Anda di halaman 1dari 19

Pedoman Kesiapsiagaan & Respon COVID-19

Untuk Sektor Pendidikan


Di Indonesia

A. Ringkasan

B. Pengantar
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada awal tahun 2020 semakin
mengkuatirkan di Indonesia. Jumlah masyarakat yang terjangkit semakin meningkat, berbagai
aktivitas bisnis, industri, layanan pemerintah sudah mulai mengurangi aktivitasnya. Situasi ini
berdampak kepada hampir seluruh sistem kehidupan. Termasuk dunia Pendidikan, banyak
daerah yang ahirnya memutuskan untuk meliburkan sekolah dan memindahkan aktivitas belajar
mengajar ke rumah untuk menjaga kesehatan anak dan guru, serta sebagai upaya mengurangi
dan mengentikan penyebarluasan virus.
Laporan World Health Organization WHO situation report 17 maret 2020 telah melaporkan
adanya 179.112 kasus yang positif, dimana ada 7.426 yang telah meninggal. Sementara itu di
Indonesia laporan resmi pemerintah Indonesia melalui website COVID-19 Website pada 18
maret 2020 melaporkan bahwa 893 orang yang ber status positif, 35 orang sembuh, dan 78
orang meninggal.
Di sektor Pendidikan. Secara global, United Nation Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) mengeluarkan laporan pada 18 maret 2020. Bahwa COVID-19 telah
menyebabkan 102 negara memutuskan untuk menutup proses belajar mengajarnya, telah
menyebabkan 849.4 juta anak dan remaja terganggu proses belajarnya.
Di Indonesia, data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per tanggal 20
maret 2020, menyebutkan bahwa ada 472.438 satuan pendidikan yang telah meliburkan proses
belajar mengajar secara langsung. Hal ini telah menyebabkan 49.803.103 anak dan 2.750.369
guru tergangung proses belajar mengajarnya.
Dalam upaya pemenuhan hak anak untuk terus mendapatkan pendidikan dalam situasi apapun.
Maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) selaku Sekretariat Nasional
Satuan Pendidikan Aman Bencana (SEKNAS SPAB) bersama dengan UNICEF Indonesia, Resilience
Development Initiative (RDI) menyusun panduan respon dan pembejalaran dalam menghadapi
COVID-19 ini. SOP ini digunakan sebagai ajuan dalam melaksanakan respon dan proses kegiatan
belajar mengajar (KBM). Penyusunan ini juga didukung oleh Konsorsium Pendidikan Bencana
(KPB), Save The Children Indonesia (SCI), Wahana Visi Indonesia (WVI), Plan International
Indonesia (PII), Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (ASAH PENA), Southeast Asian
Ministers of Education Organization (SEAMOLEC), serta berbaga Lembaga lain-nya.
Dalam penyusunan SOP ini, ada beberapa dokumen yang menjadi rujukan utama, yaitu:
Kebijakan dan petunjuk teknis yang telah dikeluarkan Gugus tugas COVID-19, serta
KEMENDIKBUD. Dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), Panduan Pendidikan dalam situasi darurat KEMENDIKBUD/SEKNAS SPAB, serta
pesan kunci dan rencana aksi yang dikeluarkan oleh UNICEF-WHO-IFRC.

Page 1 of 19
C. Latar Belakang
Wabah penyakit virus corona (COVID-19) telah dinyatakan sebagai situasi Darurat Kesehatan
Publik yang Menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) dan kini virus tersebut telah menyebar ke berbagai negara dan wilayah.
Meskipun banyak yang masih belum diketahui tentang virus yang menyebabkan COVID-19, kita
mengetahui bahwa virus tersebut ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan cairan
pernapasan orang yang terinfeksi (dihasilkan melalui batuk dan bersin). Individu juga dapat
terinfeksi karena menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan virus dan menyentuh
wajah mereka (misalnya: mata, hidung, mulut). Walaupun COVID-19 terus menyebar, penting
bahwa masyarakat mengambil tindakan pencegahan penularan lebih lanjut, mengurangi dampak
wabah dan mendukung langkah-langkah pengendalian.
Saat ini, perlindungan anak dan fasilitas pendidikan sangat penting. Tindakan pencegahan
diperlukan untuk menghindari potensi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah; namun,
keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) juga tetap perlu di persiapkan dan di lakukan.
Karakteristik penyelenggaraan satuan pendidikan darurat adalah bersifat sementara sehingga
semua upaya dan sumber daya yang tersedia harus dikerahkan secara optimal untuk
memastikan bahwa anak anak bisa mendapatkan hak Pendidikan selama masa tanggap darurat,
sampai peralihan ke pemulihan. Jangka waktu penyelenggaraan satuan Pendidikan darurat
diputuskan berdasarkan evaluasi terhapada pemulihan layanan Pendidikan pada aspek
pengelolaan, sarana prasarana, proses pembelajaran, kondisi peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan yang terdampak.
Diperlukan suatu upaya yang sistematis dalam mengatasi persoalan yang ada saat ini. Dengan
tetap memberikan perlindungan dan hak anak untuk tetap belajar. Maka sesuai dengan instruksi
Presiden dan juga oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, maka saat nya belajar dari rumah.
Dengan tetap memperhatikan proses dan kualitas pendidikannya.
Status tanggap darurat saat ini didasari oleh Keputusan Presiden no 9 tahun 2020 tentang Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan diikuti dengan
Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana no 13.A tahun 2020, tentang Status
Keadaaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
Di sisi Pendidikan, KEMENDIKBUD telah mengeluarkan Surat Edaran no 4 tahun 2020, tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19), yang berisi tentang 6 hal, diantaranya: Ujian Nasional (UN), Proses Belajar dari
Rumah, Ujian Sekolah, Kenaikan Kelas, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan Dana
Bantuan Operasional Sekolah.

D. Tujuan
Panduan Kesiapan dan respon COVID-19 ini bertujuan untuk: 1). Pemenuhan hak anak untuk
mendapatkan akses Pendidikan. 2). Melindungi seluruh warga sekolah. 3). Mencegah
penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan

Page 2 of 19
E. Kesiapsiagaan

Sumber Informasi Resmi


Untuk mendapatkan informasi yang terpercaya, selalu cek melalui website resmi gugus tugas
COVID-19 dan Kementerian Kesehatan. Sedangkan untuk situasi dan informasi global bisa
mengacu kepada WHO dan UNICEF.

Apa itu COVID-19?


Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis atau ditularkan antara hewan dan manusia
(KEMENKES, 2020)

Apa saja gejala COVID-19?


Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti
demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang
dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
(KEMENKES, 2020)

Bagaimana cara penyebaran COVID-19?


Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan tetesan cairan pernapasan orang yang
terinfeksi (melalui batuk dan bersin). Individu juga dapat terinfeksi dari dan dengan menyentuh
permukaan yang terkontaminasi virus dan menyentuh wajah mereka (contoh: mata, hidung,
mulut). Virus COVID-19 bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam, namun desinfektan
dapat membunuhnya (WHO, 2020)

3 hal yang perlu diketahui


Ketahui cara mengurangi Risiko: Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir adalah
pertahanan pertama dari virus Corona. Di samping itu, ada cara-cara lain yang harus Anda
ketahui untuk melindungi diri dan orang lain. Dapatkan panduan terbaru dari para ahli.

Ketahui informasi yang benar: Virus Corona adalah penyakit baru dan para ahli masih terus
meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Informasi berubah cepat dan
banyak informasi menyesatkan beredar di masyarakat. Ikuti selalu informasi terbaru dari para
ahli yang kredibel.

Ketahui apa yang perlu dilakukan apabila sakit: Gejala utama infeksi virus corona adalah
demam, batuk dan sesak napas. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan penyakit
menahun (kronis) memiliki risiko lebih tinggi. Ketahui apa yang perlu dilakukan saat mengalami 3
gejala itu.

Page 3 of 19
Bagaimana cara memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19?
Sebagaiman infeksi pernapasan lainnya seperti flu atau selesma, langkah-langkah kesehatan
publik sangat penting untuk memperlambat penyebaran penyakit ini, diantaranya:

1) Tetap berada di rumah saat sakit;


2) Menutup mulut dan hidung dengan siku yang tertekuk atau tisu saat batuk atau bersin.
Segera buang tisu yang telah digunakan;
3) Sering mencuci tangan dengan sabun dan air; dan
4) Membersihkan permukaan dan barang yang sering disentuh.

Prinsip – Prinsip Kegiatan Belajar Mengajar:


1) Anak tetap mendapatkan hak untuk akses dalam pendidikan, pembelajaran tetap dilakukan
baik secara daring maupun offline
2) Guru memberikan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yg mampu laksana oleh
siswanya. Misalnya: tidak disarankan memberikan siswa dalam 1 hari mengerjakan 500 soal.
3) Melakukan pemantauan dan evaluasi dalam pembelajaran
4) Memberikan laporan pembelajaran sesuai mekanisme yang sudah disepekati bersama

F. Kegiatan Belajar Mengajar & Respon Pemerintah


SOP kegiatan belajar mengajar (KBM) akan dibagai kedalam 5 bagian, yaitu panduan untuk:
KEMENDIKBUD selaku SEKNAS SPAB, Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Peserta Didik, dan
Pendidik. Adapun metode KBM akan dibagi kedalam dua strategi, yaitu daring, dan non daring,
mengingat tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet.

Kemendikbud Selaku SEKNAS SPAB


Merujuk kepada pedoman penyelenggaraan Pendidikan dalam situasi darurat. Maka langkah-
langkah yang segera dan perlu dilakukan adalah sebegai berikut:

1. Menetapkan kebijakan. Dengan prioritas utama tentang: Aktivasi pos Pendidikan dan
sekretariat, Penetapan status KBM, Penyesuaian kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, Pendataan dampak, dan Pengelolaan dan pembiayaan satuan pendidikan darurat

2. Aktivasi pos pendidikan nasional, yang dipimpin oleh Kemendikbud dan Kemenag. Dengan
komposisi struktur sebagai berikut, dilengkapi dengan tugas dan tanggung jawab:

Page 4 of 19
3. Menetapkan ruang kendali operasi darurat, yang befungsi untuk melakukan pendataan,
melakukan pemantauan, pusat kordinasi, dan juga layanan informasi.

4. Koordinasi Pelaksanaan Satuan Pendidikan Darurat

a) Kordinasi di Internal kemdikbud (antar direktorat teknis)

a. Koordinasi dengan K/L lain di Pusat (Gugus tugas COVID, BNPB, Kemenkes, Kemenag
PPA, Kemsos )
b. Kordinasi Kemdikbud dengan Pemda dan Dinas pendidikan
c. Kordinasi dengan anggota klaster pendidikan dari unsur non pemerintah

5. Melakukan pendataan, berupa kaji cepat kebutuhan Pendidikan dengan instrument yang
disepakati, dan menetapkan strategi pelaksanaan. Pendataan dalam dilakukan melalui
telpon, atau fasilitas daring yang lain.

6. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan di masa darurat bencana yang inklusif,


dalam bentuk daring dan non daring. Termasuk beberapa konten penting untuk diajarkan
antara lain: pencegahan penyebaran COVID-19, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
pendampingan dukungan psikososial, kegiatan religius, dan kegiatan rekreasional.
7. Membuat Mekanisme untuk Layanan Feedback terkait Kendala atau tantangan yang
dihadapi bila melakukan pembelajaran.
Kemendikbud membuat mekanisme dan layanan apabila sekolah (guru dan siswa)
mendapatkan tantangan dalam melakukan pembelajaran secara daring maupun offline.
Semua tantangan akan dikaji dan mencari solusi terkait tantangan yang diterima.

8. Menetapkan kebijakan untuk menginformasikan pembukaan kembali satuan pendidikan


dan siswa kembali bersekolah, yang mencakup penetapan prosedur dan atau kajian untuk
memastikan kesiapan sekolah dalam menyediakan akses dan lingkungan belajar yang aman
bagi peserta didik, seperti melakukan disinfektan sekolah, penyediaan air dan sarana CTPS
serta fasilitas kebersihan & kesehatan lainnya.

Dinas Pendidikan
1. Bentuk Pos Pendidikan, termasuk struktur, tugas dan tanggung jawab yang mengacu pada
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dalam Situasi Darurat serta tempatkan personil yang
tepat seperti yang disarankan dibawah ini:

Gambar 1. Struktur Pos Pendidikan di Daerah

Page 5 of 19
2. Berkoordinasi secara daring dengan SKPD dan lembaga terkait lainnya, termasuk:
a. Dinas Kesehatan setempat: sehubungan dengan kondisi penanganan kesehatan
b. BPBD setempat: sehubungan dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana
c. LSM, Komunitas, dan Pihak Swasta yang bisa membantu dalam proses penyelenggaran
pendidikan selama masa darurat bencana
3. Lakukan pendataan dan pemantauan secara berkala menggunakan alat pendataan dan
pemantauan yang standar terkait situasi penyelenggaraan pendidikan di masa darurat bencana,
termasuk kendala-kendala yang dialami dan praktik-praktik baik yang dilakukan. Akan lebih baik
jika memiliki platform yang dapat diakses daring, real time, dan oleh siapa saja, untuk proses
pelaporan dari seluruh sekolah diwilayahnya. Data dan informasi yang dibutuhkan antara lain
tentang:
a. Ada/tidaknya peserta didik, guru dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19
(menjadi ODP, PDP).
b. Ketersediaan perangkat pembelajaran daring dan material offline (buku paket) yang
dimiliki peserta didik.
c. Ketersediaan akses internet dan kemampuan peserta didik (dan keluarganya).
d. Kebutuhan/kendala peserta didik dalam mengikuti KBM daring/offline (kuota internet,
buku paket, dsb)

4. Koordinasi kebutuhan dan bantuan penyelenggaraan pendidikan di masa darurat, termasuk:


a. Ketersediaan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, termasuk
fasilitas belajar daring, pengadaan materi ajar fisik, dan sarana prasarana kesehatan dan
kebersihan diri, misalnya tempat cuci tangan pakai sabun.
b. Kemananan situasi dan kondisi pendidik, tenaga pendidikan, dan peserta didik secara
fisik dan mental
c. Pemenuhan kebutuhan pendampingan psikososial bagi pendidik, tenaga kependidikan,
dan peserta didik
d. Penyediaan helpdesk dan pembekalan pelatihan untuk pendidik dan tenaga pendidik
yang membutuhkan pendampingan terkait pembelajaran jarak jauh
e. Adanya partisipasi masyarakat untuk pendidikan
f. Proses pendidikan yang berkualitas, ramah anak, dan inklusif
5. Menyusun kebijakan layanan pendidikan di masa darurat utamanya terkait target penyelesaian
akademik yang dievaluasi setiap minggu atau bulan dan dikomunikasikan kepada seluruh
pemangku kepentingan, termasuk masyarakat
6. Mengembangkan panduan pelaksanaan proses belajar mengajar untuk/ kurikulum satuan
pendidikan di masa darurat bencana yang inklusif dan focus pada pembelajaran karakter,
termasuk beberapa konten penting untuk diajarkan antara lain: pencagahan penyebaran COVID-
19, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pendampingan dukungan psikososial, kegiatan religius,
dan kegiatan rekreasional. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), serta kesehatan mental dan
dukungan psikososial (contoh: pengenalan dan manajemen stress) dan pendidikan karakter
(religius, empati, solidaritas, kerja sama)
7. Berkoordinasi dengan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan terkait laporan pendataan dan
pemantauan, termasuk kebutuhan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di masa
darurat.
8. Menetapkan kebijakan untuk menginformasikan pembukaan kembali satuan pendidikan dan
siswa kembali bersekolah, yang mencakup penetapan prosedur dan atau kajian untuk
memastikan kesiapan sekolah dalam menyediakan akses dan lingkungan belajar yang aman bagi
peserta didik, seperti melakukan disinfektan sekolah, penyediaan air dan sarana CTPS serta
fasilitas kebersihan & kesehatan lainnya.
Contoh kajian kesiapan Kembali ke Sekolah terlampir

Page 6 of 19
9. Membuat Mekanisme untuk Layanan Feedback terkait Kendala atau tantangan yang dihadapi
bila melakukan pembelajaran.
10. Dinas Pendidikan membuat mekanisme dan layanan apabila sekolah (guru dan siswa)
mendapatkan tantangan dalam melakukan pembelajaran secara daring maupun offline. Semua
tantangan akan di naikkan ke level lebih tinggi untuk mengkaji dan mencari solusi terkait
tantangan yang diterima.

Kepala Sekolah
1. Membuat rencana keberlanjutan pembelajaran
Jika masa darurat COVID-19 dan kegiatan belajar di rumah diperpanjang maka para guru di
minta untuk berkreatifitas dengan menggunakan bahan ajar yang terdiri dari:
 Materi pembelajaran mandiri untuk siswa (self-learning material)
 Gunakan system belajar daring dengan platform digital gratis yang tersedia (ruang
guru, material Kemendikbud, dll)
 Memastikan tugas diberikan sewajarnya atau ketersediaan bacaan siswa di rumah
 Melakukan pengawasan dan pemantauan daring kepada seluruh siswa setiap
harinya.

2. Memastikan tersedianya layanan informasi, rujukan, pertanyaan, dan pengaduan dalam


upaya pemenuhan dukungan psikososial dalam menghadapi Covid-19 untuk siswa dan para
guru
3. Dukungan psikososial untuk para guru dan siswa oleh sekolah melalui guru BK atau guru yang
ditunjuk/ditugaskan dengan memberikan informasi kesehatan social yang di kirim secara
daring setiap minggunya kepada seluruh guru dan siswa dalam menghadapi Covid-19.
4. Membuka komunikasi untuk pertanyaan dan pengaduan baik dari siswa, orangtua siswa dan
guru terkait dengan kebutuhan dukungan psikososial
5. Memberikan informasi layanan Kontak Layanan Konseling Gratis dari Asosiasi Psikologi
Kesehatan Indonesia untuk siswa maupun guru lainnya. No. Kontak 082180602850.
6. Memastikan adanya materi edukasi untuk orang tua siswa terkait pencegahan Covid-19 dan
menerapkan pola perilaku hidup bersih di rumah.
7. Melakukan penyebaran konten informasi materi Edukasi melalui grups WhatsApp,
pengumuman keliling, radio komunitas atau RPD kepada orang tua siswa secara berkala (1
minggu 1 kali)
8. Membentuk Siaga Tim Darurat untuk penanganan Covid-19 di Sekolah dan mempersiapkan
ruangan isolasi darurat sementara di sekolah.
9. Melalui rapat internal sekolah secara daring / jarak jauh menunjuk coordinator setiap divisi
(Guru Sekolah) untuk tim Siaga Darurat Covid-19 yang di pimpin oleh Kepala Sekolah dengan
tugas dan tanggung jawab terentu sampai masa waktu darurat Covid-19 berakhir.
10. Berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait dan resmi yang bertugas menangani dampak
penyebaran Covid-19.
11. Melakukan komunikasi via-telp, email ataupun bersurat resmi kepada instansi terkait
penanganan Covid-19 agar dapat membantu mencegah penyebaran dan berpartisipasi dalam
mendukung sektor pendidikan mengatasi dampak COVID-19 baik instansi Pemerintah, LSM
Local maupun LSM International serta menampilkan Hotline resmi pemerintah untuk layanan
Covid-19 di papan pengumuman sekolah
12. Membuat Mekanisme untuk Layanan umpan balik terkait Kendala atau tantangan yang
dihadapi bila melakukan pembelajaran. Sekolah membuat mekanisme dan layanan apabila
guru dan siswa mendapatkan tantangan dalam melakukan pembelajaran secara daring
maupun offline. Semua tantangan akan di naikkan ke dinas pendidikan atau ke level lebih
tinggi untuk mengkaji dan mencari solusi terkait tantangan yang diterima.

Page 7 of 19
13. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk waktu dan persiapan pembukaan kembali
sekolah.

Peserta Didik Daring


Waktu Pra Pembelajaran Saat Pembelajaran Usai Pembelajaran

07.00- 1. Siapkan perangkat 1. Sampaikan diri siap 1. Tutup dengan berdoa


12.00 pembelajaran daring mengikuti pembelajaran 2. Isi lembar
baik gawai pintar tanpa tatap muka dengan pemantauan
Termasu maupun laptop, menuliskan nama atau pembelajaran
k waktu pastikan bandwith dan pastikan terlihat di video 3. Kumpulkan tugas hari
istirahat baterai cukup. (jika memungkinkan). ini (jika ada)
2. Pastikan memiliki 2. Berdoa sebelum dan 4. Kumpulkan
nomor telepon guru dan sesudah pembelajaran dokumentasi (foto)
masuk ke dalam grup 3. Menuliskan dan pembelajaran hari ini
daring yang telah menyampaikan refleksi diri 5. Sampaikan ke guru
dibuat, dibawah atas situasi yang terjadi atau orangtua jika ada
pengawasan orang tua / 4. Pahami jadwal kesulitan mengakses
wali murid pembelajaran serta tujuan pembelajaran daring
3. Pelajari cara kerja pembelajaran hari ini
aplikasi dan aturan 5. Ikuti materi pembelajaran 6. Tuliskan rencana
komunikasinya 6. Aktif dalam diskusi dengan kegiatan setelah jam
4. Siapkan tempat di guru belajar
rumah yang cukup 7. Selesaikan tugas dari guru,
nyaman untuk belajar, ajak diskusi orang tua atau
alat tulis, catatan, dan cari informasi tambahan di
buku pegangan media pembelajaran
5. Buatlah target belajar daring.
hari itu dan ajak orang 8. Ambil kesimpulan
tua mendampingi pembelajaran hari ini
6. Apabila ada kendala
sampaikan kepada guru
dan orangtua

Peserta Didik-Non Daring


Waktu Pra Pembelajaran Saat Pembelajaran Usai Pembelajaran

 Sepanjang 1.Siapkan buku 1. Berdoa sebelum kegiatan 1. Tutup dengan doa


Hari, pembelajaran yang
menyesuaika dimiliki di rumah 2. Refleksi perasaan dan 2. Mengisi lembar
n waktu dan 2.Peserta didik harus pengalaman mereka pemantauan harian
kondisi mengetahui metode kemarin terkait kondisi
ini. 3. Kumpulkan
orang tua pembelajaran yang
dokumen tugas (dan
akan dijalani, mandiri
 Pengumpula 3. Pahami materi foto) pembelajaran
di rumah atau dengan
n tugas di pembelajaran hari ini hari ini
kelompok kecil
jalankan pembelajaran

Page 8 of 19
akhir terbatas hari ini dengan komitmen 4. Menuliskan rencana
minggu 3.Ajak orang tua dan gembira kegiatan setelah jam
mendampingi proses belajar.
pembelajaran 4. Apabila pembelajaran
4.Peserta didik telah berkelompok, peserta 5. Dokumen tugas,
memiliki jadwal didik dan orang tua wajib lembar pemantauan
pembelajaran dan menjaga prosedur harian disampaikan
lembar pemantauan pencegahan COVID 19, ke guru setiap akhir
dari guru minggu
5. Perkaya materi
pembelajaran dengan
pengamatan lingkungan
sekitar atau diskusi
kelompok dan orangtua

6. Pembelajaran
ketrampilan kerja dari
orang tua (satu materi
per minggu)

7. Selesaikan penugasan
dari guru

Pendidik-Daring
Waktu Pra Pembelajaran Saat Pembelajaran Usai Pembelajaran

1. waktu 1. Guru harus memiliki 1. guru memastikan anak 1. setiap anak mengisi
pembelajaran nomor telepon didik siap mengikuti lembar aktivitas
dimulai pukul orang tua/pengasuh pembelajaran dengan sebagai bahan
07 hingga anak-anak di kelas meminta anak pemantauan belajar
pukul 12.30, dan membuat grup mengetik namanya harian
dengan WhatsApp (atau atau terlihat pada video 2. guru mengingatkan
pendampinga aplikasi komunikasi layar (untuk yang orangtua/ wali anak
n orangtua/ lainnya) untuk menggunakan aplikasi dirik untuk
wali anak memfasilitasi khusus) mengumpulkan foto
didik. diskusi, mengecek 2. guru mengajak anak lembar aktivitas dan
2. Setiap waktu perkembangan berdoa sebelum dan penugasan setiap
pembelajaran anak dan sesudah pembelajaran malam
dilaksanakan membagikan tugas- 3. guru memberi 3. penugasan diberikan
tatap muka 1 tugas lainnya. kesempatan pada setiap hari
kali setiap 2. Guru Memastikan murid untuk melakukan 4. Muatan penugasan
hari: pagi hari adanya mekanisme refleksinya, bagi yang adalah keterampilan
untuk rujukan apabila masih malu, diminta yang mendukung
melakukan terdapat isu untuk menuliskan pembentukan
pembelajaran kesehatan mental secara pribadi. karakter dan
dan yang tampak saat 4. guru menjelaskan ketrampilan hidup
memberikan kunjungan rumah. materi pembelajaran sesuai dengan
penugasan 3. Guru diberi 5. guru memberikan tematik yang

Page 9 of 19
3. satu kali pembekalan kesempatan untuk melibatkan orang tua
proses belajar tentang metode tanya jawab dan anak secara aktif
daring sederhana mengemukakan 5. pembelajaran
berdurasi mendeteksi stress pendapat 6. hasil penugasan
maksimal 45 pada anak didik 6. guru memberikan satu berikut lembar
menit. (dapat berupa topik terkait COVID-19 pemantauan
check list). dan mendorong anak aktivitas harian
4. Guru menghubungi berpartisipasi dalam dikirimkan setiap
orang tua untuk disuksi daring hari berupa foto
mendiskusikan kemudian meminta melalui media daring
rencana mereka merangkumnya 7. penilaian dilakukan
pembelajaran yang dalam satu poster. dengan
inklusif sesuai 7. guru memberikan mempertimbangkan
kondisi anak didik. materi tambahan setiap ketuntasan seluruh
5. Guru memastikan hari berupa penguatan aktivitas dan
semua anak didik pada anak didik terkait penugasan
dapat mengakses kondisi yang sedang
pembelajaran dialami saat ini:
daring. menjelaskan tentang
6. Guru memastikan Covid-19 dan cara
orangtua/wali anak pencegahannya.
didik dapat 8. selama jam
membantu proses pembelajaran,
pembelajaran orangtua/ wali anak
daring didik mendampingi
7. Guru harus anak didik.
membuat jadwal
dan penugasan
mingguan dan
dikomunikasikan
kepada orangtua
anak didik melalui
media daring.

Media belajar
Prinsip utama dalam proses pembelajaran dirumah secara daring adalah menggunakan media
internet yang ramah bandwith dan ramah bagi orangtua/wali anak didik, seperti instagram live,
facebook live dan whatsap. Jika memungkinkan dapat menggunakan aplikasi khusus. Beberapa
perangkat/ platform yang bisa digunakan diantaranya adalah:

1. Rumah Belajar oleh Pusdatin, Kemendikbud: https://belajar.kemdikbud.go.id


2. TV edukasi, Kemdikbud: https://tve.kemdikbud.go.id/live/
3. Situs belajar dengan live-streaming, oleh Pusdatina Kemendikbud, melalui di:
pusdatin.webex.com.
4. Situs belajar live Sekolahmu: https://www.sekolah.mu/belajar-tanpa-batas/ (jam 08:00-
14:00WIB)
5. Ruangguru : https://ruangguru.onelink.me/blPk/efe72b2e
6. Kelas Pintar:- https://kelaspintar.id
7. Zenius: https://zenius.net/belajar-mandiri
8. Quipper School: https://quipper.com/id/school/teachers/

Page 10 of 19
9. Google G Suite for Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-
covid19/
10. Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office
11. SIAJAR oleh SEAMOLEC, Kemdikbud http://lms.seamolec.org
12. Konten Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemdikbud http://rumahbelajar.id
13. Aplikasi untuk KBM secara daring www.edmodo.com

Menyiapkan Rancangan Pembelajaran Daring


Dalam mengantisipasi situasi yang mengharuskan guru dan siswa lebih lama menggunakan interaksi
pembelajaran daring, maka perlu dirancang tahapan pembelajaran yang utuh untuk peserta belajar
dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Apakah kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai?


2. Apakah materi yang akan diberikan kepada peserta didik?
3. dalam bentuk apakah materi tersebut akan diberikan? Apakah dalam bentuk format teks,
audio/video simulasi, dan sebagainya?
4. Bagaimana metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian pembelajaran? Apakah
ada forum diskusi, tanya jawab, simulasi dan sebagainya? Pada dasarnya metode dan
interaksi diwujudkan dalam bentuk aktivitas peserta didik dalam menggunakan bahan ajar
dan beragam sumber belajar dalam konteks daring, termasuk interaksi dengan pengajarnya.
5. Mencari format penugasan kelompok yang mendorong anak untuk tetap berinteraksi
dengan sesama melalui media daring, juga penugasan yang memunculkan karakter empati,
simpati, pemecahan masalah dan kejujuran.
6. Di awal minggu, guru menyiapkan rencana belajar selama satu minggu yang meliputi target
akademik dan karakter. Penekanan konten tidak pada akademik melainkan karakter,
pembelajaran juga dimaksudkan untuk menjaga anak dari kemungkinan trauma paska
kondisi darurat. Disiapkan juga penugasan mandiri yang melibatkan orang tua dan anak,
serta mendorong mereka untuk melakukan diskusi kelompok secara daring. Bagi yang
menggunakan non daring lebih ditekankan pada penugasan orang tua mengajarkan
ketrampilan yang mereka kuasai dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga.

Pendidik-Non Daring

Waktu Pra Pembelajaran Saat Pembelajaran Usai Pembelajaran

1. waktu 1. guru Memastikan 1. pembelajaran offline 1. setiap anak mengisi


pembelajaran adanya mekanisme dibantu orangtua/wali lembar aktivitas
adalah rujukan apabila anak didik sesuai sebagai bahan
sepanjang terdapat isu kesehatan dengan jadwal dan pemantauan belajar
hari mental yang tampak penugasan yang telah harian
menyesuaika saat kunjungan rumah. diberikan. 2. orangtua/wali anak
n 2. Guru bersama komite 2. Ketua kelompok lokasi didik memberikan
ketersediaan kelas menunjuk satu memastikan semua tandatangan pada
waktu dan rumah yang memiliki anak hadir di jam tiap sesi belajar yang
kondisi anak perangkat audio untuk belajar, terutama yang telah tuntas di
didik dan digunakan. Jumlah memiliki kendala lembar pemantauan
orangtuanya. peserta didik di satu pengasuhan bagi anak harian.
2. waktu lokasi tidak boleh lebih didik yang memiliki 3. penugasan diberikan

Page 11 of 19
pengumpulan dari 10 anak kendala pengasuhan, sewaktu-waktu
tugas adalah 3. Apabila dirasa aman Guru bisa dikirim sesuai dengan jadwal
setiap akhir dan mengikuti praktik melakukan kunjungan yang ada
minggu. terbatas dan berjarak, rumah untuk 4. Muatan penugasan
3. waktu guru bersama mengecek bahwa anak adalah keterampilan
belajar/ jam orangtua melakukan berpartisipasi dalam yang mendukung
belajar identifikasi lokasi belajar dan pembentukan
dikomunikasi untuk pertemuan mengetahui karakter dan
kan kepada kelompok kecil anak- perkembangan anak. ketrampilan hidup
orangtua/wal anak dengan guru Jika ini dilaksanakan, sesuai dengan
i anak didik mereka secara teratur wajib melakukan tematik
4. Guru prosedur pencegahan pembelajaran
mensosialisasikan penyebaran Covid-19. 5. hasil penugasan
prosedur kesehatan 3. Berdoa bersama berikut lembar
untuk diterapkan sebelum dan sesudah pemantauan
secara ketat di lokasi- belajar. aktivitas harian
lokasi rumah yang dikumpulkan setiap
disepakati serta akhir minggu
memastikan sekaligus mengambil
pasokannya jadwal dan
5. Guru menghubungi penugasan untuk
orang tua untuk minggu berikutnya.
mendiskusikan Ini dapat juga dikirim
rencana pembelajaran. melalui alat
6. Guru memastikan komunikasi.
orangtua/wali anak 6. penilaian dilakukan
didik dapat membantu dengan
proses pembelajaran mempertimbangkan
jarak jauh ketuntasan seluruh
7. Guru harus membuat aktivitas dan
jadwal dan penugasan penugasan
mingguan dan
dikomunikasikan
kepada orangtua anak
serta penanggung
jawab lokasi.
8. Guru harus
memastikan semua
anak telah
mendapatkan lembar
jadwal dan penugasan
setiap akhir minggu.
9. jadwal pembelajaran
dan penugasan serta
lembar pemantauan
pembelajaran harian
dimasukkan kedalam
amplop plastik untuk
masing masing anak
didik.
10. jadwal

Page 12 of 19
pembelajaran dan
penugasan belajar
diambil olah
orangtua/wali anak
didik sekali seminggu
di akhir minggu dan
atau disebarkan
melalui media
komunikasi yang
tersedia. Bagi anak
didik yang
orangtua/walinya
mengalami kendala
untuk menjemput,
guru mengantarkan
tugasnya.
11. guru dan
orangtua/wali anak
didik yang bertemu
mengambil lembar
jadwal dan penugasan
diwajibkan melakukan
prosedur keselamatan:
memakai masker,
menjaga jarak, tidak
memegang hidung,
mulut dan mata,
menjaga kebersihan
tangan, dan sesampai
di rumah segera mandi
dan mencuci pakaian.
Amplop plastik disiram
cairan disinfektan
sebelum dibuka.

Prinsip KBM
1. materi belajar yang inklusif sesuai dengan umur, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan
anak (jika diperlukan) yang ada dikaitkan dengan kehidupan sehari hari. Media belajar
menggunakan buku pembelajaran yang dimiliki di rumah dan barang - barang yang ada di
rumah masing masing
2. aktivitas belajar harian terdiri atas: persiapan pribadi dan kebersihan, olahraga, keagamaan,
karakter, tematik mata pelajaran.
3. Mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial pada siswa pada proses pembelajaran daring
maupun offline
4. Bekerja sama dengan kepala sekolah untuk memastikan perlindungan anak dari berbagai jenis
kekerasan yang mungkin terjadi pada siswa selama pembelajaran jarak jauh
5. Meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pada pelatihan-pelatihan daring yang disediakan oleh
pemerintah maupun pihak swasta guna mendukung ketrampilan menyelenggarakan KBM pada
situasi darurat COVID-19

Page 13 of 19
6. Pembelajaran offline menggunakan media buku pembelajaran yang dimiliki di rumah dan
dikomunikasikan pada orangtua/ wali anak didik. Untuk sekolah yang tidak memiliki cukup buku
pelajaran/paket, dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk penyediaan
buku. Penyediaan/penggandaan modul pembelajaran mandiri yang disusun oleh Direktorat SD,
Kemdikbud adalah salah satu alternatif. Sediakan link ke modul ini.

Media belajar

1. Melalui Televisi, menyampaikan pembelajaran melalui televisi bisa menjadi salah satu
alterbatif untuk mempertahankan proses pembelajaran dan keterlibatan murid.
Penyampaikan materi dapat disampaikan oleh guru dan tenag Pendidikan yang etlah
ditentukan sebelunya. Melakukan pengecekan dengan orang tua dan pengasuh mengenai
keterlibatan murid dengan program-program merupakan bagian yang penting dari proses
pemantauan. Namun perlu memperhatikan:
 Gunakan media ajar yang mudah dipahami dengan menggunakan berbagai alat peraga
 Siarkan dan buat program tersebut agar bisa dikejar apabila ada yang tertinggal jika
memungkinkan
 Gunakan dan pastikan adanya perwakilan presenter yang beragam
 Pelajaran harus seinteraktif mungkin, promosikan permainan dan kuis interaktif (via
telepon/SMS)
 Dimungkinkan bagi anak-anak dan remaja untuk tampil di program
 Anda mungkin dapat mempertimbankgan juga untuk memasukkan pesan-pesan utama
dalam melawan stigma dan mempromosikan langkah-langkah pencegahan di awal dan
akhir pelajaran
 Pertimbangkan bahasa tubuh dan teks untuk anak-anak penyandang disabilitas
2. Melalui Radio Komunitas/Radio Pemerintah Daerah (RPD), Penyampaian pembelajaran
melalui radio, materi dapat disampaikan oleh penyiar, atau oleh guru/tenaga pendidik yang
telah ditetukan terebih dahulu. Siaran perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
 Bagikan jadwal program melalui berebgai cara agar masyarakat dan orang tua
mengetahui secara luas
 Melakukan siaran untuk mendapat jangkauan anak-anak terluas (bekerja sama dengan
radio komunitas / RPD – jika ada).
 Lakukan siaran langsung secara interaktif dan regular, gunakan kuis dan promosikan
permainan
 Dukung anak-anak dan remaja untuk berinteraksi melalui telepon (jika memungkinkan)
 Materi pembelajaran dipilih sesuai kebutuhan seperti pendidikan karakter dan moral,
keagamaan, pola hidup sehat, pencegahan penyebaran penyakit COVID-19 dan lainnya
 Awal dan akhir program dapat meliputi pesan inti setiap pembelajaran

Page 14 of 19
G. Rencana Kontijensi & Waktu (Rencana jangka panjang, untuk berapa lama sop ini
digunakan)

H. Pemantauan dan evaluasi


pelaksanaan peninjauan dan evaluasi di daerah dilaksanakan oleh tim yang dikoordinasikan oleh Pos
Pendidikan yang melibatkan POSKO Utama dan melibatkan dinas/instansi terkait dan masyarakat.
Peninjauan dilaksanakan untuk melihat keterlaksanakaan dan memberi masukan perbaikan dan
langkah yang harus diambil dalam pemenuhan dan optimalisasi layanan pendidikan dalam situasi
darurat

Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan penyelenggara
sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Daerah menjamin mutu penyelenggaraan
Satuan pendidikan Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Satuan pendidikan
Darurat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan agar
pencapaian mutu penyelenggaraan PLK sesuai yang dipersyaratkan

Evaluasi dilaksanakan multipihak dengan melibatkan satgas PB baik ditingkat pusat maupun daerah
dan dikoordinasikan oleh POS Pendidikan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum masa keadaan
darurat berakhir. hasil evaluasi menjadi rekomendasi perbaikan penyelenggaraan pendidikan
darurat ke depan dan digunakan sebagai dasar penetapan berakhirnya satuan pendidikan darurat
dan beralih ke layanan pendidikan normal

Pemantauan dan evaluasi akan menggunakan dua cara, melalui fasilitas daring maupun secara
konvensional jika situasi sudah memungkinkan. Sebagai acuan pemantauan dan evaluasi akan
menggunakan formulir terlampir.

I. Lampiran
 Formulir pemantauan dan evaluasi

Hari tanggal :

Page 15 of 19
No Nama Sekolah Kabupaten Kondisi Keterangan
Kesehatan
Kegiatan Foto Kegiatan
Belajar
mengajar

Page 16 of 19
LANGKAH KETIGA LANGKAH KEEMPAT
Kepala Sekolah membuat Dinas Pendidikan membuat
ringkasan pelaporan dari ringkasan pelaporan
pembelajaran yang dilakukan pembelajaran yg dilakukan di
setiap akhir minggu ( setiap sekolah dan melaporkan ke
hari sabtu) ke Dinas kemendikbud (termasuk
Pendidikan dan menaikan isu tantangan ) dan
memeberikan feedback memberikan feedback
kepada guru terkait kepada kepala sekolah
tantangan yg dialami terkait tantangan yg dialami

LANGKAH KEDUA
Guru Membuat ringkasan Kemendikbud atau Pos
Pendidikan membuat
Pelaporan dari pembelajaran
kesimpulan laporan hasil
yang dilakukan di akhir
pembelajaran dan
minggu ( setiap hari jumat)
menyampaikan hasil
ke Kepala Sekolah dan
pembelajaran kepada
memberikan feedback masayarakat dan memberikan
kepada siswa terkait feedback terkait isu tantangan
tantangan yg dialami kepada dinas pendidikan

LANGKAH KELIMA

Siswa Memberikan
Pelaporan Tugas atau
pembelajaran di rumah
kepada guru baik secara
online maupun offline

LANGKAH PERTAMA @Melliana Layuk

Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Situasi Darurat Covid-19

Page 17 of 19
Kebijakan Penyesuaian KBM

- Kemendikbud
- Dinas Pendidikan Surat Edaran, Protap, dll
- Sekolah

Siswa/guru/tenaga kependidikan terpapar Covid-19

Kajian Dampak dan Kebutuhan Akses internet di wilayah tinggal siswa

Ada Sebagian ada Tidak ada

Perangkat belajar online yang dimiliki # siswa yang bisa online Ketersediaan buku di rumah
# siswa yang offline

Kebutuhan/ Kuota internet


Kendala lainnya Buku paket/alat tulis
Pendamping belajar

Belajar Mengajar

Metode ONLINE OFFLINE

SOP Pra-pembelajaran - Saat pembelajaran - Usai Pembelajaran

Media Media

Rumah Belajar: https://belajar.kemdikbud.go.id Radio


Situs belajar dengan live-streaming: pusdatin.webex.com. TV (TV Edukasi)
Situs belajar live Sekolahmu: https://www.sekolah.mu/belajar-tanpa-batas/ Pemberian tugas
Ruangguru : https://ruangguru.onelink.me/blPk/efe72b2e Modul Belajar Mandiri
Kemdikbud
Kelas Pintar:- https://kelaspintar.id
Zenius: https://zenius.net/belajar-mandiri
Quipper School: https://quipper.com/id/school/teachers/
Google G Suite for Education:
https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-covid19/
Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office

Kurikulum Penyesuaian kurikulum dan capaian program semester

Covid-19 dan Cara pencegahan penyebaran


Pengembangan Rencana Pembelajaran PHBS dan CTPS
Pendidikan Karakter (religius, empati, kerja sama)
Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial (manajemen stress,
rekreasi,dll)

Guru dan Tenaga Kependidikan, Kepala sekolah

Kondisi kerja dan Supervisi (WFH/guru piket, pemantauan kondisi siswa, sistem pelaporan)
Dukungan Psikososial untuk guru (online/offline)

- Alur koordinasi
Koordinasi Dinas Pendidikan - Aktivasi Pos pendidikan
- Kajian Kebutuhan
Kemendikbud/Kemenag/Seknas SPAB - Rencana Respon

Page 18 of 19
- Monitoring dan Evaluasi

Rencana Kontinjensi Perpanjangan Belajar di rumah

Pembukaan kembali Sekolah (Back to School)

SOP Kesiapan kembali ke sekolah Asesmen Pembersihan sekolah Fasilitas sekolah aman

Diterbitkan oleh; Kemendikbud

Pengarah: Kemendikbud, Gugus Tugas?

Penyusun: Yusra Tebe

Kontributor: Avianto Amri, Mariana Pardede, Muhd Andrianto, M Reperiza Furqon, ?

Reviewer: Nugroho Indera Warman, ?

NO NAMA NAMA LEMBAGA


1 Melliana Layuk Wahana Visi Indonesia (WVI)
2 Saskia Rosita Panggabean Wahana Visi Indonesia (WVI)
3 Bevita dwi meidityawati Wahana Visi Indonesia (WVI)
4 Ida Ngurah Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII)
5 Maulinna Utaminingsih Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB)
6 Untung Tri Winarso Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB)
7 Rizal Adompo SEAMOLEC
8 Marni Silalahi, YSTC
9 Imelda Usnadibrata, YSTC
10 Agnes Widyastuti YSTC
11 Lovely ASAH PENA. Asosiasi Sekolah Rumah dan
Pendidikan Alternatif

Page 19 of 19

Anda mungkin juga menyukai