium, 7%
magnesium, dan 9% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Memang buah ini
jarang tersedia di pasar tradisional, tapi dapat dengan mudah kita temui di
supermarket. Selain itu, buah kiwi juga kaya akan vitamin C, bahkan dengan
ukuran yang sama lebih banyak kandungan vitamin C nya daripada jeruk.
2) Manfaat :
1) Membantu mengatut tekanan darah
2) Meningkatkan imunitas
3) Meningkatkan kesehatan pencernaan
4) Membantu membersihkan racun dalam tubuh
5) Membantu melawan penyakit jantung
1. Bahan-bahan:
a. 200 gram mentimun
b. 2 sendok makan gula pasir halus
c. Air Secukupnya
2. Cara membuat:
a. Potong-potong mentimun
b. Masukkan dalam blender
c. Tambahkan air, gula pasir secukupnya
d. Proseslah hingga halus
e. Tuang kedalam gelas
f. Jus siap dihidangkan dan langsung diminum
2. Cara Kerja :
a. Siapkan alat dan bahan seperti matras, minyak zaitun, tissue basah & kering,
sphygmomanometer & stetoskop
b. Posisikan pasien dengan posisi duduk dengan kedua kaki lurus ke depan
c. Kaji keluhan pasien dan ukur TTV pasien
d. Bersihkan telapak kaki pasien dengan tissue basah
e. Keringkan telapak kaki pasien dengan tissue kering
f. Tuangkan minyak zaitun ke tangan secukupnya
g. Massage ringan kaki pasien untuk melemaskan otot-ptot kaki agar tidak kaku
h. Mulai melakukan akupresure pada titik KI 1 lakukan tekanan selama 2 menit
B. Kunci Jawaban
1. Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada
tekanan darah diatas 140/90 mmHg
2. Penyebab hipertensi
a. Konsumsi garam berlebihan
b. Kegemukan
c. Stres
d. Merokok
e. Mengkonsumsi alcohol
f. Mengkonsumsi kopi
3. Tanda dan gejala hipertensi
a. Pusing
b. Lemas
c. Tekanan darah > 140/90 mmHg
d. Mual dan muntah
e. Rasa berat dan sakit di tengkuk
4. Komplikasi pada penyakit Hipertensi
a. Payah Jantung
b. Stroke
c. Kerusakan ginjal
d. Kerusakan pengelihatan
5. Pencegahan hipertensi
a. Periksakan tekanan darah secara teratut
b. Olahraga teratur
c. Isturahat yang cukup
d. Menghindari kegemukan
e. Menghindari munuman alcohol dan kopi berlebihan
f. Konsumsi buah-bahan yang dapat menurunkan tensi seperti semangka, tomat,
mentimun, melon, pisang, alpukat, kiwi