Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN

Mata Kuliah : Kewarganegaraan


Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Jurusan/Prodi : OSEANOGRAFI
Dosen Mata Kuliah : DR. MUHAMMAD IDRUS, M.PD.
Nama Mahasiswa : HIFZUR RAHMAN
Tugas Mandiri ke- : 2 (Dua)
Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020
Materi : HAK ASASI MANUSIA

Resume 2

A. Pengertian Hak Asasi Manusia

HAM dipahami banyak orang secara keliru. HAM hanya diartikan secara sempit sebagai
kebebasan. Pertama, pendekatan dan orientasi status yang menempatkan martabat manusia
sebagai hadiah atau pemberian atau takdir Tuhan. Kedua, pendekatan dan orientasi prestasi.
Pendekatan dan pandangan prestasi menyatakan bahwa martabat manusia tidak diberikan tetapi
harus dicapai setelah manusia berjuang dan berusaha memperoleh martabat mulai dengan jerih
payah dan kegigihan. Dalam pandangan prestasi, martabat manusia tidak dapat dipertahankan
apabila manusia berkinerja dengan buruk.

B. Perkembangan Wawasan tentang HAM

Mengenai hak asasi manusia yang berkaitan dengan hak-hak warga negara, aI-Maududi
menjelaskan bahwa dalam islam, hak asasi pertama dan utama warga negara adalah:

a. Melindungi nyawa, harta dan martabat mereka bersama-sama dengan jaminan bahwa hak
ini tidak akan dicampuri, kecuali dengan alasan-alasan yang sah dan legal.

b. Perlindungan atas kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi tidak bisa dilanggar, kecuali
setelah melalui proses pembuktian yang meyakinkan secara hukum dan memberi
kesempatan kepada tertuduh untuk mengajukan pembelaan.

c. Kemerdekaan mengemukakan pendapat serta menganut keyakinan masing-masing.

d. Jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi semua warga negara tanpa membedakan
kasta atau keyakinan.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup kolektif bangsa menjadi pemandu
untuk memahami HAM. Pemahaman ini perlu dimiliki setiap warga negara agar dapat
melaksanakan HAM dengan baik. Pandangan bangsa Indonesia tentang ide HAM sangat jelas
digambarkan secara sistematis dalam Pembukaan UUD 1945, sebagaimana diuraikan di bawah
ini:

1) lde dasar HAM dimulai dengan kemerdekaan adalah hak setiap bangsa manapun di dunia.
Perampasan dan penghilangan kemerdekaan bangsa yang satu atas bangsa yang lainnya
dalam bentuk penjajahan merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan
berkeadilan (Alinea satu Pembukaan UUD 1945).

2) Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh HAM yang dirampas bangsa lain sangat
panjang. Negara Indonesia merdeka yang dicita-citakan sesuai HAM itu adalah negara
yang di dalamnya bangsa Indonesia dapat hidup merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur (alinea kedua Pembukaan UUD 1945).

3) lde HAM bagi bangsa Indonesia adalah HAM yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
ketuhanan. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan alinea ketiga. Dari pernyataan tersebut
diketahui bahwa HAM itu harus sesuai atau tidak bertentangan dengan nilai ketuhanan
dan kemanusiaan. Kemerdekaan itu didorong oleh keinginan yang luhur.

4) Alinea keempat memuat Pancasila sebagai dasar negara dan tujuan negara. Alinea
keempat ini memuat pernyataan bahwa negara Indonesia merdeka yang didirikan oleh
pendiri negara mempunyai tujuan (a) melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, (b) memajukan kesejahteraan umum, (c) mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia, (d) ikut serta dalam menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian
abadi

C. Instrumen Hukum Internasional HAM

Adapun yang menjadi instrumen (sumber) hukum internasional HAM antara lain, yaitu:

 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

 Deklarasi Universal HAM 1948

 Konvensi Jenewa 1949

 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik

 Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

 Konvensi Internasional tentang penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial

 Konvensi tentang Penghapusan Segala bentuk Diskriminasi Terhadap wanita


D. Hak Asasi Manusia di Indonesia

Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia :

a. Periode Sebelum Kemerdekaan Indonesia (1908-1945)

Pemikiran HAM sebelum kemerdekaan dipelopori oleh organisasi pergerakan seperti Budi
Utomo, Sl, IP, PNI, dan organisasi pendidikan Indonesia (hak kebebasan berserikat dan
mengeluarkan pendapat, menentukan nasib sendiri, bebas dari diskriminasi ras rasial, hak sosial,
perlakuan yang sama).

b. Periode Sesudah Kemerdekaan Indonesia (1945-sekarang)

1) Periode 1945-1950: hak untuk merdeka, kebebasan untuk berserikat melalui organisasi
politik;

2) Periode 1950-1966: hak semangat kebebasan demokrasi liberal yang berintikan kebebasan
individu;

3) Periode 1959-1966: pembatasan yang ketat oleh kekuasaan terhadap hak sipil dan hak
politik warga negara;

4) Periode 1966-1998: kurun waktu 1967 pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar
manusia, tetapi kurun waktu 1970-1980 pemerintah melakukan pemasungan HAM dengan
sikap defensifme, represif. Tahun 1990-an sudah dibentuk lembaga penegakan HAM
(Komnas HAM);

5) Periode 1998-sekarang: HAM mendapat perhatian yang resmi dari pemrintah dengan
melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM. Menetapkan Ketetapan MPR
No. XVII/MPR/1998 serta UU No. 39 tahun 1999.

E. Instrumen HAM Nasional

Instrumen HAM yang dimaksud adalah berbagai peraturan perundang-undangan yang berisikan
ketentuan-ketentuan jaminan HAM sebagai alat untuk menjamin perlindungan dan pelaksanaan
HAM nasional (di indonesia). Instrumen HAM _nasional bisa merupakan peraturan perundang-
undangan yang memang dibuat secara khusus untuk menjamin perlindungan HAM, bisa juga
berupa peraturan perundang-undangan yang dibentuk untuk meratifikasi terhadap kovenan
(covenant) internasional tentang HAM. Kovenan yaitu perjanjian yang mengikat bagi negara-
negara yang menandatanganinya. Oleh karena itu, pemerintah yang telah meratinkasi terhadap
kovenan internasional tentang HAM, maka tidak saja jaminan itu berlaku secara nasional tetapi
ketika pemerintah itu melanggar dapat digugat oleh PBB.

Anda mungkin juga menyukai