Oleh:
Kelvin Febrilio
167215026
BANYUASIN
2017
I. PENDAHULUAN
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari
bahan organik yang berasal dari tanaman dan/atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai
bahan organik serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya
dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos yang baik adalah yang
sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda
dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai
suhu ruang. Proses pembuatan dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu
ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, menambah pendapatan
peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam pupuk.
2. Untuk mengetahui kandungan dari pupuk granular.
3. Untuk mengetahui cara pembuatan pupuk granular.
II. TINJAUAN PUSTAKA
pupuk kompos yang berbentuk pelet atau granul memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan pupuk curah, yaitu:
1. Memiliki kepadatan tertentu sehingga tidak mudah diterbangkan angin dan
terbawa air.
2. Tidak menimbulkan debu sehingga pengaplikasian pupuk dapat dilakukan
dekat pemukiman penduduk.
3. Overdosisnya tanaman terhadap pelepasan nutrisi yang mendadak
(fertilizer burn) karena proses peluruhannya lebih lambat dibandingkan
dengan pupuk curah (slow release). Kecepatan pelepasan bahan aktif dari
partikelp artikel halus akan lebih besar dibandingkan bentuk granul
(Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013).
4. Pengaplikasiannya lebih mudah dan lebih efektif. Menurut Sirappa dan
Wahid (2012), perlakuan dengan pupuk organik granul dapat
meningkatkan unsur hara K dan C organik pada tanah bertekstur lempung
berdebu yaitu dari 1,18% menjadi 2,00 - 3,00% dibandingkan dengan
perlakuan pupuk kandang sapi dan petroganik.
III. METODELOGI