Anda di halaman 1dari 1

Konservatisme

Konservatisme merupakan paham politik yang ingin mempertahankan tradisi dan stabilitas sosial,
melestarikan pranata yang sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta
menentang perubahan yang radikal.

Definisi lain mengatakan, konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, conservāre, melestarikan; “menjaga, memelihara,
mengamalkan“.
Di lain sumber, konservatisme diartikan sebagai ideologi dan filsafat yang menjunjung tinggi nilai-
nilai tradisional.
Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai “bertahannya dan penguatan
orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan”.

Sejarah Konservatisme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang koheren, merupakan respon dari revolusi
perancis, revolusi yang melawan tradisi, ancien rejime, kekuasaan yang telah lama mapan.
konservatisme berkembang di berbagai negara yaitu negara yang mengalami revolusi dan yang
terancam oleh revolusi terutama di negeri seperti jerman, perancis dan inggris.
Dalam, konservatisme terdapat istilah sayap kanan atau kelompok kanan adalah istilah yang
mengacu kepada segmen spektrum politik yang berhubungan dengan konservatisme, liberalisme,
kelompok kanan agama, atau sekedar lawan dari politik sayap kiri. Ciri menonjol yang membedakan
kiri dan kanan adalah kebijakan ekonomi. pihak kanan menganjurkan kapitalisme, sementara kiri
menganjurkan sosialisme (seringkali sosialisme demokrat) atau komunisme. Dan ciri dominan dari
sayap kanan adalah melestarikan nilai-nilai tradisional (sering berkaitan dengan agama).

Kesimpulan
Dari beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa konservatisme merupakan salah satu ideologi
politik, yang menghendaki tradisi atau budaya tetap dilestarikan, terjaga, dan terpelihara.

Filsafat Konservatisme
Perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu, perubahan sebaiknya berlangsung tahap
demi tahap, tanpa menggoncang suatu struktur politik dalam negara atau masyarakat yang
bersangkutan.Namun, biasanya ideologi ini, hanya diterapkan sebagai dasar golongan tertentu,
tidak sebagai dasar negara. Politik konservatif dinilai cenderung “kolot” oleh para liberalis, karena
konservatif selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional tanpa satupun dilewatkan, akibatnya
banyak ketidakseragamnya dengan hukum di zaman sekarang, bagi kaum konservatif,
konservatisme merupakan bentuk skeptis dari kritik atas pemerintahan .

Ciri-ciri ajaran ideologi konservatisme


Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja
Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan
dalam tata kehidupan masyarakat.
Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan negara semuanya dianggap
suci.
Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisme

Gejala-gejala konservatisme
a.Masyarakat terbaik adalah masyarakat yang tertata.
b.Agar tertata, maka diperlukan pemerintah & memiliki kekuasaan yang mengikat tapi bertanggung
jawab.
c.Penguasa hrs bertanggung jawab membantu yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai