A. Ringkasan
B. Pengantar
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada awal tahun 2020 semakin
mengkuatirkan di Indonesia. Jumlah masyarakat yang terjangkit semakin meningkat, berbagai
aktivitas bisnis, industri, layanan pemerintah sudah mulai mengurangi aktivitasnya. Situasi ini
berdampak kepada hampir seluruh sistem kehidupan. Termasuk dunia Pendidikan, banyak
daerah yang ahirnya memutuskan untuk meliburkan sekolah dan memindahkan aktivitas belajar
mengajar ke rumah untuk menjaga kesehatan anak dan guru, serta sebagai upaya mengurangi
dan mengentikan penyebarluasan virus.
Laporan World Health Organization WHO situation report 17 maret 2020 telah melaporkan
adanya 179.112 kasus yang positif, dimana ada 7.426 yang telah meninggal. Sementara itu di
Indonesia laporan resmi pemerintah Indonesia melalui website COVID-19 Website pada 18
maret 2020 melaporkan bahwa 893 orang yang ber status positif, 35 orang sembuh, dan 78
orang meninggal.
Di sektor Pendidikan. Secara global, United Nation Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) mengeluarkan laporan pada 18 maret 2020. Bahwa COVID-19 telah
menyebabkan 102 negara memutuskan untuk menutup proses belajar mengajarnya, telah
menyebabkan 849.4 juta anak dan remaja terganggu proses belajarnya.
Di Indonesia, data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per tanggal 20
maret 2020, menyebutkan bahwa ada 472.438 satuan pendidikan yang telah meliburkan proses
belajar mengajar secara langsung. Hal ini telah menyebabkan 49.803.103 anak dan 2.750.369
guru tergangung proses belajar mengajarnya.
Dalam upaya pemenuhan hak anak untuk terus mendapatkan pendidikan dalam situasi apapun.
Maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) selaku Sekretariat Nasional
Satuan Pendidikan Aman Bencana (SEKNAS SPAB) bersama dengan UNICEF Indonesia, Resilience
Development Initiative (RDI) menyusun panduan respon dan pembejalaran dalam menghadapi
COVID-19 ini. SOP ini digunakan sebagai ajuan dalam melaksanakan respon dan proses kegiatan
belajar mengajar (KBM). Penyusunan ini juga didukung oleh Konsorsium Pendidikan Bencana
(KPB), Save The Children Indonesia (SCI), Wahana Visi Indonesia (WVI), Plan International
Indonesia (PII), Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (ASAH PENA), Southeast Asian
Ministers of Education Organization (SEAMOLEC), serta berbaga Lembaga lain-nya.
Dalam penyusunan SOP ini, ada beberapa dokumen yang menjadi rujukan utama, yaitu:
Kebijakan dan petunjuk teknis yang telah dikeluarkan Gugus tugas COVID-19, serta
KEMENDIKBUD. Dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), Panduan Pendidikan dalam situasi darurat KEMENDIKBUD/SEKNAS SPAB, serta
pesan kunci dan rencana aksi yang dikeluarkan oleh UNICEF-WHO-IFRC.
Page 1 of 19
C. Latar Belakang
Wabah penyakit virus corona (COVID-19) telah dinyatakan sebagai situasi Darurat Kesehatan
Publik yang Menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) dan kini virus tersebut telah menyebar ke berbagai negara dan wilayah.
Meskipun banyak yang masih belum diketahui tentang virus yang menyebabkan COVID-19, kita
mengetahui bahwa virus tersebut ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan cairan
pernapasan orang yang terinfeksi (dihasilkan melalui batuk dan bersin). Individu juga dapat
terinfeksi karena menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan virus dan menyentuh
wajah mereka (misalnya: mata, hidung, mulut). Walaupun COVID-19 terus menyebar, penting
bahwa masyarakat mengambil tindakan pencegahan penularan lebih lanjut, mengurangi dampak
wabah dan mendukung langkah-langkah pengendalian.
Saat ini, perlindungan anak dan fasilitas pendidikan sangat penting. Tindakan pencegahan
diperlukan untuk menghindari potensi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah; namun,
keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) juga tetap perlu di persiapkan dan di lakukan.
Karakteristik penyelenggaraan satuan pendidikan darurat adalah bersifat sementara sehingga
semua upaya dan sumber daya yang tersedia harus dikerahkan secara optimal untuk
memastikan bahwa anak anak bisa mendapatkan hak Pendidikan selama masa tanggap darurat,
sampai peralihan ke pemulihan. Jangka waktu penyelenggaraan satuan Pendidikan darurat
diputuskan berdasarkan evaluasi terhapada pemulihan layanan Pendidikan pada aspek
pengelolaan, sarana prasarana, proses pembelajaran, kondisi peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan yang terdampak.
Diperlukan suatu upaya yang sistematis dalam mengatasi persoalan yang ada saat ini. Dengan
tetap memberikan perlindungan dan hak anak untuk tetap belajar. Maka sesuai dengan instruksi
Presiden dan juga oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, maka saat nya belajar dari rumah.
Dengan tetap memperhatikan proses dan kualitas pendidikannya.
Status tanggap darurat saat ini didasari oleh Keputusan Presiden no 9 tahun 2020 tentang Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan diikuti dengan
Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana no 13.A tahun 2020, tentang Status
Keadaaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
Di sisi Pendidikan, KEMENDIKBUD telah mengeluarkan Surat Edaran no 4 tahun 2020, tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19), yang berisi tentang 6 hal, diantaranya: Ujian Nasional (UN), Proses Belajar dari
Rumah, Ujian Sekolah, Kenaikan Kelas, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan Dana
Bantuan Operasional Sekolah.
D. Tujuan
Panduan Kesiapan dan respon COVID-19 ini bertujuan untuk: 1). Pemenuhan hak anak untuk
mendapatkan akses Pendidikan. 2). Melindungi seluruh warga sekolah. 3). Mencegah
penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan
Page 2 of 19
E. Kesiapsiagaan
Ketahui informasi yang benar: Virus Corona adalah penyakit baru dan para ahli masih terus
meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Informasi berubah cepat dan
banyak informasi menyesatkan beredar di masyarakat. Ikuti selalu informasi terbaru dari para
ahli yang kredibel.
Ketahui apa yang perlu dilakukan apabila sakit: Gejala utama infeksi virus corona adalah
demam, batuk dan sesak napas. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan penyakit
menahun (kronis) memiliki risiko lebih tinggi. Ketahui apa yang perlu dilakukan saat mengalami 3
gejala itu.
Page 3 of 19
Bagaimana cara memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19?
Sebagaiman infeksi pernapasan lainnya seperti flu atau selesma, langkah-langkah kesehatan
publik sangat penting untuk memperlambat penyebaran penyakit ini, diantaranya:
1. Menetapkan kebijakan. Dengan prioritas utama tentang: Aktivasi pos Pendidikan dan
sekretariat, Penetapan status KBM, Penyesuaian kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, Pendataan dampak, dan Pengelolaan dan pembiayaan satuan pendidikan darurat
2. Aktivasi pos pendidikan nasional, yang dipimpin oleh Kemendikbud dan Kemenag. Dengan
komposisi struktur sebagai berikut, dilengkapi dengan tugas dan tanggung jawab:
Page 4 of 19
3. Menetapkan ruang kendali operasi darurat, yang befungsi untuk melakukan pendataan,
melakukan pemantauan, pusat kordinasi, dan juga layanan informasi.
a. Koordinasi dengan K/L lain di Pusat (Gugus tugas COVID, BNPB, Kemenkes, Kemenag
PPA, Kemsos )
b. Kordinasi Kemdikbud dengan Pemda dan Dinas pendidikan
c. Kordinasi dengan anggota klaster pendidikan dari unsur non pemerintah
5. Melakukan pendataan, berupa kaji cepat kebutuhan Pendidikan dengan instrument yang
disepakati, dan menetapkan strategi pelaksanaan. Pendataan dalam dilakukan melalui
telpon, atau fasilitas daring yang lain.
Dinas Pendidikan
1. Bentuk Pos Pendidikan, termasuk struktur, tugas dan tanggung jawab yang mengacu pada
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dalam Situasi Darurat serta tempatkan personil yang
tepat seperti yang disarankan dibawah ini:
Page 5 of 19
2. Berkoordinasi secara daring dengan SKPD dan lembaga terkait lainnya, termasuk:
a. Dinas Kesehatan setempat: sehubungan dengan kondisi penanganan kesehatan
b. BPBD setempat: sehubungan dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana
c. LSM, Komunitas, dan Pihak Swasta yang bisa membantu dalam proses penyelenggaran
pendidikan selama masa darurat bencana
3. Lakukan pendataan dan pemantauan secara berkala menggunakan alat pendataan dan
pemantauan yang standar terkait situasi penyelenggaraan pendidikan di masa darurat bencana,
termasuk kendala-kendala yang dialami dan praktik-praktik baik yang dilakukan. Akan lebih baik
jika memiliki platform yang dapat diakses daring, real time, dan oleh siapa saja, untuk proses
pelaporan dari seluruh sekolah diwilayahnya. Data dan informasi yang dibutuhkan antara lain
tentang:
a. Ada/tidaknya peserta didik, guru dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19
(menjadi ODP, PDP).
b. Ketersediaan perangkat pembelajaran daring dan material offline (buku paket) yang
dimiliki peserta didik.
c. Ketersediaan akses internet dan kemampuan peserta didik (dan keluarganya).
d. Kebutuhan/kendala peserta didik dalam mengikuti KBM daring/offline (kuota internet,
buku paket, dsb)
Page 6 of 19
9. Membuat Mekanisme untuk Layanan Feedback terkait Kendala atau tantangan yang dihadapi
bila melakukan pembelajaran.
10. Dinas Pendidikan membuat mekanisme dan layanan apabila sekolah (guru dan siswa)
mendapatkan tantangan dalam melakukan pembelajaran secara daring maupun offline. Semua
tantangan akan di naikkan ke level lebih tinggi untuk mengkaji dan mencari solusi terkait
tantangan yang diterima.
Kepala Sekolah
1. Membuat rencana keberlanjutan pembelajaran
Jika masa darurat COVID-19 dan kegiatan belajar di rumah diperpanjang maka para guru di
minta untuk berkreatifitas dengan menggunakan bahan ajar yang terdiri dari:
Materi pembelajaran mandiri untuk siswa (self-learning material)
Gunakan system belajar daring dengan platform digital gratis yang tersedia (ruang
guru, material Kemendikbud, dll)
Memastikan tugas diberikan sewajarnya atau ketersediaan bacaan siswa di rumah
Melakukan pengawasan dan pemantauan daring kepada seluruh siswa setiap
harinya.
Page 7 of 19
13. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk waktu dan persiapan pembukaan kembali
sekolah.
Page 8 of 19
akhir terbatas hari ini dengan komitmen 4. Menuliskan rencana
minggu 3.Ajak orang tua dan gembira kegiatan setelah jam
mendampingi proses belajar.
pembelajaran 4. Apabila pembelajaran
4.Peserta didik telah berkelompok, peserta 5. Dokumen tugas,
memiliki jadwal didik dan orang tua wajib lembar pemantauan
pembelajaran dan menjaga prosedur harian disampaikan
lembar pemantauan pencegahan COVID 19, ke guru setiap akhir
dari guru minggu
5. Perkaya materi
pembelajaran dengan
pengamatan lingkungan
sekitar atau diskusi
kelompok dan orangtua
6. Pembelajaran
ketrampilan kerja dari
orang tua (satu materi
per minggu)
7. Selesaikan penugasan
dari guru
Pendidik-Daring
Waktu Pra Pembelajaran Saat Pembelajaran Usai Pembelajaran
1. waktu 1. Guru harus memiliki 1. guru memastikan anak 1. setiap anak mengisi
pembelajaran nomor telepon didik siap mengikuti lembar aktivitas
dimulai pukul orang tua/pengasuh pembelajaran dengan sebagai bahan
07 hingga anak-anak di kelas meminta anak pemantauan belajar
pukul 12.30, dan membuat grup mengetik namanya harian
dengan WhatsApp (atau atau terlihat pada video 2. guru mengingatkan
pendampinga aplikasi komunikasi layar (untuk yang orangtua/ wali anak
n orangtua/ lainnya) untuk menggunakan aplikasi dirik untuk
wali anak memfasilitasi khusus) mengumpulkan foto
didik. diskusi, mengecek 2. guru mengajak anak lembar aktivitas dan
2. Setiap waktu perkembangan berdoa sebelum dan penugasan setiap
pembelajaran anak dan sesudah pembelajaran malam
dilaksanakan membagikan tugas- 3. guru memberi 3. penugasan diberikan
tatap muka 1 tugas lainnya. kesempatan pada setiap hari
kali setiap 2. Guru Memastikan murid untuk melakukan 4. Muatan penugasan
hari: pagi hari adanya mekanisme refleksinya, bagi yang adalah keterampilan
untuk rujukan apabila masih malu, diminta yang mendukung
melakukan terdapat isu untuk menuliskan pembentukan
pembelajaran kesehatan mental secara pribadi. karakter dan
dan yang tampak saat 4. guru menjelaskan ketrampilan hidup
memberikan kunjungan rumah. materi pembelajaran sesuai dengan
penugasan 3. Guru diberi 5. guru memberikan tematik yang
Page 9 of 19
3. satu kali pembekalan kesempatan untuk melibatkan orang tua
proses belajar tentang metode tanya jawab dan anak secara aktif
daring sederhana mengemukakan 5. pembelajaran
berdurasi mendeteksi stress pendapat 6. hasil penugasan
maksimal 45 pada anak didik 6. guru memberikan satu berikut lembar
menit. (dapat berupa topik terkait COVID-19 pemantauan
check list). dan mendorong anak aktivitas harian
4. Guru menghubungi berpartisipasi dalam dikirimkan setiap
orang tua untuk disuksi daring hari berupa foto
mendiskusikan kemudian meminta melalui media daring
rencana mereka merangkumnya 7. penilaian dilakukan
pembelajaran yang dalam satu poster. dengan
inklusif sesuai 7. guru memberikan mempertimbangkan
kondisi anak didik. materi tambahan setiap ketuntasan seluruh
5. Guru memastikan hari berupa penguatan aktivitas dan
semua anak didik pada anak didik terkait penugasan
dapat mengakses kondisi yang sedang
pembelajaran dialami saat ini:
daring. menjelaskan tentang
6. Guru memastikan Covid-19 dan cara
orangtua/wali anak pencegahannya.
didik dapat 8. selama jam
membantu proses pembelajaran,
pembelajaran orangtua/ wali anak
daring didik mendampingi
7. Guru harus anak didik.
membuat jadwal
dan penugasan
mingguan dan
dikomunikasikan
kepada orangtua
anak didik melalui
media daring.
Media belajar
Prinsip utama dalam proses pembelajaran dirumah secara daring adalah menggunakan media
internet yang ramah bandwith dan ramah bagi orangtua/wali anak didik, seperti instagram live,
facebook live dan whatsap. Jika memungkinkan dapat menggunakan aplikasi khusus. Beberapa
perangkat/ platform yang bisa digunakan diantaranya adalah:
Page 10 of 19
9. Google G Suite for Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-
covid19/
10. Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office
11. SIAJAR oleh SEAMOLEC, Kemdikbud http://lms.seamolec.org
12. Konten Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemdikbud http://rumahbelajar.id
13. Aplikasi untuk KBM secara daring www.edmodo.com
Pendidik-Non Daring
Page 11 of 19
pengumpulan dari 10 anak kendala pengasuhan, sewaktu-waktu
tugas adalah 3. Apabila dirasa aman Guru bisa dikirim sesuai dengan jadwal
setiap akhir dan mengikuti praktik melakukan kunjungan yang ada
minggu. terbatas dan berjarak, rumah untuk 4. Muatan penugasan
3. waktu guru bersama mengecek bahwa anak adalah keterampilan
belajar/ jam orangtua melakukan berpartisipasi dalam yang mendukung
belajar identifikasi lokasi belajar dan pembentukan
dikomunikasi untuk pertemuan mengetahui karakter dan
kan kepada kelompok kecil anak- perkembangan anak. ketrampilan hidup
orangtua/wal anak dengan guru Jika ini dilaksanakan, sesuai dengan
i anak didik mereka secara teratur wajib melakukan tematik
4. Guru prosedur pencegahan pembelajaran
mensosialisasikan penyebaran Covid-19. 5. hasil penugasan
prosedur kesehatan 3. Berdoa bersama berikut lembar
untuk diterapkan sebelum dan sesudah pemantauan
secara ketat di lokasi- belajar. aktivitas harian
lokasi rumah yang dikumpulkan setiap
disepakati serta akhir minggu
memastikan sekaligus mengambil
pasokannya jadwal dan
5. Guru menghubungi penugasan untuk
orang tua untuk minggu berikutnya.
mendiskusikan Ini dapat juga dikirim
rencana pembelajaran. melalui alat
6. Guru memastikan komunikasi.
orangtua/wali anak 6. penilaian dilakukan
didik dapat membantu dengan
proses pembelajaran mempertimbangkan
jarak jauh ketuntasan seluruh
7. Guru harus membuat aktivitas dan
jadwal dan penugasan penugasan
mingguan dan
dikomunikasikan
kepada orangtua anak
serta penanggung
jawab lokasi.
8. Guru harus
memastikan semua
anak telah
mendapatkan lembar
jadwal dan penugasan
setiap akhir minggu.
9. jadwal pembelajaran
dan penugasan serta
lembar pemantauan
pembelajaran harian
dimasukkan kedalam
amplop plastik untuk
masing masing anak
didik.
10. jadwal
Page 12 of 19
pembelajaran dan
penugasan belajar
diambil olah
orangtua/wali anak
didik sekali seminggu
di akhir minggu dan
atau disebarkan
melalui media
komunikasi yang
tersedia. Bagi anak
didik yang
orangtua/walinya
mengalami kendala
untuk menjemput,
guru mengantarkan
tugasnya.
11. guru dan
orangtua/wali anak
didik yang bertemu
mengambil lembar
jadwal dan penugasan
diwajibkan melakukan
prosedur keselamatan:
memakai masker,
menjaga jarak, tidak
memegang hidung,
mulut dan mata,
menjaga kebersihan
tangan, dan sesampai
di rumah segera mandi
dan mencuci pakaian.
Amplop plastik disiram
cairan disinfektan
sebelum dibuka.
Prinsip KBM
1. materi belajar yang inklusif sesuai dengan umur, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan
anak (jika diperlukan) yang ada dikaitkan dengan kehidupan sehari hari. Media belajar
menggunakan buku pembelajaran yang dimiliki di rumah dan barang - barang yang ada di
rumah masing masing
2. aktivitas belajar harian terdiri atas: persiapan pribadi dan kebersihan, olahraga, keagamaan,
karakter, tematik mata pelajaran.
3. Mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial pada siswa pada proses pembelajaran daring
maupun offline
4. Bekerja sama dengan kepala sekolah untuk memastikan perlindungan anak dari berbagai jenis
kekerasan yang mungkin terjadi pada siswa selama pembelajaran jarak jauh
5. Meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pada pelatihan-pelatihan daring yang disediakan oleh
pemerintah maupun pihak swasta guna mendukung ketrampilan menyelenggarakan KBM pada
situasi darurat COVID-19
Page 13 of 19
6. Pembelajaran offline menggunakan media buku pembelajaran yang dimiliki di rumah dan
dikomunikasikan pada orangtua/ wali anak didik. Untuk sekolah yang tidak memiliki cukup buku
pelajaran/paket, dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk penyediaan
buku. Penyediaan/penggandaan modul pembelajaran mandiri yang disusun oleh Direktorat SD,
Kemdikbud adalah salah satu alternatif. Sediakan link ke modul ini.
Media belajar
1. Melalui Televisi, menyampaikan pembelajaran melalui televisi bisa menjadi salah satu
alterbatif untuk mempertahankan proses pembelajaran dan keterlibatan murid.
Penyampaikan materi dapat disampaikan oleh guru dan tenag Pendidikan yang etlah
ditentukan sebelunya. Melakukan pengecekan dengan orang tua dan pengasuh mengenai
keterlibatan murid dengan program-program merupakan bagian yang penting dari proses
pemantauan. Namun perlu memperhatikan:
Gunakan media ajar yang mudah dipahami dengan menggunakan berbagai alat peraga
Siarkan dan buat program tersebut agar bisa dikejar apabila ada yang tertinggal jika
memungkinkan
Gunakan dan pastikan adanya perwakilan presenter yang beragam
Pelajaran harus seinteraktif mungkin, promosikan permainan dan kuis interaktif (via
telepon/SMS)
Dimungkinkan bagi anak-anak dan remaja untuk tampil di program
Anda mungkin dapat mempertimbankgan juga untuk memasukkan pesan-pesan utama
dalam melawan stigma dan mempromosikan langkah-langkah pencegahan di awal dan
akhir pelajaran
Pertimbangkan bahasa tubuh dan teks untuk anak-anak penyandang disabilitas
2. Melalui Radio Komunitas/Radio Pemerintah Daerah (RPD), Penyampaian pembelajaran
melalui radio, materi dapat disampaikan oleh penyiar, atau oleh guru/tenaga pendidik yang
telah ditetukan terebih dahulu. Siaran perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Bagikan jadwal program melalui berebgai cara agar masyarakat dan orang tua
mengetahui secara luas
Melakukan siaran untuk mendapat jangkauan anak-anak terluas (bekerja sama dengan
radio komunitas / RPD – jika ada).
Lakukan siaran langsung secara interaktif dan regular, gunakan kuis dan promosikan
permainan
Dukung anak-anak dan remaja untuk berinteraksi melalui telepon (jika memungkinkan)
Materi pembelajaran dipilih sesuai kebutuhan seperti pendidikan karakter dan moral,
keagamaan, pola hidup sehat, pencegahan penyebaran penyakit COVID-19 dan lainnya
Awal dan akhir program dapat meliputi pesan inti setiap pembelajaran
Page 14 of 19
G. Rencana Kontijensi & Waktu (Rencana jangka panjang, untuk berapa lama sop ini
digunakan)
Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan penyelenggara
sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Daerah menjamin mutu penyelenggaraan
Satuan pendidikan Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Satuan pendidikan
Darurat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan agar
pencapaian mutu penyelenggaraan PLK sesuai yang dipersyaratkan
Evaluasi dilaksanakan multipihak dengan melibatkan satgas PB baik ditingkat pusat maupun daerah
dan dikoordinasikan oleh POS Pendidikan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum masa keadaan
darurat berakhir. hasil evaluasi menjadi rekomendasi perbaikan penyelenggaraan pendidikan
darurat ke depan dan digunakan sebagai dasar penetapan berakhirnya satuan pendidikan darurat
dan beralih ke layanan pendidikan normal
Pemantauan dan evaluasi akan menggunakan dua cara, melalui fasilitas daring maupun secara
konvensional jika situasi sudah memungkinkan. Sebagai acuan pemantauan dan evaluasi akan
menggunakan formulir terlampir.
I. Lampiran
Formulir pemantauan dan evaluasi
Hari tanggal :
Page 15 of 19
No Nama Sekolah Kabupaten Kondisi Keterangan
Kesehatan
Kegiatan Foto Kegiatan
Belajar
mengajar
Page 16 of 19
LANGKAH KETIGA LANGKAH KEEMPAT
Kepala Sekolah membuat Dinas Pendidikan membuat
ringkasan pelaporan dari ringkasan pelaporan
pembelajaran yang dilakukan pembelajaran yg dilakukan di
setiap akhir minggu ( setiap sekolah dan melaporkan ke
hari sabtu) ke Dinas kemendikbud (termasuk
Pendidikan dan menaikan isu tantangan ) dan
memeberikan feedback memberikan feedback
kepada guru terkait kepada kepala sekolah
tantangan yg dialami terkait tantangan yg dialami
LANGKAH KEDUA
Guru Membuat ringkasan Kemendikbud atau Pos
Pendidikan membuat
Pelaporan dari pembelajaran
kesimpulan laporan hasil
yang dilakukan di akhir
pembelajaran dan
minggu ( setiap hari jumat)
menyampaikan hasil
ke Kepala Sekolah dan
pembelajaran kepada
memberikan feedback masayarakat dan memberikan
kepada siswa terkait feedback terkait isu tantangan
tantangan yg dialami kepada dinas pendidikan
LANGKAH KELIMA
Siswa Memberikan
Pelaporan Tugas atau
pembelajaran di rumah
kepada guru baik secara
online maupun offline
Page 17 of 19
Kebijakan Penyesuaian KBM
- Kemendikbud
- Dinas Pendidikan Surat Edaran, Protap, dll
- Sekolah
Perangkat belajar online yang dimiliki # siswa yang bisa online Ketersediaan buku di rumah
# siswa yang offline
Belajar Mengajar
Media Media
Kondisi kerja dan Supervisi (WFH/guru piket, pemantauan kondisi siswa, sistem pelaporan)
Dukungan Psikososial untuk guru (online/offline)
- Alur koordinasi
Koordinasi Dinas Pendidikan - Aktivasi Pos pendidikan
- Kajian Kebutuhan
Kemendikbud/Kemenag/Seknas SPAB - Rencana Respon
Page 18 of 19
- Monitoring dan Evaluasi
SOP Kesiapan kembali ke sekolah Asesmen Pembersihan sekolah Fasilitas sekolah aman
Page 19 of 19