Oleh :
KELOMPOK 13
GEOKIMIA
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
2
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah yang
berjudul “PENCEGAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO”. Tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Geokim
dan memberikan penjelasan mengenai upaya pencegahan yang harus dilakukan
oleh semua elemen masyarakat supaya bencana lumpur lapindo tidak terulang
lagi.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini, tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan agar nantinya dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang...................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3. 1. Kesimpulan.........................................................................................20
3.2. Saran....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kondisi tidak aman (unsafe condition). Hal ini berkaitan dengan mesin/
alatkerja seperti mesin yang rusak ataupun tidak berfungsi sebagaimanamestinya.
Selain itu kondisi tidak aman juga dapat berupa kondisi lingkungankerja yang
kurang mendukung, seperti 7 penerangan yang kurang, keadaan bising, kebersihan
maupun instalasi yang kurang baik. Kondisi tidak aman juga dapat diakibatkan
oleh metode / proses produksi yang kurang baik. Halini dilihat dari sistem
pengisian bahan kimia yang salah, pengangkutan bebansecara manal
/menggunakan tenaga manusia.
b. Tindakan tidak aman (unsafe action). Tindakan tidak aman ini lebih berkaitan
terhadap personal pekerja, antara lain menggunakan peralatan yang kurang baik,
sembrono dalam bekerja, tidak menggunakan alat pelindung diri maupun
menjalan sesuatu tanpa wewenang.
akan berakibat cedera bahkan kematian jika kecelakaan yang terjadi sangat fatal.
Penurunan kualitas lingkungan ini biasanya disebabkanoleh adanya bahan sisa
proses produksi yang masih mengandung zat kimia berbahaya. Zat kimia
berbahaya ini tidak hanya terjadi akibat dari kecelakaan industri, namun bahkan
lebih sering sebagai akibat dari sistem pengolahanlimbah industri yang tidak baik.
1. Faktor Mekanis.
2. Faktor Fisik.
3. Faktor Kimia.
4. Faktor Biologi.
5. Faktor Ergonomi.
2.2. Pencegahan
Setelah melihat proses yang terjadi pada suatu kilanh minak dan
potensi bahaya yang terjadi pada kilang minyak, maka secara keseluruhan
pencegahan kecelakaan yang diperlukan adalah :
Jika skenario penghentian lumpur terlambat atau gagal maka tanggul yang
disediakan tidak akanmampu menyimpan lumpur panas sebesar 126,000 m3 per
hari. Pilihan penyaluran lumpur panasyang tersedia pada pertengahan September
2006 hanya tinggal dua.Skenario ini dibuat kalauluapan lumpur adalah kesalahan
manusia, seandainya luapan lumpur dianggap sebagai fenomenaalam, maka
skenario yang wajar adalah 'bagaimana mengalirkan lumpur kelaut' dan
belajar bagaimana hidup dengan lumpur.
Keputusan Pemerintah
Bola beton ini merupakan high density ball yang berbentuk untaian.
Masing-masing untaian terdiri dari empat bola beton dengan ukuran yang
berbeda. Dua bola beton teratas berdiameter 20, berat 18 kg. Sedangkan dua bola
beton terbawah berdiameter 40 cm dengan berat 80 kg. Saat ditanya mengapa
beton ini berbentuk bola, Dr. Satria Bijaksana menjelaskan bahwa dengan beton
berbentuk bola mampu memperkecil luas penampang pusat semburan lumpur
tetapi tidak menutup pusat semburan tersebut, ini dimaksudkan agar tidak lahirnya
pusat semburan baru seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Layaknya banyak
kelereng yang dimasukkan dalam sebuah wadah, tapi kelereng-kelereng itu tidak
menutup total wadah tersebut, tambah Dr. Satria Bijaksana.
Rencana awal dari metoda ini adalah memasukkan 1000 untaian bola
beton kedalam pusat semburan lumpur, namun teknisnya dibagi dalam beberapa
tahapan. Untuk saat ini, metoda bola beton ini terdiri dari 2 tahap. Tahap yang
pertama telah diselesaikan dengan memasukkan 374 untaian bola pada pusat
semburan lumpur. Memasukkan untaian bola beton pertama (24/02) hingga
untaian bola beton terakhir (16/03) yang kuantitas untaian bola beton yang
dimasukkan tergantung dari keadaan cuaca. Tahap kedua direncanakan akan
memasukkan bola beton sebanyak 500 untaian.
bola beton selalu melakukan monitoring, evaluasi serta analisis dalam metoda ini.
Memang setelah dilakukannya metoda bola beton ini, kadar gas H2S menjadi
meningkat. Ini dikarenakan insersi bola beton yang menurunkan tekanan sehingga
banyak gas yang keluar, jelas Dr. Satria Bijaksana.
Pihak Lapindo telah menyediakan dana sebesar US$ 70 juta atau sekitar
665 milyar untuk dana darurat penanggulangan lumpur. Dana ini digunakan untuk
salah satunya adalah membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur.
Namun dengan terus bertambahnya volume semburan lumpur lapindo, pembuatan
tanggul dirasa tidak menyelesaikan masalah. Ditambah lagi dengan datangnya
musim hujan, volume yang tertampung dalam tanggul akan menjadi besar dan
dapat mengakibatkan jebolnya tanggul. Hal ini sangat bebahaya jika terjadi dalam
jangka waktu yang pendek, karena kawasan sekitar tanggul adalah jalan raya, rel
kereta api, dan rumah penduduk. Ada tiga tim ahli yang dibentuk untuk
menyelesaikan masalah bencana lumpur lapindo. Tiap tim terdiri dari perwakilan
Lapindo Brantas Inc., pemerintah dan sejumlah ahli dari beberapa universitas
terkemuka. Tim ini dibentuk untuk menyelamatkan penduduk sekitar, menjaga
infrastuktur, dan menangai semburan lumpur dengan resiko lingkungan terkecil.
Seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas tiap tim akan ditanggung
oleh Lapindo Brantas Inc.
Selain itu Lapindo Brantas Inc. juga harus memberikan ganti rugi bagi
para korban. Lapindo Brantas Inc berkewajiban untuk membayar sebanyak 13.237
berkas. Saat ini masih ada 3.348 berkas dengan total pembayaran 786 milyar yang
masih belum tertangani. Dengan kata lain sebanyak 75 persen dari berkas yang
ada telah dilunasi. Lapindo Brantas Inc telah mengeluarkan dana sebanyak 8
triliun, dimana 5 triliun digunakan untuk penanganan semburan lumpur lapindo
dan triliun digunakan untuk pembayaran aset warga.
Anggaran BPLS tahun 2011Di tahun 2011 ada 4 area utama lagi yang menarik
bagi BPLS. Ini adalah:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
University Press
Yogyakarta
http://www.wedaran.com/6165/dampak-negatif-pertambangan-terhadap-
lingkungan-hidup/
18