Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH PERMUKIMAN

II D-IV B KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. Mery Imelda NPM. P23133114038


2. Siti Amalia Herdianti NPM. P23133114059
3. Tika Dwi Purwati NPM. P23133114061
4. Widagdha Rijalullah NPM. P23133114065

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II

PROGRAM STUDI D-IV B JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120

Telp.(021)7397641, 7397643.Fax (021) 7397769


SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH PERMUKIMAN

A. Pengolahan Sampah
Pengolahan Sampah merupakan bagian dari penanganan
sampah dan menurut UU No. 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai
proses perubahan bentuk sampah dengan mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah.
Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksud
untuk mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai
yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur
ulang, produk lain dan energi). Pengolahan sampah dapat
dilakukan berupa : pengomposan, recycling/daur ulang,
pembakaran (insinerasi), dan lain-lain. Pengolahan secara umum
merupakan proses transformasi sampah baik secara fisik, kimia
maupun biologi.

B. Skala Pengolahan Sampah


1. Skala Individu
Pengolahan yang dilakukan oleh penghasil sampah secara
langsung di sumbernya (rumah tangga/kantor).
2. Skala Kawasan
Pengolahan yang dilakukan untuk melayani suatu lingkungan /
kawasan (perumahan, perkantoran, pasar, dll).
3. Skala Kota
Pengolahan yang dilakukan untuk melayani sebagian atau
seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola kebersihan
kota.
C. Permukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan (Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman, Bab I, Pasal 1 (5))

D. Sampah Permukiman
Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman
biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal
disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan
biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah
yang bersifat basah, kering, serta anornganik seperti kertas, plastik
dan lainnya.

E. Pengolahan Sampah Permukiman


1. Pengomposan Sampah
Pengomposan merupakan salah satu cara dalam mengolah
bahan padatan organik untuk menjadi kompos yang secara
nasional ketersediaan bahan organik dalam sampah kota cukup
melimpah yaitu antara 70 – 80 %. Sayangnya, sebagian besar
sampah kota belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai
kompos. Pada dasarnya pengomposan merupakan proses
degradasi materi organik menjadi stabil melalui reaksi biologis
mikroorganisme dalam kondisi yang terkendali. Teknologi
pengomposan sampah yang dilakukan saat ini sangat beragam
ditinjau dari segi teknologi maupun kapasitas produksinya
antara lain : pengomposan dengan cara aerobik, pengomposan
dengan cara non aerobik, pengomposan dengan reaktor cacing,
dan pengomposan dengan menggunakan additive. Kompos
sebenarnya mempunyai nilai pasar yang cukup tinggi, hanya
saja belum banyak orang yang mengetahui. Kompos yang
dihasilkan dari pengomposan sampah ini dapat digunakan untuk
menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali
tanah pertanian, menggemburkan kembali lahan pertamanan
dan sebagai media tanaman, mengurangi pupuk kimia.
2. 3R
- Reduce : Mengurangi sampah dengan mengurangi
pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita
butuhkan, Misalnya : Kurangi pemakaian kantong plastic.
Biasanya sampah rumah tangga yang paling sering di
jumpai adalah sampah dari kantong plastic yang dipakai
sekali lalu dibuang. Padahal, plastic adalah sampah yang
perlu ratusan tahun untuk terurai kembali. Karena itu,
pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang.
- Reuse : Memakai dan memanfaatkan kembali barang-
barang yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang
baru. Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk
dimanfaatkan seperti: koran bekas, kardus bekas susu,
kaleng susu, wadah sabun lulur, dsb. Barang-barang
tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin misalnya
diolah menjadi tempat untuk menyimpan tusuk gigi atau
cottonbut. Selain itu barang-barang bekas tersebut dapat
dimanfaatkan oleh anak-anak, misalnya memanfaatkan buku
tulis lama jika masih ada lembaran yang kosong bisa
dipergunakan untuk corat coret, buku-buku cerita lama
dikumpulkan untuk perpustakaan mini di rumah untuk
mereka dan anak-anak sekitar rumah. Itu juga salah satu
cara pemanfaatan sampah permukiman.
- Recycle : mendaur ulang kembali barang lama menjadi
barang baru. sampah organic bisa di manfaatkan sebagai
pupuk dan sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi
sesuatu yang bisa di gunakan kembali contohnya: mendaur
ulang kertas yg tidak di gunakan menjadi kertas kembali,
botol plastic bisa di sulap menjadi tempak alat tulis, plastik
detergen, susu, bisa di jadikan tas cantik,dompet,dll.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sanitasi.net/pengolahan-sampah.html

https://www.scribd.com/doc/44743033/Pengertian-pemukiman

http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-
sampah.html

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=133980&val=5634

http://sumbawabaratnews.com/?p=3530

Anda mungkin juga menyukai