Anda di halaman 1dari 36

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA TINGKAT II PROGRAM STUDI NERS ILMU


KEPERAWATAN WIDYA NUSANTARA PALU

PROPOSAL

Ni Komang Sari
201801268

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR


MAHASISWATINGKAT II PROGRAM STUDI NERS
ILMU KEPERAWATAN WIDYA NUSANTARA PALU

PROPOSAL

NI KOMANG SARI
201801268

Proposal Ini Telah Di Setujui


Untu Di Seminarkan

Tangal
PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns Hasnidar, M. Kep Ns Ni Nyoman Udiyani , M Kep


NIK 20110901016 NIK

Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan
Stikes Widya Nusantara Palu

Ns Hasnidar, M. Kep
NIK 20110901016

i
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada alllah swt atas segala
karuniaNya sehingga proposal ini berhasil di selesaikan. Tema yang di pilih dalam
penelitian ini adalah hubungan motifasi belajar dengan prstasi belajar mahasiswa
tingkat II program studi ilmu keperawatan widya Nusantara palu
Dalam penyelesaian penulisan proposal ini penulis telah banyak menerima
bimbingan, bantuan dorongan , arahan dan doa dari berbagai pihak. Olek karena
itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa trimakasih kepada :
1. Dr Pesta Corry Dipi. Mw. S.KM., M.Kes, selaku ketua yayasan STIKes widya
nusantara palu
2. Dr Tigor H Sitomorang, Mh., Mkes., selaku ketua STIKes widya Nusantara
palu.
3. Ns Hasnidar, M. Kep selaku ketua prodi dan sekaligus pembimbing I yang
telah memberikan masukan dan dukungan moral dalam menyusun proposal ini.
4. Ns Ni Nyoman udiayani selaku pembimbing II yang telah memberikan dan
saran dalam perbaikan proposal ini.
5. Staf Bak STIKes Widya Nusantara Palu yang telah memberikan bantuan dan
kerja samanaya sehinga proposan ini bisa dapat terselesaikan.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan
dukungan baik moral maupun material kepada penulis
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
proposal ini. Semoga proposal ini memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang ilmu keperawatan.
Palu, Maret, 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.2 Kerangka Konsep
2.3 Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Defenisi Oprasional
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Analisa Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rentang Penilaian Stikes Widya Nusantara Palu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema krangka konsep


Gambar 2.2 Alur penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

1. kuesioner penelitian

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam peroses menimba
ilmu atapun yang sedang belajar dan terdaftar dan sedang menjalani
pendidikan diperguruan tinngi baik swasta maupun negri atau lembaga lain
yang yang setingkat dengan perguruan tinngi. Mahasiswa ini memiliki tingkat
intelektualitas yang tinngi, kecerddasan dalam berfikir perencanaan dalam
bertindak. Berfikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan
sifat yang biasanya cenderug melekat pada diri setiap seorang mahasiswa 1
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang berada didalam
diri seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan atau aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan atau kebutuhan.2 Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non- intelektual perananya yang khas
dalam penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Mahasiswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar adalah suatu hasil yang
diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang telah dilakukan atau dikerjakan
dengan mengetahui prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui kedudukan
mahasiswa yang pandai sedang atau kurang. Dalam memperoleh hasil belajar
yang baik perlu dukungan dan dorongan atau motivasi yang kuat.3
Keberhasilan dalam peroses belajar mahasiswa sangat ditentukan oleh
kemampuan belajarnya, karena kemampuan belajar berbanding lurus dengan
prestasi yang didapatkan. Keberhasilan belajar yang baik akan dapat diraih
apabila ada keinginan untuk belajar. Semakin baik kemampuan belajar
seseorang, maka semakin baik juga prestasinya4. Berhasil atau tidaknya
perubahan dalam peroses belajar dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,

1
salah satunya adalah motivasi. Motivasi merupakan pendorong bagi suatu
organisme untuk melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha
mempelajari sesuatu dengan sebaik – baiknya jika ia tidak mengetahui
pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan dicapai dari belajar.
Keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan kurikulum ditandai
dengan prestasi akademik yang dicapai. Pada perguruan tinggi prestasi
akademik ditunjukan melalui indeks prestasi belajar (IP). Prestasi belajar dan
motivasi belajar merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan. Keduanya harus
seimbang karena akan berpengaruh terhadap prestasi belaja 5. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ade Kiki Risky dan Ahmad Zihir Sitopul
menyatakan 44,7 % mahasiswa memiliki motivasi rendah dan 19,7 %
memiliki IPK kurang 6. Penelitian terkait juga dilakukan oleh Eunike Relsye
menyatakan 12,5 % mahasiswa memiliki motivasi kurang baik dan 12,5 %
kurang berprestasi7. Penelitian terkait juga dilakukan oleh Sriagianti
menyatakan 8% mahasiswa memiliki motivasi kurang dan prestasi cukup.8
motivasi sangat berpengaruh terhadap terhadap prestasi mahasiswa jika
motivasi kurang maka prestasipun akan sangat berpengaruh.
Pada masa perkuliahan mahasiswa akan mengalami kejenuhan ketika
merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan
pekerjaan terkait dengan belajar yang meningkat. Kejenuhan belajar dapat
berasal dari luar diri maupun dari dalam diri mahasiswa. Kejenuhan belajar
yang berasal dari luar diri adalah ketika mahasiswa berada dalam situasi
kompotitif yang sangat ketat dan memaksa otak untuk berfikir berat. Dalam
durasi jam belajar yang sangat panjang dibarengi mata pelajaran yang sulit di
terima oleh mahasiswa akan menyebabkan kejenuhan. Selanjutnya kejenuhan
belajar yang berasal dari dalam diri individu adalah ketika individu berada
dalam kondisi bosan dan keletihan. Keletihan yang dialami mahasiswa dapat
menyebabkan kebosanan dan kehilangan motivasi untuk belajar.
Alasan peneliti menjadikan mahasiswa tingkat II S1 keperawatan di
Stikes Widya Nusantara Palu yang berjumlah 107 mahasiswa. Mahasiswa
sebagai populasi dalam penelitian karena masa pertengahan atau masa dimana

2
kejenuhan belajar mulai muncul karena jadwal mata kuliah yang padat,
ditambah dengan praktek. Dari hasil survai awal yang dilakukan oleh peneliti
melalui wawancara singkat terhadap 10 mahasiswa tingkat II sering tidak
hadir kuliah karena mereka jenuh dan malas untu mengikuti perkuliahan
karena tuntutan tugas yang banyak. Pernyataan mahasiswa tersebut
menunjukan bahwa kurang motivasi mahasiswa untuk belajar sehingga akan
berpengaruh kepada prestasi akademi mereka. Pada penelitian sebelumya
yang dilakukan oleh Ade Kiki Risky dan Ahmad Sitopul tentang hubungan
motivasi belajar denagan indeks prestasi komulatif pada mahasiswa, penelitin
terkait juga dilakukan oleh Eunike Relsye tentang hubungan motivasi belajar
dengan prestasi akademik mahasiswa, dan penelitian terkait juga dilakukan
oleh Srigianti amir tentang pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
akademik mahasiswa. Motivasi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa, kurangnya motivasi jika terjadi terus menerus maka kemungkinan
besar prestasi belajar dapat semakin menurun.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “ hubungan motivasi belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa tingkat II Program Studi Ners Keperawatan STIkes Widya
Nusantara Palu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa tingkat II Program Studi Ners keperawatan STIkes Widya
Nusantara Palu.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan umum
Untuk menunjukan hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa tingkat II Program Studi Ners Ilmu Keperawatan
STIkes Widya Nusantara Palu

3
2. Tujuan khusus
a. Untuk membuktikan bagaimana motivasi belajar mahasiswa tingkat II
Program Studi Ners Ilmu Keperawatan STIkes Widya Nusantara palu.
b. Untuk menganalisis prestasi belajar mahasiswa tingkat II Program Studi
Ners Ilmu Keperawatan STIkes Widya Nusantara Palu
c. Untuk membuktikan apakah ada hubungan motivasi belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa tingkat II Program Studi Ners Ilmu
Keperawatan STIkes Widya Nusantara Palu.

1.4 Manfaat penelitian


1. Bagi Institusi Stikes Widya Nusantara Palu
Menjadi bahan masukan untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
agar dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, sehingga menjadi
intitusi dengan menghasilkan lulusan terbaik.
2. Bagi Peneliti
Memperluas wawasan dan pengalaman secara nyata dalam riset
keperawatan
3. Bagi Peneliti lain
Dapat memberikan informasi kepada peneliti berikutnya tentang hubungan
antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dan sebagai
bahan referensi atau data bagi peneliti lain.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Tinjauan Teori
A. Tinjauan tentang motivasi belajar
1. Pengertian motivasi belajar
Keberhasilan pada diri seseorang tidak hanya bergantung pada
kecemerlangan otak seseorang atau yang mempunyai intelegensi
tinggi karena kuatnya motivasi juga penting dalam menentukan
keberhasilan seseorang. Di kalangan para ahli muncul berbagai
pendapat tentang motivasi. Masing - masing ahli memberikan
pengertian motivasi dengan titik berat yang berneda – beda, sesuai
dengan penelitian yang mereka peroleh dan ilmu pengetahuan yang
mereka pelajari berikut adalah pengetian motivasi dari beberapa ahli :
Menurut purwa atmaja parawira motivasi memeliki akar kata
dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk
bergerak, yaitu berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. 9 Eva
lavita menjelaskan motivasi atau motiv adalah keinginan seorang
untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang didorong oleh sebuah
kekuatan dari dalam dirinya.10 Motivasi adalah suatu perubahan energi
didalam pribadi sesorang / mahasiswa yang ditandai dengan timbulnya
afektif atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan baik sadar maupun tidak sadar.11 Motivasi belajar
merupakan suatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang atau
mahasiswa dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sessuatu
guna mencapai tujuan.12
Dalam peroses belajar, motivasai sangat dibutuhkan dalam
mencapai keberhasilan belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua
hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan suatu usaha
sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku

5
baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek – aspek
kongnitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar akan membawa
perubahan – perubahan pada individu yang belajar, baik dari ilmu
pengetahuan, keterampilan, sikap, minat, watak dan juga penyesuaian
diri.13
Menurut hamzah B.Uno motivasi adalah dorongan internal dan
eksternal pada mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator
atau unsur – unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai perasaan
besar dalam keberhasilan dalam belajar. Indikator motivasi belajar
tersebut antara lain : adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar adanya harapan cita – cita
masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif
sehingga memungkinkan seseorang dapat belajar dengan baik14.
2. Peran Motivasi Belajar
Motivasi seseorang berasal dari kebutuhanya. Sehingga perilaku
manusia beroriantasi pada pemuasan dan pencapaian tujuan. Tujuan
merupakan sesuatu yang akan menyebabkan kepuasan terhadap
kebutuhan. Sedangkan motivasi merupakan pembangkitan dan
ketekunan yang terus menerus terhadap kecenderungan untuk berbuat
dengan cara tertentu agar mencapai sesuatu yang diharapkan dengan
baik. Motivasi memiliki peran yang strategis dalam belajar saat
sedang belajar, baik pada saat akan mulai belajar, saat sedang belajar
maupun saat berakhir belajar, agar peranya lebih optimal, prinsip –
prinsip motivasi dalam aktivitas harus dijalankan prinsip – prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi intrinsik
3. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar

6
4. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar15
Menurut Hamzah B. Uno, peranan penting memotivasi
belajar dan pembelajaran antara lain:
a. Peranan motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar,
motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang
anak sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang
menentukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat
bantuan hal – hal yang pernah dilalui.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar peran motivasi
dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitanya dengan kemaknaan
belajar, anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang di
pelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati
manfaatnya oleh anak.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan
baik dan tekun dangan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.14
3. Macam – Macam motivasi belajar
Terdapat dua macam motivasi belajar yaitu :
1. Motivasi Interinsik
Motivasi interinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif dan
berfunsi tanpa harus dirangsang dari luar karena di dalam diri
seseorang sudah ada dorongan untuk melaksanakan sesuatu. Bila
seseorang sudah memiliki motivasi interinsik maka secara sadar
akan melakukan kegitan dalam belajar dan selalu ingin maju
sehingga tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Hal ini
dilatarbelakangi keinginan positif bahwa yang akan dipelajari akan
berguna dimasa yang akan datang.

7
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motiv – motiv yang aktif dan berfungsi
karena adanya perangsangan dari luar motivasi dikatakan ekstrinsik
bila peserta didik menempatkan tujuan belajarnya untuk
mendapatkan imbalan, seperti pujian, hadiah, dan nasehat.
Berbagai macam cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk
belajar.16
4. Ciri – Ciri orang yang memiliki motivasi belajar
Ciri – ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar ,
yaitu :
1. Tekun menghadapi tugas – tugas dan dapat bekerja terus – menerus
sampai pekerjaanya selesai
2. Ulet dan tidak mudah putusasa dalam menghadapi kesulitan
3. Memungkinkan memilki minat terhadap bermacam – macam
masalah
4. Lebih sering bekerja secara mandiri
5. Tidak cepat bosan dengan tugas – tugas rutin atau menoton
6. Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak ada melepas sesuatu yang telah diyakini
8. Sering mencari dan memecahkan masalah soal – soal16
Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Hamzah B.uno
bahwa ciri – ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar dapat
di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita – cita dimasa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan yang kndusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

8
Apabila seseoranng memiliki ciri – ciri seperti di atas,
berarti orang memiliki motivasi yang cukup kuat seseorng yang
memiliki motivasi belajar yang tinngi akan memiliki beberapa ciri
yang membedakan dengan dirinya bila dibandingkan dengan
seseorang yang memiliki motivasi yang rendah.14
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Menurut dimuyanti dan mudjiono ada beberapa unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu :
a. Cita – cita aspirasi mahasiswa
Cita – cita mahsiswa untuk menjadi “seseorang” akan meperkuat
semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar.
b. Kemampuan belajar mahasiswa
Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat
dalam diri mahasiswa misalnya pengamatan, perhatian,ingatan, dan
daya pikir.
c. Kondisi jasmani dan rohani mahasiwa
Kondisi mahasiswa yang meliputi jasmani dan rohani seseorang
dapat meempengaruhi motivasi belajar. Kondisi mahasiswa yang
sedang sakit, lapar, mengantuk atau kodisi emosional akan
menganggu konsenterasi mahasiswa.
d. Kondisi lingkungan
Lingkungan mahasiswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.
Dengan lingkungan yang aman, damai, indah dan nyaman maka
semagat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur – unsur dinamis dalam belajar
unsur – unsur dinamis dalam belajar adalah unsur yang
keberadaanya dalam peroses belajar tidak stabil, kadang – kadang
kuat, kadang – kadang lemah bahkan hilang sama sekali. Misalnya
keadaan emosi, gairah belajar tidak ada, situasi belajar dan lain –
lain.

9
f. Upaya guru atau dosen membelajarkan
Upaya yang dimaksud disini adalaha bagaimana guru atau dosen
mempersiapkan diri dalam membelajarkan mahasiswa mulai dari
penguasaan materi, cara menyampaikan, menarik perhatian
mahasiswa, mengevaluasi belajar mahsiwa dan lain - lain17
7. Teknik – teknik menumbuhkan motivasi belajar
Menurut Hamzah B. Uno teknik – teknik menumbuhkan
motivasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan penghargaan secara verbal.
Pernyataan secara verbal seperti bagus sekali, hebat,
menakjubkan, terhadap prilaku yang baik atau hasil kerja hasil
belajar siswa yang baik merupakan cara paling mudah dan
efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kepada hasil
belajar yang baik, apalagi penghargaan verbal tersebut diberikan
didepan orang banyak.
b. Menggunakan nilai sebagai pemacu keberhasilan.
Pengetahuan atas hasil pekerjaan merupakan cara untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Menimbulkan rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu merupakan daya untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh suasana
yang dapat mengejutkan, keraguraguan, ketidak mampuan,
adanya kontradiksi, menghadapi masalah, yang sulit dipecahkan,
menemukan suatu hal yang baru. Hal tersebut menimbulkan
semacam konflik konseptual yang membuat siswa merasa
penasaran, dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut
berupaya keras untuk memecahkanya.
d. Memunculkan sesuatu hal yang tidak diduga oleh siswa.
Dalam upaya inipun, guru sebenarnya bermaksud untuk
menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.

10
Hal ini memberikan semacam hadiah bagi siswa bagi tahap
pertama belajar yang memungkinkan siswa bersemangat untuk
belajar selanjutnya.
f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam
belajar.
Sesuatu yang telah dikenal siswa, dapat diterima dan dikenal
lebih mudah. Jadi, gunakan hal – hal yang telah diketahui siswa
sebagai wahana untuk menjelaskan sesuatu yang baru atau
belum dipahami oleh siswa.
g. Gunakan kaitan yang unik dan takterduga untuk menerapkan
suatu konsep dan perinsip yang telah dipahami.
Sesuatu yang unik tak terduga, dan aneh lebih di kenang oleh
siswa daripada sesuatu yang biasa – biasa saja.
h. Menuntut siswa untuk mengunakan hal – hal yang telah di
pelajari sebelumnaya.
Dengan jalan itu, selain siswa belajar dengan menggunakan hal
– hal yang telah dikenalnya, dia juga dapat menguatkan
pemahaman atau pengetahuanya tentang hal – hal yang telah
dipelajarinya.
i. Menngunakan simulasi dan permainan.
Simulasi merupakan upaya untuk menerapkan sesuatu yang di
pelajari atau sesuatu yang sedang dipelajari melalui tindakan
langsung
j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemahiranya didepan umum.
Hal ini akan menimbulkan rasa bangga dan dihargai oleh umum.
Pada gilaranya suasana tersebut akan meningkatkan motivasi
belajar siswa
k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan
siswa dalam kegitan belajar.

11
Hal – haal posiitif dari keterlibatan siswa dalam belajar
hendaknya ditekanankan, sedangakan hal – hal yang berdampak
negatif sebaiknya dikurangi
l. Memberikan hasil kerja yang telah di capai.
Dalam belajar, hal ini dapat dilakukan dengan selalu
memberitahukan hasil nilai yang telah dicapai, maka motif
belajar siswa lebih kuat, baik itu dilakukan karena ingin
mempertahan hasil belajar yang telah baik, maupun untuk
memperbaiki hasil belajar yang kurang memuaskan.
m. Membuat persaingan yang sehat diantara siswa suasana ini
memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengukur
kemampuan dirinya melalui kemampuan orang lain.14
Selain teknik – teknik diatas, Eva Latipah juga menjelaskan
cara – cara membangkitkan motivasi dalam pembelajaran, yaitu
sebagai berikut :
1) Dengan mengunakan pujian (praise) dan celaan (blame)
Pujian dapat diberikan dengan anggukan, acungan jempol,
atau secara verbal.
2) Dengan menggunakan sistem hadiah (reward) atau hukuman
( punishments).
Pemberian hadiah kepada siswa yang bagus akan
menimbulkan minat bagi siswa sehingga termotivasi untuk
belajar.
3) Memperhatikan tingkat aspirasi siswa.
Taraf aspirasi ialah taraf performansi yang dicita – citakan
seseorang pada masa yang akan datang. Sebaiknya
pendidikan memberi tugas membimbing, mengarahkan, dan
memberikan perlakuan sesuai dengan taraf aspirasi yang
dimiliki siswa.
4) Menciptakan suasana kompetitif.

12
Pendidikan perlu mencptakan saranan kompetisi yang
konstruktif dalam rangka memotivasi belajar siswa.
5) Menciptakan sarana umpan balik (feedback)
Peroses belajar akan lebih cepat dan efektif jika siswa
mengetahui hasil dari aktifitas belajar yang sudah dilakukan.
Secara eksperemental telah dibuktikan oleh para
ahlipsikologi bahwa know ledge of result akan menimbulkan
motivasi dalam meningkatkan pengusaan pelajaran yang
diajarkan.
6) Dengan mengenal hal – hal baru
Setiap hal yang baru akan menimbulkan minat pada diri
individu. Oleh karena itu, pendidik perlu mengenalkan hal –
hal baru dalam pengajaran.
7) Menghindari cara dan suasana menegangkan
8) Menetapkan target dan tujuan.
9) Menciptakan kebutuhan untuk belajar
10) Menggunakan kebutuhan permainan dan simulasi10
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk
membangkitkan motivasi belajar banyak hal yang dapat
dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik kepada peserta
didiknya, agar motivasi belajar dan prestasi belajar meningkat.
Perlu disadari oleh peserta didik tanpa pentingnya motivasi
belajar tersebut. Bila motivasi belajar disadari dan diterapkan
oleh peserta didik akan belajar dengan baik sehingga akan
meningkatkan prestasi belajar. Selain perlu di terapkan oleh
peserta didik perlu juga di kembangkan lebih jauh agar motivasi
belajar tersebut semakin lama menjadi semakin kuat, mantap,
dan stabil.10

B. Tinjauan tentang prestasi


1. Pengerian prestasi

13
Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap
peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti peroses pembelajaran yang diukur dengan
mengunakan instrumen tes yang relevan. Prestasi belajar dapat
dinilai dari tiga aspek yaitu yaitu aspek kognitif afektif dan
psikomotorik. Aspek kognitif merupakan aspek penilaian yang
menyangkut pada kemampuan berfikir, menganalisa dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan kerja otak. Aspek afektif yaitu
aspek yang berkaitan dengan sikap, nilai, dan prilaku atau lebih
pada pengolaan otak dan rasa. Aspek psikomotorik adalah aspek
yang berkaitan dengan kemampuan fisik dalam merespon setiap
informasi atau pengetahuan yang baru sering disebut dengan
keterampilan fisik
Prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh mahasiwa
selama berlangsungnya peroses belajar. Pada perguruan tinngi
prestasi belajar dapat di ketahui dengan nilai indeks prestasi.
Indeks prestasi adalah nilai kredit rata – rata yang merupakan
suatu nilai akhir yang menggambarkan nilai peroses belajar proses
belajar tiap semester atau dapat diartikan juga sebagai besaran atau
angka yang menyatakan prestasi keberhasilan dalam peroses
belajar mahasiswa pada setiap semester.
Mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi tingi
mengindikasikan bahwa mahasiswa tersebut mampu mengikuti
kuliah dengan baik dan sebaliknya semakin rendah indeks prestasi
yang di peroleh menunjukan bahwa mahasiswa tersebut tidak
mampu mengikuti kuliah dengan baik. Pada dasarnya ada banyak
manfaat yang didapat oleh mahasiswa dengan memperoleh indeks
prestasi yang baik. Antara lain mempercepat masa kuliah bahkan
memungkinkan memperoleh beasiswa.18

1.1 Tabel Rentang Penilaian Stikes Widya Nusantara Palu

14
No NILAI ABSOLUT ANGKA MUTU HURUF MUTU
1 86 – 100 4, 00 A
2 82 – 85 3,75 A-
3 78 – 81 3,50 B+
4 74 – 77 3,00 B
5 70 – 73 2,70 B-
6 66 – 69 2,50 C+
7 62 – 65 2,00 C
8 58 – 61 1,00 C-
9 54 – 57 1,00 D
10 0 – 53 0,00 E

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi indeks prestasi


M. Throni dan Arif Mustofa menjelaskan faktor – faktor
yang mempengaruhi indeks prestasi terbagi menjadi dua yaitu :
a. Faktor internal
faktor sosial adalah faktor yang berasal dari luar individu.
Faktor sosial antara lain sebagai berikut :
1) Faktor keluarga
Suasana keadaan keluarga yang bermacam turut
menentukan bagaimana dan sampai diman belajar dialami
oleh anak – anak. Ada didalam keluarga ada yang memiliki
cita – cita tinggi untuk anaknya dan ada juga yang biasa –
biasa saja. Ada keluarga yang suasananya tentram, damai
dan harmonis ataupun malah sebaliknya. Faktor keluarga
juga sangat berperan penting dalam peroses keberhasilan
anak. Ada atau tidaknya ketersedian fasilitas – fasilitas yang
diperlukan dalam belajarnya.
2) Faktor guru dan cara mengajarnya
Guru atau dosen sebagai tenaga pendidik memiliki tegas
yang menyelenggarakan kegitan belajar mengajar,
membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan
mengembangkan serta memberikan penalaran teknik karena
itu setiap dosen harus memilki wewenang dan kemampuan

15
profesional, kepribadian dan kemasyrakatan. Sikap dan
kepribadian guru kemampuan atau tinggi rendahnya
pengetahuan yang dimiliki guru serta bagaimana guru
mengajar merupakan penentu keberhasilan peroses
pembelajaran.
3) Faktor sumber dan alat alat belajar ( sarana dan prasaranan)
Sarana dan prasarana merupakan salah satu yang
menunjang keberhasilan dalam belajar karena tersedianya
sumber belajar yang memadai. Sumber blajar itu dapat
brupa media atau alat bantu belajar serta bahan buku
penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat bantu
yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan belajar.
Maka belajar akan lebih menarik menjadi konkret, mudah
dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih
baik.
4) Faktor motivasi sosial
Keberhasilan peroses interaksi belajar – mengajar tidak
hanya tergantung kepada kegiatan guru dan murid saja
tetapi di pengaruhi oleh faktor motivasi dari sosial. Motivasi
dapat di berikan oleh orang tua yang mendorong anak untuk
selalu rajin belaja, dan juga motivasi dari orang lain seperti
kaka, sanak saudara tetangga, teman sekolah.
5) Lingkungan dan kesempatan
Lingkungan dan kesempatan dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar. Seorang mahasiswa yang baik
memiliki intelegensi yang baik, memiliki motivasi yang
baik. Namun ada faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar, misalnya jarak anatara rumah dengan kampus yang
terlalu jauh. Selain itu adanya keesempatan yang
disebabkan oleh kesibukan pekerjaan setiap hari, dan

16
pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor –
faktor lain yang terjadi luar kemampuanya.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
individu. Faktor internal anatar lain yaitu :
1) Faktor kematangan atau pertumbuhan
Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat
pertumbuhan organ – organ tubuh manusia. Contohnya, siswa
sekolah dasar atau menengah pertama diajarkan ilmu falsafat.
Pertumbuhan mental anak seusia mereka belum matang untuk
menerima pelajaran tersebut. Kegitan pengajaran sesuatu yang
baru akan berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah
memungkinkan, potensi – potensi jasmani dan rohaniya telah
matang.
2) Intelegensi atau kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kecerdasan merupakan potensi yang dapat menetukan
keberhasilan dalam belajar, hal ini akan terlihat pada kecepatan
dalam penguasaan materi ajar. Kemampuan ini sangat
ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi sesuai dengan
tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembnagan ini
ditandai oleh kemajuan kemajuan yang berbeda antar satu anak
dengan anak yang lainya, sehingga seorang anak pada usi
tertentu memilki tingkat kecerdasan yang lebih tinngi
dibandingkn kawan sebayanya.
3) Faktor latihan dan ulangan
Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal – hal yang
berulang kecakapan dan pengetahuan yang dimilki menjadi
semakin dikuasai dan makin mendalam. Selain itu, dengan
berlatih akan tinggal minat terhadap suatu pelajaran. Semakin

17
besar minat semakin besar juga perhatianya terhadap minat
untuk mempelajrinhha. Sebaliknya tanpa latihan, pengalaman
– pengalaman yang telah dimiliki menjadi hilang atau
berkurang.
4) Mortivasi
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu kegiatan belajar. Seseorang akan berusaha
mempelajari sesuatu dengan sebaik – baiknya jika ia telah
mengetahui pentingnya dari hasil yang dicapai.
5) Faktor pribadi
Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing – masih
yang berbeda dengan manusia lainya. Ada orang yang memilki
sifat keras hati, baik hatinya, berkeinginan keras, tekun, dan
malas. Sifat – sifat kepribadian tersebut yang yang
berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai.19

2.2 Kerangka Konsep


Kerangka kensop adalah uraian - uraian teori atau konsep yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti yang dirumuskan kedalam hipotesis
oprasional atau hipotesis yang dapat diuji. Sesuai teoritis perlu dijelaskan
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.20
Penelitian ini adalah penelitian analitik dimana akan meneliti motivasi
mahasiswa sebagai variabel independen prestasi belajar sebagai sebagai
variabel dependen. Bentuk kerangka konsepnya adalah adalah paradigma
tunggal sederha

Untuk lebih jelasnya dibuat dalam skema sebagaimana gambar di


bawah ini :

 Faktor eksternal
 Faktor internal

18
Motivasi belajar Prestasi belajar

Variabel independen Variabel dependen

Gambar 2.1 Skema kerangka konsep

Keterangan :

Faktor - faktor yang mempengaruhi

Variabel yang di teliti

Alur konsep

2.3 Hipotesis Penelitian


Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa tingkat II Program Studi Ners Ilmu Keperawatan STIkes Widya
Nusantara Palu.

BAB III

METODE PENELITIAN

19
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana tentang bagaimana
mengumpulkan dan mengolah data agar penelitian yang diharapkan dapat
tercapai. Pada penelitian ini, desain penelitian ini yang digunakan adalah jenis
desain obsevasional analitik, dengan mengunakan cross sectional yaitu
penelitian tentang hubungan anatara motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa tingkat II Program Studi Ners Ilmu Keperawatan STIkes Widya
Nusantara Palu dilakukan pada saat yang bersamaan antara variabel
independen dan variabel dependen. Cara ini dilakukan dengan melakukan
angket dengan memberikan kuesioner pada responden penelitian dan melihat
prestasi responden pada lembar nilai yang telah disiapkan untuk
menghubungkan antara variabel independen (motivasi belajar ) dengan
variabel dependen ( prestasi belajar) yang diteliti.20

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian


A. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kampus STIKes Widya Nusantara Palu
B. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan maret s/d juni 2020

3.3 Populasi Dan Sampel


A. Populasi
populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang diterapkan oleh
peneliti yang diteliti dan kemudian ditarik kesimpulanya.20 Populasi dalam
peneliti ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II program Studi Ners Ilmu
Keperawatan STIkes Widya Nusantara Palu yang berjumlah 107 orang,
dimana jumlah laki – laki 27 dan perempuan 80.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut21

20
1. Menghitung Besar Sampel
Dalam penelitian ini untuk menentukan besar sampel peneliti dihitung
berdasarkan rumus :
z2 1−ɋ/2. p . qN
n= 2
d 2 ( N−1 ) + Z 1−ɋ/2. p . q
Keterangan :
n = jumlah sampel
p = perkiraan proporsi (0,5)
q = 1-p
d= presisi absolute (10%)
z 1-ɋ/2 : statistic z (z=1.64)
N = Besar populasi
Berdasarkan rumus tersebut, maka besar sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
ɋ
Z 2 1− . P .qN
2
n=
ɋ
d 2 ( N−1 ) + Z 2 1− . P . q
2

(1,64)2 . 0,5 ( 1−0,5 ) . 107


n= ¿¿

2,68 . 0,5. 0,5 . 107


n=
0,01. 106+2,68 . 0,5 .0,5

71,69
n=
1,06+ 0,67
71,69
n=
1,58
n=45,37=45

2. Cara pengambilan sampel

21
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random
sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak
sehingga setiap kasus atau elemen dalam pipulasi memiliki kesempatan
yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian.22
Adapun kriteria inklusi dan eklusi
a. Kriteria inklusi responden
1) Mahasiswa hadir pada saat penelitian
2) Telah memiliki indeks prestasi semester
3) Menyatakan bersedia menjadi tresponden
b. Kriteri eklusi
1) Tidak bersedia menjadi responden

3.4 Variabel penelitian


A. Variabel independen (bebas)
Variabel independen dalah variabel yang mempengaruhi variabel lain
yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada
variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diukur dan
diketahi hubunganya atau pengaruhnya terhadap variabel lain.23 Variabel
dependen pada penelitian ini adalah motivasi belajar
B. Variabel dependen ( terikait)
Variabel dependen adalah variabel yang ditentukan oleh variabel lain.
Variabel respon akan munncul sebagai akibat dari manipulasi variabel
lain. Variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas.23
Variabel dependen pada penelitian ini adalah prestasi belajar.

3.5 Defenisi Oprasional


Defenisis oprasional adalah karakteristik yang diamati dari sesuatu
didefenisikan tersebut. Karakteristik dapat diamati atau diukur yang
merupakan kuncidefenisi oprasional. Dapat diamati artinya memungkinkan

22
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap
suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulang oleh orang lain 24
A. Variabel independen : Motivasi belajar
Defenisi : Sesuatu yang dapat menggerakan atau mendorong
sesorang
Alat ukur : Kuesioner
Cara ukur : Angket
Hasil ukur : a. Motivasi baik jika nilai skor ≤ 20
b. Motivasi kurang baik jika nilai skor < 20
Skala ukur : Ordinal
B. Variabel Dependen : Prestasi
Defenisii : Hasil belajar mahasiswa yang di tunjukan dalam
bentuk nilai mutu
alat ukur : Patokan nilai stikes widya nusantara palu
cara ukur : Studi dokumentasi
Hasil ukur : a. Tinggi (≥ 2,70)
b. Sedang (2,00 – ≤2,70)
c. Rendah ( < 2,00)
Skala : Ordinal

3.6 Instrumen Penelitian


Intrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mendapatkan data penelitian. Instrumen pada penelitian ini adalah berupa
kuesioner dan Patokan Nilai STIKes Widya Nusantara Palu.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut22 :
A. Sumber data
1. Data primer
Data yang diperoleh melaui angket dengan menggunakan kuesener
pada mahasiswa.

23
2. Data skunder
Data yang diperoleh dari dosen bagian BAK berupa nilai prestasi
semester tingkat II dan jumlah Mahasiswa tingkat II Stikes Widya
Nusantara Palu.
B. Cara pengumpulan data
Dilakukan dengan cara angket yaitu kuesioner yang berisi 20
pertanyaan mengenai motivasi belajar.

3.8 Analisa data


A. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegitan penelitian setelah
pengambilan data selesai. Tujuan pengolahan data untuk memperoleh data
yang berkualitas, tahap – tahap pengolahan data antara lain22:
Pengolahan data dengan mengunakan komputer dilakukan dengan
beberapa tahap yaitu :
1. Editing data
Yaitu memeriksa adanya kesalahan atau kekurangan data yang diperoleh
dari lapangan.
2. Coding data
Yaitu memeriksa kode nomor jawaban yang untum memudahkan
peneliti dalam menganalisa data.
3. Tabulating
Menghitung data yang berdasarkan variabel yang diteliti
4. Entri
Memasukan data keprogram komputer untuk keperluan analisis
5. Cleaning
Penyusunan data dengan melihat variabel yang digunakan apakah
datanya sudah benar atau belum.
B. Analisa Data
Dalam melakuan analisis, khususnya terdapat data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

24
hendak dianalisis. Tahap selanjutnya adalah analisis data teknik yang
digunakan dalam analisis data yaitu25 :
1. Analisa univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
setiap variabel yang termasuk dalam variabel penelitian dengan rumus
distribusi frekuensi sebagai berikut :
f
p= x 100 %
n
Keterangan :
P = persentasi
F = frekuensi
n = jumlah sampel
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat di lakukan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen dengan nilai kemaknaan 0,05
dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya dipercaya bahwa 95% hasil
penelitian itu benar dan hanya 0,05% atau 5% saja besar kesalahan
karena suatu kebetulan. Adapun uji yang digunakan pada penelitian ini
adalah uji chi – sqare dengan interprestasi sebagai berikut
a. Ada hubungan jika nilai P – Value ≤ 0,05
b. Tidak ada hubungan jika nilai P – Value ≥ 0,05

25
3.9 Alur Penelitian
Survei literatur
Identifikasi masalah

Studi pustaka

Hipotesis
Menentukan sumber data
Menentukan variabel 1. Populasi
2. Sampel

Menentukan dan Menyusun


instrumen penelitian

Observasi
lapangan dan perizinan

Mengumpulkan data

Kuesioner Penelitian
Mei s/d juni 2020

Pengolahan data Analisa data

Hasil dan pembahasan

26
Gambar 2.2 Alur Penelitian
Kesimpulan dan penutup

KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden
1. Nama : ...............................................
2. Nim : ................................................
3. Kelas : ................................................
4. Umur : ................................................
5. Jenis kelamin : ...................................
B. Petunjuk pengisian :
 Berilah tanda centang pada kolom jawaban dibawah yang telah tersedia
dengan pilihan : Ss (Sangaat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) STS
(Sangat Tidak Setuju)
 Jangan memberi tanda centang lebih dari satu kolom. Jika itu terjadi maka
akan diberi skor nol.
 Bacalah pertanyaan dengan seksama dan jawablah pertanyaan dengan
jujur.
Skoring Bobot pertanyaan Skoring pertanyaan
posistif negatif
Sangat setuju 4 1
(SS)
Setuju 3 2
(S)
Tidak setuju 2 3
(TS)
Sangat tidak 1 4
setuju
(STS)

No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya yakin dapat melalukan segala hal dengan

27
lebih baik dibanding mahasiswa lain dikelas
2 Saya yakin dapat memahami materi yang di
sampaikan dikelas
3 Saya yakin dapat melakukan sesuatu yang terbaik
dikelas
4 Saya merasa saya mahasiswa yang terbaik dikelas
5 Saya yakin dapat menyelesaikan masalah tugas –
tugas dengan baik dikelas
6 Saya yakin saya bisa mendapatkan nilai yang baik
dikelas
7 Saya yakin kemampuan belajar saya baik di kelas
8 Saya merasa saya lebih memahami materi
pelajaran dikelas dibanding mahasiswa lain
9 Saya mampu mempelajari setiap materi yang di
berikan dosen dikelas
10 Saya lebih menyukai tugas yang mennatang
sehingga saya dapat mendapat hal – hal yang baru
11 Penting bagi saya untuk mempelajari kembali apa
yang di berikan dosen di kelas
12 Saya menyukai pelajaran yang diberikan dikelas
13 Saya merasa bisa mengkaitkan materi yang di
berikan dikelas
14 Saya lebih suka mengerjakan tugas makalah yang
diberikan dosen karena memberikan tambahan
pengetahuan yang lebih walaupun membutuhkan
waktu tambahan
15 Saya berusaha belajar dari kesalahan saat saya
mengalami kegagalan dalam ujian
16 Saya merasa peroses pembelajaran di kelas itu
sangat menarik
17 Saya gugup selama ujian sehingga saya tidak
mampu mengingat meteri yang sudah saya pelajari
18 Saya merasa saya akan gagal dalam ujian
19 Saya merasa cemas saat ada ujian
20 Saya merasa tidak percaya diri ketika saya
mengikuti ujian
Total Skor

28
DAFTAR PUSTAKA

29
1

Yusuf, S. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2012
2
Djali. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara : 2011
3
Sudirman A. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers, 2010.
4
Tohabroni M, Mustofa A. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ruzz Media : 2013
5
Syah M. Psikologi Belajar. Jakarta : Pt Rajagrafando, 2011
6
Riezky K, Sitopul A. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedoteran Unifersitas Abulyutama. Journal Aceh
Medika. 2017 Oktober 1 (2) 79 – 86
7
Eunike r. Rivelino k. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik pada mahasiswa
program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas samratulangi manado. Journal
kesehatan. 2017 mei 5 (1)
8
Amir S. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa D3 Keperawatan
Kultara Tarakan Semester V TAHUN 2018. Journal Kesehatan Pencerah.2019 8 (2)
9
Prawira, Purwa Atmaja. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Yogyakarta : AR – RUZZ.
2016
10
Lativa Eva. Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pedagogia. 2012
11
Sanjaya Wina. Teori Kurikulum dan Praktek Pengembangan Pembelajaran. Jakarta : Kencana. 2010
12
Kompri. Motivasi Belajar Perspektif Guru dan Siswa. Bandung : Pt Rosda Karya. 2016
13
Amnu R. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. 2010
14
B Uno, H.Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis Dibidang Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara 2016
15
Nyayu K. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Aksara. 2010
16
Sardirman A. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta : Rajawali Aksara. 2010
17
Dimyanti Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka. 2010
18
Slameto. Peroses Belajar Mengajar Dalam Kredit Semester. Jakarta : Bumi Aksara. 2010
19
Tohabroni M, Mustifa A. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ruzz Media.2013
20
Sujarweni, V Wiratna. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Gava Mediia. 2014
21
Sugiyono. Metode Penelitiankuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta ; 2015
22
Natoatmojo S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Renika Cipta. 2013
23
Nursalam . Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Aelemba Medika.2013
24
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& D. Bandung : Alfabeta ; 2017
25
Sunyanto D, Setiawan A. Buku Ajar Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Muha Medika ; 2013

Anda mungkin juga menyukai