Anda di halaman 1dari 2

HASIL DISKUSI

MATA KULIAH ASESMEN DAN EVALUASI


MATERI: KETERAMPILAN BERIPIKIR KRITSI
PERTEMUAN KE-9 TGL 2 APRIL 2020
PENYAJI: Ayu Wika Nurtikasari (19070795029)
Muhammad Syahru Ahmad S(19070795028)

1. Penanya 1: Mahyuddin Syaifulloh (19070795021)


Pertanyaan: Kenapa self regulation dimasukkan berpikir kritis?
Jawaban: dari beberapa literatur yg saya baca pak, salah satunya menurut Facione ( ketrampilan
berfikir kritis itu meliputi, interpretation (interpretasi), analysis (analisis), evaluation
(evaluasi), inference (kesimpulan), explanation (penjelasan), and self-regulation
(pengaturan diri). Untuk self regulation sendiri merupakan kesadaran seseorang
untuk memonitori aktivitasnya sendiri, elemen- elemen yang digunakan serta hasil
yang dikembangkan dengan menerapkan kemampuan dalam melakukan analisis dan
evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri dalam pengambilan keputusan dengan
bentuk pertanyaan, konfirmasi, validasi, atau koreksi. Dari hal itu, makannya self
regulation masuk ke dalam berfikir kritis

2. Penanya 2: Titik Agus Hariyani (19070795028)


Pertanyaan: Bagaimana contoh soal yg menguji kemampuan berpikr kritis dari masing2 aspek?
Jawaban: Ketrampilan berpikir kritis dapat dinilai dengan mengunakan instrumen teks dan atau
lembar observasi, misalnya untuk indikator berpikir kritis memfokuskan pertanyaan
dengan sub indikator Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan dapat disusun
soal misalnya diberikan Kasus siswa yg sedang melakukan percobaan kesetimbangan
kimia dari soal tersebut siswa diminta merumuskan pertanyaan terkait data atau
fakta yg mereka peroleh dari percobaan tersebut. Atau bisa juga melalui lembar
observasi misalnya kita ingin melihat indikator ketrampilan berpikir memfokuskan
pertanyaan maka kita dapat mengamati kegiatan siswa dalam merespon pertanyaan
guru
Tanggapan: Arum Dwisetyo Airini (19070795033): Maksud berpikir kritis dalam hal proses
pembeljaran ya jadi gimana menganalisis, mengambil keputusan dll.. Bukan tentang
soal yang menggunakan berpikir kritis ya? Benarkah?
Jawaban: Tetap diberikan soal yang menilai keterampilan berpikir kritis adapun contoh
isntrumennya akan dibahas oleh kelompok selanjutnya

3. Penanya 3: Datin Mufidhatur Rohmah (1907079502)


Pertanyaan: Dalam aspek strategi dan taktik kan ada srategi logis dan retorik. Kapan kita bisa
menggunakan masing-masing strategi tersebut?
Jawaban: strategi retorik berhubungan dengan komunikasi. contohnya pada saat berkelompok.
Terlihat pada saat memimpin suatu kelompok, dr situ strategi retorik bisa digunakan untuk
mengarahkan anggota untuk tujuan yg akan dicapai dr kelompok tersebut.
Strategi logis, menurut saya bisa dikihat dr cara siswa mengerjakan soal. Disesuaikan dengan
kesesuaian konsepnya
4. Penanya 4 : F. Dina Oktalia (1907079549)
Pertanyaan: makna dari sikap argumentatif dengan karakteristik beyer mengenai argumen
apakah ada perbedaan dan dilihat dari sudut pandang yang bagaimana ya makna argumen itu
sendiri?
Jawaban: Perbedaan makna sikap argumentasi dan argumentasi menurut beyer sebagai
karakteristik dari keterampilan berpikir kritis terletak objektifitasnya dalam mengemukakan
pendapat berdasarkan fakta dan data
5. Penanya 5: Titik Agus Hariyani (19070795028)
Pertanyaan: Bagaimana contoh skenario pembelajaran yang mengarah ke ktrempilan berpikir
kritis?
Jawaban: Semisal... kita ingin mengukur ketrampilan berfikir kritis. Instrumen nya menggunakan
tes dan soal uraian. Tes nya diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran di kelas. Cara
menganalisisnya dengan mengati dan memeriksa pekerjaan siswa atau dengan meminta
penjelasan dr siswa. Level soalnya bisanya c3 sampai c6
Tambahan Titik Agus Hariyani (19070795028): aku masih ingat pak yono sama pak karmin
pernah bilang kalo kita mau memberikakn sola berpikir kritis, berati anak2 harus kita ajari
berpikir kritis. berati dalam pembelajarannya kita pakai metode2 yg meminta anak untuk
berpikir kritis,maybe inkuiri, PBL, POE, dsb. KLKPD juga kita buat yg memungkinkan anak untuk
mengaktifkan prior knowledge, kita buat pertanyaan bedsarakan grafik untuk bahan diskusi.
mungkin itu aja tambahanku.
Tanggapan: Khurrotul Aini (19070795019): Berarti apakah tes ketrampilan berpikir kritis ini juga
bisa disamakan dengan tes untuk mengukur tujuan pembelajaran kognitif (KI 3)?
Jawaban: bisa jadi instrumennya sama jika tujuan belajar yang akan kita ukur memuat indikator
yang sama dengan indikator berpikir kritis
Tanggapan: Khurrotul Aini (19070795019):
Berarti nanti di rencana pelaksanaan pembelajaran, indikator berpikir kritis ini include dalam
indikator kognitif, ataukan ada indikator ketrampilan berpikir kritis sendiri?
Jawaban: bergantung pada tujuannya, jika tujuan kita adalah mengimplementasikan
keterampilan kritis dalam pembelajaran kita sehari hari sebagai seorang guru bisa langsung
meng-include-kan ke dalam indikator kognitif tetapi jika tujuannya adalah penelitian yg spesifik
untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis biasanya dibedakan dengan indikator untuk
mengukur hasil belajar kognitif

Anda mungkin juga menyukai